Gambaran Umum PT. BRI Syariah

Jasa investasi yang disediakan oleh Bank Syariah Mandiri adalah Reksa Dana BSM Investasi Berimbang. Reksadana ini merupakan reksadana campuran mixfundbalanced fund berbasis instrument pasar uang, pasar obligasi, dan pasar saham dengan ketentuan investasi sesuai Syariah. BSM Investa Berimbang juga dikelola, diadministrasikan, disimpan, dan didistribusikan dijual oleh sinergi 3 tiga kekuatan besar, yaitu Mudrir Investasi sebagai manajer investasi dengan dana kelolaan terbesar di Inonesia, Deutsche Bank sebagai bank kustodi reksa dana konvensional maupun Syariah dan BSM sebagai agen penjual yang merupakan bank Syariah terbesar di Indonesia.

A. Gambaran Umum PT. BRI Syariah

1. Sejarah Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia BRI didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatadja dengan nama Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi yang berkebangsaan Indonesia pribumi. Berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI. Pendiri Bank Rakyat Indonesia Raden Aria Wiraatmadja Pada periode setelah kemerdekaan Republik Indonesia, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1949 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Adanya situasi perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuk Bank Koperasi Tani dan Nelayan BKTN yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij NHM. Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden PenPres No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan kedalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan nelayan. Setelah berjalan selama sebulan keluarlah PenPres No. 17 tahun 1965 tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia BNI. Dalam ketentuan baru ini Bank Indonesia Urusan Tani dan Nelayan BKTN diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia Unit II bidang Ekspor Impor Exim. Undang-Undang No.14 tahun 1967 tentang undang-undang pokok perbankan dan Undang-Undang No.13 tahun 1968 tentang undang-undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai bank sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II bidang Rural dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor-Impor Indonesia, selanjutnya berdasarkan Undang-Undang No. 21 tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok Bank Rakyat Indonesia sebagai Bank Umum. Berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 21 tahun 1992 status Bank Rakyat Indonesia persero yang kepemilikannya 100 ditangan pemerintah sejak 1 Agustus 1992. PT. Bank Rakyat Indonesia persero yang berdiri sejak tahun 1895 yang didasarkan pelayanan pada masyarakat kecil sampai sekarang masih tetap konsisten, fokus dengan pemberian fasilitas kredit kepada pengusaha kecil. Hal ini tercermin pada perkembangan penyaluran dana KUK Kredit Usaha Kecil pada tahun 1994 sebesar Rp. 6.419,8 milyar yang meningkat menjadi Rp. 8.231,1 milyar pada tahun 1995 kemudian pada tahun 1999 sampai dengan bulan September mencapai Rp. 20.466 milyar. Berawal dari akuisisi Bank Jasa Arta oleh Bank Rakyat Indonesia, pada tanggal 19 Desember 2002 dan kemudian diikuti dengan perolehan ijin dari Bank Indonesia untuk mengubah kegiatan usaha Bank Jasa Arta dari bank umum konvensional menjadi bank umum yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip Syariah pada tanggal 16 Oktober 2003, maka lahirlah Bank umum syariah yang diberi nama PT. Bank Syariah BRI yang kemudian disebut dengan nama BRISyariah pada tanggal 17 November 2003. Nama BRISyariah dipilih untuk menggambarkan secara langsung hubungan Bank dengan PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, selanjutnya disebut Bank Rakyat Indonesia, yang merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia. BRISyariah merupakan anak perusahaan dari Bank Rakyat Indonesia yang akan melayani kebutuhan perbankan masyarakant Indonesia dengan menggunakan prinsip-prinsip Syariah. Pada tanggal 19 Desember 2003 merupakan hari pertama beroperasinya Bank Rakyat Indonesia Syariah kantor cabang pembantu Petisah Medan yang telah ditanda-tangani akta pemisahan unit usaha syariah. Penandatanganan akta pemisahan telah dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia dan Bapak Ventje Rahardjo selaku Direktur Utama BRISyariah, sebagaimana akta pemisahan No. 27 tanggal 19 Desember 2003 dibuat di hadapan notaris Fathiah Helmi SH di Jakarta. 2. Visi dan Misi PT. BRI Syariah sebagai lembaga keuangan yang menjalankan kegiatan usaha yang berdasarkan prinsip Syariah memiliki visi dan misi. Visi dari bank ini adalah ”Menjadi bank ritel modern terkemuka dengan ragam layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah,untuk kehidupan yang lebih bermakna”. Untuk mencapai visi tersebut, bank ini menetapkan misi sebagai berikut : a. Memahami keragaman individu dan mengakomodasi beragam kebutuhan finansial nasabah. b. Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan etika sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah. c. Menyediakan aksesibilitas ternyaman melalui berbagai sarana kapanpun, dimanapun. d. Memungkinkan setiap individu untuk dapat meningkatkan kualitas hidup dan ketentraman pikiran. 3. Struktur Organisasi PT. BRI Syariah terdiri dari divisi-divisi atau unit kerja yang beragam tetapi saling terkait dan terkoordinasi. Divisi-divisi dalam bank ini menunjukkan garis-garis komando dan pendelegasian tegas yang jelas mulai dari atasan hingga bawahan. Secara garis besar, struktur organisasi PT. BRI Syariah terdiri dari Dewan Komisaris, Dewan Direksi, dan Dewan Pengawas Syariah, Divisi, Unit Kerja Kantor Pusat, Staf Khusus Direksi dan Kantor Cabang, Cabang Pembantu, dan Kantor Kas. Gambar 3.2. Struktur Organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah Sumber : PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah Kantor Cabang petisah Medan 4. Produk-Produk Produk dan layanan terbagi 3, yaitu: a. Funding b. Lending c. Akses a. Funding Produk Penghimpunan Dana terdiri atas a Tabungan BRI Syariah iB Tabungan BRISyariah iB merupakan tabungan dari BRISyariah bagi nasabah perorangan yang menggunakan prinsip titipan, KOMISARIS UTAMA Randi Anto DIREKSI UTAMA Ventje Rahardjo PENGAWAS Prof. Drs. Hasjmuni Abdurrachman Ketua Prof.Dr.K.H. Didin Anggota Hafidhudin, MSc Anggota Gunawan Yasni,SE,MM Anggota KOMISARIS Nasrah Mawardi Musthafa Zuhad Sunarsip DIREKSI Ari Purwandono Eko B. Suharno Budi Wisakseno RUPS dipersembahkan untuk nasabah yang menginginkan kemudahan dalam transaksi keuangan. Tabungan BRISyariah iB mempunyai manfaat ketenangan serta kenyamanan yang penuh nilai kebaikan serta lebih berkah karena pengelolaan dana sesuai Syariah. b Giro iB Giro iB dari BRISyariah adalah simpanan untuk kemudahan berbisnis dengan pengelolaan dana berdasarkan prinsip titipan wadiah yad dhamanah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan Cek atau Bilyet Giro. Giro iB mempunyai manfaat kemudahan dalam transaksi bisnis, bank dapat memberikan bonus sesuai kebijakan yang berlaku, dan aman karena diikutsertakan dalam program penjaminan pemerintah. c Deposito iB Deposito iB adalah salah satu jenis simpanan berdasarkan prinsip bagi hasil Mudharabah al-Muthlaqoh yang dananya dapat ditarik pada saat jatuh tempo. Deposito iB mempunyai manfaat terjamin karena disertakan dalam program penjaminan pemerintah, memberikan bagi hasil yang kompetitif, dan dikelola dengan prinsip sesuai Syariah. d Tabungan Haji iB Tabungan Haji iB merupakan Tabungan bagi calon Haji yang bertujuan memenuhi kebutuhan Biaya Perjalanan Ibadah Haji BPIH dengan prinsip bagi hasil dalam mewujudkan langkah terbaik dalam menyempurnakan ibadah. Tabungan Haji iB mempunyai manfaat Ketenangan, kenyamanan serta lebih berkah dalam penyempurnaan ibadah karena pengelolaan dana sesuai Syariah. b. Lending Produk Penyaluran Dana terdiri atas: a KKB iB Kepemilikan Kendaraan Bermotor KKB BRISyariah iB merupakan pembiayaan kepemilikan mobil yang diinginkan dengan menentukan sendiri pilihan merk yang diinginkan nasabah dan besarnya cicilan disesuaikan dengan pendapatan nasabah. KKB BRISyariah iB mempunyai manfaat pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan kepemilikan mobil secara Syariah dengan proses dan dan persyaratan yang mudah dan cepat. b KMG iB Produk Pembiayaan Kepemilikan Multi Guna KMG iB adalah fasilitas pembiayaan konsumtif yang diberikan Bank Rakyat Indonesia Syariah BRIS kepada nasabah perorangan untuk kepemilikan barang-barang multi guna selain rumah dan mobil dengan pembayaran secara angsuran mencicil dalam jangka waktu yang disepakati. c KPR iB Kepemilikan Rumah KPR BRISyariah iB dengan pembiayaan secara jual beli murabahah mewujudkan keinginan nasabah memiliki rumah di lokasi yang strategis, proses yang relatif cepat, syarat mudah, margin kompetitif dan sesuai Syariah. Tak hanya memiliki rumah, tetapi berbagai keperluan dapat dipenuhi dengan KPR BRISyariah iB seperti, pembelian, pembangunan, renovasi rumah apartemen ruko rukan dengan angsuran tetap sepanjang jangka waktu pembiayaan. d Gadai iB Gadai iB merupakan pinjaman dana Qardh dengan menggadaikan barang berharga, termasuk penyimpanan yang aman Ijarah dan berasuransi. Gadai iB mempunyai keunggulan, yaitu : 1 Proses Lebih Cepat, Aman dan Nyaman karena sesuai syariah dan lebih berkah. 2 Persyaratan sangat mudah. 3 Jangka Waktu Pinjaman Maksimal 120 hari dan dapat diperpanjang. 4 Penyimpanan yang aman dan berasuransi. 5 Dapat dilunasi sebelum jatuh tempo pinjaman. 6 Biaya Administrasi dan Biaya Sewa Tempat yang terjangkau. c. Akses Call BRIS adalah fasilitas layanan perbankan selama 24 jam yang menjamin keleluasaan Anda dalam bertransaksi. Anda cukup menghubungi nomor Call BRIS di 500 789 untuk bertransaksi perbankan, petugas kami selalu siap melayani kebutuhan Anda. Call BRIS mempunyai manfaat: 1 Informasi nisbah Tabungan, deposito dan giro. 2 Informasi kurs. 3 Informasi rahn gadai. 4 Informasi pembiayaan Syariah kredit. 5 Informasi produk-produk BRI Syariah. 6 Informasi lokasi cabang dan ATM. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisis

Dokumen yang terkait

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan antara Bank Konvensional dan Bank Syariah dengan menggunakan rasio CAMEL (Studi Kasus Pada Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri)

2 75 102

Analisis Perbandingan Bank Konvensional Dan Bank Syariah Dengan Menggunakan Rasio Keuangan

1 89 69

Analisis Perbandingan Kinerja Antara Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat Indonesia dengan Rasio CAMELS

3 76 122

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Tingkat Profitabilitas Bank Syariah Mandiri (Januari 2007 – Desember 2009)

0 24 77

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK SYARIAH MANDIRI DAN BANK MUAMALAT INDONESIA DENGAN RASIO EAGLES

12 50 22

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PERBANKAN KONVENSIONAL DAN SYARIAH Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Pada Perbankan Konvensional Dan Syariah Dengan Menggunakan Rasio Keuangan Bank (Studi Kasus: Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri).

0 0 16

PENDAHULUAN Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Pada Perbankan Konvensional Dan Syariah Dengan Menggunakan Rasio Keuangan Bank (Studi Kasus: Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri).

0 0 9

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PERBANKAN KONVENSIONAL DAN SYARIAH Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Pada Perbankan Konvensional Dan Syariah Dengan Menggunakan Rasio Keuangan Bank (Studi Kasus: Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri).

0 1 17

ANALISIS KOMPARATIF RESIKO KEUANGAN ANTARA PT. BANK RAKYAT INDONESIA DAN PT. BANK SYARIAH MANDIRI Analisis Komparatif Resiko Keuangan Antara PT. Bank Rakyat Indonesia dan PT. Bank Syariah Mandiri.

0 0 12

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan antara Bank Konvensional dan Bank Syariah dengan menggunakan rasio CAMEL (Studi Kasus Pada Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri)

0 1 11