7. Penyakit Brown Blast
IF Apabila disadap terkadang lateks tidak keluar, hanya mengeluarkan tetesan-tetesan
lateks seperti air AND
Beberapa minggu kemudian alur sadap mengering dan tidak mengeluarkan lateks
AND Bagian yang kering berubah warna menjadi coklat karena terbentuk gum
blendok AND
Kulit menjadi pecah-pecah dan di batang terjadi pembengkakan atau tonjolan
THEN Penyakit Brown Blast
3.3.2 Analisis Proses Metode Dempster Shafer
Dalam mendiagnosa hama dan penyakit tanaman karet, penanganan ketidakpastian dapat dilibatkan untuk menangani ketidakpastian pada gejala-gejala maupun pada kaidah,
sehingga sistem pakar mampu menghasilkan konklusi dengan derajat kepastian tertentu. Penambahan ini akan membuat sistem menjadi lebih sempurna. Ketidakpastian yang
merupakan masalah tersendiri dapat diatasi dengan metode Dempster Shafer. Langkah- langkah yang dilakukan dalam analisis sistem pakar dengan proses metode Dempster
Shafer adalah sebagai berikut : 1.
Menentukan gejala dari hama dan penyakit tanaman karet disertai pemberian bobot yang didapatkan dari pakar dosen Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,
Bapak Ir. Lahmuddin Lubis, MP.. Tabel dapat dilihat pada tabel 3.6 berikut :
Tabel 3.6. Gejala Hama dan Penyakit Tanaman Karet Hama Kutu
No. Gejala
Bobot 1.
Berkerumunnya semut dibagian tanaman yang terserang 0.5
2. Bagian tanaman yang diserang tampak gerombolan kutu yang
berwarna putih 0.7
Universitas Sumatera Utara
3. Bagian pucuk batang dan daun muda berwara kuning, mengering,
dan mati 0.4
Hama Rayap
No. Gejala
Bobot 1.
Adanya alur dari tanah yang menempel dibatang,dahan, atau bagian kayu lainnya
0.5
2. Bagian tanaman yang diserang berlubang-lubang dan keropos pada
pangkal batang 0.7
3. Perakaran hancur
0.4
Penyakit Jamur Akar Putih
No. Gejala
Bobot 1.
Daun tampak pucat, dan melengkung kebawah 0.3
2. Daun gugur dan ujung rantingnya mati
0.5 3.
Terdapat benang-benang miselium jamur berwarna putih menjalar sepanjang akar
0.8
4. Pembentukan bunga, dan buah yang cepat sebelum waktunya
0.7 5.
Akar tanaman yang diserang menjadi lunak, membusuk dan berwarna kecoklatan
0.7
Penyakit Jamur Akar Merah
No. Gejala
Bobot 1.
Perubahan warna daun dari hijau menjadi hijau pucat suram, menguning dan berguguran
0.5
2. Terdapat miselium jamur berwarna merah yang dilekati oleh butiran-
butiran tanah 0.8
Penyakit Kanker Garis
No. Gejala
Bobot 1.
Jika dikerok atau diiris, dekat diatas irisan sadap terlihat garis-garis tegak berwarna coklat kehitaman
0.2
Universitas Sumatera Utara
2. Terdapat selaput tipis berwarna putih dan tidak begitu jelas menutupi
alur sadap 0.3
3. Garis-garis tersebut lama kelamaan akan berkembang dan menyatu
membentuk jalur hitam yang terlihat seperti retak-retak membujur pada kulit pulihan
0.8
4. Terdapat gumpalan lateks berwarna coklat yang berbau busuk pada
kulit pulihan 0.7
Penyakit Mouldy Rot
No. Gejala
Bobot 1.
Terdapat selaput tipis berwarna putih dan tidak begitu jelas menutupi alur sadap
0.3
2. Selaput tersebut akan berkembang membentuk lapisan benang
seperti beludru berwarna kelabu sepanjang alur sadap 0.4
3. Jika lapisan tersebut dikerok akan terlihat bintik-bintik berwarna
coklat atau hitam pada bagian yang terserang 0.5
4 Terjadi pembusukan kulit batang, sehingga bagian yang sakit
berwarna hitam kecoklatan 0.8
5. Terjadi pengelupasan kulit batang sehingga bagian kayu terlihat dan
mengering 0.7
Penyakit Brown Blast
No. Gejala
Bobot 1.
Apabila disadap terkadang lateks tidak keluar, hanya mengeluarkan tetesan-tetesan lateks seperti air
0.7
2. Beberapa minggu kemudian alur sadap mengering dan tidak
mengeluarkan lateks 0.5
3. Bagian yang kering berubah warna menjadi coklat karena terbentuk
gum blendok 0.6
4. Kulit menjadi pecah-pecah dan di batang terjadi pembengkakan atau
tonjolan 0.8
Universitas Sumatera Utara
2. Menghitung nilai Dempster Shafer, misalnya pertanyaan yang mucul pertama kali
adalah pertanyaan mengenai gejala hama kutu. Dan untuk Gejala 1, 2, 3 pengguna menjawab “YA” untuk semua pertanyaan. Adapun rumus dari Dempster adalah
sebagai berikut:
Contoh: Menghitung derajat kepastian dari hama kutu K misalnya diketahui ada 3 gejala.
Masing-masing gejala adalah berkerumunnya semut dibagian tanaman yang terserang 0.5, bagian tanaman yang diserang tampak gerombolan kutu yang berwarna putih
0.7, dan bagian pucuk batang dan daun muda berwara kuning, mengering, dan mati 0,4. Untuk aturan kombinasi dapat dilihat pada tabel 3.7 dan tabel 3.8 berikut :
Penyelesaian:
Gejala 1
m
1
{K} = 0,5
m
1
{θ} = 1-0,5 = 0,5
Gejala 2
m
2
{K} = 0,7
m
2
{θ} = 1-0,7 = 0,3
Tabel 3.7. Aturan Kombinasi Untuk Densitas Baru m
3
{K} 0,7
{θ} 0,3
{K} 0,5
{K} 0,35
{K} 0,15
{θ} 0,5
{K} 0,35
{θ} 0,15
m
3
{K} =
, + , + , −
= 0,85 m
3
{θ} =
, −
= 0,15 � � =
∑ �
. �
∩ =
− ∑
∩ =Y
� . �
Universitas Sumatera Utara
Gejala 3
m
4
{K} = 0,4
m
4
{θ} = 1-0,4= 0,6
Tabel 3.8. Aturan Kombinasi Untuk Densitas Baru m
5
{K} 0,4
{θ} 0,6
{K} 0,85
{K} 0,34
{K} 0,51
{θ} 0,15
{K} 0,06
{θ} 0,09
m
5
{K} =
, + , + , −
= 0,91 m
5
{θ} =
, −
= 0,09 Jadi, dari 3 pertanyaan memberikan konklusi bahwa 3 gejala tersebut adalah
gejala dari hama kutu dengan derajat kepastian 0,91.
3.4 Perancangan Antarmuka Sistem Interface