Perancangan Campuran dengan Metode Marshall

47 c. Tahapan Analisis Data Hasil Penelitian • Setelah didapatkan semua data hasil penelitian, data tersebut kemudian dilakukan pengolahan data dan analisis baik dalam bentuk analisis statistik deskriptif, maupun analisis korelasi antar faktorvariabel. 3.3 Pelaksanaan 3.3.1 Spesifikasi Bahan Baku Penelitian Spesifikasi bahan baku penelitian yang meliputi aspal, agregat kasar, agregat halus, dan filler adalah : • Aspal pen 6070 dari Iran • Agregat halus § Tipe § Ukuran :abu batu :0,075 mm – 4,75 mm § Berat jenis :minimum 2500 kgm 3 • Agregat kasar § Tipe :batu pecah split § Ukuran § Berat jenis :maksimum 25,4 mm 1 inch : minimum 2500 kgm 3 • Filler

3.3.2 Perancangan Campuran dengan Metode Marshall

• Setelah semua pengujian material pembentuk campuran aspal yaitu aspal penetrasi 6070 dan agregat, serta material tersebut memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan, langkah selanjutnya adalah merancang dan Universitas Sumatera Utara 48 membuat sampel yang akan digunakan untuk penelit ian dengan metode marshall. Pengujian standart terhadap benda uji untuk marshall sesuai dengan prosedur yang ditentukan dalam SNI 06-2489-1991 PA-0305-76, AASHTO T-44-81, ASTM D-2042-76. • Seperti telah dibahas pada rencana penelitian bahwa jumlah sampel yang dibutuhkan untuk mencari kadar aspal ideal dengan variasi kadar aspal 5, 5.5, 6, 6.5, dan 7. Setelah didapat komposisi campuran aspal, kemudian dibuat sampel benda uji. Temperatur pencampuran bahan aspal dengan agregat adalah temperatur pada saat aspal mempunyai viskositas kinematis sebesar 170 ±20 centistokes, dan temperatur pemadatan adalah temperatur pada saat aspal mempunyai nilai viskositas kinematis sebesar 280 ±30 centistokes. Pemadatan untuk kondisi lalu-lintas berat, dilakukan penumbukan sebanyak 75 kali tumbukan, dengan menggunakan alat marshall comapaction hammer. Benda uji setelah dipadatkan, disimpan pada temperatur ruang selama 24 jam, kemudian di ukur tinggi dan di timbang berat dalam kondisi kering. Benda uji direndam selama 24 jam di dalam air, kemudian ditimbang berat dalam air dan dalam kondisi jenuh air permukaan saturated surface dry. Sampel kemudian direndam dalam waterbath pada temperature 60 � selama 30 menit, setelah itu di uji dengan alat marshall untuk didapatkan data empiris stabilitas, kelelehan, dan marshall quetion. Setelah didapatkan data hasil uji marshall berupa stabilitas, kelelehan, VIM, VMA, dan marshall quetion, kemudian di analisis untuk mendapatkan komposisi campuran aspal ideal. Lalu buat sampel PRD berdasarkan nilai VIM nya. Universitas Sumatera Utara 49 • Selanjutnya setelah didapatkan Kadar Aspal Optimum, maka dengan kadar tersebut kita variasikan limbah Serbuk Besi 0,10,15,dan 20 dari berat Agregat Halus. Langkah selanjutnya sama dengan sebelumnya untuk mendapatkan karakteristik yang dicari dari uji marshall ini adalah nilai stabilitas stability, kelelehan flow, marshall quotient, VIM, dan VMA.

3.3.3 Analisis dan Pembahasan