II. PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN PERMASALAHAN PADA TANAH PODSOLIK MERAH KUNING ULTISOL
A. Permasalahan-permasalahan yang Terdapat pada Tanah Ultisol
Sifat-sifat fisika dari tanah Ultisol umumnya buruk hal ini dapat dilihat dari beberapa hal sebagai berikut :
1.
Struktur tanah kurang mantap
2.
Infiltrasi dan permeabilitas lambat
3.
Aerasinya buruk
4.
Kandungan bahan organik rendah
5.
Porositas yang rendah sehingga tanah cenderung lebih padat
6.
Agregat kurang stabil dan lambat akibatnya bahaya erosi dapat meningkat
7.
Bobot isi pada lapisan tanah bawah tinggi Dari segi kimia tanah, Ultisol mempunyai kelemahan-kelemahan
antara lain : pH tanahnya rendah berkisar 3,5 - 5,0 ; reaksi tanah masam
Kandungan Al, Fe dan Mn tinggi Unsur hara rendah
Biologi tanah yang rendah karena kurangnya bahan organik dan unsur hara
Ber das arka n kel e ma ha n-kel ema ha n yang di mil iki oleh tanah Ultisol, untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman E. urophylla yang
baik, maka perlu dilakukan tindakan-tindakan silvikultur yang dapat menjadikan media tanam sesuai dengan yang dibutuhkan untuk
pertumbuhannya.
B. Pembahasan Permasalahan pada Tanah Podsolik Merah Kuning
Ultisol
1. Struktur Tanah yang Kurang Mantap
Ultisol merupakan tanah yang mempunyai kandungan liat tinggi serta kandungan bahan organik yang rendah, sehingga struktur tanahnya
kurang mantap dan terdispersi oleh tumbukan butir-butir hujan menjadi partikel tanah yang halus. Untuk itu perlu ada penambahan
bahan organik sebagai perekat dan perangsang dalam pembentukan agregat tanah, serta sebagai bahan pemantapan agregat tanah.
2 . Infiltrasi dan Permeabilitas yang Lambat
Kandungan liat yang tinggi dikaitkan dengan ruang pori, aerasi sedikit dan permeabilitas air yang sangat rendah. Bila tanah terdapat
pada suatu kemiringan tanah liat akan mudah terpengaruh erosi akibat dari kecepatan aliran permukaan yang besar. Secara khusus bila air masuk
dengan cara infiltrasi di tanah segera permukaan tanah dijenuhi air. Setelah infiltrasi air bergerak ke bawah seperti aliran tidak jenuh yang
tidak tergantung dari perbedaan potensi air dan konduktivitas tanah. Ta nah- ta na h de ngan kadungan liat tinggi membentuk retakanretakan yang
besar di musim kering yang memungkinkan air dari hujan lebat yang intensif bergerak cepat seperti aliran jenuh masuk jauh ke dalam tanah
kering tanpa adanya aliran permukaan. Tetapi bila tanah ini menjadi basah pada musim hujan, infiltrasi mendekati nol dan hampir semua curah
hujan mengalir sebagai aliran permukaan. Pengolahan tanah dan pemberian bahan organik dapat mem-
perbesar laju infiltrasi dan permeabilitas tanah sehingga ketersediaan air bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman
semakin baik.
3. Aerasi Tanah Ultisol yang Buruk
Sangat erat kaitannya dengan pori-pori tanah. Pori-pori t a n a h a d a l a h b a g i a n y a n g t i d a k t e r i s i b a h a n p a d a t t a n a h
17.erisi oleh udara dan air. Pori-pori tanah dapat dibedakan
a e n j a d i p o r i - p o r i k a s a r
m a c r o p o r e d a n p o r i - p o r i h a l u s micro
pore. Pori-pori kasar berisi udara atau air grafitasi
air yang mudah hilang karena gaya grafitasi,
sedangkan pori pori
halus berisi air kapiler atau udara. Tanah-tanah pasir tenpunyai pori-pori kasar sulit menahan air sehingga tanaman
mudah kekeringan. Tanah-tanah liat mempunyai pori-pori total
jumlah pori-pori makro
makro, lebih tinggi daripada tanah pasir.Porositas tanah dipengaruhi oleh kandungan bahan
organik, struktur tanah, tekstur tanah.Porositas tanah
t i n g g i k a l a u b a h a n o r g a n i k t i n g g i . T a n a h d e n g a n s t r u k t u r granular atau remah, mempunyai porositas yang lebih tinggi daripada
tanah dengan struktur massive pejal. Tanah dengan tekstur pasir banyak mempunyai pori-pori makro sehingga sulit nenahan air.
4. Kandungan Bahan Organik Rendah
Rendahnya kandungan bahan organik ini disebabkan oleh tingginya curah hujan dan suhu yang tinggi di daerah tropika menyebabkan
reaksi kimia berjalan cepat sehingga proses pelapukan dan pencucian berjalan cepat.
P a d a s k a l a i k l i m m i k r o , c ur a h h u j a n m e r u p a k a n f a k t o r iklim yang paling berkuasa yang mempengaruhi jenis tanah di alam tropika.
Pengaruh utama curah hujan pada tanah adalah pelapukan, pelindian dan pengembangan tanah. Air yang bertindak sebagai faktor yang
selanjutnya mempercepat laju pelapukan ki mi a d a n per ub aha n penampang tanah. De ngan demi kian suhu tinggi di daerah tropika dan
curah hujan tinggi membuat laju pelapukan yang cepat.
5. Agregat Kurang Stabil
S t a b i l i t a s a g r e g a t t a n a h m e r u p a k a n s a l a h s a t u s i f a t fisika tanah yang sangat penting karena dapat mempengaruhi pertumbuhan
tanaman secara tidak langsung, karena stabilitas agregat tanah mempengaruhi aerasi tanah. Kompos dapat meningk a t k a n s t a b i l i t a s
a g r e g a t t a n a h , k a r e n a k o m p o s m e r u p a k a n sumber
bahan organik yang kaya dengan hara seperti N, P dan K dapat disumbangkan ke dalam tanah dan
secara fisik juga :spat memperbaiki sifat fisika tanah karena adanya asam-asam :rganik sebagai perangsang terbentuknya ikatan-ikatan
antara partikel-partikel tanah me mbentuk agregat.
6. Bobot Isi Pada Lapisan Tanah Bawah Tinggi
Hal ini disebabkan oleh tekstur tanah yang berat sehingga bobot isi dan plastisitas tanah tinggi. Disamping itu sifat agregat tanah yang kurang stabil
dan mudah terdispersi oleh tumbukan butir-butir hujan yang jatuh menimpanya. Butir-butir t a n a h y a n g t e r d i s p e r s i a k a n m e n u t u p i p o r i - p o r i
t a n a h y a n g mengakibatkan laju infiltrasi dan permeabilitas lamb at dan a l i r a n p e r m u k a a n m e n i n g k a t . P e m b e r i a n k o m p o s d a r i t a n a m a n leguminosa
pada Ultisol dapat menurunkan bobot isi dan meningkatkan air tersedia tanah.
7. pH Tanah Rendah
H a l i n i d i s e b a b k a n o l e h b a t u a n i n d u k y a n g m a s a m a k a n menghasilkan tanah-tanah masam, sedang batuan induk alkalis pad a
umu mny a menghasilkan tanah-tanah alkalis, tetapi bila mengalami pencucian lanjut karena curah hujan tinggi dapat p u l a m e m b e n t u k t a n a h
m a s a m . A d a n y a c u r a h h u j a n d a n s u h u tinggi di daerah tropika meny ebabkan reaksi kimia berjalan c e p a t s eh i n g g a p ro s e s p e l ap u k a n d an
p e n cu c i an b e r j al a n c ep a t. A k i b a t n y a b a n y a k t a n a h m e n g a l a m i p e l a p u k a n l a n j u t , r e n d a h kadar unsur hara dan bereaksi masam. Topografi akan
mempengaruhi berapa besarnya jumlah air hujan yang meresap atau ditahan masa tanah, dimana di daerah datar atau cekung dimana air t i d a k m u d a h
h i l a n g d a r i t a n a h a t a u m e n g g e n a n g , d i d a e r a h b e r g e l o m b a n g , d r a i n a s e t a n a h l e b i h b a i k s e h i n g g a p e n g a r u h iklim curah hujan dan suhu lebih
jelas dan pelapukan serta pencucian berjalan cepat yang mengakibatk an
tanah bereaksi masam atau pH rendah. Kemasaman tanah merupakan salah s a t u s i f a t y a n g p e n t i n g , s e b a b t e r d a p a t b e b e r a p a h u b u n g a n p h d e n g a n
k e t e r s e d i a a n u n s u r h a r a , j u g a t e r d a p a t b e b e r a p a h u b u n g a n
ant a r a p H d a n s e m u a p e mb e n t u k a n s e r t a s i f a t - s i f a t t a n a h . Thtuk itu pH tanah
perlu ditingkatkan agar unsur-unsur hara seperti P mudah diserap tanaman dan keracunan Al dapat
8. Kandungan Al, Fe dan Mn Tinggi
K a r e n a t a n a h i n i t e r b e n t u k d i d a e r a h b e r i k l i m b a s a h dengan curah hujan lebih dari 2000 mm per tahun tanpa bulan kering. Adanya
curah hujan tinggi menyebabkan reaksi kimia berjalan cepat sehingga proses pelapukan dan pencucian berjalan cepat. Hal ini akan
mengakibatkan tanah pH rendah, miskin hara, dengan cadangan mineral serta mempunyai kandungan Al,
Fe, Mn yang tinggi dapat bersifat racun bagi tanaman. Untuk memperbaiki kandungan seperti ini dapat dilakukan dengan cara pengapuran.
9. Kadar Unsur Hara Rendah
I n i t e r j a d i k a r e n a c u r a h h u j a n y a n g t i n g g i d i d a e r a h t r o p i k a m e n y e b a b k a n r e a k s i k i m i a b e r j a l a n c e p a t s e h i n g g a proses
pelapukan dan pencucian berjalan cepat, sehingga kadar unsur hara rendah.
III. PERLAKUAN-PERLAKUAN UNTUK PERBAIKAN TANAH
PODSOLIK MERAH KUNING ULTISOL AGAR TANAMAN Eucalyptus urophylla DAPAT TUMBUH DENGAN BAIK PADA
KETINGGIAN 0 -
400 M A. Pengapuran
Kapur banyak mengandung unsur Ca pemberian kapur ke dalam
ta na h pa da umumnya buka n kare na ta na h ke kuranga n unsur Ca tetapi karena tanah terlalu masam. Oleh karena itu pH tanah perlu
dinaikkan agar unsur-unsur hara seperti P mudah diserap tanaman dan keracunan Al dapat dihindarkan.
1. Guna Pengapuran
a. Menaikkan pH tanah
b. Menambah unsur Ca dan Mg
c. Menambah ketersediaan unsur-unsur P dan Mo
d. Mengurangi keracunan Fe, Al dan Mn
e. Memperbaiki kehidupan mikroorganisme dan memperbaiki
pembentukan bintil-bintil akar
2. Perubahan Kapur yang Diberikan pada Tanah a. Reaksi dengan CO2
Kapur, baik dioksida, maupun hidroksida atau karbonat, ditambahkan pada tanah asam jika terjadi pelarutan g e r a k a n n y a b e r u b a h
m e n j a d i b e n t u k b i k a r b o n a t . I n i disebabkan oleh tekanan parsiel karbondioksida, yang bi a s a nya beb e r a p a r a t u s k a l i l e b i h b e s a r
da r i uda r a atmosfir; umumnya is cukup kuat untuk mencegah terjadinya hidroksida atau bahkan karbonat. Reaksi untuk kapur
kalsium murni adalah sebagai berikut : Ca0 +
H
2
CaOH2 CaOH
2
+ 2H
2
CO
3
CaHCO
3 2
+ 2H20 CaCO
3
+ H
2
CO
3
CaHCO32
b. Reaksi dengan koloida tanah
H
Misel + CaOH
2
Ca Misel + 2H
2 H
H
Misel + CaHCO
3 2
Ca Misel + 2H
2
0 + 2CO
2 H
t i d a k l a r u t
H
Misel + CaCO
3
Ca Misel + H
2
0 + CO2 H
fase padat
c. Penyebaran Ca dan mg dalam tanah berkapur
Ada tiga bentuk penyebaran Ca dan Mg dalam tanah berkapur yaitu : 1 sebagai kalsium-magnesium karbonat dan kalsium
padat; 2 sebagai basa padat tertukar diadsorpsi oleh bahan koloida; dan 3 sebagai kation yang didisosiasikan dalam larutan tanah.
d. Pengangkutan Ca dan Mg
Pengangkutan ini dipengaruhi oleh ion-ion H yang dihasilkan oleh asam karbonat dan asam lainnya. Dengan c a r a i n i
y a n g d i s e b u t k a p u r c a d a n g a n , b a i k k a r b o n a t maupun yang diadsorpsi lambat laun diberikan ke dalam larutan tanah dengan
pertukaran basa.
3. Efek Kapur pada Tanah
a. Efek fisik
Dalam tanah berat selalu ada suatu kecenderungan bagi butir-butir halus untuk bergabung terlalu rapat. Keadaan semacam ini
menghambat gerakan air dan udara, karena itu sangat diperlukan pembutiran graulasi.
b. Efek Kimia
D i a n t a r a e f e k k i m i a y a n g k h a s d a r i k a p u r , y a n g paling umum dikenal ialah penurunan keasaman. Adapun efek yang tidak
langsung adalah terhadap ketersediaan uns ur h a r a da n k e r a c una n uns u r t e r t e nt u. Pe nga pur a n tanah masam memperbesar tersedianya unsur
seperti molibd e n u m , f o s f o r , k a l s i u m d a n m a g n e s i u m u n t u k d i s e r a p tumbuh-tumbuhan.
c. Efek biologis
Kapur menstimulir organisme tanah heterotrofik, dengan demikian meningkatkan kegiatan bahan organik dan nitrogen dalam tanah asam.
Amonifikasi dan oksidasi sulfur akan dipercepat oleh kenaikan pH. Bakteri yang mengikat nitrogen dari udara, keduanya non simbiotik dan
dalam bintil leguminose akan distimulasi oleh penambahan kapur.
Nitrifikasi, peristiwa biologis yang sangat p e n t i n g
me me r l uk a n a da nya ka t i on l o ga m. Ka l a u ka pur tidak mencukupi, perubahan yang diharapkan akan berlangsung lamban.
4. Jenis-jenis Kapur yang Digunakan untuk Pengapuran
a. Kapur Kalsit CaCO3
Terdiri atas batu kapur kalsit yang ditumbuk digiling sampai kehalusan tertentu.
b. Kapur Dolomit [Ca MgCO32]
Terdiri atas batu kapur dolomit yang ditumbuk digi- ling sampai kehalusan tertentu.
c. Kapur Bakar, quik lime CaO
Merupakan batu kapur yang dibakar sehingga terbentuk Ca0. CaCO
3
+ panas CaO + CO3
dibakar kapur bakar
d. Kapur Hidrat, slaked lime [CaOH2]
Ca0 + H20 C a O H
2
+ p a n a s
diberi air kapur hidrat
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemberian Kapur
a. Tanah •
Tekstur dan struktur } permukaan •
Jumlah bahan organic} •
pH } subsoil •
Tekstur dan struktur } b. Tanaman yang akan tumbuh
c. Macam kapur yang dipakai dan komposisi kimianya d. Kehalusan batu kapur
B. Penggunaan Bahan Organik
1. Pengaruh Bahan Organik Terhadap Sifat Tanah
a . A k i b a t n y a k e p a d a w a r n a t a n a h me m b u a t t a n a h b e r w a r n a coklat sampai hitam
b. Pengaruh pada sifat fisik tanah
• meningkatkan pembutiran granulasi
• mengurangi plastisitas, kohesi dan lain-lain
• menaikkan kemampuan mengikat H20
c. Kemampuan adsorpsi kation tinggi d. Persediaan dan tersedianya unsur hara
• mengandung kation yang mudah diganti
• N, P dan S terikat dalam bentuk organik
• ekstrasi unsur mineral oleh asam humus
2. Kondisi yang Mempengaruhi Ketersediaan Bahan Organik
a. Pengaruh Iklim Keadaan iklim terutama suhu dan curah hujan sangat mempengaruhi
banyaknya bahan organik yang terdapat didalam tanah. Dari iklim yang
lebih panas ke iklim yang lebih dingin bahan organik tanah cenderung naik. Umumn y a d e k o m p o s i s i b a h a n o r g a n i k d i p e r c e p a t
d i d a e r a h beriklim panas, sedangkan di dae rah berikl i m se da ng diperlambat.
b. Pengaruh Tekstur, Drainase dan Faktor Lain
Pada tekstur tanah, jika faktor yang lain tetap, t e k s t u r t a n a h m e m p e n g a r u h i p e r s e n t a s e h u m u s . T a n a h berpasir lebih sedikit
mengandung bahan organik daripada tanah yang bertekstur halus. c.
K a n d u n g a n K a p u r , E r o s i d a n V e g e t a s i P e n u t u p T a n a h Merupakan faktor yang dapat mempengaruhi penimbunan dan
aktivitas bahan organik.
B. 1. Pupuk Kandang
Kandungan unsur hara dalam pupuk kandang tidak terlalu tinggi, tetapi jenis pupuk ini mempunyai keistimewaan yaitu dapat
memperbaiki sifat-sifat fisik tanah seperti permeabilitas tanah, porositas tanah, struktur tanah, daya menahan air dan kation-kation. Secara umum
dapat disebutkan bahwa setiap ton pupuk kandang mengandung 5 kg N, 3 kg P
2 5
dan 5 kg K
2
0 serta unsur-unsur hara esensial lain dalam jumlah relatif kecil.
B. 2. Pupuk Hijau
Pupuk hijau dapat diartikan sebagai hijauan muda, dan dapat sebagai penambah N dan unsur-unsur lain atau sisa-sisa tanaman yang
dikembalikan ke tanah. a. Keuntungan Pemupukan dengan Pupuk Hijau
• Mensupalai bahan organik
• Penambahan nitrogen
Penambahan pupuk hijau tidak hanya menambah karbon organik dalam tanah, tetapi juga mengembalikan nitrogen tanah.
Besar kecilnya jumlah nitrogen tergantung kepada bahan
hijauan, kalau yang dibenamkan itu legum i n o s e d a n o r g a n i s me , b i n t i l s u d a h b e k e r j a d e n g a n giat, nitrogen dapat ditingkatkan.
• Keuntungan secara Biokimia
B a h a n o r g a n i k y a n g d i t a m b a h k a n d a l a m p u p u k h i j a u b e r f u n g s i s e b a g a i m a k a n a n u n t u k o r g a n i s m e t a n a h . Proses
biokimia ini sangat penting dalam menghasilkan Okarbondioksida, amonium, nitrat, dll.
• Pengawetan dan tersedianya unsur hara
Tanaman pupuk hijau yang sedang tumbuh mempengaruhi unsur hara dalam tanah, karena mengambil unsur yang larut
yang dapat hilang oleh drainase atau aerasi. b. Syarat-syarat Tanaman untuk dijadikan Pupuk Hijau
• cepat tumbuh dan banyak menghasilkan bahan hijauan
• sukulen, tidak banyak mengandung kayu
• banyak mangandung N
• tahan kekeringan
• bila sebagai tanaman sela, dipilih jenis yang tidak merambat
c. Teknik Penggunaan Pupuk Hijau •
Di daerah dengan curah hujan rendah Penggunaan pupuk hijau harus hati-hati. Air tersedia yang harus
digunakan oleh tanaman berikutnya dapat dipakai oleh pupuk hijau itu sendiri atau oleh proses pelapukan dan mengakibatkan tanah
ringan dan terbuka. •
Keadaan pada waktu pembenaman Pada umumnya pembenaman yang paling baik ialah kalau
sekulennya mendekati maksimum dan pada waktu bagian tanaman di atas tanah dihasilkan sebaik-baiknya.
Sebagian besar pupuk hijau mencapai keadaan ini pada w a k t u s e t e n g a h u mu r . K a n d u n g a n l i g n i n d a n s e n y a w a lain yang
tahan terhadap serangan mikroba masih rendah.
B. 3. Humus