Analisis Rasio Keuangan Jenis-jenis Rasio

4. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan berikut jenis-jenis biaya yang dikeluarkan dalam periode tertentu. 5. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen dalam suatu periode dari hasil laporan keuangan yang disajikan. 6. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi dalam aktiva, kewajiban dan modal suatu bank. 7. Memberikan informasi tentang hasil usaha yang tercermin dari jumlah pendapatan yang diperoleh dan sumber-sumber pendapatan bank tersebut. Menurut Martono 2006:62, tujuan penyusunan laporan keuangan suatu bank secara umum adalah sebagai berikut: 1. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah aktiva, kewajiban, dan modal bank pada waktu tertentu. 2. Memberikan informasi tentang hasil usaha yang tercermin dari pendapatan yang diperoleh dan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam periode tertentu. 3. Memberikankan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi dalam aktiva, kewajiban, dan modal suatu bank. 4. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen bank dalam suatu periode.

F. Analisis Rasio Keuangan

Mengetahui perkembangan suatu perbankan perlu dikaji dan dianalisis melalui rasio-rasio keuangan. Menurut Djarwanto 2001:123, rasio keuangan adalah suatu angka yang menunjukkan hubungan antara suatu unsur dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan. Hubungan antara unsur-unsur laporan keuangan tersebut dinyatakan dalam bentuk matematik yang sederhana. Sedangkan menurut Riyanto 2001:253, rasio keuangan merupakan suatu alat yang dinyatakan dalam arithmatical term yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua 2 macam data finansial. Berdasarkan pengertian diatas dapat diambil kesimpulan secara umum mengenai laporan keuangan adalah suatu angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan berarti. Rasio keuangan sangat penting dalam melakukan analisa terhadap kondisi keuangan perusahaan. Rasio keuangan hanya menyederhanakan informasi yang menggambarkan hubungan antara pos-pos tertentu dengan lainnya. Dengan penyederhanaan ini, kita dapat menilai secara cepat hubungan antara pos yang satu dan dapat membandingkannya dengan rasio lain sehingga kita dapat memperoleh informasi dan memberikan penilaian.

G. Jenis-jenis Rasio

Fachrudin 2008:21, mengemukakan indikator keuangan berupa rasio-rasio keuangan dapat digunakan untuk memprediksi atau menganalisa kesulitan keuangan perusahaan. Penilaian kinerja perusahaan dari aspek keuangan dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan menggunakan rasio keuangan. Penilaian kinerja keuangan perusahaan perbankan umumnya menggunakan analisis rasio likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas. a Rasio Likuiditas Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini membandingkan kewajiban jangka pendek dengan sumber daya jangka pendek yang tersedia untuk memenuhi kewajiban tersebut. Dari rasio ini banyak pandangan yang bisa diperoleh mengenai kompetensi keuangan perusahaan dan kemampuan perusahaan untuk tetap kompeten jika terjadi masalah. Perhitungan rasio likuiditas menurut Umar 2005:96 adalah sebagai berikut: Cash Assets 1 Quick Ratio = x 100 Total Deposit Quick Ratio merupakan kemampuan bank mengembangkan dana nasabah dengan menggunakan aktiva lancarnya. Rasio ini diperoleh dengan cara membagi kas dengan total deposito yang terus disimpan pada bank bersangkutan. Total Loan 2 Banking Ratio = x 100 Total Deposit Banking ratio merupakan kemampuan bank membayar kembali kewajiban kepada nasabah yang telah menanamkan dananya. Rasio ini diperoleh dengan cara membagi pinjaman modal dari pihak lain dengan simpanan-simpanan atau deposito. Semakin tinggi tingkat rasio ini maka tingkat likuiditasnya akan semakin kecil karena jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kreditnya akan semakin banyak. Total Loans 3 Loan to Assets Ratio = x 100 Total Assets Loan to assets ratio merupakan kemampuan bank memenuhi permintaan debitur dengan aset yang tersedia. Rasio ini diperoleh dengan cara membagi kredit dengan jumlah aset yang dimiliki bank. Semakin tinggi tingkat rasio yang ada akan menunjukkan semakin rendahnya tingkat likuiditas bank yang bersangkutan. b Rasio Solvabilitas Rasio ini menunjukkan batasan dimana perbankan didanai dibiayai oleh hutang. Analisis solvabilitas leverage bank akan membahas secara bertahap tentang fungsi dari modal bank. Analisa rasio solvabilitas dapat mengetahui apakah jumlah capital yang ada pada suatu bank telah memadai atau belum memadai. Perhitungan rasio likuiditas menurut Umar 2005:107 adalah sebagai berikut: Equity Capital – Fixed Assets 1 CAR = x 100 Total Loan + Securities Capital Adequecy Ratio CAR merupakan rasio untuk mengukur kemampuan modal menutupi kemungkinan terjadinya kegagalan dalam perkreditan dan perdagangan surat berharga. Rasio ini diperoleh dengan cara membagi modal sendiri yang telah dikurangi dengan aktiva tetap dengan total kredit yang ditambah dengan surat berharga. Equity Capital 2 Primary Ratio = x 100 Total Assets Primary ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan modal sendiri permodalan pada suatu bank untuk menutup penurunan asetnya akibat berbagai kerugian yang tidak dapat dihindarkan. Rasio ini berbeda dengan CAR. Perbedaan kedua rasio tersebut terdapat pada adanya kepastian kerugian yang dialami oleh bank. Equity Capital 3 Capital R atio = x 100 Total Loans Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam menutup kemungkinan kegagalan yang ada dalam pemberian kredit. c Rasio Rentabilitas Profitabilitas Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan juga bertujuan untuk mengukur tingkat efektivitas manajemen dalam menjalankan operasional perusahaan. Perhitungan rasio rentabilitas menurut Umar 2005:115 adalah sebagai berikut: Laba Tahun Berjalan 1 ROA = x 100 Total Assets Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam menutup kemungkinan kegagalan yang ada dalam pemberian kredit. Semakin tinggi rasionya maka semakin baik hasilnya. Laba Tahun Berjalan 2 ROE = x 100 Total Equity Rasio ini menunjukkan kemampuan bank yang bersangkutan untuk menghasilkan laba bersih dari penggunaan modal yang ditanamkan pada bank yang bersangkutan. Semakin tinggi rasionya maka semakin baik hasil yang ditunjukkan. Operating income – Operating expenses 3 Gross Profit Margin= x 100 Operating Income Rasio ini menunjukkan kemampuan bank untuk menghasilkan laba dari operasi usahanya yang murni. Semakin tinggi rasio maka semakin baik hasilnya.

H. Keterbatasan dan Keunggulan Analisis Rasio

Dokumen yang terkait

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan antara Bank Konvensional dan Bank Syariah dengan menggunakan rasio CAMEL (Studi Kasus Pada Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri)

2 75 102

Analisis Perbandingan Bank Konvensional Dan Bank Syariah Dengan Menggunakan Rasio Keuangan

1 89 69

Analisis Perbandingan Kinerja Antara Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat Indonesia dengan Rasio CAMELS

3 76 122

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Tingkat Profitabilitas Bank Syariah Mandiri (Januari 2007 – Desember 2009)

0 24 77

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK SYARIAH MANDIRI DAN BANK MUAMALAT INDONESIA DENGAN RASIO EAGLES

12 50 22

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PERBANKAN KONVENSIONAL DAN SYARIAH Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Pada Perbankan Konvensional Dan Syariah Dengan Menggunakan Rasio Keuangan Bank (Studi Kasus: Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri).

0 0 16

PENDAHULUAN Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Pada Perbankan Konvensional Dan Syariah Dengan Menggunakan Rasio Keuangan Bank (Studi Kasus: Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri).

0 0 9

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PERBANKAN KONVENSIONAL DAN SYARIAH Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Pada Perbankan Konvensional Dan Syariah Dengan Menggunakan Rasio Keuangan Bank (Studi Kasus: Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri).

0 1 17

ANALISIS KOMPARATIF RESIKO KEUANGAN ANTARA PT. BANK RAKYAT INDONESIA DAN PT. BANK SYARIAH MANDIRI Analisis Komparatif Resiko Keuangan Antara PT. Bank Rakyat Indonesia dan PT. Bank Syariah Mandiri.

0 0 12

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan antara Bank Konvensional dan Bank Syariah dengan menggunakan rasio CAMEL (Studi Kasus Pada Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri)

0 1 11