Tanah Podsolik Merah Kuning Eucalyptus urophylla

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii I. PENDAHULUAN A. Eucalyptus urophylla

B. Tanah Podsolik Merah Kuning

1 1 1 II. PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN PERMASALAHAN PADA TANAH PODSOLIK MERAH KUNING ULTISOL 5 A. Permasalahan-permasalahan yang Terdapat pada Tanah Ultisol 5 B. Pembahasan Permasalahan pada Tanah Podsolik Merah Kuning Ultisol 6 1. Struktur Tanah yang Kurang Mantap 6 2. Infiltrasi dan Permeabilitas yang Lambat 6 3. Aerasi Tanah Ultisol yang Buruk 7 4. Kandungan Bahan Organik Rendah 7

5. Agregat Kurang Stabil

8

6. Bobot Isi Pada Lapisan Tanah Bawah Tinggi

8 7. pH Tanah Rendah 8 8. Kandungan Al, Fe dan Mn Tinggi 9 9. Kadar Unsur Hara Rendah 9 III PERLAKUAN-PERLAKUAN UNTUK PERBAIKAN TANAH PODSOLIK MERAH KUNING ULTISOL AGAR TANAMAN Eucalyptus urophylla DAPAT TUMBUH DENGAN BAIK PADA KETINGGIAN 0 - 400 M 10 A. Pengapuran 10 1. Guna Pengapuran 10 2. Perubahan Kapur yang Diberikan pada Tanah 10 3. Efek Kapur pada Tanah 11 4. Jenis-jenis Kapur yang Digunakan untuk Pengapuran 12 5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemberian Kapur 13 B. Penggunaan Bahan Organik 13 B.1. Pupuk Kandang 14 B. 2. Pupuk Hijau 14 B. 3. Humus 16 B. 4. Keuntungan Penggunaan Bahan Organik 17 C. Penggunaan Organisme Tanah 17 C.1. Kegiatan Organisne Tanah yang Menguntungkan Tanaman Tingkat Tinggi 17 C. 2. Makrofauna 18 C. 3. Mikroflora 18 D. Pemupukan dengan Pupuk Buatan 19 D. 1. Sifat-sifat Pupuk 19 D. 2. Dasar-dasar Pemupukan 20 E. Pengolahan tanah 21 E. 1. Tujuan Pengolahan Tanah 21 PUSTAKA ACUAN 22 ii iii

I. PENDAHULUAN

A. Eucalyptus urophylla

Menurut Djapilus dan Suhaendi 1978 Eucalyptus termasuk dalam famili Myrtaceae, terdiri atas 500 jenis dan 138 variet a s . P o h o n E u c a l y p t u s p a d a u m u m n y a m e m p u n y a i b a t a n g y a n g lurus, tinggi dan tidak banyak cabangnya. Menurut Anonymous 1980 E. urophylla adalah jenis asli Indonesia dengan penyebaran alami di Nusa Tenggara Timur dan Timor Timur. Sekitar tahun 1890 ahli-ahli kehutanan Belanda telah mengumpulkan biji Eucalyptus dari Nusa Tenggara Pulau Flores, Timor dan lain-lain, kemudian ditanam di beberapa tempat di Pulau Jawa. Sisa tanaman E. urophylla diberi label E. Alba yang terdapat di Kebun Raya Bogor. Nama daerah Eucalyptus oleh penduduk asli Timor, yaitu ampupu merupakan nama untuk jenis Eucalyptus yang tumbuh di daerah pegunungan dan untuk E. alba, sekarang ini lebih dikenal dengan nama E. urophylla Djapilus dan Suhaendi, 1978. E. urophylla umumnya terdapat pada zona iklim panas dan basah yang mempunyai rata-rata curah hujan tahunan 1400 - 2400 mm dengan 6 – 7 bul an huja n dan 4 – 5 bulan keri ng sa mpai sangat kering. Di Indonesia, E. urophylla banyak ditemui di Nusa Tenggara Timur, yang membentang 8,5 - 10° LS, yaitu di Pulau Timor, Flores, Pantas, Alor, Lomblen, Andonara dan Wates dengan ketinggian 350 - 2960 m di atas permukaan laut Anonymous, 1978. Djapilus dan Suhaendi 1978 juga melaporkan bahwa jenis-jenis Eucalyptus menghendaki tempat tumbuh pada daerah yang kelembaban yang tinggi atau di daerah yang beriklim basah dengan tipe hujan tropis equatorial. Menurut Doran dan Kleinig 1979, jenis E. urophylla memperlihatkan pertumbuhan yang paling baik pada tanah-tanah yang dalam solumnya, cukup lembab, drainase baik berasal dari batuan vulkanik pada tempat dengan ketinggian yang berbeda dari sedang sampai tinggi. Dalam Anonymous 1980 E. urophylla merupakan pohon yang dapat mencapai tinggi lebih dari 55 meter dengan diameter batang lebih dari 200 cm. Setengah sampai 23 tinggi pohon umumnya bulat lurus. Daun agak berhadapan sampai berseling, bertangkai lebar dan meruncing dan makin ke ujung menyempit runcing seakan-akan berakhir pada satu titik, ukuran 12 - 20 cm x 2 -5 cm, daun agak tebal dan sedikit pucat. Tulang daun lateral t a mp a k j e l a s , t u l a n g d a u n b a g i a n d a l a m b e r d e k a t a n t e t a p i berbeda dengan tulang daun tepi. Bunga terbentuk pada ketiak dengan pedicel meruncing dan peduncle yang agak datar atau rata. Buah berbentuk agak kerucut. Kayu Eucalyptus banyak digunakan untuk bangunan berat dan ringan, kayu lapis, pulp dan kertas Djapilus dan Suhaendi, 1978. Dalam program reboisasi dan Penghijauan Nasional jenis ini termasuk salah satu dari yang diprioritaskan penanamannya pada hutan serbaguna dan hutan rakyat untuk bahan baku bangunan dan kayu bakar pada lahan kritis.

B. Tanah Podsolik Merah Kuning