III. PERLAKUAN-PERLAKUAN UNTUK PERBAIKAN TANAH
PODSOLIK MERAH KUNING ULTISOL AGAR TANAMAN Eucalyptus urophylla DAPAT TUMBUH DENGAN BAIK PADA
KETINGGIAN 0 -
400 M A. Pengapuran
Kapur banyak mengandung unsur Ca pemberian kapur ke dalam
ta na h pa da umumnya buka n kare na ta na h ke kuranga n unsur Ca tetapi karena tanah terlalu masam. Oleh karena itu pH tanah perlu
dinaikkan agar unsur-unsur hara seperti P mudah diserap tanaman dan keracunan Al dapat dihindarkan.
1. Guna Pengapuran
a. Menaikkan pH tanah
b. Menambah unsur Ca dan Mg
c. Menambah ketersediaan unsur-unsur P dan Mo
d. Mengurangi keracunan Fe, Al dan Mn
e. Memperbaiki kehidupan mikroorganisme dan memperbaiki
pembentukan bintil-bintil akar
2. Perubahan Kapur yang Diberikan pada Tanah a. Reaksi dengan CO2
Kapur, baik dioksida, maupun hidroksida atau karbonat, ditambahkan pada tanah asam jika terjadi pelarutan g e r a k a n n y a b e r u b a h
m e n j a d i b e n t u k b i k a r b o n a t . I n i disebabkan oleh tekanan parsiel karbondioksida, yang bi a s a nya beb e r a p a r a t u s k a l i l e b i h b e s a r
da r i uda r a atmosfir; umumnya is cukup kuat untuk mencegah terjadinya hidroksida atau bahkan karbonat. Reaksi untuk kapur
kalsium murni adalah sebagai berikut : Ca0 +
H
2
CaOH2 CaOH
2
+ 2H
2
CO
3
CaHCO
3 2
+ 2H20 CaCO
3
+ H
2
CO
3
CaHCO32
b. Reaksi dengan koloida tanah
H
Misel + CaOH
2
Ca Misel + 2H
2 H
H
Misel + CaHCO
3 2
Ca Misel + 2H
2
0 + 2CO
2 H
t i d a k l a r u t
H
Misel + CaCO
3
Ca Misel + H
2
0 + CO2 H
fase padat
c. Penyebaran Ca dan mg dalam tanah berkapur
Ada tiga bentuk penyebaran Ca dan Mg dalam tanah berkapur yaitu : 1 sebagai kalsium-magnesium karbonat dan kalsium
padat; 2 sebagai basa padat tertukar diadsorpsi oleh bahan koloida; dan 3 sebagai kation yang didisosiasikan dalam larutan tanah.
d. Pengangkutan Ca dan Mg
Pengangkutan ini dipengaruhi oleh ion-ion H yang dihasilkan oleh asam karbonat dan asam lainnya. Dengan c a r a i n i
y a n g d i s e b u t k a p u r c a d a n g a n , b a i k k a r b o n a t maupun yang diadsorpsi lambat laun diberikan ke dalam larutan tanah dengan
pertukaran basa.
3. Efek Kapur pada Tanah
a. Efek fisik
Dalam tanah berat selalu ada suatu kecenderungan bagi butir-butir halus untuk bergabung terlalu rapat. Keadaan semacam ini
menghambat gerakan air dan udara, karena itu sangat diperlukan pembutiran graulasi.
b. Efek Kimia
D i a n t a r a e f e k k i m i a y a n g k h a s d a r i k a p u r , y a n g paling umum dikenal ialah penurunan keasaman. Adapun efek yang tidak
langsung adalah terhadap ketersediaan uns ur h a r a da n k e r a c una n uns u r t e r t e nt u. Pe nga pur a n tanah masam memperbesar tersedianya unsur
seperti molibd e n u m , f o s f o r , k a l s i u m d a n m a g n e s i u m u n t u k d i s e r a p tumbuh-tumbuhan.
c. Efek biologis
Kapur menstimulir organisme tanah heterotrofik, dengan demikian meningkatkan kegiatan bahan organik dan nitrogen dalam tanah asam.
Amonifikasi dan oksidasi sulfur akan dipercepat oleh kenaikan pH. Bakteri yang mengikat nitrogen dari udara, keduanya non simbiotik dan
dalam bintil leguminose akan distimulasi oleh penambahan kapur.
Nitrifikasi, peristiwa biologis yang sangat p e n t i n g
me me r l uk a n a da nya ka t i on l o ga m. Ka l a u ka pur tidak mencukupi, perubahan yang diharapkan akan berlangsung lamban.
4. Jenis-jenis Kapur yang Digunakan untuk Pengapuran