Bank syariah menerima tabungan baik pribadi maupun badan usaha dalam bentuk tabungan bebas. Akad penerimaan dana ini
berdasarkan wadiah, yaitu titipan-titipan yang tidak menanggung resiko kerugian, serta bank akan memberikan kadar profit kepada
penabung sejumlah tertentu dari bagi hasil yang diperoleh bank dalam pembiayaan kredit pada nasabah yang diperhitungkan secara
harian dan dibayar setiap bulan. Penabung akan mendapat buku tabungan untuk mencatat mutasi dan baki.
c Deposito Wadiah atau deposito Mudharabah
Bank Syariah menerima deposito berjangka baik pribadi maupun badan usaha lembaga. Akad penerimaan deposito adalah wadiah
atau mudharabah dimana bank menerima dana masyarakat berjangka 1, 3, 6, 12 bulan dan seterusnya, sebagai penyertaan pada
bank. Deposan yang akad depositonya adalah wadiah mendapat nisbah bagi hasil keuntungan yang lebih kecil daripada mudharabah
dan bagi hasil yang diterima bank dalam pembiayaan atau kredit nasabah dibayar setiap bulan. Deposito bank akan menerbitkan
warkat depositonya atas nama deposan.
C. Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan adalah gambaran tentang setiap hasil ekonomi yang mampu diraih oleh perusahaan perbankan pada saat periode tertentu melalui aktivitas-aktivitas
perusahaan untuk menghasilkan keuntungan secara efesien dan efektif, yang dapat diukur perkembangannya dengan mengadakan analisis terhadap terhadap data-data
keuangan yang tercermin dalam laporan keuangan. Sartono 2006:74
Menurut Mulyono 2005:84, Informasi kinerja perusahaan terutama profitabilitas diperlukan untuk menilai perubahan potensi sumber daya ekonomi yang
mungkin dikendalikan dimasa depan. Informasi fluktuasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari
sumber daya yang ada, disamping itu informasi tersebut juga berguna dalam perumusan pertimbangan tentang efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan
tambahan sumber daya. Kinerja keuangan berguna untuk menilai kondisi keuangan bank. Kondisi keuangan bank dapat dicerminkan dari tingkat likuiditas,
solvabilitas, dan rentabilitas bank yang bersangkutan.
D. Laporan Keuangan
Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada suatu periode waktu tertentu. Laporan keuangan secara umum terdiri
dari neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi
keuangan dan hasil-hasil yang dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Laporan keuangan juga merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan
lengkap biasanya meliputi neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan posisi keuangan laporan arus kas laporan arus dana catatan dan laporan lain serta
materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Menurut Weston 2004:17, laporan keuangan atau financial statement
biasanya dalam bentuk neraca dan perhitungan laba rugi berisi informasi tentang prestasi perusahaan di masa lampau dan dapat memberikan petunjuk untuk penetapan
kebijakan di masa yang akan datang. Menurut Harahap 2004:105, laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan pada saat tertentu atau
jangka waktu tertentu. Sedangkan menurut Darsono 2005:36, laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas yang bertuliskan angka-angka, tetapi sangat penting
juga untuk memikirkan aktiva riil di balik angka-angka tersebut. Pengertian laporan keuangan di atas dapat disimpulkan, bahwa laporan keuangan terdiri atas proses
pencatatan dan pelaporan data keuangan dalam suatu periode kepada pihak-pihak yang berkepentingan, baik bagi pihak dalam maupun pihak luar perusahaanbank
tersebut.
E. Manfaat Laporan Keuangan