BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Desa Pelawi Selatan adalah salah satu desa yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat dengan luas wilayah 656 Ha. Jarak Desa
Pelawi dari Ibukota Kabupaten berkisar 30 km dan dari pusat pemerintahan Sumatera Utara berjarak 82 km. Jumlah penduduk di Desa Pelawi Selatan sebanyak 8485 jiwa.
Desa Pelawi Selatan mempunyai batas-batas sebagai berikut : 1.
Sebelah Utara : Berbatasan dengan Teluk Meku
2. Sebelah Selatan
: Berbatasan dengan Pelawi Utara 3.
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Securai Selatan
4. Sebelah Barat
: Berbatasan dengan Brandan Timur Sumber air bersih penduduk di Desa Pelawi Selatan yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari adalah : 1.
Sumur gali sebanyak : 1038 kk
2. Sumur pompa
: 35 kk 3.
Perusahaan Air Minum PAM sebanyak : 250 kk 4.
Sungai sebanyak : 50 kk
Berdasarkan laporan Puskesmas Pelawi Selatan, 10 penyakit terbesar yang sering diderita masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Pelawi Selatan adalah : ISPA,
Diare, Lambung, Hypertensi, Diabetes Melitus, Penyakit Mata, Dermatitis, Reumatik, Asma dan Caries gigi.
4.2. Hasil Penelitian 4.2.1. Kadar Besi Fe Sampel Air Sumur Gali
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap air sumur gali sebelum dan sesudah dilakukan pengolahan dengan menggunakan pengolahan air
bersih dengan kombinasi jarak jatuh pada aerasi bertingkat dan diameter pasir pada saringan pasir, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.1. Persentase Perbedaan Kadar Fe Sampel Air Sumur Gali Sebelum dan
Sesudah Melewati Pengolahan Air Bersih dengan Kombinasi Jarak Jatuh pada Aerasi Bertingkat dan Diameter Pasir pada Saringan Pasir
No. Kombinasi
Kadar Fe mgl Rata-rata
Kadar Fe Sesudah
mgl Perbeda
an Kadar
Fe mgl Penuruna
n Kadar Fe
Sebelum Sesudah
Ulangan 1, 2 dan 3
1 Aerasi bertingkat
dengan jarak jatuh 25 cm
A. Dengan diameter pasir 0,5 mm
3,0715 0,1025
0,1295 2,942
95,78 0,0978
0,1884 B. Dengan diameter
pasir 1 mm 3,0715
0,2164 0,2362
2.8353 92,3
0,2428 0,2494
C. Dengan diameter pasir 2 mm
3,0715 0,1082
0,1157 2.9558
96,23 0,1132
0,1257
Tabel 4.1 Lanjutan
2 Aerasi bertingkat
dengan jarak jatuh 30 cm
A. Dengan diameter pasir 0,5 mm
3,0715 0,0963
0,0966 2.9749
96,85 0,0935
0,1001 B. Dengan diameter
pasir 1 mm 3,0715
0,1382 0,148
2.9235 95,18
0,1594 0,1465
C. Dengan diameter pasir 2 mm
3,0715 0,1037
0,106 2.9655
96,54 0,1126
0,1017 3
Aerasi bertingkat dengan jarak jatuh 35
cm
A. Dengan diameter pasir 0,5 mm
3,0715 0,0619
0,067 3.0045
97,81 0,0806
0,0585 B. Dengan diameter
pasir 1 mm 3,0715
0,0369 0,1001
2.9714 96,74
0,1554 0,1081
C. Dengan diameter pasir 2 mm
3,0715 0,1011
0,082 2.9895
97,33 0,1012
0,0439
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa terdapat penurunan kadar besi Fe air sumur gali. Rerata penurunan kadar Fe pada Aerasi bertingkat dengan jarak jatuh
25 cm dengan diameter pasir 0,5 mm sebesar 0.1295 mgl dengan perbedaan penurunan 2,942 mgl dan persentasi penurunan 95,78 . Rerata penurunan kadar Fe
pada aerasi bertingkat dengan jarak jatuh 25 cm dengan diameter pasir 1 mm
sebesar 0.2362 mgl dengan perbedaan penurunan 2,8353 mgl dan persentasi penurunan 92,3 . Rerata penurunan kadar Fe pada aerasi bertingkat dengan jarak
jatuh 25 cm dengan diameter pasir 2 mm sebesar 0.1157 mgl dengan perbedaan penurunan 2,9558 mgl dan persentasi penurunan 96,23 . Rerata penurunan kadar
Fe pada aerasi bertingkat dengan jarak jatuh 30 cm dengan diameter pasir 0,5 mm sebesar 0.0966 mgl dengan perbedaan penurunan 2,9749 mgl dan persentasi
penurunan 96,85 . Rerata penurunan kadar Fe pada aerasi bertingkat dengan jarak jatuh 30 cm dengan diameter pasir 1 mm sebesar 0.148 mgl dengan perbedaan
penurunan 2,9235 mgl dan persentasi penurunan 95,18 . Rerata penurunan kadar Fe pada aerasi bertingkat dengan jarak jatuh 30 cm dengan diameter pasir 2 mm
sebesar 0.106 mgl dengan perbedaan penurunan 2,9655 dan persentasi penurunan 96,54 . Rerata penurunan kadar Fe pada aerasi bertingkat dengan jarak jatuh 35
cm dengan diameter pasir 0,5 mm sebesar 0.067 mgl dengan perbedaan penurunan 3.0045 mgl dan persentasi penurunan 97,81 . Rerata penurunan kadar Fe pada
aerasi bertingkat dengan jarak jatuh 35 cm dengan diameter pasir 1 mm sebesar 0.1001 mgl dengan perbedaan penurunan 2,9714 mgl dan persentasi penurunan
96,74 . Rerata penurunan kadar Fe pada aerasi bertingkat dengan jarak jatuh 35 cm dengan diameter pasir 2 mm sebesar 0.082 mgl dengan perbedaan penurunan
2,9895 mgl dengan persentasi penurunan 96,74 .
Grafik 4.1 . Persentase Perbedaan Kadar Fe Sampel Air Sumur Gali sebelum dan sesudah Melewati Pengolahan Air Bersih dengan Kombinasi
Jarak Jatuh pada Aerasi Bertingkat dan Diameter Pasir pada Saringan Pasir
Persentase perbedan kadar Fe tertinggi seperti yang dapat dilihat pada Grafik 4.1 adalah pada kombinasi perlakuan ke 7, yaitu aerasi bertingkat dengan jarak jatuh
35 cm dengan diameter pasir 0,5 mm sebesar persentasi penurunan 97,81 .
Penurunan Kadar Fe
4.2.2. Kadar Mangan Mn Sampel Air Sumur Gali
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap air sumur gali sebelum dan sesudah dilakukan pengolahan dengan menggunakan pengolahan air
bersih dengan kombinasi jarak jatuh pada aerasi bertingkat dan diameter pasir pada saringan pasir, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.2. Persentase perbedaan Kadar Mn Sampel Air Sumur Gali Sebelum dan
Sesudah Melewati Pengolahan Air Bersih dengan Kombinasi jarak jatuh pada Aerasi Bertingkat dan Diameter Pasir pada Saringan Pasir
No. Kombinasi
Kadar Mn mgl Rata-rata
Kadar Mn Sesudah
mgl Perbeda
an Kadar
Mn mgl
Penuruna n Kadar
Mn Sebelum
Sesudah Ulangan 1,
2 dan 3
1 Aerasi bertingkat
dengan jarak jatuh 25 cm
A. Dengan diameter pasir 0,5 mm
0,5671 0,0692
0,0663 0,5008
88,3 0,0672
0,0626 B. Dengan diameter
pasir 1 mm 0,5671
0,1521 0,1623
0,4048 71,3
0,1861 0,1488
C. Dengan diameter pasir 2 mm
0,5671 0,2412
0,2445 0,3226
56,8 0,2995
0,1930 2
Aerasi bertingkat dengan jarak jatuh 30
cm A. Dengan diameter
pasir 0,5 mm 0,5671
0,0148 0,0150
0,5521 97,3
0,0154 0,015
B. Dengan diameter pasir 1 mm
0,5671 0,1423
0,1471 0,4200
74,06 0,1507
Tabel 4.2. Lanjutan
0,1484 C. Dengan diameter
pasir 2 mm 0,5671
0,2356 0,2269
0,3402 59,9
0,2159 0,2294
3 Aerasi bertingkat
dengan jarak jatuh 35 cm
A. Dengan diameter pasir 0,5 mm
0,5671 0,0051
0,0091 0,5580
98,3 0,0048
0,0176 B. Dengan diameter
pasir 1 mm 0,5671
0,1227 0,0971
0,4700 82,8
0,1121 0,0566
C. Dengan diameter pasir 2 mm
0,5671 0,2496
0,2388 0,3283
57,8 0,2838
0,1831
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa terdapat penurunan kadar mangan Mn air sumur gali. Rerata penurunan kadar Mn pada aerasi bertingkat dengan jarak
jatuh 25 cm dengan diameter pasir 0,5 mm sebesar 0.0633 mgl dengan perbedaan
penurunan 0,5008 mgl dan persentase penurunan 88,3 . Rerata penurunan kadar Mn pada aerasi bertingkat dengan jarak jatuh 25 cm dengan diameter pasir 1 mm
sebesar 0.1623 mgl dengan perbedaan penurunan 0,4048 mgl dan persentase
penurunan 71,3 . Rerata penurunan kadar Mn pada aerasi bertingkat dengan jarak jatuh 25 cm dengan diameter pasir 2 mm sebesar
0.2445 mgl dengan perbedaan penurunan 0,3226 mgl dan persentase penurunan 56,8 . Rerata penurunan kadar
Mn pada aerasi bertingkat dengan jarak jatuh 30 cm dengan diameter pasir 0,5
mm sebesar 0.0150 mgl dengan perbedaan penurunan 0,5521 mgl dan persentase
penurunan 97,3 . Rerata penurunan kadar Mn pada aerasi bertingkat dengan jarak
jatuh 30 cm dengan diameter pasir 1 mm sebesar 0.1471 mgl dengan perbedaan
penurunan 0,4200 mgl dan persentase penurunan 74,06 . Rerata penurunan kadar Mn pada
aerasi bertingkat dengan jarak jatuh 30 cm dengan diameter pasir 2 mm sebesar
0.2269 mgl dengan perbedaan penurunan 0,3402 mgl dan persentase penurunan 59,9 . Rerata penurunan kadar Mn pada aerasi bertingkat dengan jarak
jatuh 35 cm dengan diameter pasir 0,5 mm sebesar 0.091 mgl dengan perbedaan
penurunan 0,5580 mgl dan persentase penurunan 98,3 . Rerata penurunan kadar Mn pada
aerasi bertingkat dengan jarak jatuh 35 cm dengan diameter pasir 1 mm sebesar
0.0971 mgl dengan perbedaan penurunan 0,4700 mgl dan persentase
penurunan 82,8 . Rerata penurunan kadar Mn pada aerasi bertingkat dengan jarak
jatuh 35 cm dengan diameter pasir 2 mm sebesar 0.2388 mgl dengan perbedaan
penurunan 0,3283 mgl dan persentase penurunan 57,8 .
Grafik 4.2 . Persentase Perbedaan Kadar Mn Sampel Air Sumur Gali sebelum dan sesudah Melewati Pengolahan Air Bersih dengan Kombinasi
Jarak Jatuh pada Aerasi Bertingkat dan Diameter Pasir pada Saringan Pasir
Persentase perbedan kadar Fe tertinggi seperti yang dapat dilihat pada Grafik 4.1 adalah pada kombinasi perlakuan ke 7, yaitu aerasi bertingkat dengan jarak jatuh
35 cm dengan diameter pasir 0,5 mm sebesar persentasi penurunan 97,81 .
4.3. Analisa Statistik 4.3.1. Analisa Statistik untuk Kadar Besi Fe
Berdasarkan data hasil penelitian kadar besi Fe yang selanjutnya dianalisis secara statistik, maka hasilnya adalah :
1. Uji Kruskal-Wallis.
Uji Kruskall-Wallis digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan penurunan Fe pada berbagai kombinasi. Menunjukkan bahwa nilai p 0.015 0.05,
artinya Ho ditolak. Sehingga menunjukkan bahwa ada perbedaan kadar Fe pada berbagai kombinasi alat pengolahan air.
Penurunan Kadar Mn
2. Hasil Uji BNT Beda Nyata Terkecil
Uji BNT merupakan salah satu teknik uji beda rerata yang digunakan untuk melihat perbandingan rata-rata pasangan kombinasi alat yang berbeda secara
signifikan. Hasil uji BNT menunjukkan bahwa rerata kadar Fe kombinasi perlakuan ke 7
jarak jatuh 35 cm dengan diameter pasir 0,5 mm berbeda nyata pengaruhnya menurut uji BNT 5 p = 0,000 0,05 dengan nilai mean difference tertinggi
0,1692. 4.3.2.
Analisa Statistik untuk Kadar Mangan Mn
Berdasarkan data hasil penelitian kadar mangan Mn yang selanjutnta dianalisis secara statistic, maka hasilnya adalah :
1. Hasil Uji Kruskal-Wallis.
Uji Kruskall-Wallis digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan penurunan Mn pada berbagai kombinasi. Menunjukkan bahwa nilai p 0.002 0.05,
artinya Ho ditolak. Sehingga menunjukkan bahwa ada perbedaan kadar Mn pada berbagai kombinasi alat pengolahan air.
2. Hasil Uji BNT Beda Nyata Terkecil
Uji BNT merupakan salah satu teknik uji beda rerata yang digunakan untuk melihat perbandingan rata-rata pasangan kombinasi alat yang berbeda secara
signifikan.
Hasil uji BNT menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan ke 7 jarak jatuh 35 cm dengan diameter pasir 0,5 mm berbeda nyata pengaruhnya menurut uji BNT 5
p = 0,000 0,05 dengan nilai mean difference tertinggi 0,2354.
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1. Hasil Pemeriksaan Kadar Besi Fe dan Mangan Mn Sampel Air Sumur Gali di Desa Pelawi Selatan