Perancangan Aplikasi E-Government Pada Pelayanan Ktp Online Menggunakan Php Dan Mysql.

(1)

PERANCANGAN APLIKASI E-GOVERNMENT PADA PELAYANAN KTP

ONLINE MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL

TUGAS AKHIR

ELVY BARNIE

072406037

PROGRAM STUDI D-3 ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2010


(2)

PERANCANGAN APLIKASI E-GOVERNMENT PADA PELAYANAN KTP

ONLINE MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya

ELVY BARNIE 072406037

PROGRAM STUDI D-3 ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2010


(3)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan ridho, rahmat dan kesehatan kepada penulis, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini sesuai dengan waktu yang telah ditargetkan penulis. Adapun Tugas Akhir ini berjudul ”Perancangan Aplikasi

E-Government Pada Pelayanan Ktp Online Menggunakan Php Dan Mysql”.

Selama penulisan tugas akhir ini, penulis menyadari akan hal kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi, baik itu dari segi teknik tata penyajian ataupun dari segi tata bahasa. Oleh karena itu penulis bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca dalam upaya perbaikan tugas akhir ini.

Tugas Akhir ini tidak mungkin bisa selesai dengan baik, jika tidak ada bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan yang baik ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :

1. Bapak Dr. Eddy Marlianto, M.Sc selaku Dekan Fakultas MIPA Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Saib Suwilo, M.Sc selaku Ketua Jurusan Program Studi D-3 Ilmu Komputer. 3. Bapak Dra. Esther Sorta Nababan, M.Sc. selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir

Program Studi D-3 Ilmu Komputer Fakultas MIPA Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama ini kepada penulis dalam penyelesaian tugas akhir.


(4)

4. Bapak Drs. Karbin Tarigan, M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMU Negeri 17 Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan riset sebagai data dalam pembuatan tugas akhir.

5. Seluruh Staf Pengajar Program Studi D-3 Ilmu Komputer Faklutas MIPA Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya kepada penulis selama masa perkuliahan.

6. Rekan-rekan seangkatan khususnya Alfi Rahman, Istoqomah, Mira, Anika, sarah dan teman-teman Kom B semuanya.

7. Seluruh pegawai Kelurahan Sei Kera Hilir I yang telah banyak membantu penulis dalam mengumpulkan data dalam pembuatan tugas akhir..

8. Teristimewa buat Ayahanda Syafii dan Ibunda tercinta Ely Syam serta abangnda Ferdi Hudaya dan adik-adikku Jaya Triawan dan Rizki Mustakim yang senantiasa menasehati penulis dan mendoakan penulis agar lancar dalam segala urusan.

Medan, Juni 2010 Penulis


(5)

ABSTRAK

Perkembangan Teknologi Informasi yang kian pesat menimbulkan suatu Revolusi baru yang berupa peralihan sistem kerja yang konvensional ke Era digital. Perubahan ini juga telah merubah cara pandang setiap orang dalam melakukan berbagai kegiatan salah satunya adalah pada kegiatan instansi pemerintah. Salah satu pendorong penerapan e-Government adalah untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemerintahan. Dalam penyusunan rencana strategis pengembangan e-Government, pemerintah memiliki peranan sebagai pemberi kebijakan tentang strategi pengembangan e-Government. Banyaknya data yang dikelola dan perlunya penyampaian Informasi yang cepat dalam kegiatan pelayanan administrasi kependudukan menjadikan teknologi Informasi sebagai media yang dianggap mampu dan handal untuk membantu dalam pengelolaan data dan penyajian Informasi yang cepat, mudah dan akurat. Penerapan teknologi Informasi dalam e-Government ini diantaranya adalah penggunaan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan, Sistem Informasi Kependudukan adalah salah satu jenis perangkat lunak yang dapat digunakan untuk membantu proses pengelolaan data pencatatan biodata penduduk pada salah satu instansi pemerintah yang bergerak dalam bidang pelayanan administrasi kependudukan.


(6)

APLICATION DESIGN E-GOVERNMENT FROM THE KTP ONLINE SERVICE APPLYING FOR PHP AND MYSQL

ABSTRACT

Growth of Information Technology which fast to becoming generate a new Revolution

is which is in the form of conventional job system switchover to digital Era. This change have also altered the way of approach each and everyone in conducting various activity one of them is at governmental institution activity. One of impeller of applying e-Government is to improve the efficiency, effectifity, transparency and akuntability in governance management. In strategic plan compilation of development e-Government, governmental own role as policy giver of about strategy of development e-Government. To the number of data managed and the importance of forwarding of Information which quickly in activity of administrative services of citizen make information technology as media assumed able to and rely on to assist in management of data and Information presentation which quickly, easy to and accurate. Adjusment of technology of Information in this e-Government among other things is use of Information System of Administration citizen, Information System of citizen is one of software type which can be used to assist the process of management of data of record-keeping of biodata resident of at one of peripatetic government institution in the field of administrative services citizen.


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan ii

Pernyataan iii

Penghargaan iv

Abstrak v

Abstract vi

Daftar Isi vii

Daftar Tabel ix

Daftar Gambar x

Bab 1 Pendahuluan 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Perumusan Masalah 2

1.3 Tujuan dan Manfaat 3

1.4 Pembatasan Masalah 5

1.5 Metode Penelitian 5

1.6 Sistematika Penulisan 6

Bab 2 Landasan Teori 9

2.1 Definisi E-Government 9

2.2 Inisiatif E-Government Di Indonesia 11

2.3 Penggunaan E-Government Di Indonesia 12 2.4 Penyebab Rendahnya Implementasi E-Government Di Indonesia 16 2.4.1 Rendahnya Political Will Dari Pemerintah Itu Sendiri 16 2.4.2 Paradigma Lama dalam Aparatur Birokrasi Di Indonesia 17

2.4.3 Ketidak Tersedianya Sumber Daya 17

2.5 Strategi Pengembangan E-Government 18

2.6 Penerapan Information Communications Technology (ICT) 20

2.6.1 Makna ICT 20

2.6.2 ICT dalam Konteks yang Lebih Luas 23

2.6.3 Fungsi dan Kelebihan ICT 23

2.6.4 Pemanfaatan ICT Di Berbagai Sektor 25 2.6.4.1 Pemanfaatan ICT Pada Sektor Private 25 2.6.4.2 Pemanfaatan ICT Pada Sektor Publik 26 2.7 Memperbaiki Proses Pemerintahan e-Administration 26 2.8 Hubungan dengan Masyarakat (e-Citizen dan e-Services) 28 2.9 Membangun Interaksi dengan Masyarakat: e-Society 29

2.10 Langkah Memulai e-Government 31

2.11 Kesiapan Menuju e-Government 33


(8)

2.13 Set-up Sistem Email dan Jaringan Internal 36 2.14 Akses Informasi untuk Inter-organisasi dan Publik 38

2.15 Demokrasi Digital 39

2.16 Aplikasi e-Government pada Pelayanan KTP Online 40

Bab 3 Perancangan Sistem 42

3.1 Perancangan Struktur Database 42

3.2 Perancangan Halaman Website 46

3.3 Pembuatan Alur Program pada Pelayanan KTP Online 48

3.4 Algoritma Program 50

3.4.1 Algoritma Menu Utama 50

3.4.2 Algoritma Admin 50

Bab 4 Implementasi Sistem 52

4.1 Pengertian dan Tujuan Implementasi sistem 52 4.2 Komponen Utama dalam Implementasi Sistem 53

4.2.1 Hardware 53

4.2.2 Software 54

4.2.3 Brainware 55

4.3 Instalasi Apache, PHP dan MySQL 55

4.4 Prosedur Penggunaan Program 56

4.5 Pemeliharaan Implementasi Sistem (Website) 58

4.6 Implementasi Alur Program 59

4.6.1 Implementasi Program Sisi Pemohon 59

4.6.2 Implementasi Program Administrator 60

Bab 5 Kesimpulan dan Saran 62

5.1 Kesimpulan 62

5.2 Saran 63

Daftar Pustaka 64

Lampiran A: Tampilan Program

Lampiran B: Listing program


(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Tabel Jenis ICT 21

Tabel 3.1 Tabel Biodata_penduduk 43

Tabel 3.2 Tabel Permohonan_ktp 44

Tabel 3.3 Tabel Kartu_ktp 45

Tabel 3.4 Tabel Kecamatan 45

Tabel 3.5 Tabel Normalisasi 46

Tabel 3.6 Tabel Pemohon 46

Tabel 3.7 Tabel Lokasi 46


(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Tampilan Halaman Home 46

Gambar 3.2 Tampilan Halaman Login Admin 47

Gambar 3.3 Tampilan Halaman Home Admin 47

Gambar 3.4 Tampilan Alur Program Pemohon 48

Gambar 3.5 Tampilan Alur Program Administrator 49


(11)

ABSTRAK

Perkembangan Teknologi Informasi yang kian pesat menimbulkan suatu Revolusi baru yang berupa peralihan sistem kerja yang konvensional ke Era digital. Perubahan ini juga telah merubah cara pandang setiap orang dalam melakukan berbagai kegiatan salah satunya adalah pada kegiatan instansi pemerintah. Salah satu pendorong penerapan e-Government adalah untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemerintahan. Dalam penyusunan rencana strategis pengembangan e-Government, pemerintah memiliki peranan sebagai pemberi kebijakan tentang strategi pengembangan e-Government. Banyaknya data yang dikelola dan perlunya penyampaian Informasi yang cepat dalam kegiatan pelayanan administrasi kependudukan menjadikan teknologi Informasi sebagai media yang dianggap mampu dan handal untuk membantu dalam pengelolaan data dan penyajian Informasi yang cepat, mudah dan akurat. Penerapan teknologi Informasi dalam e-Government ini diantaranya adalah penggunaan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan, Sistem Informasi Kependudukan adalah salah satu jenis perangkat lunak yang dapat digunakan untuk membantu proses pengelolaan data pencatatan biodata penduduk pada salah satu instansi pemerintah yang bergerak dalam bidang pelayanan administrasi kependudukan.


(12)

APLICATION DESIGN E-GOVERNMENT FROM THE KTP ONLINE SERVICE APPLYING FOR PHP AND MYSQL

ABSTRACT

Growth of Information Technology which fast to becoming generate a new Revolution

is which is in the form of conventional job system switchover to digital Era. This change have also altered the way of approach each and everyone in conducting various activity one of them is at governmental institution activity. One of impeller of applying e-Government is to improve the efficiency, effectifity, transparency and akuntability in governance management. In strategic plan compilation of development e-Government, governmental own role as policy giver of about strategy of development e-Government. To the number of data managed and the importance of forwarding of Information which quickly in activity of administrative services of citizen make information technology as media assumed able to and rely on to assist in management of data and Information presentation which quickly, easy to and accurate. Adjusment of technology of Information in this e-Government among other things is use of Information System of Administration citizen, Information System of citizen is one of software type which can be used to assist the process of management of data of record-keeping of biodata resident of at one of peripatetic government institution in the field of administrative services citizen.


(13)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Dalam tujuannya memperbaiki kualitas pelayanan publik, meningkatkan efisiensi dan transparansi, serta banyak manfaat positif lainnya, maka e-Government merupakan sesuatu yang perlu untuk dilakukan oleh organisasi pemerintahan.

ICT (information and communication technologi) adalah sistem atau teknologi yang dapat mereduksi batasan ruang dan waktu untuk mengambil, memindahkan, menganalisis, menyajikan, menyimpan dan menyampaikan informasi data menjadi sebuah informasi. Implementasi e-Government dengan bantuan membuka peluang baru untuk mengeksplorasi informasi secara lebih dalam sehingga dapat dimanfaatkan maksimal oleh populasi yang luas, baik oleh kalangan pemerintah, warga negara, kalangan bisnis serta institusi lainnya sehingga akhirnya tercipta hubungan yang saling menguntungkan.

Mencermati pembangunan e-Government di Indonesia, terlihat belum dimanfaatkannya secara maksimal sumber daya yang ada, baik sumber daya infrastruktur teknologi komunikasi, sumber daya manusia, dan sebagainya. Website-website pemerintahan yang ada, sebagai tolak ukur yang paling sederhana dalam melihat implementasi e-Government, content-nya masih


(14)

bersifat informasi yang sangat umum. Padahal dengan tingkat skill yang relatif sama dipadukan dengan strategi yang baik, dapat dibuat aplikasi pelayanan masyarakat yang lebih dibutuhkan warga negara.

Strategi untuk implementasi yang baik masih sangat diperlukan bagi indonesia dalam membangun maupun mengembangkan e-Government. Di sisi lain, perangkat lunak (Open Source Software –OSS) merupakan sumber daya yang bagus dan menunggu untuk dieksplorasi dalam mendukung implementasi e-Government.

Sukses yang dialami negara-negara maju, berkembang dan bahkan negara miskin dalam mengimplementasikan e-Government, e-Government dapat berfungsi secara maksimal tanpa harus memakan biaya tinggi dan pemikiran yang rumit. Untuk membuat aplikasi ini, penulis penulis menggunakan bahasa scripting PHP dan Database MySQL, serta memanfaatkan server berbasis Linux

Berdasarkan uraian diatas maka penulis mencoba untuk membahas dan manuangkan dalam bentuk tugas akhir yang berjudul :”Perancangan Aplikasi e-Government pada

Pelayanan KTP Online Menggunakan PHP dan MySQL”.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang pemilihan judul, maka yang menjadi permasalahan adalah bagaimana pemrosesan pembuatan KTP secara Online via Internet ini dipandang perlu dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Diharapkan pada aplikasi ini dapat bermanfaat


(15)

untuk meningkatkan efisiensi waktu, mengatasi prosedur manual yang tidak praktis, dan sebagainya.

1.3 Tujuan dan Manfaat

Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang pesat serta potensi pemanfaatannya secara luas, membuka peluang bagi pengaksesan, pengelolaan dan pendayagunaan informasi dalam volume yang besar secara cepat dan akurat. Selain itu pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi dalam proses pemerintahan (e-government) akan meningkatkan efisiensi, efektifitas, transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan. Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah:

1. Memperbaiki kualitas layanan publik

2. Meningkatkan efisiensi dan transparansi, serta banyak manfaat positif lainnya bagi masyarakat.

3. Memudahkan pengurusan ktp bagi yang telah abiz masa berlakunya.

Keuntungan yang diperoleh dari e-Government bukan hanya sekedar menyediakan pelayanan online tetapi lebih luas daripada itu, karena kinerja sektor publik juga berkontribusi pada kemajuan ekonomi dan sosial suatu negara. Sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai cepat atau lambat Indonesia dituntut untuk dapat menerapkan Government. Pada saat ini e-Government merupakan suatu keharusan dalam rangka menciptakan pelayanan publik yang lebih baik. Manfaat penerapan e-Government pada penulisan tugas akhir ini antara lain adalah:


(16)

1. Pelayanan servis yang lebih baik kepada masyarakat. Informasi dapat disediakan 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu dibukanya kantor. Informasi dapat dicari dari kantor, rumah, tanpa harus secara fisik datang ke kantor pemerintahan.

2. Peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum. Adanya keterbukaan (transparansi) maka diharapkan hubungan antara berbagai pihak menjadi lebih baik. Keterbukaan ini menghilangkan saling curiga dan kekesalan dari semua pihak.

3. Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh. Dengan adanya informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan pilihannya.

4. Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien. Sebagai contoh, koordinasi pemerintahan dapat dilakukan melalui email atau bahkan video conferencing. Bagi Indonesia yang luas areanya sangat besar, hal ini sangat membantu. Tanya jawab, koordinasi, diskusi antara pimpinan daerah dapat dilakukan.


(17)

Seiring dengan kemampuan penulis yang sangat terbatas dan agar masalah yang ditulis dalan skripsi ini tidak terlalu luas dan menyimpang dari bahasan utama, maka penulis memberi batasan masalah pembahasan sebagai berikut :

1. Permohonan pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) baru secara online. 2. Permohonan perpanjangan Kartu Tanda Penduduk (KTP) secara online.

1.5 Metodologi Penelitian

Adapun metodologi yang penulis gunakan dalam mengumpulkan data untuk penulisan tugas akhir ini adalah :

1. Mencari dan mengumpulkan informasi dari buku-buku serta artikel-artikel yang berkaitan dengan pembahasan tugas akhir ini.

2. Mempelajari bahasa-bahasa pemrograman web dengan mengunjungi website-website yang menyediakan tutorial mengenai pemrograman web.

3. Melakukan wawancara seperlunya kepada pegawai-pegawai kelurahan yang ada sekitar tempat tinggal penulis.

4. Membuat Aplikasi e-government dengan software PHP dan MySQL


(18)

1.6 Sistematika Penulisan

Secara garis besar tugas akhir ini terdiri dari 6 (enam) bab dan beberapa lampiran. Adapun setiap bab terdiri dari sub-sub bab. Adapun sistematika penulisan tugas akhir ini adalah :

BAB 1 : PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan secara ringkas pembahasan tentang Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat, Pembatasan Masalah, Metode Penulisan, dan Sistematika Penulisan.

BAB 2 : LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan tentang pengertian e-Government, Inisiatif e-Government di Indonesia, Penggunaan Government Di Indonesia, Penyebab Rendahnya e-Government Di Indonesia, dan aplikasi pembuatan ktp online.

BAB 3 : PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisikan pembahasan mengenai Perancangan Struktur Database, Perancangan Halaman Website, Pembuatan Alur Program dan Algoritma Program.


(19)

Pada bab ini berisikan Pengertian dan Tujuan Implementasi Sistem, Kompone Utama dalam Sistem, Instalasi Apache, PHP, dan MySQL, Prosedur Penggunaan Program dan Pemeliharaan Implementasi sistem (Website)

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

Di bab ini diuraikan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang penulis peroleh.


(20)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1Definisi E-Government

E-Government menjadi sangat popular sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (information and communication technologi – ICT). Berbagai Negara di belahan dunia berlomba mengimplementasikan e-Government dengan strategi yang disesuaikan dengan kondisi social politik serta geografisnya masing-masing, yang tujuan akhirnya diharapkan meningkatkan kualitas kinerja pemerintahan terutama dalam lingkup pelayanan masyarakat sehingga dapat bermanfaat bagi segenap warga negaranya. Di Indonesia, topic ini menjadi populer setelah dikaitkan dengan otonomi daerah. Apakah defenisi e-Government itu?

E-government adalah tentang penyampaian informasi pemerintah dan penyelenggaraan pelayanan secara online melalui internet atau alat digital lainnya. e-Government didefinisikan sebagai “Kegunaan Teknologi Informasi untuk memberikan/menyajikan pelayanan kepada publik dengan lebih nyaman, berorientasi pada konsumen, mengefektifkan biaya, dan secara keseluruhan merupakan cara yang lebih baik dari sebelumnya (Holmes 2000). Sedangkan penulis lain (Fang, 2002; Seifert and Bonham, 2004) mendefinikan e-Government merupakan sebuah cara bagaimana pemerintah menggunakan teknologi informasi khususnya aplikasi internet berbasis web, untuk menyediakan akses yang mudah terhadap informasi pemerintah dan menyediakan pelayanan publik, juga untuk meningkatkan kualitas pelayanan pemerintahan, serta


(21)

melakukan transformasi hubungan antara pejabat publik dengan penduduk dan juga bisnis. Dari berbagai definisi ini, umumnya pemerintah-pemerintah di dunia yang mengimplementasikan e-Government menggunakan definisi dari Bank Dunia.

The World Bank Group mendefenisikan e-Government sebagai berikut:

e-Government berhubungan dengan penggunaan teknologi informasi (seperti wide area network, Internet dan mobile computing) oleh organisasi pemerintah yang mempunyai kemampuan membentuk hubungan dengan warga Negara, bisnis dan organisasi lain dalam pemerintah.

Berhubungan dengan penyediaan informasi, layanan atau produk yang disiapkan secara elektronis, dengan dan oleh pemerintah, tidak terbatas tempat dan waktu, menawarkan nilai lebih untuk partisipasi pada semua kalangan. Secara garis besar dari definisi-definisi yang beredar mengenai e-Government dapat disimpulkan bahwa E-Gov mempunyai beberapa penekanan penting yaitu pada:

a. Adanya pemanfaatan teknologi informasi (Internet, WAN, Mobile Computing dll).

b. Adanya tujuan untuk meningkatkan layanan kepada publik yaitu dengan adanya pelayanan umum secara online (Online Public Services).

c. Adanya tujuan untuk melakukan transformasi hubungan antara agen pemerintah dengan penduduk, bisnis ataupun dengan unit pemerintah lainnya (Zweers and Planque, 2001):


(22)

Pada intinya, e-Government adalah penggunaan ICT untuk meningkatkan hubungan antara pemerintah dengan pihak-pihak lain. Penggunaan ICT ini kemudian menghasilkan hubungan bentuk baru, seperti G2C (Government to Citizen), G2B (Government to Bussiness) dan G2G (Inter-agency Relationship)

2.2Inisiatif E-Government Di Indonesia

Sebetulnya inisiatif E-Government di Indonesia sudah dimulai sejak beberapa waktu yang lalu. Dalam inisiatif Nusantara 21, Telematika, dan saat ini Telematika versi dua (Tim Koordinasi Telematika Indonesia) topik E-Government sudah muncul. Inisiatif implementasi E-Government di Indonesia antara lain:

Penayangan hasil pemilu 1999 secara on-line dan real time.

RI-Net. Sistem ini menyediakan email dan akses Internet kepada para pejabat. Informasi lengkap dapat diperoleh di

Info RI. Penyedia informasi dari BIKN.

Penggunaan berbagai media komunikasi elektronik (Internet) di beberapa pemerintah daerah tempat.


(23)

E-Government di Indonesia mulai dilirik sejak tahun 2001 yaitu sejak munculnya Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2001 tgl. 24 April 2001 tentang Telematika (Telekomunikasi, Media dan Informatika) yang menyatakan bahwa aparat pemerintah harus menggunakan teknologi telematika untuk mendukung good governance dan mempercepat proses demokrasi. Namun dalam perjalanannya inisiatif pemerintah pusat ini tidak mendapat dukungan serta respon dari segenap pemangku kepentingan pemerintah yaitu ditandai dengan pemanfaatan teknologi informasi yang belum maksimal.

Berdasarkan data yang ada, pelaksanaan E-Government di Indonesia sebagian besar barulah pada tahap publikasi situs oleh pemerintah atau baru pada tahap pemberian informasi, dalam tahapan Layne & Lee baru masuk dalam Cataloguing. Data Maret 2002 menunjukkan 369 kantor pemerintahan telah membuka situs mereka. Akan tetapi 24% dari situs tersebut gagal untuk mempertahankan kelangsungan waktu operasi karena anggaran yang terbatas. Saat ini hanya 85 situs yang beroperasi dengan pilihan yang lengkap. (Jakarta Post, 15 Januari 2003). Indikator lainnya adalah penestrasi internet baru mencapai 1,9 juta penduduk atau 7,6 persen dari total populasi Indonesia pada tahun 2001. Pada tahun 2002 dengan 667.000 jumlah pelanggan internet dan 4.500.000 pengguna komputer dan telepon, persentasi penggunaan internet di Indonesia sangatlah rendah. (Sumber: Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia/APJII).

Pada tahun 2003, di era Presiden Megawati Soekarno Putri, Pemerintah mengeluarkan suatu kebijakan yang lebih fokus terhadap pelaksanaan e-Government, melalui Instruksi Presiden yaitu Inpres Nomor 3 tahun 2003. Inpres ini berisi tentang Strategi Pengembangan e-Government yang juga sudah dilengkapi dengan berbagai Panduan tentang e-e-Government seperti: Panduan Pembangunan Infrastruktur Portal Pemerintah; Panduan Manajemen Sistem


(24)

Dokumen Elektronik Pemerintah; Pedoman tentang Penyelenggaraan Situs Web Pemda; dan lain-lain. Demikian pula berbagai panduan telah dihasilkan oleh Depkominfo pada tahun 2004 yang pada dasarnya telah menjadi acuan bagi penyelenggaraan e-Government di pusat dan daerah. Dalam Inpres ini, Presiden dengan tegas memerintahkan kepada seluruh Menteri, Gubernur, Walikota dan Bupati untuk membangun e-Government dengan berkoordinasi dengan Menteri Komunikasi & Informasi.

Di lihat dari pelaksanaan aplikasi e-Government setelah keluarnya Inpres ini maka dapat dikatakan bahwa perkembangan pelaksanaan implementasi e-Government masih jauh dari harapan. Data dari Depkominfo (2005) menunjukkan bahwa hingga akhir tahun 2005 lalu Indonesia baru memiliki:

a) 564 domain go.id.

b) 295 website pemerintah pusat dan pemda.

c) 226 website telah mulai memberikan layanan publik melalui website. d) 198 website pemda masih dikelola secara aktif.

Beberapa pemerintah daerah memperlihatkan kemajuan cukup berarti. Bahkan Pemkot Surabaya sudah mulai memanfaatkan e-Government untuk proses pengadaan barang dan jasa (e-procurement). Beberapa pemda lain juga berprestasi baik dalam pelaksanaan e-government seperti: Pemprov DKI Jakarta, Pemprov DI Yogyakarta, Pemprov Jawa Timur, Pemprov Sulawesi Utara, Pemkot Yogyakarta, Pemkot Bogor, Pemkot Tarakan, Pemkab Kebumen, Pemkab. Kutai Timur, Pemkab. Kutai Kartanegara, Pemkab Bantul, Pemkab Malang.


(25)

Sementara itu dari sisi infrastruktur, layanan telepon tetap masih di bawah 8 juta satuan sambungan dan jumlah warung telekomunikasi (Wartel) dan warung Internet (Warnet) yang terus menurun karena tidak sehatnya persaingan bisnis. Telepon seluler menurut data Depkominfo tersebut telah mencapai 24 juta ss. Meski kepadatan telepon tetap di beberapa kota besar bisa mencapai 11%-25%, kepadatan telepon di beberapa wilayah yang relatif tertinggal baru mencapai 0,2%. Jangkauan pelayanan telekomunikasi dalam bentuk akses telepon baru mencapai 65% desa dari total sekitar 67.800 desa yang ada di seluruh tanah air. Jumlah telepon umum yang tersedia hingga saat ini masih jauh dari target 3% dari total sambungan seperti ditargetkan dalam penyusunan Program Pembangunan Jangka Panjang II dahulu.

Sementara itu jumlah pelanggan dan pengguna Internet masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan total penduduk Indonesia. Hingga akhir 2004 berbagai data yang dikompilasi Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) memberikan jumlah pelanggan Internet masih pada kisaran 1,9 juta, sementara pengguna baru berjumlah 9 juta orang. Rendahnya penetrasi Internet ini jelas bukan suatu kondisi yang baik untuk mengurangi lebarnya kesenjangan digital (digital divide) yang telah disepakati pemerintah Indonesia dalam berbagai pertemuan Internasional untuk dikurangi.

Perkembangan dan pembangunan telematika memasuki babak baru pada awal tahun 2005 dengan digabungkannya Ditjen Postel yang dahulu berada di bawah Departemen Perhubungan kedalam Depkominfo. Satriya (2005) melihat penggabungan tersebut seyogyanya bisa mempercepat gerak pelaksanaan aplikasi e-gov di seluruh tanah air dan dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk penyediaan infrastruktur telematika yang sekaligus disinkronkan dengan berbagai aplikasi prioritas.


(26)

Begitu pula dari sisi regulasi, sudah ada Instruksi Presiden (Inpres) No. 3 Tahun 2003 tentang Strategi Pengembangan e-government yang juga sudah dilengkapi dengan berbagai panduan tentang e-government seperti: Panduan Pembangunan Infrastruktur Portal Pemerintah; Panduan Manajemen Sistem Dokumen Elektronik Pemerintah; Pedoman tentang Penyelenggaraan Situs Web Pemda; dan lain-lain. Demikian pula berbagai panduan telah dihasilkan oleh Depkominfo pada tahun 2004 yang pada dasarnya telah menjadi acuan bagi penyelenggaraan e-government di pusat dan daerah.

Sayangnya beberapa peraturan payung yang diharapkan bisa segera selesai masih belum terwujud, seperti RUU tentang Informasi, dan Transaksi Elektronik yang masih belum dibahas di DPR.

Dalam bidang kebijakan, kelihatannya pemerintah belum berhasil menyusun suatu langkah konkrit yang dapat menggerakkan berbagai komponen pemerintah (lintas sektor) untuk saling bekerja sama membangun dan menjalankan aplikasi yang memang harus disinergikan. Hingga sekarang pemanfaatan telematika untuk Kartu Tanda Penduduk, Perpajakan, Imigrasi, dan Kepegawaian yang sangat dibutuhkan dalam reformasi pemerintahan masih belum terlaksana. Masih mahalnya tarif Internet, termasuk Broadband, rupanya telah mulai menarik perhatian Menteri Kominfo seperti diungkapkan beberapa waktu lalu dalam ajang Indo Wireless 2006 (Detik, 14/3/06). Kombinasi pemanfaatan kapasitas telepon tetap eksisting dan berbagai teknologi nirkabel lainnya sudah seharusnya bisa didukung oleh sistem tarif yang sudah memanfaatkan kompetisi dalam sektor telematika ini. Begitu pula alternatif penyediaan infrastruktur telematika di daerah terpencil, perbatasan, dan tertinggal masih belum bisa


(27)

memaksimalkan pemanfaatan dana Universal Service Obligation (USO) yang telah dikutip dari operator.

2.4Penyebab Rendahnya Implementasi E-Government Di Indonesia

Ada beberapa hal yang menjadi penyebab terjadinya implementasi yang rendah di Indonesia, antara lain adalah:

2.4.1 Rendahnya Political Will Dari Pemerintah Itu Sendiri

Terkait dengan Political Will ini, dapat dilihat dari tingkat prioritas pemerintah yang mengeluarkan kebijakan E-Gov hanya dengan Instruksi Presiden. Dalam negara, kita mengenal tata aturan perundangan, dimana Inpres menempati posisi dibawah UUD, UU, PERPU dan Kepres. Implementasi E-Gov, tidak hanya akan merubah sistem pelayanan kepada publik, tetapi yang lebih fundamental adalah perubahan budaya birokrasi di pemerintahan, yang tentunya perubahan budaya ini akan berdampak dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia. Inilah yang menjadi permasalahan, Kebijakan Publik berdasarkan Inpres akan dinomor duakan jika berhadapan dengan aturan yang lebih tinggi lainnya, misalnya UU.

2.4.2 Paradigma Lama dalam Aparatur Birokrasi Di Indonesia

Teknologi informasi khususnya web dan email Hanyalah sebatas alat bantu untuk memudahkan kita dalam menyelesaikan pekerjaan saja. Namun yang paling utama dalam implementasi e-government adalah perubahan paradigma, dari Government Centric menuju Customer Centric.


(28)

Perubahan tersebut akan menyebabkan perubahan pada layanan-layanan yang diberikan, sehingga merujuk sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhan publik.

Salah satu indikator kegagalan implementasi E-Gov adalah ketidakmampuan aparat birokrasi menjaga web portal untuk selalu up date. Paradigma proyek masih tertanam dalam kepala para aparat tersebut, sehingga implementasi E-Gov sesuai dengan Inpres No.3 tahun 2007 dianggap sebagai proyek tanpa memikirkan pemanfaatan jangka panjangnya. Akibatnya menciptakan ketergantungan terhadap ”rekanan tertentu”, yang pada akhirnya akan menjadikan implementasi E-Gov tidak ada bedanya dengan proyek lainnya. Dan jika hal ini terjadi maka tujuan E-Gov yaitu terkait transformasi hubungan antara pemerintah dengan penduduk, swasta (bisnis) dan juga unit pemerintah lainnya tidak akan tercapai, dan malah akan membuka ladang KKN baru bagi birokrat di pemerintahan.

2.4.3 Ketidak Tersediaannya Sumber Daya

Disadari maupun tidak ternyata dukungan sarana dan prasarana turut mensukseskan implementasi E-Gov. Dengan tingkat penggunaan Internet yang hanya sebesar 4% dari total penduduk Indonesia, maka kebijakan ini tidak akan efektif jika tidak dibarengi dengan kebijakan lainnya, yaitu kebijakan pemberiaan akses informasi sampai level desa dan juga kebijakan untuk meningkatkan pengetahuan bagi penduduk.


(29)

Ada beberapa langkah pengembangan e-Government, diantaranya :

1. Mengembangkan sistem pelayanan yang andal, terpercaya serta terjangkau masyarakat luas. Sasarannya antara lain, perluasan dan peningkatan kualitas jaringan komunikasi ke seluruh wilayah negara dengan tarif terjangkau. Sasaran lain adalah pembentukan portal informasi dan pelayanan publik yang dapat mengintegrasikan sistem manajemen dan proses kerja instansi pemerintah.

2. Menata sistem dan proses kerja pemerintah dan pemerintah daerah secara otonom. Dengan strategi ini, pemerintah ingin menata sistem manajemen dan prosedur kerja pemerintah agar dapat mengadopsi kemajuan teknologi informasi secara cepat.

3. Memanfaatkan teknologi informasi secara optimal. Sasaran yang ingin dicapai adalah standardisasi yang berkaitan dengan interoperabilitas pertukaran dan transaksi informasi antarportal pemerintah. Standardisasi dan prosedur yang berkaitan dengan manajemen dokumen dan informasi elektronik. Pengembangan aplikasi dasar seperti billing, e-reporting yang dapat dimanfaatkan setiap situs pemerintah untuk menjamin keamanan transaksi informasi dan pelayanan publik. Sasaran lain adalah pengembangan jaringan intra pemerintah.

4. Meningkatkan peran serta dunia usaha dan mengembangkan industri telekomunikasi dan teknologi informasi. Sasaran yang ingin dicapai adalah adanya partisipasi dunia usaha dalam mempercepat pencapaian tujuan strategis e-Government. Itu berarti, pengembangan pelayanan publik tidak perlu sepenuhnya dilayani oleh pemerintah.


(30)

5. Mengembangkan kapasitas sumber daya manusia.

Agar tahapan pengembangan di atas bisa terlaksana dengan baik, maka harus ada jaminan komitmen yang tinggi dari pimpinan dari suatu daerah,(mengambil contoh kasus di Pemda) dalam hal ini bisa gubernur, bupati atau walikota. Disamping itu, pelaksanaan e-Government harus mempertimbangkan beberapa kondisi yaitu prioritas layanan elektronik yang diberikan, kondisi infrastruktur yang dimiliki, kondisi kegiatan layanan saat ini, dan kondisi anggaran dan sumber daya yang dimiliki. Untuk itu dalam pengembangan e-Government, maka harus ada bentuk organisasi kegiatan pengembangan e-Government.

2.6 Penerapan Information Communications Technology (ICT)

2.6.1 Makna ICT

Sebelum kita membahas penerapan ICT, ada baiknya kita mengetahui makna ICT itu sendiri.Information Communications Technology (ICT) sekarang ini semakin sering kita dengar khususnya bagi induvidu yang mengikuti dan menggunakan perkembangan teknologi. Namun banyak orang yang belum mendalami apa sebenarnya ICT itu, hal ini ditambah lagi karena konsep, metode dan aplikasi yang terlibat dengan ICT terus berkembang setiap hari.


(31)

Mempertimbangkan semua dengan menggunakan teknologi digital yang sudah ada untuk membantu individu, bisnis dan organisasi adalah cara yang baik untuk berpikir tentang ICT.

Ada tiga kata yang harus kita pahami sebelumnya, yaitu:

1. Information (informasi) : hasil dari data yang diolah dan menerangkan sesuatu serta berguna bagi yang mengetahuinya.

2. Communications (komunikasi) : pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara 2 pihak atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.

3. Technology (teknologi) : kemampuan teknik yang berlandaskan pengetahuan ilmu eksakta yang berdasarkan proses teknis. Dengan demikian ICT merupakan teknologi yang dapat diandalkan untuk memberikan layanan yang efektif dan efisien.

Berikut ini jenis ICT dan media yang digunakan untuk menggunakan ICT

Tabel 2.1 Jenis ICT

Aplikasi Contoh

Pengolah kata Microsoft Word: Write letters, contoh: laporan

Spreadsheets Microsoft Excel; Analisa informasi keuangan; perhitungan; menciptakan model-model peramalan, dll.

Perangkat

lunak basis

Oracle, Microsoft SQL Server, Access; Mengelola data dalam berbagai bentuk, dari dasar daftar (misalnya


(32)

data pelanggan melalui kontak ke kompleks

Presentation software

Misalnya Microsoft PowerPoint; membuat presentasi, baik secara langsung dengan menggunakan layar komputer atau proyektor data.

Desktop publishing

Misalnya Adobe Indesign, Quark Express, Microsoft Penerbit; memproduksi newsletter, majalah dan dokumen lainnya yang rumit.

Graphics software

Adobe Photoshop dan Illustrator, Macromedia Freehand dan Fireworks untuk membuat dan mengedit gambar seperti logo, gambar atau foto untuk DTP, situs web atau publikasi Accounting

package

Sage, Oracle; Kelola sebuah organisasi termasuk rekening pendapatan / penjualan, pembelian, rekening bank dll Berbagai sistem yang tersedia mulai dari dasar paket cocok untuk usaha kecil sampai canggih yang ditujukan untuk perusahaan-perusahaan multinasional.

Computer Aided Design

Computer Aided Design (CAD) adalah penggunaan komputer untuk membantu proses desain. ada program khusus untuk berbagai jenis desain: arsitektur, teknik, elektronik.

Customer Relations Management

Software yang memungkinkan perusahaan untuk lebih memahami pelanggan mereka dengan mengumpulkan data dan analisis mereka


(33)

(CRM)

Teknologi ICT yang terlibat dalam komunikasi perusahaan cenderung kompleks. Namun kita tidak bisa hanya memahami ICT dari luar saja. Namun ada aspek komunikasi digital terutama berkaitan dengan jenis jaringan dan cara untuk melakukan koneksi ke internet.

Jaringan yang biasa digunakan adalah Local Area Network (LAN). LAN menghubungkan sejumlah hardware( input dan output perangkat komputer serta proses yang terjadi). Tujuan LAN adalah untuk berbagi fasilitas hardware seperti printer atau scanner serta software aplikasi yang ada. Jenis jaringan ini tak ternilai di lingkungan kantor dimana rekan – rekan harus memiliki akses ke data atau program umum.

2.6.2 ICT dalam Konteks yang Lebih Luas

ICT selama ini mungkin sudah kita gunakan, tapi ada beberapa hal yang sepertinya harus kita pertimbangkan berhubungan dengan cara ICT digunakan dan dikelola dalam suatu organisasi :

1. The Nature of Information; hal ini meliputi topik seperti makna dan nilai informasi; bagaimana informasi dikendalikan; keterbatasan ICT dan pertimbangan hukum.


(34)

2. Management of Information; hal ini mencakup bagaimana data diambil, diverivikasikan dan disimpan secara efektif untuk digunakan; pengolahan serta penyebaran informasi; menjaga supaya informasi aman; dan merancang jaringan untuk mencari informasi.

3. Information System Strategy; hal ini mempertimbangkan bagaimana ICT dapat digunakan dalam bisnis atau organisasi sebagai bagian dari pencapaian tujuan dan sasaran.

2.6.3 Fungsi dan Kelebihan ICT

Perkembangan ICT-pun membuat rangkaian teknologi ini memiliki fungsi yang terus berkembang, saat ini ICT dapat membantu kita untuk :

1. Meningkatkan kinerja perusahaan atau organisasi 2. Mengatur dan mengelola informasi dengan lebih mudah 3. Memonitor keuangan dengan akurat

4. Memperluas jangkauan berbisnis atau berorganisasi 5. Berkomunikasi dengan cara online

6. Menghemat biaya operasi perusahaan. 7. Dll.

Berikut adalah beberapa kelebihan ICT yang dapat membantu operasional di perusahaan kita:


(35)

Memudahkan bagi setiap orang untuk berkomunikasi dengan baik dengan menggunakan e-mail, telepon, situs web, dll.

b. Akses informasi yang lebih baik

Membantu mengumpulkan, mengolah dan melaporkan informasi kinerja untuk membantu menjalankan organisasi dengan baik.

c. Manajemen keuangan yang lebih baik

Perangkat lunak akuntansi dapat mencatat pendapatan dan pengeluaran; serta membantu menangani pajak. Hal ini sangat membantu terutama bagi perusahaan raksasa yang akan kesulitan melakukan pembukuan jika tidak ada ada ICT terutama perangkat lunak akuntansi.

d. Komunikasi yang lebih baik dengan masyarakat

Komputer dan internet dapat membantu untuk mengumpulkan, mengelola dan mempublikasikan informasi menggunanakan sarana telepon,web, dll.

e. Adminitrasi yang lebih terkontrol

Mengelola informasi dapat dilakukan dengan menggunakan file server. Adminitrasi yang lebih baik juga dapat dilakukan dengan cara menggunakan mail merge untuk menghemat waktu saat mengirim sejumlah dokumen serta antar pegawai bisa menghemat kertas, tinta printer, dll untuk mentransfer informasi.


(36)

2.6.4.1Pemanfaatan ICT Pada Sektor Private

Sejak beberapa decade yang lalu, penggunaan ICT sudah dilakukan oleh kalangan bisnis, sebagai organisasi private, dalam mendukung fungsi-fungsi bisnisnya. Hal ini tercermin pada berbagai aplikasi yang digunakan seperti aplikasi accounting, payroll, manajemen informasi, dan sebagainya. Pada perkembangannya, kemudian organisasi pemerintah mulai mengikuti kalangan bisnis dalam mengadopsi ICT untuk mengotomatisasi pekerjaan-pekerjaan mereka.

Dalam bidang manufaktur, ICT digunakan pada on-line sales catalog, electronic purchasing, web-based order entry, auto replenishment, supply chain integration, enterprise resource planning (ERP), dan electronic data interface (EDI). Di dalam bidang telekomunikasi ICT digunakan pada electronic messaging, corporate web site, enterpise resource planning, costumer dynamic, dan sebagainya. Sedangkan pada sector financial ICT digunakan pada banking application, corporate web site, web enable transaction, workflow and imaging, electronic fund transfer, dan sebagainya.

2.6.4.2 Pemanfaatan ICT pada Sektor Publik

Perkembangan ICT pada akhirnya memperluas fungsinya dari sekedar otomatisasi (pemrosesan data) pekerjaan dengan lingkup private menjadi pemrosesan dan komunikasi data dengan lingkup pekerjaan yang lebih luas, yaitu sector public. Kunci inovasinya terdapat pada computer-network dari Internet ke Internet, yang oleh organisasi pemerntah kemudian diimplementasikan dalam menghasilkan hubungan G2C dan G2B. Agar ICT dapat digunakan secara efektif, proses


(37)

transformasi dari private menuju public sector ini menuntut perubahan prilaku organisasi dalam menangani pekerjaannya, serta perubahan tentang cara seseorang melakukan suatu pekerjaan. Dalam hal ini, kalangan bisnis lebih cepat beradaptasi dibandingkan dengan organisasi pemerintah.

2.7 Memperbaiki Proses Pemerintahan e-Administration

Inisiatif ini terutama bertujuan untuk memperbaiki pekerjaan internal organisasi pemerintah dalam lingkup sektor publik:

a) Memotong biaya proses

Yaitu memotong biaya financial dan waktu. Proses Otomatisasi dapat menggantikan biaya manusia yang tinggi dengan biaya penggunaan ICT yang rendah untuk menaikkan efisiensi dan produktivitas. Proses ini juga dapat mendukung keputusan dan implementasinya.

b) Mengatur proses performance

Perencanaan dan pengawasan hasil dari penggunaan resource yang ada (manusia, keuangan, dan sebagainya). Proses informasi mendukung hal ini dengan menyediakan informasi hasil proses dan hasil standart. Hal ini membuat lebih efisien atau efektifnya proses penggunaan resource yang ada.


(38)

Hubungan antar suborganisasi pemerintahan dalam berbagai level digunakan menguatkan kapasitas untuk meneliti, membangun dan mengimplementasikan strategi dan kebijakan. Contoh yang serupa dengan hal ini adalah hubungan antara pusat-daerah, departemen dengan departemen, eksekutif-legislatif. Proses Otomatisasi & proses Informasi mendukung pembuatan aliran digital.

d) Meningkatkan pemberdayaan:

Proses tranformasi mendukung pembuatan aliran informasi ke pembuat keputusan, dan memungkinkan memproses implementasinya di lokasi yang lain. Hal ini bermanfaat untuk mengurangi biaya, menambah kecepatan serta membuat proses yang lebih fleksibel dan responsif.

2.8 Hubungan dengan masyarakat (e-Citizen dan e-Services)

Inisiatif ini terutama ditunjukkan untuk membangun hubungan antara organisasi pemerintahan dengan warga negara. Hal ini penting dilakukan oleh organisasi pemerintah sebagai organisasi sector publik dalam usahanya untuk mendapatkan legitimasi dari segenap warga negara yang menggunakan layanannya. Inisiatif yang ada meliputi:


(39)

Menyediakan akses kepada warga negara semua detail aktifitas layanan sector public. Ini terutama berhubungan dengan keadaan yang dapat dipertanggungjawabkan (accountable). Proses transformasi dan informasi mendukung tersedianya aliran informasi dari organisasi pemerintahan kepada warga negaranya, dan mereka cukup percaya untuk menggunakan layanan tersebut.

b) Mendengar

Input yang didapatkan dari warga negara dapat digunakan sebagai dasar untuk membuat berbagai keputusan serta menjadikan dasar dari layanan yang akan diberikan oleh sektor publik untuk menaikkan partisipasi. Potensi utama adalah pada proses informasi dan transformasi dalam mendukung dan menyediakan aliran informasi baru dari warga negara kepada organisasi pemerintahan. Hal ini akan menghasilkan keputusan publik yang lebih responsif untuk menampilkan layanan kebutuhan bagi segenap warga negara.

c) Meningkatkan Layanan Publik

Peningkatkan layanan in berdimensi sekitar kualitas, kemudahan serta biaya yang rendah. Proses ini menggunakan potensi dari ICT untuk mengantarkan komponen informasi pelayanan publik kepada warga negara dalam bentuk digital

Karena semua inisiatif yang telah disebutkan di atas mempercayakan pada dukungan baru yang ditawarkan oleh ICT, perlu dipahami kronologi lebih lanjut dari pengguna ICT untuk e-Government. Kronologi tersebut adalah:


(40)

1. Mengumumkan (publishing) : pengantaran data kepada warga negara.

2. Interaksi : pengiriman data dari warga negara dan menerima data dari warga negara. 3. Transaksi : Ditangani oleh proses e-Government lainnya.

2.9 Membangunkan Interaksi dengan Masyarakat: e-Society

Inisiatif ini terutama bertujuan membangun relasi antara intitusi public dengan institusi public lainnya, penyediaan layanan private sector, organisasi non profit,dan relasi antara institusi masyarakat sipil. Terdapat beberapa point utama dalam proses ini :

1. Bekerja lebih baik dengan pihak bisnis.

Memperbaiki interaksi diantara pemerintah dengan pihak bisnis. Hal ini termasuk digitalisasi perdagangan dari dan pelayanan kepada bisnis untuk memperbaiki kualitas serta menekan biaya.proses ini menggunakan semua potensi ICT untuk mengantarkan komponen informasi dari pelayanan public kepada lingkungan bisnis dalam bentuk yang digital.hal ini juga termasuk dukungan digital untuk menaikkan relasi dari pemerintahan ke komunitas bisnis dengan menyiapkan sumberdaya dari berbagai pihak. Hal ini secara langsung akan mengendalikan penurunan biaya dan menaikkan kualitas relasi antara pemerintahan dengan bisnis, serta memperbaiki efisiensi dan respon bisnis lokal.

2. Membangun komunitas.

Membangun kapasitas social dan ekonomi serta modal dari komunitas local. Proses ini menggunakan semua potensi ICT untuk menguatkan hubungan informasi dan


(41)

membangun hubungan informasi baru diantara komunitas dan diantara komunitas dengan institusilainnya. Hal ini juga akan menghasilkan banyak kreasi potensial serta menaikkan kualitas hidup

3. Membangun partnership

Menguatkan hubungan institusional. Ada dua bagian, yaitu pertama membangun partnership untuk menguatkan hubungan antara pemerintah dengan institusi lainnya seperti LSM atau organisasi internasional. Kedua, menguatkan hubungan diantara masyarakat sipil, seperti diantara LSM. Proses ini menggunakan potensi ICT untuk menguatkan hubungan informasi saat ini dan untuk membangun hubungan baru informasi diantara institusi. Pemikiran ini membuat kuatnya struktur ekonomi, sosial dan politik dalam masyarakat.

2.10Langkah Memulai E-Government

Seringkali Pemerintah kebingungan ingin memulai dari mana dikarenakan minimnya sumber daya (manusia, finansial) yang dimiliki oleh Pemerintah. Berbagai hal pun dapat dijadikan alasan untuk tidak mulai melangkah. Namun sebetulnya langkah awal yang harus dimulai adalah memberikan komitmen kepada peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Pelayanan melalui media elektronik (seperti Internet) merupakan salah satu bentuk peningkatan pelayanan.


(42)

Salah satu contoh inisiatif yang paling mudah adalah mengumpulkan dan menayangkan informasi tentang kemampuan (potensi) daerah setempat. Informasi yang disediakan dapat berupa:

a) Informasi umum seperti pemerintahan (siapa Gubernur, Walikota, alamat kantor pemerintahan, dan seterusnya)

b) Informasi perniagaan (komoditas apa saja yang ada, bagaimana syarat untuk membuka usaha, penyuluhan, perpajakan, informasi bagi investor asing, statistik bisnis setempat)

c) Informasi pendidikan (daftar perguruan tinggi, sekolah, tempat pelatihan dan kursus)

d) Informasi tentang kultur (bahasa yang digunakan sehari-hari, kesenian tradisional, hal-hal yang tabu dalam kehidupan setempat)

e) Dan bahkan informasi yang sederhana seperti tentang tempat rekreasi (dimana tempat memancing, snorkling).

Jenis-jenis informasi di atas masih harus diuji kembali kebutuhannya dan prioritasnya. (Informasi apa yang paling dicari oleh masyarakat? Jawabannya dapat dilihat dari daftar servis yang paling sering dikunjungi,) Mengimplementasikan hal ini tidak susah karena informasi


(43)

sudah tersedia. Tinggal ada atau tidaknya kemauan untuk mengorganisir informasi ini secara online. Memang sebelum melakukan hal di atas, sebaiknya dilakukan kegiatan perencanaan (planning).

Langkah selanjutnya bisa diteruskan dengan menyediakan fasilitas umpan balik (feedback) bagi masyarakat untuk bertanya dan mengirimkan kritik. Misalnya, masyarakat dapat melaporkan jalan yang rusak di tempat tertentu. Hal ini dapat pula ditanggapi oleh kelompok masyarakat yang lain yang dapat berbagi informasi atau pengalaman mereka dalam mengelola lingkungannya. Dengan demikian pemerintah memberdayakan masyarakat.

Langkah-langkah ini dapat ditingkatkan kepada hal-hal yang lebih canggih seperti layanan transaksi (mendaftarkan perusahaan, membayar pajak) sampai ke layanan pemilihan umum secara online. Namun untuk mencapai hal ini harus dimulai dengan langkah kecil dahulu.

E-government juga tidak hanya menjadi tanggung jawab dari pemerintah saja. Masyarakat umum dapat membantu pemerintah dalam hal mengumpulkan data dan mengorganisirnya (atau bahkan ikut serta dalam meng-online-kannya). Tenaga teknis yang handal dapat membantu pemerintah setempat dalam setup server dan access point di berbagai tempat.


(44)

Dalam membangun e-Government, terdapat enam hal pokok yang harus dipersiapkan oleh pemerintah berkaitan dengan infrastruktur serta strategi pendukungnya. Enam hal pokok tersebut di sajikan dalam bentuk pertanyaan di bawah ini:

1. Persiapkan Data Infrastruktur.

Kesiapan ini meliputi manajemen system, dukomentasi dan proses kerja di tempat untuk menyediakan kuantitas dan kualitas data yang berfungsi mendukung menuju e-Government. Kemampuan mendokumentasi adalah bagian dari ISO 9000, dan juga menjadi bagian dari standar software engineering. Di beberapa negara, kualitas data dan keamanan data- sebagai contoh, sangat minin dan hanya sebagian kecil mesin yang berfungsi untuk ini.

2. Persiapkan Infrastruktur Legal.

Adalah hukum dan peraturan-peraturan termasuk berbagai perizinan untuk mendukung e-Government. Di beberapa negara sebagai contoh, tanda tangan digital belum bisa diterima.

3. Persiapkan Infrastuktur Institusional.

E-Government hanya bisa maju jika institusi pemerintahan secara sadar eksis melakukan dan memfokuskan tujuannya dalam membangun e-Government. Koordinasi yang baik perlu dilakukan, terutama antara organisasi pemerintahan yang berkompeten. Di beberapa negara, terdapat kekurangan koordinasi institusi untuk memimpin dan mengendalikan e-Government.


(45)

4. Persipkan Infrastruktur Manusia.

Hal ini mencakup sikap, pengetahuan dan skill terutama di antara staf organisasi pemerintahan, yang diperlukan implementasi dalam mendukung inisiatif e-Government. Sumber Daya Manusia yang handal dan budaya sharing merupakan hal pokok yang harus dipersiapkan. Pada beberapa negara kekurangan pada sektor ini, akhirnya mengakibatkan munculnya proyek yang dikerjakan vendor dan kalangan bisnis, yang mengadung resiko mempengaruhi tujuan dari e-Government, misalnya perbedaan visi dan sebagainya.

5. Persiapkan Infrastruktur Teknologi.

Inisiatif e-Government banyak bertumpu pada hal ini. Mengingat infrastruktur ICT pada beberapa negara berbeda-beda kondisinya, maka implementasi yang ada akhirnyan harus disesuaikan dengan kondisi infrastruktur ICT yang tersedia. Diperlukan strategi-strategi dalam lebih memberdayakan infrastruktur ICT yang sudah ada. Kalau mungkin melakukan penambahan infrastruktur, diusahakan seefisien mungkin dan menggunakan skala prioritas yang ketat. Salah satu contoh yang bagus dari India misalnya, yaitu organisasi pemerintahan dan pihak swasta bekerja sama membangun access-point pada tempat-tempat yang mudah dijangkau masyrakat umum. Proyek ini menggambar bahwa walaupun pada sebuah komunitas yang minus secara ekonomis bisa dibuat aplikasi e-Government.

6. Siapkan strategi pemikiran dan kepimpinan.

Dibutuhkan pemimpin yang membawa visi e-Government dalam agendanya dan

mempunyai srategi pemikaran untuk membuatnya menjadi kenyataan. Kepimpinan bisa mengatasi banyak hambatan oprasional, kurangnya visi, srategi, kesadaran, pengetahuan,


(46)

skill, percaya diri serta komitmen adalah kekurangan yang umum terjadi pada staf senior organisasi pemerintahan dalam menyongsong e-Government.

2.12Enam Tingkat Menuju e-Government

Dalam membangun e-government, tentunya perlu dilakukan persiapan-persiapan dari segala sisi. Terdapat enam tingkat persiapan yang dapat bisa dilakukan oleh suatu organisasi pemerintahan. Tentunya, tidak semua tingkatan-tingkatan yang ada dibawah ini harus dilakukan, karena hal ini sangat bergantung pada aspek-aspek yang telah disebutkan sebelumnya:

a) Set-up sistem e-mail dan jaringan internal

b) Akses informasi untuk inter-organisasi pemerintahan publik. c) Membangun konflik dua arah .

d) Memungkinkan pertukaran nilai. e) Demokrasi digital.

f) Portal yang menyediakan kebutuhan warga negera.

2.13Set-up Sistem Email dan Jaringan Internal

Sebagian organisasi berangkat dari membangun sistem yang terutama difokuskan pad proses internal. Aplikasi jaringan pertama dalam banyak organisasi bertipe mendukung fungsi administrasi dasar seperti payroll, akutansi, dan sebagaimya. Mengadopsi sistem seperti ini dapat


(47)

membawa manfaat sekaligus resiko yang signifikan. Pada sisi manfaat, penggunaan ICT memungkinkan pengurangan secara signifikan dari pengendalian biaya informasi. Penghematan datang dari pengurangan biaya tenaga kerja, menaikkan keakuratan serta kecepatan proses kerja. Sedangkan resiko yang umum terjadi dalam implementasi sistem seperti ini adalah kemungkinan memanipulasi dokumen selama masa perpindahan dari sistem manual ke sistem berbasis ICT. Untuk meminimalisasi resiko ini, yang dapat dilakukan adalah:

a) Memelihara semua backup manual sebelum integritas sistem elektronik dapat dijamin.

b) Meyakinkan pembuatan dari dokumen yang dapat dipercaya/diandalkan unttuk melayani fakta-fakta yang dapat dipertanggungjawabkan.

c) Melindungi integritas dan kebenaran/keaslian semua dokumen untuk kebutuhan jangka panjang, serta menyediakan akses dan update dokumen-dokumen tersebut.

Tipe lain dari tingkat pertama ini adalah digunakannya sistem e-mail. Meskipun e-mail dapat menjangkau keluar orgagnisasi melalui internet, banyak dari organisasi pemerintahan menggunakan e-mail terutama untuk message internal. Sistem e-mail mempunyai banyak manfaat. e-mail dapat dikirim langsung kepada pihak yang berkaitan, tanpa harus melalui hirarki-hirarki tertentu. Ini tentunya bisa memperbaiki proses sharing informasi, kordinasi dan feedback. Tetapi bagaimanapun juga, tetap terdapat resiko misskomunikasi. Untuk itu message-message yang cukup penting tetap disampaikan melalui telepon, fax, atau disampaikan langsung.

Tipe yang lebih kompleks dari tingkat pertama ini adalah sistem terintegrasi semua departemen dan fungsi silang antar organisasi dengan sebuah sistem komputer, di mana dapat


(48)

melayani departemen-departemen penting yang membutuhkan. Misalnya, seperti sistem Enterprise Resource Planning dapat mengintegrasikan data finansial, dan standarisasi Human ResourceInformation. Sistem ini memungkinkan pelayanan data yang lebih lagi (misal, item ongkos) untuk di-sharing antardepartemen. Sebagai contoh adalah Departemen keuangan dan perencanaan pemerintahan Sri Langka mendesain sistem terintegritas di antara jalur cepat.

Departemen ini mempunyai visi membangun kembali kedalam (rebulding itself) dengan performa organisasi yang tinggi. Visi ini adalah bagian dari pengalaman bank sentral, di mana dalam mengimplementasikan re-organisation berhasil menyusutkan 50% staf di dalamnya. Unit implementasi baru berjalan dengan persetujuan untuk latihan private bisnis dengan departemen terkait yang bertujuan membantu re-organisation seputar sistem baru yang didesain, serta menghindari resiko dan biaya dari kustomisasi sistem.

Sistem ini menggambarkan kesempatan kepada sektor public pada area manajemen finansial, manajemen perbendaharaan, manajemen SDM, termasuk payroll, manfaat administrasi, dan lain-lain. Meskipun system ini awalnya hak milik dan berbasis client-server dalam skala organisasi internal, pada perkembangannya bisa terintegrasi dengan internet (e-maiI messaging), e-commerce, workflow, dan sebagainya. Dengan demikian, memungkinkan informasi bisa diakses oleh siapa saja yang membutuhkan, serta mengurangi training dan biaya lainnya.


(49)

Tingkat berikutnya adalah memungkinkan inter-organisasi dan publik untuk mengakses informasi yang lebih baik. Langkah pertamanya sering meliputi mebangun sistem untuk membantu mengatur workflow. Dalam pengertian umum, workflow teraplikasikan kepada kemampuan memindahkan data (imege, file, dan sebagainya) dari workstasion ke workstasion, dengan menggunakan aturan-aturan yang spesifik untuk meninjau (review), memberikan kuasa (authorization), entry data, editing data dan pemberian tugas (task assignment). Proses ini sekarang dapat diatur secara elektronis dari awal ke akhir. Kelambatan normalnya terhubung dengan dokumen hard-copy dan proses manual dapat diminimalisasi dengan workflow system.

Workflow system terfokus pada apa yang dilakukan (what to do), bagaimana melakukannya (how to do it), pengendalian kejadian (event driven), dan berorientasi pada proses. Kontrasnya, sistem tradisional terfokus pada fitur dan fungsi, yaitu organisasi sebagai fungsi, berorietasi vertikal serta melayani kebutuhan aplikasi spesifik. Komponen mayoritas dari workflow adalah prosedur, tugas, kejadian dan pekerja. Prosedur adalah kelompok dari hubungan intern (interrelated) tugas kebutuhan untuk melengkapi hal-hal pekerjaan - dan kejadian (event) adalah pemicu kejadian (occurency that triggers) yang berawal dari prosedur atau tugas. Tugas mempunyai cirri-ciri elemen dari pekerjaan yang dapat diberikan kepada pegawai individu. Informasi dibutuhkan untuk melengkapi proses ini, aplikasi digunakan, dan akhirnya pekerja dapat menyelesaikan tugasnya. Aplikasi sektor publik include workflow area system di Asia-pasifik memberikan harapan di antaranya:

a) Klaim proses dan manajemen b) Proposal penawaran dan rute jalur


(50)

d) Dana bantuan dan pemberian beasiswa, persetujuan, pemprosesan e) Rekruitmen SDM dan persewaankan

Akhirnya, penggunaan ITC pada organisasi pemerintahan dalam sosialisasinya kepada warga negara diwujudkan melalui media website. Informasi yang ditampilkan bisa dimulai dari hal-hal yang sederhana, misalnya informasi umum tentang organisasi pemerintahan (Gubernur, Walikota, Daftar Alamat kantor pemerintahan, dan seterusnya).informasi perniagaan, pendidikan, budaya, dan sebagainya. Website-website dengan kapasitas informasi seperti ini mendominasi mayoritas website organisasi pemerintahan lokal di indonesia.

2.15Demokrasi Digital

Paling sedikit, ada dua aplikasi potensial ICT dapat mendukung partisipasi dan proses demokrasi di wilayah yaitu:

a) Aplikasi yang bisa memberdayakan organisasi masyarakat sipil

b) Aplikasi yang memungkinkan warga untuk memilih dan sebaliknya opini mereka secara cepat dapat disampaikan kepada pihak yang berkompeten.

Perlu untuk dicatat bahwa pengaruh sosial teknologi digital ditangan orang miskin. Hal ini memunculkan pemikiran-pemikiran baru dan membuat model bisnis baru yang tepat untuk negara miskin, yang terfokus pada ”merangsang skill wiraswasta” masyarakat miskin.


(51)

Penggunaan ICT oleh organisasi pemerintahan akhirnya berkembang ke bentuk pelayanan yang lebih kompleks, seperti ICT-enable voting site hingga muncul apa yang disebut ”era demokrasi digital”. Aplikasi-aplikasi inraktif seperti sosialisasi kebijakan-kebijakan baru, polling pendapat, sampai pada pemilu online pada akhirnya dapat dimanfaatkan oleh warga negara dan pemerintahan dalam tujuannya untuk lebih memberdayakan masyarakat dan organisasi pemerintahan sendiri.

2.16Aplikasi E-Government pada Pelayanan KTP Online

Saat ini hampir semua pemerintahan daerah di Indonesia sudah mempunyai website, dengan isi informasi umum seperti struktur organisasi, visi dan misi, alamat pejabat-pejabat, informasi pariwisata, pendidikan dan sebgaianya. Pemrosesan Pembuatan KTP secara online via Internet ini dipandang perlu dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Diharapkan aplikasi ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi waktu, mengatasi prosedur manual yang tidak praktis, dan sebagainya.

Pelayanan KTP Online adalah sebuah aplikasi untuk pembuatan Kartu Tanda Penduduk secara online baik bagi yang akan membuat KTP baru maupun yang akan melakukan perpanjangan. Dengan Aplikasi ini pemohon KTP dapat melakukan peromohonanya secra langsung, dengan mengklik menu yang tersedia pada website.


(52)

Aplikasi Pelayanan KTP online ini mempunyai beberapa tugas sebagai berikut:

a) Menyimpan biodata Penduduk b) Menyimpan data Kecamatan c) Menyimpan data permohonan d) Menyimpan data masa berlaku


(53)

BAB 3

PERANCANGAN SISTEM

3.1 Perancangan Struktur Database

Database adalah kumpulan file-file yang saling berelasi antara file yang satu dengan file yang lain sehingga membentuk satu kesatuan data untuk menginformasikan suatu perusahaan, instansi dalam batasan tertentu. Pada penulisan tugas akhir ini, pemohon membuat perancangan aplikasi pelayanan KTP online, berikut akan dijabarkan mengenai database-databasenya. Oleh karena itu, penulis membuat sebuah database bernama kependudukan yang terdiri dari beberapa tabel yang akan digunakan untuk aplikasi ini, yaitu:

1. Tabel Biodata Penduduk

Selain berfungsi sebagai penyimpan biodata penduduk, tabel ini juga berfungsi untuk menyimpan validitas data pemohon. Struktur tabel biodata penduduk adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Tabel Biodata_penduduk Field Data Type Data Size Descriptioin


(54)

No_permohonan Varchar 100 No permohonan

Nik Varchar 100 Nik pemohon

No_kk Varchar 100 No kartu keluarga pemohon

Nama Varchar 100 Nama pemohon

Jkel Varchar 100 Jenis kelamin pemohon

Tgl_lahir Varchar 100 Tanggal lahir pemohon Tmp_lahir Varchar 100 Kota lahir pemohon

Hub_keluarga Varchar 100 Hubungan keluarga pemohon No_akte_lahir Varchar 100 No akte lahir pemohon Status_kawin Varchar 100 Status perkawinan pemohon No_akte_kawin Varchar 100 No akte perkawinan pemohon

Agama Varchar 100 Agama pemohon

Gol_darah Varchar 100 Golongan darah pemohon Kewarganegaraan Varchar 100 Kewarganegaraan pemohon Pendidikan Varchar 100 Pendidikan terakhir pemohon Status_pendidikan Varchar 100 Status pendidikan terakhir pemohon

Pekerjaan Varchar 100 Pekerjaan pemohon

Tmp_tinggal Varchar 100 Tempat tinggal terakhir pemohon

Kecamatan Varchar 100 Kecamatan pemohon

Email Varchar 100 Email pemohon

No_telpon Varchar 100 No telpon pemohon

Nama_ibu Varchar 100 Nama ibu kandung pemohon


(55)

Nama_ayah Varchar 100 Nama ayah kandung pemohon

Nik_ayah Varchar 100 Nik ayah pemohon

2. Tabel Permohonan KTP

Tabel ini merupakan tabel transaksi yang digunakan untuk menyimpan hasil pencatatan tentang no. Permohonan, tanggal pemasukan data, dan juga mengenai jenis permohonan baru atau perpanjangan. Dalam tabel ini, informasi mengenai siapa saja yang melakukan permohonan baru dan siapa saja yang melakukan permohonan perpanjangan dapat ditampilkan. Struktur tabelnya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Tabel Permohonan_ktp

Field Data Type Data Size Descriptioin

No_permohonan Varchar 25 No permohonan

Tgl_masuk_data Varchar 20 Tanggal masuk permohonan Jenis_permohonan Varchar 15 Jenis permohonan pemohon

3. Tabel Kartu KTP

Fungsi tabel ini untuk mencatat masa berlaku Kartu Tanda Penduduk pemohon. Ini digunakan dalam pengujian permohonan perpanjangan, jika masa berlaku belum habis atau minimal sama, pemohon tidak boleh melakukan perpanjangan. Masa berlaku Kartu Tanda Penduduk adalah


(56)

lima tahun. Untuk tanggal dan bulan sesuai dengan tanggal dan bulan lahir pemohon, sedangkan tahunnya akan bertambah 5. struktur tabelnya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3 Tabel Kartu_ktp

Field Data Type Data Size Descriptioin

No_permohonan Varchar 25 No permohonan KTP pemohon

Masa_berlaku Varchar 35 Masa berlaku KTP pemohon

4. Tabel Kecamatan

Fungsi tabel ini untuk menyimpan data mengenai kecamatan yang terdapat pada sebuah kabupaten. Tabel kecamatan ini digunakan untuk menampilkan nama kecamatan pada pengisian biodata, dan digunakan untuk menampilkan kode kecamatan pemohon KTP ketika akan mengisikan NIK. Struktur tabel kecamatan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4 Tabel Kecamatan

Field Data Type Data Size Descriptioin

Kode_kec Char 4 Kode kecamatan pemohon

Nama_kec Varchar 30 Nama kecamatan pemohon

Ibu_kota Varchar 30 Ibu kota pemohon


(57)

Normalisasi bisa disebut juga sebagai proses pengelompokan atribut-atribut dari suatu

relasi sehingga membentuk sebuah relasi yang jumlah kerangkapan datanya sedikit (Minimum Amount Of Redundancy), serta memberikan kemungkinan bagi used untuk melakukan Insert, Delete, Modify, terhadap baris-baris data pada relasi tersebut, yang tidak berakibat terjadinya Error atau Inkonsistensi Data, yang disebabkan oleh operasi-operasi tersebut yang disebut juga dengan well structured relation.

Tabel 3.5 Tabel Normalisasi No_kk Nama Jkel Tgl

lahir Tmp Lahir Tmp Tinggal Hub kel Agam a Kec 02.5020. 071289. 0001

Elvy P 07-12-1989

Medan Jl. Serdang

Anak kandung

Islam Medan perjuan gan 02.5020.

130888. 0002

Redi L 13-08-1988

Medan Jl. Karya

Anak kandung

Islam Medan area 02.5020.

290296. 0003

Jaya L 29-02-1996

Medan Jl. Mandala

Anak kandung

Islam Medan petisah

Tabel 3.6 Tabel Pemohon

No_kk Nama Jkel Tgl_lahir

02.5020.071289.0001 Elvy P 07-12-1989

02.5020.130888.0002 Redi L 13-08-1988

02.5020.290296.0003 Jaya L 29-02-1996

Tabel 3.7 Tabel Lokasi

No_kk Tmp_lahir Tmp_tinggal Kec

02.5020.071289.0001 Medan Jl. Serdang Medan perjuangan 02.5020.130888.0002 Medan Jl. Perjuangan Medan tembung 02.5020.290296.0003 Medan Jl. Mandala Medan petisah


(58)

Tabel 3.8 Tabel Hasil Normalisasi No_kk Nama Jkel Tgl lahir Tmp

lahir

Tmp tinggal

Kec

02.5020.0712 89.0001

Elvy P 07-12-1989 Medan Jl. Serdang Medan perjuangan 02.5020.1308

88.0002

Redi L 13-08-1988 Medan Jl. Karya Medan area 02.5020.2902

96.0003

Jaya L 29-02-1996 Medan Jl. Mandala Medan petisah

3.3 Perancangan Halaman Website

Tahap perancangan halaman website adalah menentukan dan membuat rancangan tampilan dari situs yang akan dibuat.


(59)

Gambar 3.1 Tampilan halaman home


(60)

Gambar 3.2 Tampilan Halaman Login Admin

3. Perancangan Halaman Home Admin


(61)

3.4Pembuatan Alur Program pada Aplikasi Pelayanan KTP Online

1. Tampilan Alur Program Sisi Pemohon

Gambar 3.4 Tampilan Alur Program Pemohon

2. Tampilan Alur Program Sisi Administrator

Home.php

Input_perpanjangan2.php Input_baru2.php


(62)

Gambar 3.4 Tampilan Alur Program Pemohon 3.4 Algoritma Program

3.4.1 Algoritma Menu Utama

Langkah 1 : Aktifkan browser Internet Explorer, ketik address bar http://localhost/home.php kemudian tekan enter atau klik icon “Go” pada sudut kanan Address Bar, maka akan tampil halaman utama website.

Login.php

Home_admin.html

Lihat_pemohon_baru .php

Lihat_pemohon_ perpanjangan.php

Lihat_semua_data.php

Lihat_nik_kosong.php Input_kec.html Searching.html

Formisinik.html Input_kec.php Searching.php

Input_nik_baru.php Lihat_kec.php Detail_pemohon.php Logout.php

Coba_c ek.php Cek_login.


(63)

Langkah 2 : Pilih salah satu menu yang dibutuhkan pada Home. Selanjutnya akan muncul jendela yang mengharuskan user untuk mengisinya.

Langkah 3 : Keluar

3.4.2 Algoritma Admin

Langkah 1 : Aktifkan browser Internet Explorer, ketik address bar http://localhost/home_admin.php kemudian tekan enter atau klik icon “Go” pada sudut kanan Address Bar, maka akan tampil halaman utama admin.

Langkah 2 : Untuk melakukan pengecekan data, admin di haruskan login terlebih dahulu, masukkan user login dan password di tempat web login.

Langkah 3 : Periksa user login dan password yang dimasukkan, jika benar maka tampil halaman selanjutnya dan jika salah maka mucul peringatan untuk memperbaiki user login dan password.

Jika proses login telah berhasil, maka akan muncul data-data pada Home Admin. Pada tampilan home_admin, ada beberapa menu yang dibutuhkan Adminstrator untuk melihat data pemohon sesuai dengan kebutuhan pemohon, menu-menu yang tersedia antara lain adalah:

a.

b. Lihat pemohon perpanjangan c. Lihat nik kosong


(64)

d. Lihat semua data e. Lihat data kecamatan f. Input kecamatan g. Searching


(65)

BAB 4

IMPLEMENTASI SISTEM

4.1 Pengertian dan Tujuan Implementasi Sistem

Implementasi sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain sistem yang telah dirancang, sistem yang disetujui, menguji sistem, menginstal dan memulai menggunakan sistem baru tersebut atau sistem yang diperbaiki.

Ada juga yang mengatakan implementasi sistem adalah proses yang dilakukan untuk menyelesaikan desain dan selanjutnya diinstal, diuji dan mulai digunakan untuk menggantikan sistem yang lama.

Tujuan implementasi sistem adalah :

1. Menyelesaikan desain sistem yang ada dalam dokumen desain sistem yang telah disetujui, menyusun dokumen-dokumen baru atau dokumen yang baru diperbaiki.

2. Menulis, menguji, mendokumentasikan program-program dan prosedur yang diperlukan dalam dokumen desain sistem yang telah disetujui.


(66)

3. Memastikan bahwa operator dapat mengoperasikan sistem yang baru yaitu dengan mempersiapkan manual pemakaian (tata cara penggunaan) dan melatih operator tersebut.

4. Memperhitungkan bahwa sistem tersebut dapat memenuhi permintaan pengguna yaitu dengan menguji sistem secara keseluruhan.

5. Memastikan bahwa konversi ke sistem baru berjalan secara lancar, yaitu dengan membuat perencanaan, mengontrol, dan melakukan instalasi sistem baru secara baik dan benar.

4.2 Komponen Utama dalam Implementasi Sistem

Dalam menjalankan sistem tersebut dengan menggunakan komputer harus memiliki 3 komponen utama, antara lain Hardware (Perangkat Keras), Software (Perangkat Lunak) dan Brainware (Unsur Manusia).

4.2.1 Hardware (Perangkat Keras)

Hardware merupakan komponen-komponen yang terlihat secara fisik, yang saling bekerja sama dalam melaksanakan pengolahan data. Perangkat keras yang digunakan meliputi :

1. Processor Pentium III atau lebih tinggi. 2. Harddisk minimal 20 GB.


(67)

4. Monitor. 5. Keyboard. 6. Mouse. 7. Printer.

4.2.2 Software (Perangkat Lunak)

Software adalah instruksi atau program-program komputer yang dapat digunakan oleh komputer dengan memberikan fungsi serta penampilan yang diinginkan. Dalam hal ini, perangkat lunak yang digunakan penulis untuk aplikasi perancangan website adalah :

1. Sistem operasi Windo ws XP.

2. PHP adalah bahasa scripting yang menyatu dengan tag-tag HTML, dieksekusi di web server, dan digunakan untuk membuat halaman web yang dinamis.

3. MySQL sebagai perancangan database.

4. Apache sebagai web server yang merupakan server lokal sebelum file-file dan script web dipublikasikan ke internet melalui ISP (Internet Service Privider).

5. Macromedia Dreamweaver 8, software yang dipakai untuk merancang website. 6. Adobe Photoshop CS, software yang digunakan untuk mendesain tampilan website.

7. Web browser sebagai output atau tampilan hasil akhir program yang telah selesai yaitu Internet Explorer.


(68)

Brainware merupakan faktor manusia yang menangani fasilitas komputer yang ada. Faktor manusia yang dimaksud adalah orang-orang yang memiliki bagian untuk menangani sistem dan merupakan unsur manusia yang meliputi :

1. Analis Sistem, yaitu orang membentuk dan membangun fasilitas rancangan sistem atau program.

2. Programmer, yaitu orang yang mengerti bahasa pemrograman yang digunakan dalam membuat dan membangun suatu program.

3. Operator (Admininistrator), yaitu orang yang mengoperasikan sistem seperti memasukkan data untuk dioperasikan oleh komputer dalam menghasilkan informasi dan lain sebagainya.

4. Public (Pengguna), yaitu orang yang memakai sistem yang telah dirancang untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

4.3 Instalasi Apache, PHP dan MySQL

Untuk merancang serta menjalankan website yang akan dibuat, maka diperlukan suatu program aplikasi yang digunakan untuk menuliskan kode-kode program,database serta meng-upload website dan juga outputnya dapat kita lihat melalui web browser. Program aplikasi yang dimaksud adalah Apache, PHP dan MySQL.


(1)

<tr><td width="26%" height="37"><font face="Arial, Helvetica, sans-serif" size="2" color="#330000">No.Kartu

Keluarga</font></td>

<td width="74%" height="37" colspan="2">

<input type="text" name="no_kk" value="<? echo "$row[no_kk]" ; ?>">

</td></tr>

<tr> <td width="26%" height="38"><font face="Arial, Helvetica, sans-serif" size="2" color="#330000">Tgl Lahir</font></td> <td width="74%" height="38" colspan="2">

<input type="text" name="tgl_lahir" value="<? echo "$row[tgl_lahir]";?>">

</td></tr> <tr>

<?

include "../konek_mysql.inc.php";

$sql="SELECT a.kecamatan,b.kode_kec FROM biodata_penduduk a,kecamatan b WHERE (a.kecamatan=b.nama_kec)

AND(a.no_permohonan='$no')";

$result=mysql_db_query($db,$sql); $row=mysql_fetch_array($result); ?>

<td width="26%" height="33"><font face="Arial, Helvetica, sans-serif" size="2" color="#330000">Kecamatan</font></td>

<td width="74%" height="33" colspan="2">

<input type="text" name="kecamatan" value="<? echo "$row[kode_kec]";?>" size="8" />

</td></tr>

<tr> <td width="26%" height="38"><font face="Arial, Helvetica, sans-serif" size="2" color="#330000">NIK</font></td>

<td width="74%" height="38" colspan="2"> <input type="text" name="nik" value="<? echo "$row[kode_kec]";?>" maxlength="19">

</td></tr>

<tr> <td width="26%" height="47">&nbsp;</td> <td width="74%" colspan="2">

<input type="submit" name="submit" value="INPUT"> </td>


(2)

</table></form> </tr>

</table> </body> </html>

<form>

<hr><center>

jika akan mengedit data, tekan tombol<input type="button" value="BacK" onClick=self.history.back()></center>

<hr> </form> <center>

[<a href="./input_kec.html">input data kecamatan</a>] </center>

</td></tr> </table> <br><br><br> </body>

</html>

Listing Searching.html <html>

<head>

<title>searching</title>

<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=iso-8859-1"></head>

<body bgcolor="#FFFFFF" text="#000000">

<table width="70%" border="1" cellspacing="0" cellpadding="0" align="center">

<tr>

<td height="20" bgcolor="#999999"><div align="center"><font face="Arial, Helvetica, sans-serif" size="3"><b><font

color="#FFFFFF">SEARCHING</font></b></font></div></td> </tr>

<tr>

<td height="118" align="left" valign="top"><form method="post" action="searching.php">

<table width="100%" border="0" cellspacing="0" cellpadding="0" bgcolor="#fff999">


(3)

<td width="26%"><font face="Arial, Helvetica, sans-serif" size="2" color="#330000"><b>Searching:</b></font> </td> <td width="74%" height="44" colspan="2"><input type="text" name="textsearch" size="25">

</td></tr> <tr>

<td width="26%"><font face="Arial, Helvetica, sans-serif" size="2" color="#330000"><b>Pada</b></font></td>

<td width="74%" height="41" colspan="2"><select name="searchpada">

<option value="nik">No.Induk Kependudukan</option> <option value="nama">Nama</option>

<option value="kecamatan">Kecamatan</option>

<option value="no.kk">No. Kartu Keluarga</option> <option value="no.akte kelahran">No.akte

kelahiran</option>

<option value="no.akte perkawinan">No. akte perkawinan</option>

<option value="nama ibu">Nama ibu</option> <option value="nama ayah">Nama ayah</option>

<option value="semua tempat">semua tempat</option> </select></td></tr>

<tr>

<td width="26%" height="43"><font face="Arial, Helvetica, sans-serif" size="2" color="#330000">&nbsp;</font></td>

<td width="74%" colspan="2"><input type="submit" name="search" value="search">

</td></tr></table></form> </td></tr>

</table> </body> </html>

Listing Searching.php <?

include "./cek.php"; ?>

<html> <head>

<title>tampilan data lokasi</title> </head>

<body bgcolor="#ffffff">


(4)

<?php

if(!(include "../konek_mysql.inc.php")) {

echo "<tr><td><h2>mohon maaf</h2><br>mysql tidak bisa konek</td></tr>";

exit(); }

$cari1=""; $cari2="";

if($searchpada=="nik") {

$cari1="SELECT * FROM biodata_penduduk where nik LIKE '%$textsearch%'";

}

else if($searchpada=="nama") {

$cari1="SELECT * FROM biodata_penduduk where nama LIKE '%$textsearch'";

}

else if($searchpada=="kecamatan") {

$cari1="SELECT * FROM biodata_penduduk where kecamatan LIKE '%$textsearch'";

}

else if($searchpada=="no.kk") {

$cari1="SELECT * FROM biodata_penduduk where no_kk LIKE '%$textsearch'";

}

else if($searchpada=="no.akte kelahiran") {

$cari1="SELECT * FROM biodata_penduduk where no_akte_kelahiran LIKE '%$textsearch'";

}

else if($searchpada=="no.akte perkawinan") {

$cari1="SELECT * FROM biodata_penduduk where no_akte_kelahiran LIKE '%$textsearch'";

}

else if($searchpada=="nama ibu") {

$cari1="SELECT * FROM biodata_penduduk where nama_ibu LIKE '%$textsearch'";

}

else if($searchpada=="nama ayah") {

$cari1="SELECT * FROM biodata_penduduk where nama_ayah LIKE '%$textsearch'";

}

else if($searchpada=="semua tempat") {

$cari2="SELECT * FROM biodata_penduduk where nik LIKE '%$textsearch%' OR nama LIKE '%$textsearch%' OR kecamatan LIKE '%$textsearch%' OR no_kk LIKE '%$textsearch%' OR


(5)

LIKE '%$textsearch%' OR nama_ibu LIKE '%$textsearch%' OR nama_ayah LIKE '%$textsearch%'";

$cari3="SELECT * FROM biodata_penduduk a,permohonan_ktp b,kartu_ktp c,

WHERE(a.no_permohonan=b.no_permohonan)&&(b.no_permohonan=c.no_pe rmohonan)&&((b.jenis_permohonan LIKE '%$textsearch%')

OR(b.tgl_masuk_data LIKE '%$textsearch%') OR(c.masa_berlaku LIKE '%$textsearch%'))";

}

$searchberhasil="NO"; for ($i=1; $i<=3; $i++) {

$cari="cari"."$i"; if($$cari=="") {

continue; }

if(!($result=mysql_db_query($db,$$cari))) { echo "mysql_error()l";

exit(); }

if(($jmlbaris=mysql_num_rows($result))!=0) { $searchberhasil="YES";

echo "<tr><td colspan=2><center><b>Hasil Pencarian Pada Kanal ini </b><br>ada<u>$jmlbaris</u>buah<center></td></tr>";

echo "<tr><td colspan=2><hr><br></td></tr>"; while($row=mysql_fetch_array($result)) {

echo "<tr><td>Nama</td><td>:<a

href=detail_permohonan.php?no=$row[no_permohonan]>$row[nama]</a> </td></tr>";

echo "<tr><td>NIK</td><td>:$row[nik]</td></tr>"; echo "<tr><td>No.KK</td><td>:$row[no_kk]</td></tr>"; echo "<tr><td>No. Akte

Kelahiran</td><td>:$row[no_akte_lahir]</td></tr>"; echo "<tr><td>No. Akte

Perkawinan</td><td>:$row[no_akte_kawin]</td></tr>"; echo "<tr><td>Nama

Kecamatan</td><td>:$row[kecamatan]</td></tr>";

echo "<tr><td>Nama Ibu</td><td>:$row[nama_ibu]</td></tr>"; echo "<tr><td>Nama

Ayah</td><td>:$row[nama_ayah]</td></tr>";

echo "<tr><td colspan=2><hr><BR></td></tr>"; }

} }


(6)

echo "Tidak menemukan kata &nbsp;<b>$textsearch</b> pada kanal ini<br>";

} ?>

</table> <br>

<table width="100%" height="70%"> <tr><td valign="bottom">

<form><hr><center>

jika akan mengedit data, tekan tombol <input type="button" value="BacK" onClick="self.history.back()">

</center><hr></form> <center>

[<a href="../home_admin.html">home</a>]

[<a href="lihat_semua_data.php">lihat semua data</a>] [<a href="lihat_pemohon_baru.php">lihat pemohon baru</a>] [<a href="lihat_pemohon_perpanjangan.php">lihat pemohon perpanjangan</a>]

[<a href="lihat_nik_kosong.php">lihat nik kosong</a>] </center>

</td></tr> </table> <br><br><br> </body>