Hidrolisis Selulosa Jerami padi Menjadi Glukosa Serta Uji Kualitatif Glukosa Pengukuran Panjang Gelombang Maksimum Larutan Glukosa Standar Penyiapan Kurva Standar Glukosa

3.3. Prosedur Penelitian 3.3.1. Isolasi Selulosa dari Jerami padi - Sebanyak 75 g jerami padi yang telah halus dimasukkan ke dalam gelas beaker 2000 mL - Ditambahkan 1000 mL HNO 3 3,5 dan 10 mg NaNO 2 - Dipanaskan dalam waterbath selama 2 jam pada suhu 80 o C - Disaring dan dicuci residu dengan akuades hingga pH = 7 - Ditambahkan 375 mL NaOH 2 dan 375 mL Na 2 SO 3 2 - Dipanaskan selama 1 jam pada suhu 50 o C - Disaring dan dicuci residu dengan akuades hingga pH = 7 - Ditambahkan 500 mL Na-Hipoklorit 1,75 - Dipanaskan selama 30 menit pada suhu 100 o C - Disaring dan dicuci residu dengan akuades hingga pH = 7 - Ditambahkan 500 mL NaOH 17,5 - Dipanaskan selama 30 menit pada suhu 80 o C - Disaring dan dicuci residu dengan akuades hingga pH = 7 - Ditambahkan 500 mL Na-Hipoklorit 1,75 - Dipanaskan selama 5 menit pada suhu 100 o C - Disaring dan dicuci residu dengan akuades hingga pH = 7 - Dikeringkan residu didalam oven pada suhu 60 o C - Dimasukkan kedalam desikator - Dimasukkan selulosa secukupnya kedalam plat tetes - Diteteskan dengan larutan iodine 0,1N - Jika tidak terjadi perubahan warna menunjukkan uji positif selulosa

3.3.2. Hidrolisis Selulosa Jerami padi Menjadi Glukosa Serta Uji Kualitatif Glukosa

- Dimasukkan 0,5 g jerami padi kedalam gelas erlenmeyer - Ditambahkan dengan 8 mL HCl 30 - Ditutup dengan kapas dan aluminium foil. - Dipanaskan dalam termostat pada suhu 80 o C selama 30 menit - Didinginkan hingga suhu kamar Universitas Sumatera Utara - Ditambahkan NaOH 10 hingga pH = 4 - 4,5 - Disaring - Dipipet 1 mL filtrat ke dalam tabung reaksi - Ditambahkan 5 mL larutan Benedict - Dipanaskan di waterbath hingga terbentuk endapan merah bata

3.3.3. Pengukuran Panjang Gelombang Maksimum Larutan Glukosa Standar

- Ditimbang 1000 mg glukosa anhidrat dan dilarutkan denagan aquades sampai volume 1000 ml larutan glukosa anhidrat 1000 ppm - Dipipet 10 mL larutan induk glukosa 1000 ppm dan dimasukkan kedalam labu takar 100 mL - Diencerkan dengan aquades hingga garis batas - Dilakukan pengenceran hingga didapat larutan glukosa anhidrat 35 ppm - Dipipet 1 mL larutan glukosa 35 ppm kedalam tabung reaksi, lalu ditambahkan 1 mL pereaksi Nelson lalu ditutup dengan kapas - Dipanaskan pada waterbath sampai mendidih selama 20 menit lalu didinginkan - Ditambahkan 1 mL larutan arsenomolibdat lalu dikocok hingga semua endapan larut - Ditambahkan 7 mL aquades lalu dikocok hingga homogen. - Diukur serapan panjang gelombang pada 600 – 900 nm. diperoleh panjang gelombang maksimum

3.3.4. Penyiapan Kurva Standar Glukosa

- Disiapkan larutan glukosa standar dalam beberapa tabung reaksi dengan konsentrasi bertingkat dari 25 ppm, 30 ppm, 35 ppm, 40 ppm, dan 45 ppm - Ditambahkan 1 mL larutan Nelson kemudian dipanaskan hingga mendidih selama 20 menit dan didinginkan. - Ditambahkan 1 mL larutan arsenomolibdat lalu dikocok hingga semua endapan larut - Ditambahkan 7 mL akuades lalu dikocok hingga homogen - Diukur serapannya pada panjang gelombang 750 nm Universitas Sumatera Utara - Dibuat kurva standar yang menunjukkan hubungan antara konsentrasi gula standar dan absorbansi

3.3.5. Analisa Kandungan Glukosa Sampel

Dokumen yang terkait

Pembuatan Etil Asetat Dari Hasil Hidrolisis, Fermentasi Dan Esterifikasi Kulit Pisang Kepok (Musa Paradisiaca L.)

10 104 84

Pengaruh Penambahan Ragi Roti Dan Lama Waktu Fermentasi Terhadap Glukosa Hasil Hidrolisis Selulosa Ampas Tebu (Saccharum officanarum) Dengan HCl 30% Dalam Pembuatan Bioetanol

4 96 70

Analisis Kadar Bioetanol Dari Glukosa Hasil Hidrolisis Sabut Kelapa (Cocos Nucifera) Dengan Variasi Lama Fermentasi

3 13 73

Studi Perbandingan Penambahan Variasi Ragi Tape dan Ragi Roti Dalam Pembuatan Bioetanol Dari Fermentasi Glukosa Hasil Hidrolisis Selulosa Tongkol Jagung Manis (Zea Mays L. Saccharata)

7 37 73

PRARANCANGAN PABRIK BIOETANOL DARI JERAMI PADI DENGAN PROSES HIDROLISIS DAN FERMENTASI Prarancangan Pabrik Bioetanol Dari Jerami Padi Dengan Proses Hidrolisis Dan Fermentasi Kapasitas 64.000 Kilo Liter/Tahun.

0 4 11

PRARANCANGAN PABRIK BIOETANOL DARI JERAMI PADI DENGAN PROSES HIDROLISIS DAN FERMENTASI Prarancangan Pabrik Bioetanol Dari Jerami Padi Dengan Proses Hidrolisis Dan Fermentasi Kapasitas 64.000 Kilo Liter/Tahun.

2 7 12

PENGARUH KONSENTRASI RAGI TERHADAP KADAR ETANOL HASIL FERMENTASI JERAMI PADI (Oryza sativa) SEBAGAI Pengaruh Konsentrasi Ragi Terhadap Kadar Etanol Hasil Fermentasi Jerami Padi (Oryza sativa) Sebagai Bahan Pembuatan Bioetanol Alternatif.

0 1 14

PENGARUH KONSENTRASI RAGI TERHADAP KADAR ETANOL HASIL FERMENTASI JERAMI PADI (Oryza sativa) SEBAGAI BAHAN Pengaruh Konsentrasi Ragi Terhadap Kadar Etanol Hasil Fermentasi Jerami Padi (Oryza sativa) Sebagai Bahan Pembuatan Bioetanol Alternatif.

0 1 10

PEMBUATAN ETHANOL DARI JERAMI PADI DENGAN PROSES HIDROLISIS DAN FERMENTASI.

2 8 55

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jerami Padi - Pengaruh Lama Fermentasi Dan Berat Ragi Roti Terhadap Kadar Bioetanol Dari Proses Fermentasi Glukosa Hasil Hidrolisis Selulosa Jerami Padi Dengan Hcl 30%

0 0 13