nira, aren, sorgum, ubi kayu, jambu mete limbah jambu mete, batang pisang, ubi jalar, jagung, bonggol jagung, jerami, dan bagas ampas tebu. Komarayati,S, dan
Gusmailina,2010
Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan pembuatan bioetanol dari singkong secara fermentasi menggunakan ragi tape oleh Heppy Rikana dan Risky
Adam 2000 dan pembuatan biji durian sebagai energi alternatif oleh Fifi Nurfiana,dkk 2009. Pada penelitian tersebut, ragi tape dapat langsung digunakan
untuk proses fermentasi tanpa mengisolasi mikroba yang ada pada ragi tape tersebut dengan menggunakan HCl 1N untuk hidrolisis.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti berharap dari hasil fermentasi glukosa hasil hidrolisis selulosa jerami padi dengan menggunakan HCl 30 dan ragi roti sehingga
dapat menghasilkan bioetanol.
1.2. Perumusan Masalah
Di Indonesia banyak terdapat area persawahan, dimana masyarakat belum bisa memanfaatkan jerami padi dan hanya dibuang atau dibakar sebagai limbah, sehingga
menjadi permasalahan limbah jika tidak diolah secara maksimal. Dalam hal ini penulis ingin memanfaatkan jerami padi untuk menghasilkan etanol dengan cara
menghidrolisis kandungan selulosanya sehingga menghasilkan glukosa. Glukosa yang dihasilkan kemudian difermentasi menghasilkan etanol. Untuk itu penulis ingin
mengetahui bagaimana pengaruh penambahan ragi roti dan lama fermentasi terhadap kadar bioetanol yang dihasilkan.
Universitas Sumatera Utara
1.3.Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini permasalahan dibatasi pada: 1.
Bahan baku fermentasi adalah glukosa hasil hidrolisis selulosa dari jerami padi produksi dusun Stadiun Kampung Lalang
2. Mikroba yang digunakan berasal dari ragi roti dalam bentuk kemasan dengan
merk Saf Instan. 3.
Variasi lama fermentasi adalah 2, 4 dan 6 hari. 4.
Variasi berat ragi roti adalah 2, 4 dan 6 gram. 5.
Kadar etanol ditentukan secara volumetrik dengan metode oksidasi kalium dikromat. 6.
Kadar glukosa ditentukan dengan metode Nelson-Somogyi.
1.4.Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1. Untuk mengetahui kadar gula reduksi yang diperoleh dari hasil hidrolisis selulosa
jerami padi dengan HCl 30 2. Untuk mengtahui kadar bioetanol yang dihasilkan berdasarkan variasi lama
fermentasi dan banyaknya ragi roti yang digunakan
1.5.Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian diharapkan: 1.
Dapat memberikan informasi mengenai konsentrasi glukosa hasil hidrolisis selulosa dari jerami padi dengan menggunakan HCl 30.
2. Dapat memberikan informasi ilmiah dalam pemanfaatan limbah padat jerami padi
dalam pembentukan bioetanol dengan menggunakan ragi roti. 3.
Dapat memberikan informasi kadar bioetanol yang diperoleh.
Universitas Sumatera Utara
1.6.Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium BiokimiaKimia Bahan Makanan FMIPA- USU, Laboratorium Ilmu Dasar FMIPA-USU, Laboratorium Penelitian FMIPA-
USU, Laboratorium Pusat Penilitian Kelapa Sawit Medan PPKS dan Laboratorium Mikrobiologi FMIPA-USU.
1.7.Metodologi Penelitian
Penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dengan menggunakan jerami padi dimana metode penelitian dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Penelitian dilakukan dengan 4 tahapan yaitu: 1.
Penyedian selulosa jerami padi • Bahan baku adalah jerami padi yang diperoleh dari Dusun Stadiun Kampung
lalang • Proses isolasi selulosa dengan cara delignifikasi jerami padi
2. Penyediaan glukosa dari hidrolisis selulosa jerami padi
• Bahan baku adalah Selulosa yang diisolasi dari jerami padi • Proses konversi selulosa jerami padi menjadi glukosa adalah hidrolisis dengan
menggunakan HCl 30. • Kadar Glukosa dianalisa dengan menggunakan metode Nelson-Somogyi.
3. Fermentasi glukosa dari hidrolisis Selulosa jerami padi untuk menghasilkan
Bioetanol • Substrat yang digunakan pada fermentasi adalah glukosa hasil hidrolisis
selulosa dari jerami padi. • Mikroba yang digunakan berasal dari ragi roti.
• Kadar Bioetanol yang dihasilkan, dianalisa dengan menggunakan metode
titrasi oksidasi kalium dikromat. 4.
Pemurnian Bioetanol hasil Fermentasi • Bioetanol dipisahkan dari sisa glukosa dengan mengunakan alat destilasi.
• Kadar Bioetanol hasil pemisahan dianalisa dengan menggunakan metode
titrasi oksidasi kalium dikromat.
Universitas Sumatera Utara
Adapun variabel–variabel dalam penelitian adalah : 1.
Variabel bebas adalah variabel yang mempunyai pengaruh terhadap kadar etanol,yaitu:
• Konsentrasi glukosa terhadap fermentasi hasil hidrolisis selulosa jerami padi. • Selulosa dari jerami padi
2. Variabel terikat adalah variabel yang terukur terhadap perubahan perlakuan.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat, yaitu : • Kadar etanol.
3. Variabel tetap adalah variabel yang dibuat tetap sehingga tidak menyebabkan
terjadinya perubahan variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel tetap adalah: • Berat Sampel
• Berat Ragi • pH fermentasi yaitu pH= 4-4,5
• Temperatur fermentasi • Kadar gula tetap
• Lama Fermentasi
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Jerami Padi