12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi adalah suatu kondisi dimana tekanan darah sistolik sesorang 140 mmHg atau lebih dan tekan diastoliknya 90 mmHg atau
lebih dan tidak menggunakan pengobatan antihipertensi Lewis et al., 2007. Hipertensi menurut diagnosis WHO di Amerika Serikat ialah
tekan sistolik 140 mmHg dan tekan diastoliknya 90 mmHg Wu El et al, 2012. Hipertensi bukan penyakit kronis, tetapi secara independen
terkait dengan penyakit kardiovaskular pada orang tua. Meskipun merupakan salah satu penyakit serebrovaskular, hal itu bisa berkembang
menjadi faktor modifikasi Ellekjaer et al., 2001; Menotti et al., 2004. Hipetensi mempengaruhi lebih dari 70 juta orang di Amerika
Serikat dan merupakan faktor risiko terbesar untuk perkembangan penyakit kardiovaskular dan penyakit ginjal. Carter et al., 2008;
Chobanian, 2009. Menurut Elmer dkk, 2006 menjelaskan kira-kira 20 kematian di Amerika Serikat disebabkan oleh tidak beraktivitas pisik,
kurang optimalnya diet, dan gaya hidup lainya yang dapat menyebabkan ketidaksehetan.Hipertensi adalah suatu pertimbangan faktor risiko utama
untuk penyakit kardiovakular CVD Whitworth, 2005 Ezzati, et al., 2008.
Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang mahal dan dapat melemahkan masalah kesehatan di seluruh dunia, prevalensi saat ini kian
naik. Populasi prevalensi angka kejadiannya 20 telah dilaporkan di
Negara Amerika Serikat, Venezuela, Afrika Selatan dan telah mendekati 50 yang dilaporkan di Negara Germani dan Spanyol Arnaout et al.,
2011; Hernandez-Hernandez et al., 2000. Meningkatnya prevalensi hipertensi umumnya menunjukkan suatu perubahan pada diketahuinya
pencegahan faktor risiko dan perubahan demografi disuatu populasi. Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang
menjadi masalah kesehatan penting diseluruh dunia karena prevalensinya yang masih tinggi dan terus meningkat serta hubungannya dengan
penyakit kardiovaskular, stroke, retinopati, dan penyakit ginjal. Hipertensi juga menjadi risiko ketiga terbesar penyebab kematian dini.
The third National Health and Nutrition Examination Survey mengungkapkan bahwa hipertensi mampu meningkatkan risiko penyakit
jantung coroner sebesar 12 dan meningkatkan risiko stroke sebesar 24 Tjotonegoro et a.l, 2001.
Hipertensi merupakan penyakit dengan berbagai kausa. Berbagai penelitian telah membuktikan berbagai faktor risiko yang berpengaruh
terhadap timbulnya hipertensi. Hasil studi sebelumnya menyebutkan faktor pemicu hipertensi dapat dibedakan menjadi yang tidak dapat
dikontrol seperti riwayat keluarga, jenis kelamin, usia, dan etnis. serta faktor yang dapat dikontrol seperti pola konsumsi makanan yang
mengandung natrium, lemak, perilaku merokok, obesitas, dan kurangnya aktivitas fisik Anggraini et al., 2009.
Tabel 2.1 Klasifikasi Hipertensi berdasarkan Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik
Menurut Kriteria JNC-VI 1997
Sumber: Kaplan, 2002 JNC-VI, 1997 Klasifikasi di atas berlaku untuk dewasa usia diatas 18 tahun yang tidak
sedang dalam keadaan minum obat anti hipertensi dan tidak sedang dalam keadaan menderita penyakit akut. Apabila besar sistolik maupun doastolik jatuh
pada kategori yang berbeda untuk menentukan kategorinya maka yang dipakai tekanan darah yang lebih besar Kaplan, 2002: 12
B. Penyebab Hipertensi