39
pengelupasan. Karena itu maka usaha pemadatan yang direncanakan di laboratorium harus dipilih yang menggambarkan keadaan lalu-lintas dilapangan.
2.7 Studi Pendahuluan
Beberapa peneliti telah melakukan penelitian yang berkaitan dengan penggunaan limbah serbuk besi sebagai pengikat dalam campuran aspal dan dapat
dijadikan acuan atau literatur untuk penyusunan penelitian ini,di antaranya adalah: 1. Bahri, S. 2010. Pengaruh Limbah Serbuk Besi Sebagai Pengganti Sejumlah
Agregat Halus Terhadap Campuran Aspal. UNIB. Bengkulu. Penelitian ini membahas mengenai pengaruh limbah serbuk besi sebagai
pengganti sejumlah agregat halus terhadap campuran aspal. Dalam penelitian ini metode uji sampel campuran aspal menggunakan
Marshall test
berupa stabilitas dan kelelehan flow serta sifat-sifat volumetrik yang terdapat dalam
pengujian
Marshall
dengan serbuk besi sebagai bahan pengganti sejumlah agregat halus. Rancangan campuran metode
Marshall
memakai spesifikasi BM.2005, dalam menentukan kadar aspal total dalam campuran adalah :
P=0,035CA + 0,045FA + 0,18filler + K ……… 0,5-1,0 untuk
Laston.
2. Martina, N. 2013. Karakteristik Beton Aspal dengan Substitusi Agregat Limbah Industri Pengelolahan Biji Besi
STEEL SLAG
. Politeknik Negeri Jakarta. Jakarta.
Penelitian ini membahas mengenai beton aspal hotmix dengan substitusi pengolahan limbah sisa biji besi, visual berbentuk benjolan gard dan berbentuk
tidak teratur batu, memiliki spesifikasi gravitasi 2,9 Kg��
3
, slag
Universitas Sumatera Utara
40
besi
Universitas Sumatera Utara
41
dianggap sebagai agregat yang berat. Sebuah variasi 50 substitusi steel slag agregat memberikan karakteristik campuran beton aspal yang memenuhi syarat
untuk kebutuhan bina marga tahun 1998, dengan nilai optimum pada variasi 50 steel slag untuk agregat kasar menunjukkan parameter marshall yang ideal
dengan stabilitas optimum dan memiliki nilai bagi stabilitas terhadap kelelehan yang memenuhi syarat bina marga.
3. Priambodo, A. 2003. Kajian Laboratorium Penggunaan Pasir Besi Sebagai Agregat Halus pada Campuran Aspal Panas HRA
Hot Rolled Asphalt
Terhadap Sifat
Marshall
dan Durabilitas. UNDIP. Semarang. Pada penelitian ini, campuran aspal dirancang dengan metode marshall dan
sejumlah variasi agregat halus ditambahkan pada campuran pasir besi pada kondisi kadar aspal optimum untuk kemudian dievaluasi ketahanannya
terhadap pengaruh lama perendaman pada suhu +60 ℃. Sebagai pembanding
penelitian yang sama dilakukan terhadap campuran dengan agregat halus pasir kali asal Muntilan. Kinerja campuran dengan agregat halus pasir besi, ternyata
mempunyai nilai kestabilan yang lebih rendah dari campuran dengan agregat pasir kali. Dari hasil penelitian ini serta dengan melihat batasan-batasan
parameter Marshall menurut SNI, menunjukkan bahwa agregat halus pasi besi dapat digunakan sebagai bahan alternatif agregat halus didalam campuran
aspal.
Universitas Sumatera Utara
42
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Persiapan Penelitian
Sebelum melakukan penelitian ini, banyak hal yang perlu diperhatikan sebagai persiapan dalam melakukan penelitian ini. Tujuannya agar memperkecil
meminimalisir kesalahan dalam pengerjaan dari awal hingga akhir. Metode penelitian disusun untuk memberikan kemudahan dalam pelaksanaan sebuah
penelitian sehingga berjalan lebih tepat efektif dan efisien. Tahapan prosedur pelaksanaan ini tergambar dalam suatu bagan alir metode penelitian
.
Penelitian dilakukan di Laboratorium AMP Karya Murni Patumbak. Bahan-bahan yang
diambil berupa agregat diambil dari PT.Karya Murni Patumbak. Tahap yang pertama dilakukan adalah pemeriksaan properties aspal pen 6070
dan agregat yang digunakan. Semua pengujian sesuai dengan standart pengujian bahan modul praktikum jalan raya Departemen Teknik Sipil USU yang mengacu
pada SNI
Standa rt Na sional Indonesia
dan ASTM
American Society For Testing Material.
Untuk pengujian bahan bitumen atau aspal, pada penelitian ini digunakan aspal penetrasi 6070.
Pemeriksaan agregat baik agregat kasar maupun agregat halus meliputi: a. Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar
b. Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus c. Analisis Butiran
Untuk pengujian bahan bitumen atau aspal, pada penelitian ini digunakan aspal penetrasi 6070 dari Iran yang didapat dari PT.Karya Murni Patumbak .
Universitas Sumatera Utara