Pembuatan Kurva Kalibrasi dalam Asam dan Dapar Fosfat Uji Disolusi

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

3.3.5.4 Uji Waktu Hancur Tablet Salut

Uji hancur yang dilakukan untuk tablet salut kitosan dan salut sambung silang kitosan-natrium tripolifosfat, d ilakukan dengan alat disintegrator tester menggunakan 6 tablet yang berisi media asam dan aquadest pada suhu 37±2ºC. Tablet diharapkan tidak hancur selama kurang lebih 2 jam WHO, 2011

3.3.6 Pembuatan Kurva Kalibrasi dalam Asam dan Dapar Fosfat

Ditimbang secara akurat 50 mg propranolol kemudian dilarutkan dalam masing-masing 100 ml HCl 0,1 N dan dapar fosfat pH 6,8 sehingga diperoleh larutan induk standar asam dan dapar fosfat sebesar 5 00 μgmL. Dari larutan induk tersebut diambil sebanyak sebanyak 500, 1000, 1500, 2000, 2500 dan 3000 μL kemudian ditambahkan sampai 50 ml sehingga dihasilkan larutan dengan konsentrasi 5, 10, 15, 20, 25, 30 ppm.

3.3.7 Uji Disolusi

Uji disolusi secara in vitro dilakukan untuk mengetahui pelepasan propranolol dari tablet. Uji dilakukan menggunakan alat uji disolusi tablet. Satu buah tablet dimasukkan ke dalam alat uji tablet dengan menggunakan dayung berisi medium 900 ml. Pengujian dilakukan dalam asam klorida 0,1 N selama 2 jam dan larutan dapar fosfat pH 6,8 selama 2 jam pada suhu 37 ± 0,5ºC. Pengambilan sampel dilakukan pada waktu 5, 15, 30, 45, 60, 120 menit dengan volume 5 ml setiap kali pengambilan sampel. Volume medium diganti dengan larutan medium baru dengan volume dan suhu yang sama. Masing-masing sampel yang diambil dianalisa menggunakan spektrofotometer UV-vis pada panjang gelombang maksimum 290 nm untuk propranolol Salger, S.V., Danki, L.S., Hiremath, S., dan Sayeed A, 2010, dengan modifikasi. 21

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Uji Pendahuluan

Pada awal penelitian, dilakukan uji pendahuluan dengan variasi berbagai konsentrasi NaTPP dengan menyemprotkan larutan penyalut pada substrat kaca untuk membuat simulasi penyalutan film pada tablet dan kemudian dievaluasi film yang terbentuk serta viskositas larutan pembentuk film. Tabel 4.1 Hasil Evaluasi Film Kode Formula Ketebalan Film mm Elongation at Break Tensile Strength Ncm 2 A1 0,046 ± 0,003 23,33 ± 5,77 1929,98 ± 529,94 B1 0,06 ± 0,002 20 ± 0 2387,35 ± 109,81 C1 0,057 ± 0,002 56,66 ± 5,77 1231,82 ± 182,01 D1 0,074 ± 0,005 30 ± 0 893,43 ± 177,45 A2 0,062 ± 0,014 16,66 ± 5,77 2280,45 ± 304,36 B2 0,056 ± 0,002 30 ± 0 1944,92 ± 310,34 C2 0,066 ± 0,004 50 ± 0 1876,61 ± 457,87 D2 0,039 ± 0,009 23,33 ± 5,77 845,92 ± 274,51 Ketebalan ukuran film yang diperoleh adalah sekitar 0,057 mm. Film dengan metode 2 konsentrasi NaTPP 1 D1 dan D2 memiliki ketebalan yang berbeda dibandingkan film yang lain. Hal ini dikarenakan pada saat pengerjaan, ketebalan film sangat dipengaruhi oleh aliran udara panas yang dihasilkan oleh alat pengering sebagai pengganti alat pemberi udara panas yang terdapat pada alat