B. Definisi Operasional 3.1 Tabel Definisi Operasional
No Variabel
Definisi Cara Ukur
Alat Ukur Skala Ukur
Hasil Ukur 1.
Riwayat keluarga dengan hipertensi
Adanya riwayat
keluarga yang
mengalami hipertensi Wawancara
Kuisoner Nominal
1. Iya : jika ada riwayat keluarga dengan hipertensi
2. Tidak : jika tidak ada riwayat hipertensi
2. Umur
Lamanya hidup yang dihitung berdasarkan
tanggal lahir hingga sekarang
Wawancara Kuisoner
Interval 1. 47-56
2. 57-66 3. 67-76
4. 77-87
3.
Jenis kelamin Identitas
subyek penelitian
sesuai biologis atau fisiknya
Wawancara Kuisoner
Nominal 1. laki-laki
2. perempuan
4.
Konsumsi makanan asingaram
Kebiasaan makan
dalam mengkonsusmsi
makanan asin Wawancara
Kuisoner Ordinal
1. Iya : jika makan makanan asin telor asin, ikan asin, sayur
asin, kecap
asin, kripik
kentang, keju, daging kaleng, saos tomat, saos cabe
1x hari atau 1xhari
2. Tidak : jika makan makanan asin telor asin, ikan asin,
sayur asin, kecap asin, kripik kentang, keju, daging kaleng,
saos tomat, saos cabe 3- 6xminggu atau 1-2xminggu
5.
Merokok Kegiatan membakar
tembakau kemudian dihisap asapnya
Wawancara Kuisoner
Ordinal 1. Iya: jika seseorang merokok
setiap hari 2. Tidak: jika seseorang tidak
pernah merokok
6. Obesitas
Kondisi berat badan yang
menyebabkan indeks massa tubuh
IMT melebihi nilai normal, dimana nilai
IMT normal adalah 18,5-24,9
Kondisi obesitas
diukur dengan
menghitung IMT dengan
rumus sebagai
berikut : IMT=B
kg TB
2
m Timbangan
Meteran Nominal
1. Gemuk : jika IMT 27 2. Tidak gemuk : jika IMT 18,5-
24,9 3. Malnutrisi: jika IMT 17,0
8.
Olahraga Serangkaian
gerak raga yang teratur dan
terencana untuk
memelihara gerak
mempertahankan hidupdan
meningkatkan kemampuan
gerak Wawancara
Kuisoner Nominal
1. Iya : ≥30 menithari dan ≥
3 hariminggu 2. Tidak : 30 menithari
danatau 3hariminggu
meningkatkan kualitas hidup
9
Stress Suatu
keadaan kondisi
kejiwaan seseorang
yang sedang tertekan
Wawancara Kuisoner
Ordinal 1. Stress: jika hasil nilai
scor jawaban 16 2. Tidak stress: jika hasil
nilai scor jawaban 16
37
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian kuantitatif deskriptif adalah suatu metode penelitian
sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem, pemikiran suatu kelas peritiwa pada masa sekarang M.Nazir dalam Konaah, 2010.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor resiko hipertensi pada penderita hipertensi diwilayah kerja Puskesmas Ciputat
Timur, Kota Tangerang Selatan tahun 2014.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur
pada bulan April sampai Juni 2014. C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah semua penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur, kota Tangerang Selatan tahun
2014.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah penderita hipertensi yang berkunjung dan berobat di Puskesmas Ciputat Timur, kota Tangerang
Selatan di bulan April sampai Juni tahun 2014. - Kriteria Ekslusi : Pasien hipertensi yang sedang hamil
Tehnik sampling yang digunakan yaitu convenience, karena peneliti mendapatkan respon ditempat dimana penderita hipertensi
melakukan pengobatan. Adapun pengambilan sampel minimum pada penelitian ini menggunakan rumus besar sampel deskriptif kategorik
Dahlan, 2010 : n=
Keterangan : n = besar sampel penelitian deskriptif kategorik
p = proporsi kategori variabel yang diteliti Z
a
= deviat baku alfa d = tingkat ketetapan absolut yang dikehendaki 95
q = 1- p n=
= =
= 122 Sampel
D. Pengumpulan Data 1. Sumber Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer yaitu data mengenai faktor resiko hipertensi pada penderita hipertensi
diwilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan tahun 2014 yang diperoleh menggunakan kuisoner dan melakukan
pengukuran langsung terhadap tekanan darah, berat badan, dan tinggi
badan. 2. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini istrumen yang digunakan bermacam-macam,
sebagai berikut :
a. Alat sphygnmomanometer air raksa dan stetoskop yang sebelumnya telah dilakukan kalibrasi alat. Alat sphygnmomanometer air raksa
dan stetoskop untuk mengukur tekanan darah sesuai prosedur, mengukur tekanan darah akan dilakukan 2 kali dengan posisi
pengukuran yang sama dan hasil rata-rata pengukuran terakhir yang akan diambil.
b. Timbangan berat badan dan meteran tinggi badan yang digunakan sebelumnya telah dilakukan kalibrasi alat. Timbangan berat badan
untuk mengukur berat badan dan Meteran untuk mengukur tinggi badan sehingga peneliti dapat mengukur IMT tubuh responden
dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
IMT =
c. Kuisoner untuk mengetahui variabel karakteristik faktor resiko umur, jenis kelamin, riwayat keluarga, kebiasaan merokok,
kebiasaan makan makanan asingaram, olahraga. d. Uji realibilitas kuisoner dan kalibrasi alat
- Kuisoner yang digunakan adalah kuisoner baku yang sebelumya sudah dilakukan uji realibilitas dengan nilai Cronbachs Alpha
0,85 dan dilakukan uji reabilitas kembali pada 30 responden mendapatkan nilai Cronbachs Alpha 0,786
- Kalibrasi alat sphygnmomanometer air raksa dan stetoskop dan timbangan berat badan dan meteran tinggi badan telah dilakukan
dengan cara melakukan pengukuran pada tiga orang responden dengan menggunakan alat yang sama.
E. Pengolahan Data 1. Pemeriksaan Data Edittng
Data yang telah dikumpulkan baik berupa pertanyaan atau
hasil pengukuran diperiksa terlebih dahulu kelengkapannya. 2. Pemeriksaan Kode Coding
Untuk memudahkan dalam pengolahan data yang telah terkumpul setiap variabel dilakukan pemberian kode sebelum
dimasukkan dalam program komputer. 3. Penyuntingan Data Data Editing
Penyuntingan data yaitu untuk mmemeriksa kelengkapan dan kejelasan jawaban responden dalam pengisian kuisoner untuk
memastikan semua pertanyaan telah dijawab oleh responden. Penyuntingan data dilakukan sebelum proses pemasukan data dan
dilakukan dilapangan, agar data yang slah dan meragukan masih bisa ditelusuri kembali kepada responden yang bersangkutan.
4. Pemasukan Data