54
f. Pemeriksaan Daktilitas Di dalam pengujian ini didasarkan pada PA-0306-76, AASHTO T-51-81,
ASTM D-113-79. Dalam uji daktilitas ini menggunakan 2 sampel yang disusun sejajar yang diletakkan pada alat penarik dengan kecepatan tarik 5 cmmenit pada
suhu 25 °C. Berdasarkan hasil uji laboratorium, didapatkan hasil diatas 100 cm,
sehingga aspal memenuhi Spesifikasi Departemen Pekerjaan Umum tahun 2010 yang menetapkan batas minimum 100 cm.
g. Pemeriksaan Berat Jenis Aspal Di dalam pengujian ini didasarkan pada PA-0307-76, AASHTO T-228-79,
ASTM D-70-03 atau SNI-06-2441-1991. Dari hasil pengujian ini didapatkan berat jenis aspal sebesar 1.051grcc, dimana hasil ini telah memenuhi Spesifikasi
Departemen Pekerjaan Umum tahun 2010 yang menetapkan batas minimum berat jenis aspal sebesar 1 grcc.
4.1.2 Hasil Dan Analisis Pengujian Agregat
Untuk mengetahui sifat-sifat atau karakteristik agregat, pada penelitian ini pengujian agregat yang dilakukan dari coarse agregat, medium agregat, stone
dust, serta natural sand. Hal ini dikarenakan agregat yang digunakan bersumber atau diambil dari cold bin. Adapun data hasil pengujian agregat tersebut
merupakan agregat yang digunakan berasal dari AMP PT.Karya Murni Patumbak yang diambil dari quarry di daerah Patumbak, Medan, Sumatera Utara. Pengujian
ini dilakukan di dasarkan pada
Standart Nasional Indonesia
SNI. Gradasi yang
Universitas Sumatera Utara
55
ditinjau di dasarkan pada gradasi laston lapis permukaan ac-wc dari spesifikasi Dept.PU tahun 2007.
a. Pemeriksaan Berat Jenis Dari data yang kita dapat hasil-hasil uji fisik agregat untuk tiap-tiap gradasi
telah memenuhi spesifikasi Departemen Pekerjaan Umum tahun 2010. Seperti contoh nilai yang didapat setelah pengujian pada medium agregat tertahan no.4,
yaitu sebesar 2.618 untuk berat jenis bulk. Untuk berat jenis semu apparent yaitu sebesar 2.721. Nilai pada hasil pengujian berat jenis SSD yaitu sebesar
2.656, sedangkan untuk nilai pengujian penyerapan absorption yaitu sebesar 1.445 . Pada Spesifikasi Departemen Pekerjaan Umum tahun 2010 nilai
toleransi yang dizinkan untuk penyerapan air oleh agregat maksimum adalah sebesar 3.
b. Pemeriksaan Abrasi Selanjutnya pada penelitian ini juga dilakukan pengujian abrasi dengan
menggunakan mesin los angeles untuk mengetahui nilai keausan sesuai dengan SNI 03-2417-1991. Contoh gradasi yang di uji sebesar 5000 gr. Berat contoh yang
tertahan saringan no.12 sebanyak 3827 gr. Nilai hasil dari keausan didapat sebesar 23.46. Nilai hasil pengujian abrasi ini menunjukkan bahwa nilai tersebut
telah memenuhi Spesifikasi Departemen Pekerjaan Umum Tahun 2010. Pada Spesifikasi Departemen Pekerjaan Umum Tahun 2010, nilai toleransi yang
dizinkan untuk pengujian keausan adalah maksimal 30.
Universitas Sumatera Utara
56
c. Pengujian Analisis Saringan Pada penelitian ini, pengujian analisis saringan yang dilakukan terdiri dari
coarse agregat, medium agregat, stone dust, serta natural sand. Penggunaan saringan pada pengujian ini di susun berdasarkan susunan saringan yang
diperuntukan untuk ac-wc yang di mulai dengan ¾” sampai ayakan no.200.
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui persentase masing-masing agregat yang tertahan dan yang lolos di tiap-tiap no. saringan ayakan guna untuk
mengetahui persentase agregat untuk perencanaan campuran ac-wc. Pengujian ini dilakukan sesuai dengan SNI 1968-1990-F.
4.2 Perumusan Campuran Benda Uji Marshall