DAFTAR ISI
Halaman Persetujuan
ii Pernyataan
iii Penghargaan
iv Abstrak
vi Abstract
vii Daftar Isi
viii Daftar Tabel
x Daftar Gambar
xi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1 1.2
Rumusan Masalah 3
1.3 Ruang Lingkup Penelitian
3 1.4
Tujuan Penelitian 4
1.5 Manfaat Penelitian
4 1.6
Metodologi Penelitian 4
1.7 Sistematika Penulisan
5
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Kecerdasan Buatan Artificial Intelligence
7 2.2
Sistem Pakar 7
2.2.1 Arsitektur Sistem Pakar
8 2.2.2
Keuntungan Pemakaian Sistem Pakar 10
2.2.3 Orang Yang Terlibat Dalam Sistem Pakar
11 2.2.4
KaidahAturan 12
2.2.5 Penalaran
13 2.2.6
Perunutan 13
2.2.6.1 Forward Chainig Runut Maju
13 2.3
Dempster Shafer 14
2.4 Hama dan Penyakit Tanaman Karet
20 2.5
Penelitian Terdahulu 24
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Sistem
26
3.1.1 Analisis Permasalahan Sistem
26 3.1.2
Analisis Kebutuhan Sistem 28
3.2 Pemodelan Sistem
29 3.2.1
Use Case Diagram 30
Universitas Sumatera Utara
3.2.2 Activity Diagram
34 3.2.3
Sequence Diagram 36
3.2.4 Flowchart Sistem Pakar Mendiagnosa Hama dan Penyakit Tanaman Karet 38
3.3 Analisis Proses
39 3.3.1
Analisis Proses Metode Forward Chaining 39
3.3.2 Analisis Proses Metode Dempster Shafer
42 3.4
Perancangan Antarmuka Sistem Interface 46
3.4.1 Rancangan Halaman Utama
47 3.4.2
Rancangan Halaman Diagnosa 48
3.4.2.1 Rancangan Halaman Pertanyaan
49 3.4.2.2
Rancangan Halaman Hasil Diagnosa 50
3.4.3 Rancangan Halaman Login Admin
51 3.4.3.1
Rancangan Halaman Utama Admin 53
3.4.3.2 Rancangan Pengolahan Data
53 3.4.3.3
Rancangan Tambah atau Edit Data 54
BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM
4.1 Implementasi Sistem
56 4.1.1
Spesisfikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak 56
4.2 Antarmuka Pengguna Interface
57 4.2.1
Halaman Utama 57
4.2.2 Halaman Cara Peggunaan
58 4.2.3
Halaman Diagnosa 58
4.2.4 Halaman Login Admin
60 4.2.5
Halaman Utama Admin 61
4.2.6 Halaman Pengolahan Data
62 4.3
Pengujian 64
4.3.1 Pengujian Sistem Metode Dempster Shafer
65
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
67 5.2
Saran 68
DAFTAR PUSTAKA 69
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Aturan Kombinasi Untuk Densitas Baru m
3
17 Tabel 2.2.
Aturan Kombinasi Untuk Densitas Baru m
5
19 Tabel 2.3.
Hama Tanaman Karet 20
Tabel 2.4. Penyakit Pada Akar
21 Tabel 2.5.
Penyakit Pada Bidang Sadap 22
Tabel 3.1. Skenario Use Case Input Data Diri
31 Tabel 3.2.
Skenario Use Case Menjawab Pertanyaan 32
Tabel 3.3. Skenario Use Case Login
32 Tabel 3.4.
Skenario Use Case Pengolahan Data 33
Tabel 3.5. Skenario Use Case Logout
34 Tabel 3.6.
Gejala Hama dan Penyakit Tanaman Karet 42
Tabel 3.7. Aturan Kombinasi Untuk Densitas Baru m
3
45 Tabel 3.8.
Aturan Kombinasi Untuk Densitas Baru m
5
46 Tabel 4.1.
Aturan Kombinasi Untuk Densitas Baru m
3
65 Tabel 4.2.
Aturan Kombinasi Untuk Densitas Baru m
5
66
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Arsitektur Sistem Pakar 10
Gambar 3.1 Diagram Ishikawa Untuk Analisis Masalah
27 Gambar 3.2. Use Case Diagram Mendiagnosa Hama dan Penyakit Tanaman Karet
30 Gambar 3.3
Activity Diagram Halaman Diagnosa 35
Gambar 3.4. Activity Diagram Halaman Admin 36
Gambar 3.5. Sequence Diagram Halaman Diagnosa 37
Gambar 3.6. Sequence Diagram Halaman Admin 37
Gambar 3.7. Flowchart Sistem 38
Gambar 3.8. Rancangan Halaman Utama 47
Gambar 3.9. Rancangan Halaman Daftar Diri Pengguna 48
Gambar 3.10. Rancangan Halaman Pertanyaan 49
Gambar 3.11. Rancangan Hasil Diagnosa dan Solusi 50
Gambar 3.12. Rancangan Halaman Login Admin 52
Gambar 3.13. Rancangan Halaman Utama Admin 53
Gambar 3.14. Rancangan Pengolahan Data 54
Gambar 3.15. Rancangan Tambah atau Edit Data 55
Gambar 4.1. Halaman Utama 57
Gambar 4.2. Halaman Cara Penggunaan 58
Gambar 4.3. Form Data Diri Pengguna 59
Gambar 4.4. Halaman Pertanyaan 59
Gambar 4.5. Halaman Hasil Diagnosa 60
Gambar 4.6. Halaman Login Admin 61
Gambar 4.7. Halaman Utama Admin 61
Gambar 4.8 Halaman Pengolahan Data
62 Gambar 4.9. Form Tambah Data Gejala dan Bobot
63 Gambar 4.10. Form Edit Data Gejala dan Bobot
63 Gambar 4.11. Hapus Data Hama dan Penyakit
64 Gambar 4.12. Halaman Hasil Pengujian Dengan Metode Dempster Shafer
66
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Salah satu faktor yang membuat produktivitas tanaman karet menjadi rendah adalah adanya serangan hama dan penyakit, serta kurangnya informasi dan pengetahuan yang
dimiliki dalam perawatannya. Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu informasi dan pengetahuan secara umum mengenai hama dan penyakit tanaman karet dari pakar di
bidang tanaman karet. Keterbatasan pakar juga menjadi kendala dalam menggunakan jasa pakar dibidang tanaman karet. Untuk mengatasi permasalahan keterbatasan pakar,
dibutuhkan suatu sistem yang menerapkan salah satu metode yang terdapat dalam bidang ilmu kecerdasan buatan yaitu sistem pakar. Sistem pakar mengadopsi pengetahuan pakar
ke dalam komputer sehingga komputer dapat menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar. Untuk itu, dibangun sistem pakar mendiagnosa hama dan penyakit
tanaman karet menggunakan metode forward chaining dan dempster shafer. Metode forward chaining
adalah proses perunutan yang dimulai dengan menampilkan kumpulan data atau fakta yang meyakinkan menuju konklusi akhir. Sedangkan dempster shafer
adalah salah satu metode untuk mengatasi ketidakpastian pada gejala-gejala maupun pada kaidah, sehingga sistem pakar mampu menghasilkan konklusi dengan derajat kepastian
tertentu. Kata kunci: sistem pakar, forward chaining, dempster shafer, diagnosa, hama, penyakit,
tanaman karet
Universitas Sumatera Utara
EXPERT SYSTEM TO DIAGNOSE PESTS AND RUBBER PLANT DISEASES USING DEMPSTER SHAFER AND FORWARD CHAINING METHODS
ABSTRACT
One of factor make rubber plant productivity becomes low is pests and diseases presence, and lack of information and knowledge in maintenance. To overcome these problems,
needed information and general knowledge about pests and rubber plant diseases from the rubber plant expert. Limitations of expert is also an obstacle in using rubber plant expert
services. To overcome the limitations of expert problem, we need a system that implements one of the methods contained in artificial intelligence is an expert system.
Expert system adopts expert knowledge into computer so that computer can solve the problems like an expert. So, built an expert system to diagnose pests and rubber plant
diseases using forward chaining and Dempster Shafer methods. Forward chaining method is tracing process that begins by displaying data collection or facts that convincingly
towards the final conclusion. While Dempster Shafer is one of the methods to cope uncertainty on the symptoms and the rules, so that expert system is able to produce
conclusions by the degree of certainty. Keyword: expert system, forward chaining, dempster shafer, diagnostic, pests, diseases,
rubber plant
Universitas Sumatera Utara
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman Karet adalah polimer hidrokarbon yang terkandung pada lateks getah kental yang membeku ketika terkena udara bebas beberapa jenis tumbuhan. Sumber utama
produksi karet dalam perdagangan internasional adalah para atau havea brasiliensis. Tanaman karet adalah tanaman tahunan yang dapat tumbuh sampai umur 30 tahun.
Habitus tanaman ini merupakan pohon dengan tinggi tanaman dapat mencapai 15-20 meter. Tanaman karet memiliki masa belum menghasilkan selama lima tahun masa TBM
5 tahun dan sudah mulai dapat disadap pada awal tahun ke enam. Secara ekonomis tanaman karet dapat disadap selama 15 sampai 20 tahun Budiman, 2012.
Karet merupakan salah satu komoditi hasil perkebunan yang mempunyai peran yang cukup penting dalam kegiatan perekonomian Indonesia dan menjadi salah satu dari
beberapa komoditi ekspor unggulan Indonesia dalam menghasilkan devisa Negara di luar minyak dan gas. Terdapat 3 jenis perkebunan karet yang ada di Indonesia, yaitu
Perkebunan Rakyat PR, Perkebunan Besar Negara PBN dan Perkebunan Besar Swasta PBS. Pada tahun 2012 diperkirakan nilai ekspor komoditi karet mencapi US 7,86
miliar dengan volume ekspor sebanyak 2,44 juta ton. Sedangkan pada tahun 2013 nilai ekspornya sekitar US 5,26 miliar dengan volume ekspor sekitar 2 juta ton Kontan,
2014.
Universitas Sumatera Utara
Indonesia merupakan Negara dengan kebun karet terbesar di dunia mengungguli produsen utama lainnya yaitu Thailand dan Malaysia dengan luas 3,4 juta hektar. Dari
jumlah ini, sebesar 85 atau sekitar 2,84 juta hektar adalah kebun rakyat. Meskipun demikian, produksi karet Thailand per tahun lebih besar dibandingkan dengan hasil
produksi karet Indonesia. Keadaan ini disebabkan karena rendahnya produktivitas dan kualitas tanaman karet Indonesia yang tidak dikelola secara profesional, terutama
diperkebunan karet rakyat yang menyumbang 84 dari total produksi karet nasional. Sisanya sekitar 16 merupakan perkebunan karet milik Negara atau perkebunan besar
yang dikelola secara profesional. Salah satu faktor yang membuat produktivitas tanaman karet menjadi rendah adalah adanya serangan hama dan penyakit. Kemudian kurangnya
informasi dan pengetahuan yang dimiliki dalam perawatan sehari-hari, seperti pemupukan serta pemberantasan hama dan penyakit yang kurang intensif Budiman, 2012.
Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu pengenalan dan pengetahuan serta informasi secara umum dan praktis mengenai hama dan penyakit dari para ahli atau pakar
di bidang tanaman karet, sehingga memudahkan dalam mengidentifikasi dan proses pengendalian lebih lanjut. Keterbatasan pakar juga menjadi kendala dalam menggunakan
jasa pakar dibidang tanaman karet. Untuk mengatasi permasalahan keterbatasan pakar, dibutuhkan suatu sistem yang menerapkan salah satu metode yang terdapat dalam bidang
ilmu kecerdasan buatan yaitu sistem pakar.
Sistem pakar mengadopsi pengetahuan pakar ke dalam komputer sehingga komputer dapat menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar. Dalam
membangun suatu sistem pakar metode inferensi dapat digunakan untuk merunutkan kumpulan data atau fakta yang meyakinkan menuju konklusi akhir. Dalam penulisan
tugas akhir ini, penulis menggunakan metode Forward Chaining sebagai metode inferensinya. Dan untuk menghasilkan konklusi dengan derajat kepastian tertentu penulis
menggunakan metode Dempster Shafer. Metode Dempster Shafer adalah salah satu metode untuk menangani ketidakpastian pada gejala-gejala maupun pada kaidah,
sehingga sistem pakar mampu menghasilkan konklusi dengan derajat kepastian tertentu .
Universitas Sumatera Utara
Harapannya dengan adanya sistem pakar ini dapat membantu pihak-pihak yang melakukan budidaya tanaman karet dalam mencegah penyebaran hama dan penyakit pada
tanaman karet sedini mungkin serta medapatkan solusi pengendaliannya. Sehingga dapat meningkatkan kembali produktivitas dan kualitas tanaman karet di Indonesia agar bisa
bersaing dipasar dunia.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana mendiagnosa hama dan penyakit tanaman karet menggunakan metode Forward Chaining
dan Dempster Shafer serta memberi solusi untuk pengendaliannya.
1.3 Ruang Lingkup Penelitian
1. Jenis hama dan penyakit yang dibahas adalah hama yang umum seperti rayap dan
kutu. Untuk penyakit yang akan di bahas adalah penyakit pada bagian akar dan pada bidang sadap. Adapun penyakit akar adalah jamur akar putih dan jamur akar merah.
Sedangkan pada bidang sadap adalah penyakit kanker garis, mouldy rot, dan brown
blast.
2. Solusi pengendalian hama dan penyakit akan dilakukan secara mekanis maupun
kimiawi. 3.
Sistem pakar ini hanya mendiagnosa gejala fisik yang muncul pada tanaman karet. 4.
Sistem pakar ini menggunakan metode Forward Chaining untuk menarik kesimpulan dari informasi yang diketahui menuju konklusi akhir. Dan menggunakan metode
Dempster Shafer untuk menangani ketidakpastian pada gejala-gejala maupun pada kaidah, sehingga menghasilkan konklusi akhir dengan derajat kepastian tertentu.
Universitas Sumatera Utara
5. Sistem yang akan dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL
sebagai Database Management System DBMS. 6.
Informasi untuk menyusun aturan merupakan fakta yang diperoleh dari pakar Ir. Lahmuddin Lubis, MP.
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk membangun sistem pakar mendiagnosa hama dan penyakit tanaman karet menggunakan metode Forward Chaining dan Dempster Shafer serta
memberi solusi untuk pengendaliaanya.
1.5 Manfaat Penelitian
Diharapakan dengan adanya sistem ini dapat membantu peningkatan produktivitas dan kualitas tanaman karet serta meminimalkan biaya dalam penyediaan dan menggunakan
jasa pakar.
1.6 Metodologi Penelitian
1.
Studi Literatur
Pada tahapan ini dilakukan dengan membaca buku-buku referensi, skripsi, jurnal, artikel dan sumber lain yang berkaitan dengan penulisan tugas akhir ini, seperti sistem
pakar, metode Forward Chaining dan Dempster Shafer, maupun tanaman karet. 2.
Pengumpulan Data Pada tahapan ini dilakukan penelitian atau wawancara yang bertujuan untuk
memperoleh data yang berhubungan dengan hama dan penyakit tanaman karet, baik dari pakar tanaman karet ataupun sumber pengetahuan lain.
Universitas Sumatera Utara
3. Analisis dan Perancangan Sistem
Pada metode ini dilakukan analisis sesuai dengan kebutuhan seperti cara membangun sistem pakar dengan metode Forward Chaining dan Dempster Shafer, jenis perangkat
yang digunakan, pembuatan desain interface, target pengguna, dan hasil yang diinginkan.
4. Implementasi Sistem
Menyusun kode program untuk membangun sistem pakar mendiagnosa hama dan penyakit tanaman karet menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai
Database Management System DBMS.
5. Pengujian Sistem
Pada tahap ini dilakukan pengujian sistem apakah sistem sudah berfungsi sesuai dengan metode dan komponen utama yang ditentukan dalam sistem pakar.
6. Dokumentasi
Tahapan ini berisi laporan dan kesimpulan akhir dari hasil analisis dan pengujian dalam bentuk penulisan tugas akhir beserta kesimpulannya dan menampilkan data
sebagai bukti dalam bentuk hard copy.
1.7 Sistematika Penulisan
Penulisan tugas akhir disajikan dengan sistematika sebagai berikut:
BAB 1 : PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup penelitin, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian,
dan sistematika penulisan.
BAB 2 : LANDASAN TEORI
Pada bab ini membahas tentang landasan teori yang berhubungan dengan sistem pakar, metode Forward Chaining dan Dempster Shafer, hama dan
penyakit tanaman karet.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM