1. Pelayanan servis yang lebih baik kepada masyarakat. Informasi dapat disediakan 24 jam
sehari, 7 hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu dibukanya kantor. Informasi dapat dicari dari kantor, rumah, tanpa harus secara fisik datang ke kantor pemerintahan.
2. Peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum. Adanya
keterbukaan transparansi maka diharapkan hubungan antara berbagai pihak menjadi lebih baik. Keterbukaan ini menghilangkan saling curiga dan kekesalan dari semua pihak.
3. Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh. Dengan adanya
informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan pilihannya.
4. Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien. Sebagai contoh, koordinasi pemerintahan
dapat dilakukan melalui email atau bahkan video conferencing. Bagi Indonesia yang luas areanya sangat besar, hal ini sangat membantu. Tanya jawab, koordinasi, diskusi antara
pimpinan daerah dapat dilakukan.
1.4 Pembatasan Masalah
Universitas Sumatera Utara
Seiring dengan kemampuan penulis yang sangat terbatas dan agar masalah yang ditulis dalan skripsi ini tidak terlalu luas dan menyimpang dari bahasan utama, maka penulis memberi batasan
masalah pembahasan sebagai berikut :
1. Permohonan pembuatan Kartu Tanda Penduduk KTP baru secara online.
2. Permohonan perpanjangan Kartu Tanda Penduduk KTP secara online.
1.5 Metodologi Penelitian
Adapun metodologi yang penulis gunakan dalam mengumpulkan data untuk penulisan tugas akhir ini adalah :
1. Mencari dan mengumpulkan informasi dari buku-buku serta artikel-artikel yang berkaitan
dengan pembahasan tugas akhir ini.
2. Mempelajari bahasa-bahasa pemrograman web dengan mengunjungi website-website
yang menyediakan tutorial mengenai pemrograman web.
3. Melakukan wawancara seperlunya kepada pegawai-pegawai kelurahan yang ada sekitar
tempat tinggal penulis.
4. Membuat Aplikasi e-government dengan software PHP dan MySQL
5. Melakukan uji coba program untuk mengetahui hasil akhir penulisan tugas akhir ini.
Universitas Sumatera Utara
1.6 Sistematika Penulisan
Secara garis besar tugas akhir ini terdiri dari 6 enam bab dan beberapa lampiran. Adapun setiap bab terdiri dari sub-sub bab. Adapun sistematika penulisan tugas akhir ini adalah :
BAB 1 : PENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan secara ringkas pembahasan tentang Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat, Pembatasan Masalah, Metode
Penulisan, dan Sistematika Penulisan.
BAB 2 : LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan tentang pengertian e-Government, Inisiatif e-Government di Indonesia, Penggunaan e-Government Di Indonesia, Penyebab Rendahnya e-
Government Di Indonesia, dan aplikasi pembuatan ktp online.
BAB 3 : PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisikan pembahasan mengenai Perancangan Struktur Database, Perancangan Halaman Website, Pembuatan Alur Program dan Algoritma
Program.
BAB 4 : IMPLEMENTASI SISTEM
Universitas Sumatera Utara
Pada bab ini berisikan Pengertian dan Tujuan Implementasi Sistem, Kompone Utama dalam Sistem, Instalasi Apache, PHP, dan MySQL, Prosedur
Penggunaan Program dan Pemeliharaan Implementasi sistem Website
BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN
Di bab ini diuraikan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang penulis peroleh.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi E-Government
E-Government menjadi sangat popular sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi information and communication technologi – ICT. Berbagai Negara di belahan
dunia berlomba mengimplementasikan e-Government dengan strategi yang disesuaikan dengan kondisi social politik serta geografisnya masing-masing, yang tujuan akhirnya diharapkan
meningkatkan kualitas kinerja pemerintahan terutama dalam lingkup pelayanan masyarakat sehingga dapat bermanfaat bagi segenap warga negaranya. Di Indonesia, topic ini menjadi
populer setelah dikaitkan dengan otonomi daerah. Apakah defenisi e-Government itu?
E-government adalah tentang penyampaian informasi pemerintah dan penyelenggaraan pelayanan secara online melalui internet atau alat digital lainnya. e-Government didefinisikan
sebagai “Kegunaan Teknologi Informasi untuk memberikanmenyajikan pelayanan kepada publik dengan lebih nyaman, berorientasi pada konsumen, mengefektifkan biaya, dan secara
keseluruhan merupakan cara yang lebih baik dari sebelumnya Holmes 2000. Sedangkan penulis lain Fang, 2002; Seifert and Bonham, 2004 mendefinikan e-Government merupakan sebuah
cara bagaimana pemerintah menggunakan teknologi informasi khususnya aplikasi internet berbasis web, untuk menyediakan akses yang mudah terhadap informasi pemerintah dan
menyediakan pelayanan publik, juga untuk meningkatkan kualitas pelayanan pemerintahan, serta
Universitas Sumatera Utara
melakukan transformasi hubungan antara pejabat publik dengan penduduk dan juga bisnis. Dari berbagai definisi ini, umumnya pemerintah-pemerintah di dunia yang mengimplementasikan e-
Government menggunakan definisi dari Bank Dunia.
The World Bank Group mendefenisikan e-Government sebagai berikut: e-Government berhubungan dengan penggunaan teknologi informasi seperti wide area
network, Internet dan mobile computing oleh organisasi pemerintah yang mempunyai kemampuan membentuk hubungan dengan warga Negara, bisnis dan organisasi lain
dalam pemerintah.
Berhubungan dengan penyediaan informasi, layanan atau produk yang disiapkan secara elektronis, dengan dan oleh pemerintah, tidak terbatas tempat dan waktu, menawarkan nilai lebih
untuk partisipasi pada semua kalangan. Secara garis besar dari definisi-definisi yang beredar mengenai e-Government dapat disimpulkan bahwa E-Gov mempunyai beberapa penekanan
penting yaitu pada:
a. Adanya pemanfaatan teknologi informasi Internet, WAN, Mobile Computing dll.
b. Adanya tujuan untuk meningkatkan layanan kepada publik yaitu dengan adanya
pelayanan umum secara online Online Public Services.
c. Adanya tujuan untuk melakukan transformasi hubungan antara agen pemerintah
dengan penduduk, bisnis ataupun dengan unit pemerintah lainnya Zweers and Planque, 2001:
Universitas Sumatera Utara
Pada intinya, e-Government adalah penggunaan ICT untuk meningkatkan hubungan antara pemerintah dengan pihak-pihak lain. Penggunaan ICT ini kemudian menghasilkan
hubungan bentuk baru, seperti G2C Government to Citizen, G2B Government to Bussiness dan G2G Inter-agency Relationship
2.2 Inisiatif E-Government Di Indonesia