Trimetoprim diabsorbsi dengan baik di usus dan didistribusikan secara luas dalam cairan dan jaringan tubuh, termasuk cairan serebrospinal. Karena
trimetoprim lebih larut dalam lemak dibandingkan sulfametoksazol, maka volume distribusi trimetoprim lebih banyak dibandingkan sulfametoksazol. Jika 1 bagian
trimetoprim diberikan dengan 5 bagian sulfametoksazol, maka konsentrasi plasma puncaknya adalah pada rasio 1:20 yang merupakan konsentrasi optimal.
Sulfametoksazol lebih banyak terikat pada protein plasma dibandingkan trimetoprim Katzung, 2004.
2.2.4 Efek samping
Biasanya berupa gangguan kulit dan gangguan lambung-usus, stomatitis. Pada dosis tinggi efek sampingnya juga berupa demam dan gangguan fungsi hati
dan kelainan pada darah neutropenia, trombositopenia. Oleh karena itu, penggunaan lebih dari dua minggu hendaknya disertai dengan pengawasan darah.
Resiko kristal uria dapat dihindari dengan meminum lebih dari 1,5 liter air sehari Tjay dan Rahardja, 2002.
2.2.5 Kegunaan
Kombinasi sulfametoksazol dan trimetoprim merupakan pengobatan yang efektif untuk infeksi-infeksi saluran kemih dengan komplikasi, alat kelamin
prostatitis dan saluran cerna Katzung, 2004. Kombinasi sulfametoksazol dan trimetoprim menjadi terapi efektif untuk
berbagai infeksi, meliputi pneumonia akibat Pneumocystis jiroveci, shigelosis, infeksi salmonella sistematik, infeksi saluran kemih, dan beberapa infeksi
Mycobacterium non tuberculosis Katzung, 2007.
Universitas Sumatera Utara
2.2.6 Bentuk sediaan
Kotrimoksazol tersedia dalam bentuk tablet oral yang mengandung 400 mg Sulfametoksazol dan 80 mg trimetoprim atau 800 mg sulfametoksazol dan
160 mg trimetoprim. Untuk anak- anak tersedia dalam bentuk suspensi oral yang mengandung 200 mg Sulfametoksazol dan 40 mg Trimetoprim5 ml, serta tablet
pediatrik yang mengandung 100 mg Sulfametoksazol dan 20 mg Trimetoprim. Untuk pemberian intravena tersedia sediaan infus yang mengandung 400 mg
Sulfametoksazol dan 80 mg Trimetoprim5 ml Gunawan, 2007.
2.2.7 Dosis
Dosis dewasa 800 mg Sulfametoksazol dan 160 mg Trimetoprim setiap 12 jam. Pada infeksi yang berat diberikan dosis lebih besar. Dosis yang dianjurkan
untuk anak-anak adalah Sulfametoksazol 40 mgkgBBhari dan 8 mgkgBBhari Trimetoprim Mariana, 1995.
2.3 Kromatografi
Kromatografi pertama kali dikembangkan oleh seorang ahli botani Rusia Michael Tswett pada tahun 1903 untuk memisahkan pigmen berwarna dalam
tanaman dengan cara perkolasi ekstrak petroleum eter dalam kolom gelas yang berisi kalsium karbonat Johnson dan Stevenson, 1991.
Teknik kromatografi telah berkembang dan telah digunakan untuk memisahkan berbagai macam komponen yang kompleks, baik komponen organik
maupun komponen anorganik. Saat ini kromatografi merupakan teknik pemisahan yang paling umum dan paling sering digunakan dalam bidang kimia untuk
Universitas Sumatera Utara