Pengertian Produk Strategi Pemasaran Produk Shar-E pada PT.Pos Indonesia : (studi pada PT.Pos Indonesia Cabang Ciputat)

Pemasaran muncul dari yang terakhir. Pertukaran adalah cara mendapatkan suatu produk yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai penggantinya. Pertukaran ini adalah konsep dasar pemasaran. Supaya terjadi pertukaran, ada lima syarat yang harus dipenuhi: 1. Ada sekurang-kurangnya dua pihak. 2. Masing-masing pihak memiliki sesuatu yang bernilai bagi pihak lainnya. 3. Masing-masing pihak dapat berkomunikasi dan menyerahkan barang. 4. Masing-masing pihak bebas menerima atau menolak penawaran yang ada. 5. Masing-masing pihak memang menginginkan dan bersedia berurusan dengan pihak yang lainnya. Kalau kelima syarat terpenuhi, ada kemungkinan terjadi pertukaran. Terjadi atau tidaknya pertukaran tergantung apakah kedua belah pihak dapat menyetujui syarat pertukaran yang saling menguntungkan atau minimal tidak merugikan. Jadi pertukaran sering disebut “proses penciptaan nilai”, karena masing-masing pihak biasanya lebih beruntung daripada sebelum pertukaran.

B. Pengertian Produk

Semua organisasi mempunyai maksud dan tujuan. Mereka membuat dan menjual berbagai produk atau menawarkan jasa-jasa tertentu. Organisasi- organisasi perusahaan harus selalu menyesuaikan desain produk dan jenis jasa yang mereka tawarkan dengan apa yang dibutuhkan dan diinginkan para konsumen. Organisasi-organisasi kemasyarakatan, seperti kantor-kantor pemerintah juga harus mencoba untuk melaksanakan misinya dengan sebaik mungkin untuk melayani masyarakat. Salah satu fungsi manajerial terpenting dalam semua jenis organisasi itu adalah menjamin bahwa masukan-masukan berbagai sumber daya organisasi menghasilkan produk-produk atau jasa yang dirancang secara tepat, atau “keluaran-keluaran” yang dapat memuaskan keinginan para pelanggan. 12 Secara umum definisi produk adalah sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan. Pentingnya suatu produk fisik bukan terletak pada kepemilikannya, tetapi pada jasa yang dapat diberikannya. Sebenarnya, jasa juga diberikan oleh sarana orang lain seperti orang, tempat, kegiatan, organisasi atau gagasan. 13 Produk itu tidak hanya terdiri dari barang berwujud, tetapi definisi produk yang lebih luas meliputi objek fisik, jasa, kegiatan, orang, tempat, organisasi, ide atau campuran dari hal-hal tersebut. Definisi produk menurut Tjiptono adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa produk adalah sesuatu yang memberikan manfaat baik dalam hal memenuhi kebutuhan sehari-hari atau 12 T. Hani Handoko, Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi Edisi ke-1, Yogyakarta: BPFE,1984, h. 31 13 Philip Kotler, Op Cit. hal. 9 sesuatu yang ingin dimiliki oleh konsumen. Produk biasanya digunakan untuk dikonsumsi baik untuk kebutuhan rohani maupun jasmani. Untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan akan produk, maka konsumen harus mengorbankan sebagai balas jasanya misalnya dengan cara pembelian. Penjual yang menjual produknya menganut konsep berwawasan produk, konsep berwawasan menjual serta konsep berwawasan pemasaran. 14 Konsep berwawasan produk yaitu produk berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk yang menawarkan mutu, kinerja terbaik, atau hal-hal inovatif lainnya. Manajer dalam organisasi berwawasan produk memusatkan perhatian untuk membuat produk yang lebih baik dan terus menyempurnakannya. Perusahaan yang menganut konsep berwawasan produk sering merancang produk mereka tanpa memasukan dari pelanggan. Mereka percaya bahwa insinyur mereka tahu bagaimana merancang atau menyempurnakan suatu produk. Konsep lain yang banyak dianut adalah konsep berwawasan menjual konsep berwawasan penjualan. Konsep berwawasan menjual berpendapat bahwa kalau konsumen dibiarkan saja, konsumen tidak akan membeli produk organisasi dalam jumlah cukup. Organisasi harus melakukan usah penjualan dan promosi yang agresif. 14 Philip Kotler, Op Cit. hal. 17-22 Konsep ini beranggapan bahwa konsumen enggan membeli dan harus didorong supaya membeli, serta perusahaan mempunyai banyak cara promosi dan penjualan yang efektif untuk merangsang pembelian. Konsep berwawsan pemasaran konsep berwawasan pemasaran ini berpendapat bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diinginkan serta lebih efektif dan efisien daripada saingannya. Konsep berwawasan pemasaran ini telah dinyatakan dalam banyak cara: 1. Memenuhi kebutuhan dengan menguntungkan 2. Temukan keinginan dan penuhilah 3. Cintailah pelanggan bukan produknya 4. Dapatkanlah sesuai dengan kesukaan anda 5. Berusahalah sekuat tenaga memberikan nilai,mutu dan kepuasan tertinggi bagi uang pelanggan a. Tingkatan Level Produk Dalam merencanakan penawaran atau produk, terdapat lima tingkatan level produk, yaitu: 1. Produk utamainti core benefit, yaitu manfaat yang sebenarnya dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh pelanggan dari setiap produk. 2. Produk generik, yaitu produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk yang paling dasar rancangan produk minimal agar dapat berfungsi. 3. Produk harapan expected product, yaitu produk formal yang ditawarkan dengan berbagai atribut dan kondisinya secara normal layak diharapkan dan disepakati untuk dibeli. 4. Produk pelengkap augmented product, yaitu berbagai atribut produk yang dilengkapi atau ditambahi berbagai manfaat dan layanan, sehingga dapat memberika tambahan kepuasan dan bisa dibedakan dengan produk pesaing. 5. Produk potensial, yaitu segala macam tambahan dan perubahan yang mungkin dikembangkan untuk suatu produk dimasa mendatang. b. Kualitas Produk Kualitas adalah keseluruhan ciri serta sifat dari suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau yang tersirat. Ini merupakan kualitas yang berpusat pada konsumen. 15 Menurut Lupiyoadi, kualitas adalah keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik-karakteristik dari suatu produk atau jasa dalam hal kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah di tentukan atau bersifat laten. 16 15 Philip Kottler, Op Cit. hal. 70 16 Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa: Toeri dan Praktek, Jakarta: PT. Salemba Empat Patria, 2001 h. 144 Jadi, kualitas produk adalah kemampuan produk dalam memenuhi fungsinya. Kualitas produk berkontribusi besar pada kepuasan pelanggan, pangsa pasar dan profitabilitas. Menurut David A. Garvin yang dikutip Durianto, dimensi kualitas produk meliputi: 1. Kinerja performance: melibatkan berbagai karakteristik operasional utama. 2. Pelayanan servicebility: mencerminkan kemampuan memberikan pelayanan pada produk tersebut. 3. Ketahanan durability: mencerminkan umur ekonomis dari produk tersebut. 4. Keandalan reliability: konsistensi dari kinerja yang dihasilkan suatu produk dari satu pembelian ke pembelian berikutnya. 5. Karakteristik produk features: bagian-bagian tambahan dari produk features. 6. Kesesuaian dengan spesifikasi conformance with spesifications: merupakan pandangan mengenai kualitas proses manufaktur tidak ada cacat produk sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dan diuji. 7. Hasil fit and finish: mengarah pada kualitas yang dirasakan yang melibatkan enam dimensi sebelumnya. Jika perusahaan tidak dapat menghasilkan ”hasil akhir” produk yang baik maka kemungkinan produk tersebut tidak akan mempunyai atribut kualitas lain yang penting. 17

C. Shar-E