Latar Belakang Masalah Strategi Pemasaran Produk Shar-E pada PT.Pos Indonesia : (studi pada PT.Pos Indonesia Cabang Ciputat)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sudah berabad-abad lamanya ekonomi dunia didominasi oleh sistem bunga dan hampir semua transaksi khususnya dalam perbankan dikaitkan dengan bunga. Pengalaman ratusan tahun dalam dominasi bunga telah membuktikan ketidak berdayaan sistem ini dalam menjembatani ketimpangan ini. Banyak orang kaya yang menjadi semakin kaya diatas beban orang lain, begitu juga banyak negara mencapai kemakmurannya diatas kemiskinan negara lain. Kesenjangan ekonomi semakin melebar antara negara maju dan negara berkembang, sedangkan didalam negara berkembang kesenjangan itu semakin dalam. 1 Atas fenomena seperti diatas hanya sedikit orang yang menyadari bahaya bunga bagi terciptanya keadilan ekonomi. Dan ditengah pesatnya persaingan dunia perbankan nasional yang menerapkan sistem bunga, dengan menggunakan sistem ekonomi islam yang berlandaskan kepada al- Qur’an dan hadits, 2 perbankan syariah muncul dan mampu bersaing bahkan kini perkembangannya amatlah pesat. Seperti yang telah diketahui, fungsi dasar dari bank itu adalah mengumpulkan dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada 1 Soerjono Soekanto, Kesadaran Hukum dan Kepatuhan,Jakarta: CV. Rajawali, 1982, h. 35 2 M. A. Mannan, Ekonomi Islam; Teori dan Praktek, Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Prima Yasa, 1997, h. 19. masyarakat yang membutuhkan dana. 3 Selain itu bank juga dapat memberikan jasa- jasa keuangan dan pembayaran lainnya, dengan tujuan untuk mempermudah segala bentuk transaksi yang dilakukan oleh masyarakat dan sebagai kegiatan penunjang untuk menghimpun dan menyalurkan dana. 4 Dalam hal ini apabila bank menginginkan produknya mudah untuk dijual dan ekspansif atau dalam kata lain banyak diminati oleh nasabah maupun calon nasabahnya, maka persyaratan dan produknya harus dipermudah. Misalnya kemudahan dalam hal memperoleh produk itu, baik secara persyaratan dokumentasi, transaksi pembayaran maupun prosedur-prosedur lainnya. Dan produk tersebut haruslah dapat menjawab semua kebutuhan masyarakat. Inilah salah satu persoalan yang dihadapi suatu bank dalam hal menciptakan produk baru. Disatu sisi bank menginginkan suatu alat untuk menjaring nasabah lebih banyak lagi, tetapi disisi lain bank akan dihadapi oleh sebuah dilema teknis yang harus disiasati. Dari setiap produk yang diluncurkan oleh bank, pasti bertujuan untuk menarik minat masyarakat agar membeli atau mempergunakan produk yang dikeluarkan oleh bank yang bersangkutan. Produk sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan, pentingnya suatu produk fisik bukan terletak pada kepemilikannya, tetapi pada jasa yang dapat diberikannya. 5 Produk yang inovatif dan dapat mengakomodir semua keinginan nasabah akan 3 Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional, Jakarta: Kencana, 2005, h.19. 4 Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan , Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003, h. 33 5 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran; Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian Jakarta: Salemba empat, 1995, h. 9 menjadi ujung tombak bagi bank untuk menjaring nasabah sebanyak-banyaknya, sehingga nasabah bersedia mempercayakan dananya untuk dititipkan ke bank. Kemunculan bank-bank syariah kini semakin banyak di Indonesia. Eksistensi Perbankan syariah di Indonesia diawali oleh terbentuknya PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk pada tahun 1991 yang diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia. Berdirinya Bank Muamalat Indonesia merupakan indikasi awal dari perkembangan lembaga syariah di Indonesia. Konsep Ekonomi Syariah diyakini menjadi sistem yang efektif bagi Bank Muamalat Indonesia sehingga tidak terpengaruh oleh gejolak krisis ekonomi, bahkan konsep ekonomi syariah dapat menarik minat pihak perbankan konvensional untuk mendirikan bank yang menggunakan sistem syariah. Selanjutnya, pada tahun 1999 perkembangan perbankan syariah berkembang luas dan menjadi tren di tahun 2004. Dengan munculnya berbagai macam lembaga yang berbasis syariah seperti perbankan syariah, asuransi syariah, reksadana syariah, dan pegadaian syariah. Lembaga tersebut banyak mengeluarkan produk-produk perbankan yang sangat beragam yang jumlahnya mendekati produk bank konvensional. Industri perbankan harus terus berupaya memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam melakukan transaksinya. Baik bank syariah ataupun bank konvensional, sama-sama berlomba memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabahnya. Oleh sebab itu untuk menjaring nasabah lebih banyak lagi disini Bank Muamalat mengeluarkan produk Shar-e dan menjalin kerja sama dengan PT Pos Indonesia. Biasanya PT Pos Indonesia identik dengan tempat untuk pengiriman surat atau paket. Tetapi seiring waktu berjalan, PT Pos Indonesia juga melayani masyarakat untuk melakukan transaksi pembayaran bermacam-macam tagihan, seperti tagihan listrik, telepon, ponsel, angsuran kredit kendaraan bahkan tagihan kartu kredit dan tidak hanya itu kelebihan yang di miliki oleh PT Pos Indonesia, kini di PT Pos Indonesia juga bisa menabung dengan hanya memiliki kartu shar-e yaitu produk dari salah satu Bank Muamalat. Ini berawal dari adanya kebutuhan dari masyarakat yang berada di daerah- daerah yang ingin meninggalkan riba, namun daerah tersebut tidak terjangkau oleh layanan perbankan syariah, disisi lain bank belum mampu memenuhi keinginan masyarakat untuk membuka kantor cabang hingga kepelosok tanah air, karena kendala permodalan. Maka, manajemen berinovasi dengan meluncurkan kartu shar-e yang merupakan produk tabungan dan investasi syariah berbasis teknologi yang dikombinasi dengan Anjungan Tunai Mandiri ATM bersama yang diluncurkan oleh Bank Muamalat Indonesia karena keterbatasannya jumlah kantor cabang Bank Muamalat Indonesia, maka Bank Muamalat Indonesia bekerjasama dengan PT Pos Indonesia untuk memasarkan pendistribusian kartu shar-e karena PT Pos Indonesia sangat dekat dengan masyarakat diseluruh Indonesia, banyak dari aktifitas masyarakat yang bersentuhan dengan pos, oleh karena itu Bank Muamalat Indonesia ingin membuat bahwa shar-e dekat dengan masyarakat. Salah satu faktor yang melatarbelakangi kerjasama antara Bank Muamalat Indonesia dengan PT Pos Indonesia adalah karena jaringan pos sudah sangat luas hampir mencakup seluruh kecamatan di Indonesia bahkan daerah yang tidak terdapat bank syariah, masyarakat dapat memperoleh tabungan syariah hanya dengan mendatangi pos online yang terdekat untuk membeli shar-e dan menabung. Karena banyaknya persaingan antar bank saat ini, maka Bank Muamalat Indonesia yang memiliki produk shar-e dituntut untuk melakukan proses pemasaran yang dapat menarik minat masyarakat untuk menjadi nasabah Bank Muamalat Indonesia yang berada di PT Pos Indonesia. Pemasaran yang dijalankan harus menerapkan suatu strategi yang tepat dalam rangka menarik minat masyarakat untuk menjadi nasabah dan mempertahankan nasabah yang sudah ada. Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai “STRATEGI PEMASARAN PRODUK SHAR-E PADA PT POS INDONESIA Studi Pada PT. Pos Indonesia Cabang Ciputat ”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah