Perencanaan Bisnis Dyscha Laundry

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

PERENCANAAN BISNIS DYSCHA LAUNDRY

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh DWISCHA FEBRINA

082101014 KEUANGAN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk menyelesaikan

Pendidikan Pada Program Studi Diploma III

Fakultas Ekonomi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

NAMA : DWISCHA FEBRINA

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

NIM : 082101014

JURUSAN : DIPLOMA III KEUANGAN

JUDUL : PERENCANAAN BISNIS DYSCHA LAUNDRY

Tanggal : ………2011 Dosen Pembimbing

(Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si) NIP . 19600302 198601 1 002

Tanggal : ...2011 Ketua Program Studi D III Keuangan

(Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si) NIP. 19600302 198601 1 002

Tanggal :...2011 DEKAN,

(Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec) NIP : 19550810 198303 1 004


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan karunia pada penulis untuk dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Kemudian, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua penulis yaitu Ayahanda Rusmianto dan Ibunda Erlina, terima kasih yang tak terhingga atas seluruh limpahan kasih sayang, doa, dorongan semangat, dan dukungan baik secara moril maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Juga teristimewa kepada Abang Penulis tersayang Windhy Marlianto dan Adik tersayang Sendhy Ariandra dan Zelicha Aprissa atas segala dukungan, semangat dan doanya. Penulisan tugas akhir ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat yang telah ditetapkan dalam rangka menyelesaikan Program Studi Diploma-III Jurusan Keuangan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Adapun judul tugas akhir yang dipilih adalah ”Perencanaan Bisnis Dyscha Laundry”.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini memiliki banyak kekurangan baik dari segi susunan maupun tata bahasa karena masih terbatasnya ilmu pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki. Selama proses penyelesaian tugas akhir ini, penulis telah banyak menerima bantuan dan bimbingan.


(4)

Untuk itu pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati serta rasa hormat perkenanlah penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M. Si selaku Ketua Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sekaligus selaku Dosen Pembimbing dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Kepada teman spesial penulis Edhy Ivanna Pohan terima kasih atas perhatian, bantuan serta dukungan moril yang telah memotivasi penulis dalam menyelesaikan tugas akhir.

5. Sahabat-sahabat terbaik penulis yaitu Dini, Rosnaini, Nuro, Ayu, Citra, Fika, Gita, Rany dan sahabat-sahabat lainnya yang namanya tidak dapat di sebutkan satu per satu yang telah memberikan persahabatan yang indah kepada penulis, serta teman kelompok magang Shinta, Fina, Indah, Grace N Gultom, Riski dan Baim Surbakti.


(5)

Penulis mengucapkan terima kasih dan hanya bisa berdoa semoga kiranya bantuan, semangat dan kebahagiaan yang telah diberikan kepada penulis agar dapat dibalas oleh Allah SWT. Penulis berharap agar tugas akhir ini memberikan manfaat bagi semua pihak.

Medan, Maret 2011

Penulis


(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Tujuan Penelitian ... 10

1.3Manfaat Penelitian ... 10

BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Data Perusahaan... 11

2.2 Biodata Pemilik ... 11

2.3 Struktur Organisasi ... 12

2.4Aspek Pasar dan Pemasaran ... 12

2.4.1 Jasa yang Dihasilkan ... 12

2.4.2 Keunggulan Produk ... 15

2.4.3 Gambaran Pasar ... 16

2.4.4 Target/Segmen Pasar ... 18

2.4.5 Trend Perkembangan Pasar ... 21

2.5 Proyeksi Penjualan ... 22

2.6 Strategi Pemasaran ... 22

2.7 Analisis Pesaing ... 24

2.8 Aspek Produksi ... 26

2.9 Analisis SDM ... 27


(7)

2.11 Pemanfaatan IT ... 32 2.12 Analisis Keuangan ... 33 2.13 Analisis Resiko ... 39

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ... 42 3.2 Saran ... 42


(8)

Daftar Tabel

2.1 Tabel Analisis Pesaing ... 25

2.2 Tabel Bahan Baku ... 26

2.3 Tabel Peralatan ... 26

2.4 Tabel Perlengkapan ... 27


(9)

Daftar Gambar

2.1 Struktur Organisasi ...7

2.2 Jasa Laundry ...8

2.3 Jasa Setrika...9


(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Sadono sukirno (2006), menurutnya manajemen adalah suatu proses yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan yang dilakukan para manajer dalam sebuah organisasi, agar tujuan yang telah ditentukan dapat diwujudkan. konsep yang mengandung pengertian yang lebih kompleks. Pada dasarnya konsep itu melindungi dua pengertiaan. Yang pertama, manajemen kerap kali diartikan sebagai kumpulan manajer – manajer atau pimpinan perusahaan dalam suatu organisasi perusahaan. Dalam konteks ini diperhatikan pernyataan berikut : Manajemen menginginkan agar para pegawai datang ke kantor pada hari minggu untuk berolah raga. Maksud pernyataan ini adalah : pimpinan perusahaan menginginkan agar para pegawai datang pada hari yang di tentukan tersebut untuk berolah raga. Di samping pengertian yang umum ini, istilah manajemen mempunyai arti yang lebih khusus yang menggambarkan tugas dan tanggung jawab para manajer dalam organisasi. Manajemen merupakan kegiatan pimpinan perusahaan bersama manjer yang lain untuk (1) melakukan perencanaan terhadap tindakan-tindakan yang akan dilakukan, (2) mengorganisasi sumber daya manusia untuk melakukan tindakan-tindakan yang direncanakan, (3) mengarahkan dan, (5) mengawasi pelaksanaannya. Kegiatan ini adalah hal-hal pokok yang perlu dilakukan dalam mengelola suatu oerganisasi dan perusahaan. Berdasarkan kepada tugas yang perlu dijalankan ini, secara lebih ringkas


(11)

manajemen selalu diartikan sebagai : The art of getting things done through people-Keterampilan (seni) dalam menyelesaikan kerja melalui orang lain.

Fungsi manajemen dapat dibedakan kepada 4 jenis kegiatan : Perencanaan atau Planning, pengorganisasian atau organizing, pengarahan atau directing , dan pengawasan atau controlling.

1. Perencanaan

Mas’ud (2005 : 19) mengatakan bahwa, perencanaan ialah tugas manajer yang dimulai dengan menetapkan tujuan dan kemudian mengatur strategi, kebijakan, dan metode untuk mencapainya. Dengan perencanaan manajer menetapkan tindakan, cara, waktu, dan pelaksanaan. Perencanaan membantu perusahaan untuk meningkatkan posisi kompetitif perusahaan. 2. Pengorganisasian

Pengorganisasian ialah fungsi manajer untuk menyusun sumber daya manusia dan sumber daya materi untuk melaksanakan perencanaan yang dibuatnya. Tujuan pengorganisasian adalah untuk mengkoordinir upaya semua bagian perusahaan. pengorganisasian menyusun struktur orang yang terlibat dalam perusahaan, jabatan, bagian, dan aktivitas.

3. Pengarahan

Pengarahan merupakan langkah-langkah yang menentukan dan mengarahkan tugas-tugas yang perlu dilaksanakan semua pegawai. Dengan demikian pengarahan dapat didefenisikan sebagai usaha usaha untuk menggerakkan semua anggota dalam suatu organisasi, atau pegawai


(12)

perusahaan, untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang akan merealisasikan tujuan-tujuan yang ingin dicapai

4. Pengawasan

Sukirno (2004 : 99) mengatakan bahwa, pengawasan merupakan sebuah proses mengevaluasi prestasi organisasi dan mengambil tindakan-tindakan koreksi jika perlu, dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Pengawasan berarti mengevaluasi sesuatu kegiatan bisnis yang telah berjalan dibandingkan dengan rencana kegiatan bisnis tersebut.

Perencanaan merupakan fungsi manajemen yang utama, dimana seluruh fungsi lainnya sangat bergantung pada perencanaan ini. Manajer yang membuat perencanaan bisnis dengan baik merupakan sebuah strategi menuju sukses. Longenecker (2001:152) mengatakan bahwa, perencanaan bisnis adalah dokumen tertulis yang menguraikan ide dasar yang mendasari pertimbangan pendirian bisnis dan hal yang berkaitan dengan pendirian tersebut. Perencanaan bisnis bertujuan untuk:

1. Mengidentifikasi lingkup dan konteks kesempatan bisnis.

2. Menyajikan pendekatan yang digunakan oleh para wirausaha di dalam mengeksploitasi kesempatan tersebut.

3. Mengidentfikasi faktor-faktor yang menentukan jika usaha tersebut berhasil.


(13)

Bisnis adalah usaha perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Setiap bisnis atau perusahaan berusaha mengelola bahan baku untuk dijadikan produk yang diperlukan oleh konsumen. Produk dapat berupa barang atau jasa. Tujuan perusahaan membuat produk adalah untuk mendapatkan laba, yakni imbalan yang diperoleh perusahaan dari penyediaan suatu produk bagi konsumen.

wirausahawan harus mampu menciptakan peluangnya sendiri demi terciptanya suatu hal yang berharga dan dapat dipakai untuk bertahan hidup. Zimmer (2002 : 4-6) mengatakan bahwa, seorang entrepreneur adalah seseorang yang menciptakan bisnis baru, dengan menghadapi risiko dan ketidak pastian, dan yang bertujuan untuk mencapai laba serta pertumbuhan melalui pengidentifikasian peluang-peluang melalui kombinasi sumber-sumber daya yang diperlukan untuk mendapatkan manfaatya.

Rencana usaha merupakan catatan ringkas yang di buat oleh wirausaha untuk menggambarkan operasi dan menerangkan soal keuangan, tahap keuntungan, strategi pemasaran, kemampuan menajemen dan kepakaran pihak pengelola. Yang menceritakan secara menuju sasaran, tujuan, dan bagaimana cara untuk mencapai kesemuanya. Secara lengkap merangkum misi, tujuan, dan sasaran. Pengelola mencoba member gambaran tentang cara-cara yang akan memandu perusahaan untuk mencapai keberhasilan.

Perencanaan usaha mempunyai tujuan, salah satunya adalah dalam membimbing para pengusaha yaitu garis petunjuk untuk mengelola perusahaan,


(14)

mengurangkan kesalahan, menggunakan sumber-sumber organisasi dan meningkatkan produktifitas, memudahkan pengawasan, meyakinkan pihak-pihak berkepentingan, serta menilai kemajuan suatu perusahaan atau organisasi.

Kegiatan usaha kecil adalah kegiatan usaha yang mempunyai modal awal yang tidak banyak, dengan jumlah pekerja yang terbatas. Kegiatannya terbesar di berbagai lapangan usaha, di pedesaan, kota kecil, maupun kota-kota besar. Di kota-kota besar, kegiatan usaha kecil terutama bergerak di sector jasa seperti perdagangan, pengangkutan, hotel, dan restoran. Dalam lapangan usaha industri pengolahan, kegiatan usaha kecil terutama tertumpu kepada kegiatan industri menghasilkan barang makanan. Di Negara-negara berkembang, termasuk di Indonesia, usaha kecil sangat penting peranannya dalam perekonomian karena mewujudkan kesempatan kerja yang paling besar.

Keberhasilan seorang wirausaha bergantung kepada kemampuan dirinya sebagai pengusaha dan tindakan-tindakannya yang pada dasarnya menunjukkan bahwa ia merupakan seorang manajer yang efektif dan efisien.

Faktor-faktor yang menimbulkan kegagalan dalam kegiatan seorang wirausaha dapat di bedakan kepada dua unsure pokok yaitu: kegagalan pada ketika belum memulai usaha dan kegagalan ketika menjalankan usaha. Memiliki daya cipta dan selalu berusaha mewujudkan pembaruan merupakan syarat yang perlu di miliki oleh seorang wirausaha yang sukses.

Seorang wirausaha (entrepreneur) bekerja dan mengembangkan perusahaan/ organisasi setapak demi setapak, mengenali kelemahan dan kekuatan diri sebelum melangkah memasuki dunia usaha yang lebih besar dan penuh


(15)

tantangan. Pada umumnya wirausaha adalah orang yang kreatif dalam menyelesaikan permasalahan hidup, dan faktor ini menjadikan seorang wirausaha tabah dan mampu mengatasi tantangan untuk menjadi wirausaha yang sukses. Upaya kreatif seorang wirausaha menjadikan mereka pencipta perusahaan, produk yang dapat diperkenalkan dan pencipta lapangan kerja untuk orang yang membutuhkan pekerjaan.

Pada zaman serba instan ini, kebutuhan akan jasa pencucian pakaian cepat, bersih dan rapi mulai memegang peran penting di masyarakat, terutama di musim penghujan, ketika kebanyakan rumah tangga akan sangat sulit untuk mencuci dan menjemur di saat jarang terdapat matahari. Kualitas pelayanan yang baik dari suatu usaha pencucian pakaian atau laundry merupakan hal paling utama dalam memberikan kepuasan kepada konsumen. Kualitas pelayanan yang baik juga dapat memberikan citra yang baik pada usaha laundry. Kualitas pelayanan dapat dilihat dari dimensi kehandalan, keresponsifan, jaminan, empati dan berwujud. Dalam bidang pemasaran, pengembangan suatu produk jasa sangatlah penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Jasa pada dasarnya bersifat tidak berwujud, maka setiap orang yang mengkonsumsinya memiliki pengalaman yang berbeda-beda terhadap produk yang sama. Untuk itulah kualitas jasa pelayanan harus menjadi hal yang terpenting karena kualitas sangatlah mempengaruhi terhadap kepuasan pelayanan konsumen. Dyscha Laundry adalah usaha yang bergerak dalam bidang jasa laundry atau mencuci pakaian. Produk yang ditawarkan oleh usaha ini berupa jasa mencuci pakaian, pengeringan pakaian dan menyetrika pakaian. Konsumennya pun boleh di bilang cukup besar karena target


(16)

market yang di sasar adalah mahasiswa, pelajar, karyawan ataupun pekerja yang memiliki banyak aktifitas sehingga tidak memiliki waktu untuk mencuci sendiri pakainnya. Sebagai rencana pengembangan jasa laundry, maka kegiatan marketing sangat perlu di rencanakan dengan baik agar menjadi efektifitas dan efisien. Perencanaan ini mengupayakan agar jasa pencucian pakaian (laundry) yang ditawarkan itu dapat diterima pasar. Brand awareness merupakan salah satu elemen yang perlu dibangun untuk menciptakan kesadaran konsumen akan jasa laundry yang ditawarkan.

Seiring dengan meningkatnya rutinitas hidup terutama di masyarakat metropolitan yang semakin sibuk dengan urusan kantor dan kegiatan lainnya, banyak bisnis dengan menggunakan sistem agensi yang bisa memberikan layanan dengan harga terjangkau. Layanan yang dulunya diperuntukan untuk masyarakat golongan atas, sekarang bisa dinikmati oleh semua masyarakat. Perubahan gaya hidup dan tuntutan kesibukan mengakibatkan tiap masyarakat tidak memiliki banyak waktu luang sehingga tenaga pun terbatas. Bagi masyarakat dinamis yang tinggal di kota besar cenderung menyerahkan pekerjaan rumahnya dengan mangandalkan beberapa Jasa. Bukan karena mereka malas, tapi mereka memprioritaskan pekerjaan yang bisa sendiri untuk dilakukan menyangkut faktor tenaga, waktu dan kebutuhan financial. Masalahnya jika tidak memiliki waktu, apalagi bagi banyak mahasiswa yang hidup nge-kost dan harus sambil bekerja juga, karyawan/karyawati yang waktunya banyak dihabiskan dikantor full time, untuk urusan makan bisa pesan cetering tapi bagaimana dengan mencuci pakaian. Tiap manusia pasti ingin bersih, rapi, bagus, dan nyaman. Biasanya urusan cuci


(17)

mencuci menjadi terbengkalai sehingga kebanyakak akan menggunakan JASA LAUNDRY KILOAN yang dibayar berdasarkan hitungan kilogram. Belum

sesudah/selesai mencuci, masih ada tugas lain yang menunggu seperti menjemur, menyetrika dan menyimpan dalam lemari masing-masing, apalagi pekerjaan rumah lainnya yang harus mendapat perhatian juga. Belum waktu untuk istirahat / memanjakan diri sendiri dari aktivitas yang telah berlangsung sebelumnya. Karena itu, mencuci di laundry sudah menjadi trend bagi sebagian gaya hidup masyarakat. Usaha yang menawarkan jasa laundry dengan sistem kiloan semakin lama semakin tinggi dan banyak. Bisnis laundry kiloan yang semakin menjamur memiliki prospek bisnis yang cukup menarik. Bisnis laundry atau yang dikenal dengan cuci-setrika banyak terdapat di rumah kontrakan dekat dengan pemukiman penduduk, dekat dengan komplek perumahan, asrama atau kos-kosan bahkan ada yang terdapat di warung / toko yang menawarkan jasa tersebut. Yang menjadikan laundry kiloan ini special ialah harga jual jasa yang terjangkau, kualitas baik, efektif, efisien, proses pencucian dipisah-pisah masing-masing konsumen (tidak dicampur), layanan antar, tempat usaha yang mudah dijangkau konsumen, memiliki penampilan yang berbeda, memberikan kemudahan transaksi bagi konsumen, serta memberikan layanan one day service (satu hari selesai).

Sebelum usaha ini didirikan, telah dilakukan penelitian terlebih dahulu tentang peluang dan market yang ada. Lewat informasi yang telah didapat tersebut, maka dapat dilihat siapakah konsumen potensial dari usaha ini dan bagaimana cara memuaskan konsumen tersebut.


(18)

Dalam usaha ini Dyscha Laundry menargetkan pasar pada mahasiswa,pelajar, keluarga muda, karyawan dan masyarakat di jalan Gedung Arca dan sekitarnya. Pesaing yang akan dihadapi oleh Dyscha Laundry adalah perusahaan-perusahaan jasa laundry lainnya. Dalam menghadapi para pesaingnya, Dyscha Laundry telah menyiapkan strategi khusus, yaitu dengan harga jual jasa yang terjangkau, kualitas baik, efektif, efisien, proses pencucian dipisah-pisah masing-masing konsumen (tidak dicampur), layanan antar, tempat usaha yang mudah dijangkau konsumen, memiliki penampilan yang berbeda, memberikan kemudahan transaksi bagi konsumen, serta memberikan layanan one day service (satu hari selesai).

Modal yang akan dibutuhkan dalam menjalankan bisnis Dyscha Laundry ini adalah berkisar antara Rp. 30.000.000 dengan memiliki kebutuhan investasi sekitar Rp.27.450.000, Investasi akan dikembalikan dalam jangka waktu sekitar 6 bulan sampai 1 tahun yang akan datang. Susunan kepemilikan modal saat ini adalah terdapat 3 orang staf, yang terdiri dari 1 untuk bagian administrasi, dan 2 karyawan yang memiliki peranan yang penting dalam menjalankan usaha ini.

Untuk meningkatkan produktivitas karyawan direncanakan program pelatihan dan pengembangan secara berkala tiap tahun. Di sisi lain untuk membuat karyawan bertahan untuk bekerja, dirancang sistem kompensasi yang memadai. Dengan demikian, diperkirakan tidak ada karyawan yang keluar dalam perencanaan lima tahun beroperasinya Dyscha Laundry dan karyawan yang bekerja akan makin ahli sehingga bekerja makin cepat dengan kualitas yang


(19)

makin meningkat sehingga meningkatkan tingkat produktivitas. Saya yakin bisnis Dyscha laundry ini akan berkembang dan sukses ke masa yang akan datang.

1.2Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui langkah awal menjadi enterprenuer sukses dengan menjalankan bisnis Dyscha laundry ini.

1.3Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang di harapkan dari bisnis Dyscha Laundry ini adalah:

1. Bagi Penulis, diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman yang pastinya akan berguna di waktu yang akan datang.

2. Bagi Perusahaan yang bersangkutan, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi atau masukan untuk kebijakan-kebijakan perusahaan pada periode selanjutnya.

3. Bagi pihal-pihak lain, diharapkan hasil penelitian dapat bermanfaat untuk pengetahuan serta menjadi referensi atau bahan masukan dalam penelitian serupa pada penelitian yang akan datang.


(20)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Data Perusahaan

1. Nama Perusahaan :Dyscha Laundry 2. Bidang Usaha :Pelayanan Jasa

3. Jenis Jasa :Layanan Cuci dan Setrika Pakaian 4. Alamat Perusahaan :Jl. Gedung Arca

5. Nomor telepon :06176949907

6. Alamat Email :Dyscha@yahoo.com 7. Bank Perusahaan :Bank Mandiri 8. Mulai Berdiri :6 Januari 2012

2.2 Biodata Pemilik

1. Nama :Dwischa Febrina 2. Jabatan :Pemilik Usaha

3. Tempat dan Tanggal Lahir :Pangkalan Susu, 28 Februari 1991 4. Alamat Rumah :Jl. Mustafa Gg.8 Bilal, Glugur Darat 5. Nomor Telepon :085297835522

6. Alamat Email :Aloyzwischa@yahoo.com 7. Pendidikan Terakhir :Diploma III


(21)

2.3 STRUKTUR ORGANISASI

Dibutuhkan 1 orang pekerja di tempat penerima cucian merangkap Admistrasi, 2 orang pekerja di tempat pencucian, 1 orang untuk mencuci, dan 1 orang lagi untuk setrika pakaian.

Gambar 2.1 Struktur Organisasi

2.4 ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

2.4.1 Jasa yang Dihasilkan

1. Jasa Cuci dan Kering

Menyediakan layanan jasa menyuci dan mengeringkan pakaian. Untuk jasa menyuci dan mengeringkan ini di kenakan biaya Rp. 5000/kg. Dengan metode-metode pencucian yang baik, seperti :

Dwischa Febrina, AMd Pemilik

Rosnaini , AMd Administrasi

Alwanda Karyawan 2 Zelicha


(22)

• Memilih pakaian sebelum mencuci berdasarkan tingkat kekotorannya. Dyscha Laundry tidak menggabungkan pakaian yang berlumpur dengan baju-baju yang di pakai sehari-hari karena pakaian yang tadinya bersih bisa terkontaminasi kotoran.

• Tidak merendam kaos, celana, baju, dan lain-lain yang disablon terlalu lama lebih dari satu jam di dalam larutan detrjen agar tidak rusak.

Apabila kami menerima baju bekas/second yang pernah dipakai orang lain maka kami cuci pakaian tersebut dengan deterjen yang dapat membunuh kuman agar penyakit-penyakit yang menempel di baju tersebut dapat bersih.

Pada bilasan terakhir, Laundry kami biasanya menggunakan cairan pelembut dan pewangi pakaian untuk hasil pencucian yang terbaik.


(23)

2. Jasa Cuci, Kering dan Setrika

Menyediakan layanan jasa mencuci, mengeringkan dan menyetrika. Dikenakan biaya Rp 6000/kg untuk jasa cuci, kering dan setrika ini. Untuk jasa setrika, Dyscha Laundry akan memberikan pelayanan yang terbaik seperti:

• Menggunakan cairan pelicin pakaian agar hasil setrikaan lebih bagus, tidak kusut dan harum baunya.

• Untuk kaos dan pakaian lain yang ada sablon, disetrika setelah di balik dimana yang tersetrika adalah bagian sisi yang lainnya agar sablonan awet tidak ngelotok, rusak atau luntur terkena suhu panas.

• Menyetrika baju sesuai aturan yang tertera pada label pesan perlakuan pakaian yang biasanya ada di bagian leher atau pinggang. Mempelajari suhu-suhu yang perlu di atur untuk setiap jenis bahan agar tidak salah setrika.


(24)

3. Layanan Antar Jemput

Dyscha laundry juga menyediakan jasa layanan antar jemput untuk memudahkan pelanggannya. Untuk jasa ini dikenakan biaya sebesar Rp. 3000.

4. Fasilitas kupon untuk Konsumen yang sering Menggunakan Layanan Dyscha Laundry menyediakan jasa fasilitas kupon bonus untuk konsumen yang sering menggunakan layanan laundry kami. Konsumen yang sudah memiliki 10 kupon, akan di berikan potongan dalam menggunakan jasa-jasa yang kami tawarkan.

2.4.2 Keunggulan Produk

1. Tempat yang nyaman dan nyaman.

2. Pelayanan yang cepat, cermat, dan memuaskan (mengutamakan kualitas).

3. Harga terjangkau.

4. Menggunakan bahan-bahan yang tidak menimbulkan kerusakan warna atau bahan pakaian.

5. Tersedia area basah dan area kering, sehingga tidak mengganggu proses pencucian, proses pengeringan dan proses setrika.

6. Tersedia setrika uap yang dapat digunakan untuk menyetrika pakaian dari bahan khusus.


(25)

8. Menggunakan pewangi pakaian tahan lama. 9. Cucian tidak di campur dengan orang lain.

10. Control terhadap kepemilikkan baju yang baik, sehinngga tidak ada baju yang hilang.

11.Perawatan warna baju yanga baik. 12.Diskon untuk 10 kali cuci.

2.4.3 Gambaran Pasar

Gambar 2.4 Pengeringan Pakaian

Di Indonesia ada beberapa jenis usaha yang masih termasuk kedalam kategori bisnis Laundry alias cuci mencuci baju.

Bisnis laundry dari jenis yang paling sederhana dikenal dengan cuci-setrika. Bisnis ini biasanya menjamur di daerah yang banyak terdapat kos-kosan atau rumah kontrakkan, dimana penyewa kos atau kontrakkan tak sempat atau tak bias melakukan cuci dan setrika baju sendiri. Biasanya ini di kerjakan oleh pembantu atau panjaga kos-kosan itu.


(26)

Sementara bentuk laundry yang canggih di Indonesia dari dulu dikenal dengan istilah binatu. Dalam bahasa modern saat ini dikenal dengan istilah Laundry and Dry Clean, dimana untuk laundry pakaian di cuci menggunakan mesin cuci. Sedangkan untuk Dry Clean pakaian dibersihkan dengan cairan kimia khusus yang bias membersihkan dan merontokkan kotoran di pakain tanpa di cuci secara biasa.

Usaha jenis ini yang dulu hanya dilakukan secara rumahan atau di hotel-hotel mewah untuk fasilitas tamunya. Lalu mulai , menjamur di tahun 1990-an, sejak dimulainya Franchise (waralaba) bisnis ini dari luar negeri.

Dalam kurun waktu beberapa tahun terkhir juga menjamur bisnis sejenis yang menggunakan waralaba lokal dan sistem agensi yang bisa memberikan layanan dengan harga lebih terjangkau. Layanan, yang tadinya hanya di peruntukkan bagi masyarakat kelas atas, kini bias dinikmati masyarakat kelas menengah kebawah.

Tak berhenti sampai di situ, kombinasi antar layanan murah dengan layanan cuci-setrika tadi berkembang lebih kreatif lagi dengan munculnya Laundry kiloan. Yaitu laundry biasa, tapi dengan harga yang dibayarkan berdasarkan hitungan kilogram (bukan per potong pakaian). Banyak orang di kota besar yang tidak bias membagi waktunya untuk mencuci pakaiannya sendiri, rasanya sangat sedikit. Karena mereka umumnya sejak pagi sudah bergelut dengan pekerjaannya ataupun kuliah, pulang larut malam, dan hanya ada satu dibenak pikiran yaitu istirahat.


(27)

Masyarakat merasa sangat terbantu oleh jasa Laundry tersebut. Tinggal taruh barang, dua atau tiga hari kemudian bisa di ambil dalam keadaan sudah disetrika rapi. Lebih praktis, tidak repot dan murah. Pakaian pun siap di pakai.

Laundry juga sangat membantu warga yang bersiap ditinggal mudik pembantu. Banyak warga mulai mencari-cari Laundry yang tetap buka saat lebaran. Selain itu, Laundry juga banyak menerima cucian bagi anak kos khususnya para mahasiswa, karena dirasa harga laundry kiloan murah dan sangat terjangkau untuk kantong mahasiswa. Berdasarkan keterangan di atas kami yakin bahwa bisnis akan memiliki prospek yang jelas.

2.4.4 Target atau Segmen Pasar yang Dituju

Segmen pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang memiliki seperangkat keinginan yang sama. Dengan mengetahui dan mengenali segmen pemasar, maka akan lebih mudah untuk memuaskan keinginan target. Secara umum target market dari laundry ini adalah masyarakat Medan yang berdomisili di jalan Gedung Arca, Jalan Halat,Jalan Teladan, Jalan HM Joni, Jalan Pasar Merah dan sekitarnya. Orang-orang yang berusia 16-45 tahun, para pelajar atau mahasiswa, pasangan rumah tangga baru, yang berpenghasilan Rp. 700.000-Rp. 5.000.000 per bulan.

Pergeseran gaya hidup serta tuntutan kebutuhan ekonomi menyebabkan sebagaian besar penghuni Medan menjadi keluarga super


(28)

sibuk. Hampir semua anggota keluarga, baik suami maupun istri dituntut memiliki mobilitas tinggi dan menghabiskan sebagian besar waktunya pada aktifitas di luar rumah. Hal itu tidak ayal menyebabkan beberapa urusan di dalam rumah kurang menjadi perhatian karena setelah lelah seharian bekerja yang terpikir sesampai di rumah adalah istirahat. Pekerjaan mencuci dan menyetrika baju misalnya, kerap kali menjadi urusan yang merepotkan sehingga butuh orang lain sebab mau tidak mau penampilan yang bersih dan trendy diperlukan untuk mendukung setiap kegiatan.

Maka tidak salah apabila laundry merupakan salah satu bisnis jasa yang pasti akan terus berkembang. Tidak hanya di Medan, di kota-kota besar lainnya pun, pasarnya cukup menggiurkan. Secara garis besar, saat ini berkembang dua jenis binatu berdasarkan model penghitungan biaya. Yang terlebih dahulu ada yakni berdasarkan jumlah pakaian per potong, kemudian menyusul model laundry dengan menghitung berat cucian atau laundry kiloan yang belakangan mulai marak. Sebelum usaha ini didirikan, telah dilakukan penelitian terlebih dahulu tentang peluang dan market yang ada. Lewat informasi yang didapat tersebut, maka dapat dilihat siapakah konsumen potensial dari usaha ini dan bagaimana cara memuaskan konsumen tersebut.


(29)

Target Pasar

1. Mahasiswa yang tinggal di daerah Jl. Gedung Arca dan sekitarnya 2. Pelajar

3. Keluarga Muda. 4. Para pekerja. 5. Masyarakat.

Analisis tentang target market dari laundry ini melalui aspek geografis dan demografis :

• Mahasiswa yang bertempat tinggal di daerah Jl. Gedung Arca dan sekitarnya.

Geografis

• Pelajar yang bertempat tinggal di daerah Jl. Gedung Arca maupun daerah sekitarnya.

• Para pekerja muda yang sibuk dengan aktifitas kerja.

• Para keluarga muda yang suami dan istri sibuk dengan kegiatan masing-masing.

• Masyarakat medan yang bertempat tinggal di medan pada umumnya, namun khususnya bertempat tinggal di Gedung Arca.


(30)

Demografis

• Mahasiswa baik pria maupun wanita.

• Pelajar baik pria maupun wanita.

• Masyrakat Medan yang berprofesi sebagai karyawan.

• Umur antara 16-45 tahun. Pada usia tersebut, para mahasiswa dan pelajar akan mulai berbagai aktifitas perkuliahan dan kemahasiswaan yang sangat tidak memiliki waktu untuk mencuci sendiri pakaian mereka. Sedangkan untuk para karywan maupun pekerja, karena kesibukkan mereka

2.4.5 Trend Perkembangan Pasar

Hampir seluruh perusahaan ataupun bidang usaha sangat terkait atau di pengaruhi oleh tiga hal dalam prospek kedepannya, demikian juga Dyscha Laundry. Ketiga hal tersebut anatara lain : perumbuhan ekonomi, inflasi dan Tingkat suku bunga.

Ketika pertumbuhan ekonomi membaik maka tingkat pendapatan masyarakat akan lebih membaik, sehingga permintaan masyarakat terhadap jasa laundry ini lebih tinggi.


(31)

2.5 PROYEKSI PENJUALAN

Proyeksi Penjualan dengan menggunakan Pertumbuhan Pasar Growth Market = Revenue tahun ini – Revenue tahun lalu

Revenue tahun lalu

x 100%

= Rp 1.400.000.000 – Rp 1.000.000.000 Rp 1.000.000.000

x 100 %

= 40%

2.6 STRATEGI PEMASARAN

Strategi Produk

Bisnis Laundry ini di didirikan karena alasan tuntutan zaman yang serba instan, kebutuhan akan jasa pencucian pakaian cepat, bersih dan rapi mulai memegang peran penting di masyarakat, terutama di musim penghujan, ketika kebanyakan rumah tangga akan sangat sulit untuk mencuci dan menjemur di saat jarang terdapat matahari. Kualitas pelayanan yang baik dari suatu usaha pencucian pakaian atau laundry merupakan hal paling utama dalam memberikan kepuasan kepada konsumen. Kualitas pelayanan yang baik juga dapat memberikan citra yang baik pada usaha laundry. Kualitas pelayanan dapat dilihat dari dimensi kehandalan, keresponsifan, jaminan, empati dan berwujud. Dalam bidang pemasaran, pengembangan suatu produk jasa sangatlah penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Jasa pada dasarnya bersifat tidak berwujud, maka setiap orang yang mengkonsumsinya


(32)

memiliki pengalaman yang berbeda-beda terhadap produk yang sama. Untuk itulah kualitas jasa pelayanan harus menjadi hal yang terpenting karena kualitas sangatlah mempengaruhi terhadap kepuasan pelayanan konsumen.

Strategi Promosi

Perusahaan akan melakukan strategi promosi menggunakan berbagai macam media promosi yang ada. Iklan yang disampaikan bersifat informative advertising. Metode yang paling sederhana dalam strategi promosi adalah dengan melakukan promosi dari mulut ke mulut. Perusahaan meyakini walaupun strategi ini sangat sederhana namun efektifitas penyampaian pesannya juga cukup signifikan. Strategi yang lain adalah melalui median promosi, seperti :

1. Dengan selebaran ataun flyer, iklan murah dan dapat dilakukan untuk member informasi terhadap calon konsumen.

2. Dengan media banner yang akan di letakkan di berbagai tempat strategis yang tentunya pesan atau isinya dapat tersampaikan kepada calon konsumen.

3. Poster akan di tempel di berbagai tempat yang dapat terbaca oleh calon konsumen.

4. Spanduk akan di letakkan pada tempat-tempat yang dinilai efektif dalam menyampaikan pesan yang akan terkandung di dalamnya. 5. Koran yang dipilih adalah Koran lokal yang sesuai dengan


(33)

6. Radio. Media radio ini adalah salah satu media informasi yang cukup informatif untuk mencapai calon konsumen.

Melalui media-media komunikasi dan special offers tersebut, perusahaan berharap informasi-informasi yang disampaikan akan dapat ditangkap oleh calon konsumen. Dengan melakukan promosi di media-media iklan tersebut perusahaan juga bertujuan untuk menciptakan brand awareness dan memperkenalkan produk.

• Strategi Pemasaran Harga

Dalam menentukan harga salah satunya yang kami pertimbangkan adalah harga yang merujuk pada target pasar dan pesaing. Target pasar kami adalah mahasiswa dan pelajar yang notabene memiliki uang saku yang terbatas, adapun jumlah pesaing dalam bisnis yang serupa disekitar lokasi usaha kami cukup banyak, sehingga dalam penetapan harga Dyscha Laundry tidak menentukan pada harga yang tinggi.

2.7 ANALISIS PESAING

Pesaing (competitor) merupakan faktor penting dalam menyusun keberhasilan pemasaran kadang kala kita merasa bahwa produk/jasa yang kita ciptakan sudah baik, akan tetapi perusahaan lain mungkin menciptakan produk yang lebih baik. Apalagi pada era copycat ini orang tinggal gampang meniru dan membuat produk dengan lebih baik serta lebih murah dari produk yang di tirunya.


(34)

Persaingan dalam usaha ini memang sudah sangat ramai, baik oleh laundry-laundry kecil hingga laundry-laundry yang bisa dikatakan sudah cukup besar dan memiliki nama. Dengan berbekalkan pelayanan yang baik serta harga layanan yang terjangkau, usaha ini diyakini dapat memiliki market growth yang tinggi. Terlebih potensi pasar untuk jasa laundry ini sangat besar sehingga dengan memberikan layanan yang baik, konsumen potensial akan didapatkan dan meningkatkan tingkat pertumbuhan pasar dari laundry ini.

Table 2.1 Analisis Pesaing

PESAING KEUNGGULAN KELEMAHAN

Cantiq Laundry Letaknya yang strategis berada tepat didepan Kampus UMSU.

Harga yang di tawarkan mahal.

Daffa Laundry Tampilan fisik yang menarik.

Hasil pencucian kurang bersih.

Alma Laundry Harga yang murah. Perawatan Baju warna yang kurang baik, sehingga banyak


(35)

2.8 ASPEK PRODUKSI

Tabel 2.2 Bahan Baku

Nama Barang

Kebutuhan Rata-rata per Bulan Unit Harga/unit Total Harga

Detergent Bubuk 18 Kg 7.500/Kg 135.000

Detergent Cair 5 liter 8.500/liter 42.500

Detergent

cair+pewangi

5 liter 9000/liter 45.000

Pewangi 5 liter 7.500/liter 37.500

Softener 5 liter 7.000/liter 35.000

Total 295.000

Tabel 2.3 Peralatan

Nama Barang

Kebutuhan Rata-rata per Bulan Unit Harga/unit Total Harga

Mesin Cuci 3 unit 2.000.000/unit 6.000.000

Mesin Pengering 1 unit 4.000.000/unit 4.000.000

Setrika Uap 1 unit 450.000/unit 450.000

Mesin Spoting 1 unit 1.000.000/unit 2.000.000 Mesin Steamer 1 unit 1.500.000/unit 2.500.0000


(36)

Tabel 2.4 Perlengkapan

Nama Barang

Kebutuhan Rata-rata per Bulan

Unit Harga/unit Total Harga

Timbangan 1 unit 40.000/unit 40.000

Hanger 50 unit 2000/unit 10.000

Jepit Buaya untuk kemeja

1 Plastik 10.000/plastik 10.000

Botol Spray 2 Unit 10.000/unit 20.000

Plastik 240 lembar 2.500/lembar 600.000

Total 860.000

2.9 ANALISIS SDM

Kompetensi SDM

Kompetensi adalah ciri-ciri yang harus dimiliki oleh seseorang sehingga dia dapat mencapai performansi prima dalam suatu bidang pekerjaan, jadi anda dapat menelusuri untuk bidang pekerjaan Anda karakteristik apakah yang diperlukan agar dapat mencapai prestasi. Misalnya untuk bidang marketing kemampuan untuk mempersuasi pelanggan. Untuk bidang keuangan kemampuan membaca dan menganalisis laporan keuangan dsb.

Adapun perencanaan Sumber Daya Manusia Dyscha Laundry meliputi aktivitas : job analysis dan job design, standar kompetensi dan job description, rekrutmen dan seleksi, orientasi, pelatihan dan development, sistim penilaian kinerja dan sistim kompensasi.


(37)

Untuk meningkatkan produktivitas karyawan direncanakan program pelatihan dan pengembangan secara berkala tiap tahun. Di sisi lain untuk membuat karyawan bertahan untuk bekerja, dirancang sistem kompensasi yang memadai. Dengan demikian, diperkirakan tidak ada karyawan yang keluar dalam perencanaan lima tahun beroperasinya Dyscha Laundry dan karyawan yang bekerja akan makin ahli sehingga bekerja makin cepat dengan kualitas yang makin meningkat sehingga meningkatkan tingkat produktivitas.

Peningkatan pendapatan akan memberikan dampak terhadap peningkatan kebutuhan karyawan terutama adalah karyawan staf produksi dan quality control. Untuk efisiensi, rekrutmen hanya dilakukan untuk memenuhi peningkatan kebutuhan tersebut.

Tabel 2.5 Analisis Kebutuhan Kompetensi SDM

JABATAN Tingkat Pendidikan

Pengalaman Kerja

Keterampilan Khusus

Administrasi Sarjana Minimal 6 bulan - Bersifat jujur

Mampu mengoperasikan komputer, terkhusus Microsoft word dan Excel

Karyawan 1 SMK Minimal 6 bulan - Bersifat jujur dan ramah


(38)

- Memahami cara mencuci dengan baik Karyawan 2 SMK Minimal 6 bulan - Bersifat jujur

Memahami cara menyetrika dengan baik

Analisis Kebutuhan Pengembangan SDM

Untuk menciptakan kadar profesionalitas dalam melaksanakan misi perusahaan adalah tersedianya sumber daya manusia yang andal, pekerjaan yang terprogram dengan baik, dan waktu yang tersedia untuk melaksanakan program tersebut serta adanya dukungan dana yang memadai. Sedangkan bagi seorang pimpinan yang profesional di tuntut persyaratan antara lain mengakomodir seluruh potensi yang dimiliki oleh sumber daya yang tersedia (atau meningkatkan keandalan staf), bisa menempatkan staf sesuai dengan keterampilan dan keahlian (sehingga menghasilkan kinerja yang sinergis), dan mempunyai sikap disiplin terhadap waktu yang telah ditetapkan sebagai batas penyelesaian serta prioritas sebuah program, serta memberikan peluang bagi system untuk meningkatkan kesejahteraan.


(39)

2.10 RENCANA PENGEMBANGAN USAHA

Setelah menjelaskan aspek pasar dan pemasaran, produksi serta SDM langkah selanjutnya adalah rencana pengembangan usaha.

• Strategi Produksi

Produk utama kami adalah jasa pencucian (laundry). Strategi yang kami siapkan untuk bisnis laundry ini adalah dengan harga jual jasa yang terjangkau, kualitas baik, efektif, efisien, proses pencucian dipisah-pisah masing-masing konsumen (tidak dicampur), tempat usaha yang mudah dijangkau konsumen, memiliki penampilan yang berbeda, memberikan kemudahan transaksi bagi konsumen. Selain jasa tersebut diatas perusahaan juga memberikan fasilitas tambahan untuk antar jemput pakaian (delivery) dan service cepat atau ‘one day service’. Produk layanan utama dan layanan tambahan diyakini dapat meningkatkan nilai produk terhadap konsumen.

• Strategi Organisasi dan SDM

Dyscha Laundry akan melakukan perluasan usaha dan meningkatkan kuantitas ataupun kualitas Sumber Daya Manusia dengan tujuan agar mempunyai kompetensi yang lebih baik.


(40)

Strategi Marketing

Strategi adalah suatu rencana untuk mencapai tujuan organisasi. Jasa laundry ini mempunyai strategi diferensiasi, dimana produk akan berkonsentrasi untuk mencapai kinerja yang terbaik dalam memberikan manfaat bagi pelanggan. Sasaran utama dari marketing ini adalah memperkenalkan kepada konsumen tentang jasa laundry yang menggunakan cara tradisional (manual) tetapi professional. Dalam upaya marketing ini, diusahakan untuk meyakinkan konsumen bahwa jasa ini benar-benar berkualitas dan mereka dapat menerima. Untuk mencapai sasaran itu maka perusahaan melakukan strategi untuk meningkatkan konsumen awareness. Proses strategi ini dimulai dengan membangun interaksi dan komunikasi produk melalui periklanan. Kegiatan periklanan ini akan terus dievaluasi dengan melihat pengaruhnya terhadap brand awareness. Strategi ini akan dilakukan secara periodik dan continue.

• Strategi Keuangan

Untuk melakukan perluasan usaha, Dyscha Laundry ini akan menambah jumlah modal, dengan cara melakuka n pinjaman Bank maupun dari Investor. Pada saat melakukan rencana pembangunan sebuah usaha yang baru, akan dilakukan analisis keuangan yang berdasarkan kegiatan yang berkaitan di dalamnya.


(41)

Analisis keuangan dilakukan supaya usaha dapat dijalankan dengan terkontrol dan terencana.

2.11 PEMANFAATAN IT

Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, IT memegang peranan penting dalam pengembangan bisnis. Teknologi kini semakin marak diperbincangkan karena diyakini dapat memberi keuntungan bersaing. Pemanfaatan IT dalam bisnis yaitu untuk meningkatkan kualitas informasi, kontrol kinerja dan peningkatan layanan untuk memenangkan pasar. Dalam pengaplikasiannya, Dyscha Laundry gencar memanfaatkan TI untuk berpromosi, baik itu via situs jejaring sosial ataupun via blog.

Keunggulan bersaing ini dapat dicapai melalui banyak cara misalnya, harga terjangkau, kualitas terjamin, keramahan, kecepatan layanan, dan lain sebagainya. Berkaitan dengan pemanfaatan TI dalam perusahaan, keunggulan kompetitif mengacu pada penggunaan TI untuk meningkatkan kualitas informasi, control kinerja perusahaan, dan peningkatan layanan unuk memenangkan pasar. Ide dasarnya adalah perusahaan menggunakan TI baik sebagai alat bantu maupun strategi yang tangguh untuk mengintegrasikan dan mengolah data dengan cepat dan akurat serta untuk penciptaan produk layanan baru sebagai daya saing untuk menghadapi kompetisi.


(42)

2.12 ANALISIS KEUANGAN

Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi

Uraian Jumlah

a. Sewa Bangunan 12.000.000

b. Peralatan 14.950.000

c. Biaya Pra Operasi 500.000

Jumlah 27.450.000

Proyeksi Arus Kas 5 Tahun Kedepan Dyscha Laundry

Proyeksi Aliran Kas Usaha (Berdasarkan proyeksi peningkatan proyek penjualan sebesar 40% per tahun).

Uraian

Tahun

1 2 3 4 5

a. Total Penerimaan 77.600.000 108.640.000 152.096.000 212.934.400 298.108.160 b. Total Pengeluaran 76.690.000 92.028.000 128.839.200 180.374.880 252.524.832 c. Selisih Kas ( a – b) 910.000 16.612.000 23.256.800 32.559.520 45.583.328 d. Saldo kas awal 239.580.000 240.690.000 257.302.000 280.558.800 313.118.320 e. Saldo kas akhir (c + d) 240.690.000 257.302.000 280.558.800 313.118.320 358.701.684


(43)

RENCANA ARUS KAS (dalam ribuan rupiah) Dyscha Laundry

UNTUK TAHUN 2012

Bln I Bln II Bln III Bln IV Bln V Bln VI Bln VII Bln VIII Bln IX Bln X Bln XI Bln XII Tahun 1

A. PENERIMAAN

Penerimaan Penjualan 5.400 5.500 6.000 6.000 6.000 6.000 6.500 6.500 9.000 6.700 7.000 7.000 77.600

Penerimaan Pinjaman 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Penerimaan lain-lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


(44)

B. PENGELUARAN

Sewa Bangunan 4000 0 0 0 4000 0 0 0 4000 0 0 0 12.000

Pembelian Bahan Baku 295 295 295 295 295 295 295 295 295 295 295 295 3.540

Peralatan 14.950 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 14.950

Gaji Pegawai 2.800 2.800 2.800 2.800 2.800 2.800 2.800 2.800 2.800 2.800 2.800 2.800 33.600

Biaya Pemasaran 600 0 600 0 600 0 600 0 600 0 600 0 4.200

Listrik, Air, Telepon 550 550 550 550 550 550 550 550 550 550 550 550 6.600

Biaya Perlengkapan Kantor 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 1.800

Biaya Administrasi Lain-Lain


(45)

Angsuran Pokok 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Biaya Bunga 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Biaya Pajak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Pengeluaran lain-lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sub Total Pengeluaran 23.345 3.795 4.395 3.795 8.395 3.795 4.395 3.795 8.395 3.795 4.395 3.795 76.690

C. SELISIH KAS (17.945) 1.705 1.605 2.205 (2.395) 2.205 2.105 2.705 605 2.905 2.405 3.005 1.110

D. SALDO KAS AWAL 12.055 13.760 13.760 15.365 17.570 15.175 17.380 19.485 22.190 22.795 25.700 28.105 239.58


(46)

Break Even Point

Break Even Point merupakan estimasi kasar untuk menghitung berapa lama modal yang dikeluarkan akan kembali.

Rumus nya:

Total Pendapatan = Total Pengeluaran

(Harga Jual x Qty) = (Biaya tetap + biaya variabel)

Estimasi dalam 1 bulan:

Qty = 30 kg x 30 hari = 900 kg

Harga = 900 kg x Rp 6000 = Rp 5.400.000

Biaya Variabel =Rp 3.955.000

Biaya Tetap = Rp 17.250.000

Estimasi BEP

= Total Biaya Tetap / (Penjualan – Biaya Variabel)

= Rp 17.250.000 / (5.400.000 – Rp 3.955.000)


(47)

Biaya Variabel merupakan biaya yang bertambah jika kuantitas penjualan atas suatu produk bertambah.

Biaya Variabel

Biaya variabel pada bisnis laundry ini: 1. Detergent bubuk

2. Detergent cair

3. Detergent cair + Pewangi 4. Pewangi

5. Softener 6. Hanger

7. Jepit Buaya untuk Kemeja 8. Botol Spray

9. Plastik

10.Gaji Karyawan

Biaya Tetap merupakan biaya yang tetap dan tidak terpengaruh dengan kuantitas penjualan atas suatu produk.

Biaya Tetap

Biaya tetap pada bisnis laundry ini: 1. Peralatan


(48)

3. Biaya Pemasaran 4. Biaya Listrik 5. Biaya Air 6. Biaya Telepon

7. Biaya Perlengkapan Kantor

2.13 ANALISIS RESIKO

Resiko yang dihadapi oleh Dyscha Laundry juga beragam, tidak jarang pelanggan mengeluh tentang baju mereka yang terkena noda. Beberapa resiko yang dihadapi oleh Dyscha Laundry adalah:

1. Terkena luntur.

2. Baju yang tertukar dengan pelanggan lain atau menyelip ke pelanggan lain.

3. Baju putih yang tidak lagi putih. 4. Bau apek pada baju.

5. Keterlambatan proses laundry.

Untuk mengatasi resiko yang timbul:

1. Untuk mengatasi keluhan pelanggan tetang kelunturan baju, Dyscha Laundry mengambil langkah dengan berusaha semaksimal mungkin untuk membersikan atau menghilangkan kelunturan baju tersebut. Dan


(49)

sebelumnya Dyscha Laundry telah menetapkan aturan bahwa bila ada baju yang luntur harus diberi tahu, dan bila tidak diberitahu maka bila terjadi kelunturan maka bukan dari tanggung jawab dari Dyscha Laundry.

2. Untuk mengatasi keadan baju pelanggan yang tertukar, maka Dyscha Laundry memberikan tanda – tanda berupa nama pada baju – baju pelanggan dan terkadang atas permintaan pelanggan Dyscha Laundry memisahkan pencucian pakaian berdasarkan nama. Dan membedakan pakaian yang berwarna dan putih sekaligus mendata pada awal pemasukan cucian.

3. Untuk mengatasi cucian yang berwarna putih, biasanya Dyscha Laundry memisahkan cucian tersebut dengan pakaian yang berwarna. Kemudian menambahkan pemutih sehingga baju tersebut tetap putih dan tidak berubah warna.

4. Bau apek yang terjadi pada pakaian pelanggan diatasi dengan memberikan pengharum, dan menjemur pakaian dengan kering di bawah sinar matahari. Sedangkan pada saat musim hujan, Dyscha Laundry lebih ekstra keras karena mereka menggunakan mesin cuci yang sekaligus dengan pengering. Sehingga tidak jarang karyawan dari Dyscha Laundry harus lembur dan berusaha untuk memuaskan karyawannya.

5. Dan terakhir yang menjadi resiko dari Dyscha Laundry adalah keterlambatan proses laundryan terutama pada saat musim hujan. Selain jumlah laundrian yang membludak dan kondisi cuaca yang tidak


(50)

bersahabat yang dapat menyebabkan keterlambatan, hal ini sangat mengecewakan konsumen. Dan untuk mengatasinya Dyscha Laundry berusaha semaksimal mungkin untuk mengurangi keterlambatan itu dengan cara menggunakan pengering dan lembur pada malam hari supaya pada keesokan harinya saat matahari terbit, pakaian itu sudah dapat di keringkan.


(51)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungan penjualan, biaya modal usaha yang dikeluarkan, serta perincian biaya lainnya dan penerimaan dari jasa yang dihasilkan maka perencanaan bisnis Dyscha Laundry ini layak untuk didirikan.

3.2. Saran

Dalam merencanakan bisnis usaha Dyscha Laundry ini, Ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :

a. Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan konsumen secara personal, sehingga laundry ini memiliki komitmen yang kuat untuk dapat memenuhi kebutuhan konsemen akan hasil cucian yang bersih, baik dan cepat dengan cara cucian tiap konsumen tidak akan dicampur dengan konsumen lain.

b. Pemilihan karyawan yang baik, ulet dan bertanggung jawab.

c. Harga yang terjangkau, karena target market adalah mahasiswa, pelajar dan karyawan yang memiliki uang yang terbatas, maka biaya pelayanan laundry ini dibuat agar terjangkau bagi mereka.


(52)

Daftar Pustaka

Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang. Frida Ramadini. 2010. Kewirausahaan. Cetakan Pertama. Medan: USU Press.

Kasmir, 2008, Kewirausahaan, PT RAJAGRAFINDO. Jakarta. Medan.

Machfoedz Mas’ud, Machfoeds, 2005. Kewirausahaan. Metode dan Implementasi. BPFE. Yogyakarta.

Sukirno Sadono, et al, 2006. Pengantar Bisnis. Jakarta :Kencana

5 Maret 2011. pukul 20.00


(1)

Biaya Variabel merupakan biaya yang bertambah jika kuantitas penjualan atas suatu produk bertambah.

Biaya Variabel

Biaya variabel pada bisnis laundry ini: 1. Detergent bubuk

2. Detergent cair

3. Detergent cair + Pewangi 4. Pewangi

5. Softener 6. Hanger

7. Jepit Buaya untuk Kemeja 8. Botol Spray

9. Plastik

10. Gaji Karyawan

Biaya Tetap merupakan biaya yang tetap dan tidak terpengaruh dengan kuantitas penjualan atas suatu produk.

Biaya Tetap

Biaya tetap pada bisnis laundry ini: 1. Peralatan


(2)

3. Biaya Pemasaran 4. Biaya Listrik 5. Biaya Air 6. Biaya Telepon

7. Biaya Perlengkapan Kantor

2.13 ANALISIS RESIKO

Resiko yang dihadapi oleh Dyscha Laundry juga beragam, tidak jarang pelanggan mengeluh tentang baju mereka yang terkena noda. Beberapa resiko yang dihadapi oleh Dyscha Laundry adalah:

1. Terkena luntur.

2. Baju yang tertukar dengan pelanggan lain atau menyelip ke pelanggan lain.

3. Baju putih yang tidak lagi putih. 4. Bau apek pada baju.

5. Keterlambatan proses laundry.

Untuk mengatasi resiko yang timbul:

1. Untuk mengatasi keluhan pelanggan tetang kelunturan baju, Dyscha Laundry mengambil langkah dengan berusaha semaksimal mungkin untuk membersikan atau menghilangkan kelunturan baju tersebut. Dan


(3)

sebelumnya Dyscha Laundry telah menetapkan aturan bahwa bila ada baju yang luntur harus diberi tahu, dan bila tidak diberitahu maka bila terjadi kelunturan maka bukan dari tanggung jawab dari Dyscha Laundry.

2. Untuk mengatasi keadan baju pelanggan yang tertukar, maka Dyscha Laundry memberikan tanda – tanda berupa nama pada baju – baju pelanggan dan terkadang atas permintaan pelanggan Dyscha Laundry memisahkan pencucian pakaian berdasarkan nama. Dan membedakan pakaian yang berwarna dan putih sekaligus mendata pada awal pemasukan cucian.

3. Untuk mengatasi cucian yang berwarna putih, biasanya Dyscha Laundry memisahkan cucian tersebut dengan pakaian yang berwarna. Kemudian menambahkan pemutih sehingga baju tersebut tetap putih dan tidak berubah warna.

4. Bau apek yang terjadi pada pakaian pelanggan diatasi dengan memberikan pengharum, dan menjemur pakaian dengan kering di bawah sinar matahari. Sedangkan pada saat musim hujan, Dyscha Laundry lebih ekstra keras karena mereka menggunakan mesin cuci yang sekaligus dengan pengering. Sehingga tidak jarang karyawan dari Dyscha Laundry harus lembur dan berusaha untuk memuaskan karyawannya.

5. Dan terakhir yang menjadi resiko dari Dyscha Laundry adalah keterlambatan proses laundryan terutama pada saat musim hujan. Selain jumlah laundrian yang membludak dan kondisi cuaca yang tidak


(4)

bersahabat yang dapat menyebabkan keterlambatan, hal ini sangat mengecewakan konsumen. Dan untuk mengatasinya Dyscha Laundry berusaha semaksimal mungkin untuk mengurangi keterlambatan itu dengan cara menggunakan pengering dan lembur pada malam hari supaya pada keesokan harinya saat matahari terbit, pakaian itu sudah dapat di keringkan.


(5)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungan penjualan, biaya modal usaha yang dikeluarkan, serta perincian biaya lainnya dan penerimaan dari jasa yang dihasilkan maka perencanaan bisnis Dyscha Laundry ini layak untuk didirikan.

3.2. Saran

Dalam merencanakan bisnis usaha Dyscha Laundry ini, Ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :

a. Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan konsumen secara personal, sehingga laundry ini memiliki komitmen yang kuat untuk dapat memenuhi kebutuhan konsemen akan hasil cucian yang bersih, baik dan cepat dengan cara cucian tiap konsumen tidak akan dicampur dengan konsumen lain.

b. Pemilihan karyawan yang baik, ulet dan bertanggung jawab.

c. Harga yang terjangkau, karena target market adalah mahasiswa, pelajar dan karyawan yang memiliki uang yang terbatas, maka biaya pelayanan laundry ini dibuat agar terjangkau bagi mereka.


(6)

Daftar Pustaka

Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang. Frida Ramadini. 2010. Kewirausahaan. Cetakan Pertama. Medan: USU Press.

Kasmir, 2008, Kewirausahaan, PT RAJAGRAFINDO. Jakarta. Medan.

Machfoedz Mas’ud, Machfoeds, 2005. Kewirausahaan. Metode dan Implementasi. BPFE. Yogyakarta.

Sukirno Sadono, et al, 2006. Pengantar Bisnis. Jakarta :Kencana

5 Maret 2011. pukul 20.00