Pemasaran muncul dari yang terakhir. Pertukaran adalah cara mendapatkan suatu produk yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan
sesuatu sebagai penggantinya. Pertukaran ini adalah konsep dasar pemasaran. Supaya terjadi pertukaran, ada lima syarat yang harus dipenuhi:
1. Ada sekurang-kurangnya dua pihak. 2. Masing-masing pihak memiliki sesuatu yang bernilai bagi pihak lainnya.
3. Masing-masing pihak dapat berkomunikasi dan menyerahkan barang. 4. Masing-masing pihak bebas menerima atau menolak penawaran yang ada.
5. Masing-masing pihak memang menginginkan dan bersedia berurusan dengan pihak yang lainnya.
Kalau kelima syarat terpenuhi, ada kemungkinan terjadi pertukaran. Terjadi atau tidaknya pertukaran tergantung apakah kedua belah pihak dapat
menyetujui syarat pertukaran yang saling menguntungkan atau minimal tidak merugikan. Jadi pertukaran sering disebut “proses penciptaan nilai”, karena
masing-masing pihak biasanya lebih beruntung daripada sebelum pertukaran.
B. Pengertian Produk
Semua organisasi mempunyai maksud dan tujuan. Mereka membuat dan menjual berbagai produk atau menawarkan jasa-jasa tertentu. Organisasi-
organisasi perusahaan harus selalu menyesuaikan desain produk dan jenis jasa yang mereka tawarkan dengan apa yang dibutuhkan dan diinginkan para
konsumen. Organisasi-organisasi
kemasyarakatan, seperti
kantor-kantor
pemerintah juga harus mencoba untuk melaksanakan misinya dengan sebaik mungkin untuk melayani masyarakat. Salah satu fungsi manajerial terpenting
dalam semua jenis organisasi itu adalah menjamin bahwa masukan-masukan berbagai sumber daya organisasi menghasilkan produk-produk atau jasa yang
dirancang secara tepat, atau “keluaran-keluaran” yang dapat memuaskan keinginan para pelanggan.
12
Secara umum definisi produk adalah sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk sebagai sesuatu yang dapat
ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan. Pentingnya suatu produk fisik bukan terletak pada kepemilikannya, tetapi pada jasa yang dapat
diberikannya. Sebenarnya, jasa juga diberikan oleh sarana orang lain seperti orang, tempat, kegiatan, organisasi atau gagasan.
13
Produk itu tidak hanya terdiri dari barang berwujud, tetapi definisi produk yang lebih luas meliputi objek fisik,
jasa, kegiatan, orang, tempat, organisasi, ide atau campuran dari hal-hal tersebut. Definisi produk menurut Tjiptono adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang
bersangkutan. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa produk adalah sesuatu
yang memberikan manfaat baik dalam hal memenuhi kebutuhan sehari-hari atau
12
T. Hani Handoko, Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi Edisi ke-1, Yogyakarta: BPFE,1984, h. 31
13
Philip Kotler, Op Cit. hal. 9
sesuatu yang ingin dimiliki oleh konsumen. Produk biasanya digunakan untuk dikonsumsi baik untuk kebutuhan rohani maupun jasmani. Untuk memenuhi
keinginan dan kebutuhan akan produk, maka konsumen harus mengorbankan sebagai balas jasanya misalnya dengan cara pembelian.
Penjual yang menjual produknya menganut konsep berwawasan produk, konsep berwawasan menjual serta konsep berwawasan pemasaran.
14
Konsep berwawasan produk yaitu produk berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk yang menawarkan mutu, kinerja terbaik, atau hal-hal
inovatif lainnya. Manajer dalam organisasi berwawasan produk memusatkan perhatian
untuk membuat
produk yang
lebih baik
dan terus
menyempurnakannya. Perusahaan yang menganut konsep berwawasan produk sering
merancang produk mereka tanpa memasukan dari pelanggan. Mereka percaya bahwa insinyur mereka tahu bagaimana merancang atau menyempurnakan suatu
produk. Konsep lain yang banyak dianut adalah konsep berwawasan menjual
konsep berwawasan penjualan. Konsep berwawasan menjual berpendapat bahwa kalau konsumen dibiarkan saja, konsumen tidak akan membeli produk
organisasi dalam jumlah cukup. Organisasi harus melakukan usah penjualan dan promosi yang agresif.
14
Philip Kotler, Op Cit. hal. 17-22
Konsep ini beranggapan bahwa konsumen enggan membeli dan harus didorong supaya membeli, serta perusahaan mempunyai banyak cara promosi
dan penjualan yang efektif untuk merangsang pembelian. Konsep berwawsan pemasaran konsep berwawasan pemasaran ini
berpendapat bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan
yang diinginkan serta lebih efektif dan efisien daripada saingannya. Konsep berwawasan pemasaran ini telah dinyatakan dalam banyak cara:
1. Memenuhi kebutuhan dengan menguntungkan 2. Temukan keinginan dan penuhilah
3. Cintailah pelanggan bukan produknya 4. Dapatkanlah sesuai dengan kesukaan anda
5. Berusahalah sekuat tenaga memberikan nilai,mutu dan kepuasan tertinggi bagi uang pelanggan
a. Tingkatan Level Produk Dalam merencanakan penawaran atau produk, terdapat lima tingkatan
level produk, yaitu: 1. Produk utamainti core benefit, yaitu manfaat yang sebenarnya
dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh pelanggan dari setiap produk. 2. Produk generik, yaitu produk dasar yang mampu memenuhi fungsi
produk yang paling dasar rancangan produk minimal agar dapat berfungsi.
3. Produk harapan expected product, yaitu produk formal yang ditawarkan dengan berbagai atribut dan kondisinya secara normal
layak diharapkan dan disepakati untuk dibeli. 4. Produk pelengkap augmented product, yaitu berbagai atribut produk
yang dilengkapi atau ditambahi berbagai manfaat dan layanan, sehingga dapat memberika tambahan kepuasan dan bisa dibedakan dengan
produk pesaing. 5. Produk potensial, yaitu segala macam tambahan dan perubahan yang
mungkin dikembangkan untuk suatu produk dimasa mendatang. b. Kualitas Produk
Kualitas adalah keseluruhan ciri serta sifat dari suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan
kebutuhan yang dinyatakan atau yang tersirat. Ini merupakan kualitas yang berpusat pada konsumen.
15
Menurut Lupiyoadi, kualitas adalah keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik-karakteristik dari suatu produk atau jasa dalam hal
kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah di tentukan atau bersifat laten.
16
15
Philip Kottler, Op Cit. hal. 70
16
Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa: Toeri dan Praktek, Jakarta: PT. Salemba Empat Patria, 2001 h. 144
Jadi, kualitas produk adalah kemampuan produk dalam memenuhi fungsinya. Kualitas produk berkontribusi besar pada kepuasan pelanggan,
pangsa pasar dan profitabilitas. Menurut David A. Garvin yang dikutip Durianto, dimensi kualitas
produk meliputi: 1. Kinerja performance: melibatkan berbagai karakteristik operasional
utama. 2. Pelayanan servicebility:
mencerminkan kemampuan memberikan
pelayanan pada produk tersebut. 3. Ketahanan durability: mencerminkan umur ekonomis dari produk
tersebut. 4. Keandalan reliability: konsistensi dari kinerja yang dihasilkan suatu
produk dari satu pembelian ke pembelian berikutnya. 5. Karakteristik produk features: bagian-bagian tambahan dari produk
features. 6. Kesesuaian dengan spesifikasi conformance with spesifications:
merupakan pandangan mengenai kualitas proses manufaktur tidak ada cacat produk sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dan diuji.
7. Hasil fit and finish: mengarah pada kualitas yang dirasakan yang melibatkan enam dimensi sebelumnya. Jika perusahaan tidak dapat
menghasilkan ”hasil akhir” produk yang baik maka kemungkinan produk tersebut tidak akan mempunyai atribut kualitas lain yang penting.
17
C. Shar-E