permanganate. Dalam prakteknya, kebutuhan kalium permanganate ternyata lebih sedikit dari kebutuhan yang dihitung berdasarkan stokhiometri. Hal ini disebabkan
karena terbentuknya mangan dioksida yang berlebihan yang dapat berfungsi sebagai oksidator dan reaksi berlanjut sebagai berikut :
2Fe
2+
2MnO
2
+5H
2
O → 2FeOH
3
+ Mn
2
O
3
+ 4H 3Mn
+ 2+
+ MnO
2
+ 4 H
2
O → 2MnO
3
+ 8 H
+
2.9. Kerangka Konsep
Gambar 2.1. Kerangka Konsep Penelitian
Berdasarkan gambar 2.2 di atas, maka dalam penelitian ini dilakukan pemeriksaan awal kadar Fe dan Mn air sumur gali. Kemudian air dari sumber yang
sama dilakukan pengolahan melewati alat pengolahan air bersih dengan kombinasi jarak jatuh pada aerasi bertingkat dan diameter pasir pada saringan pasir dengan
Jarak Jatuh Aerasi Bertingkat -
25 cm -
30 cm -
35 cm Diameter Pasir pada Saringan
Pasir dengan Penambahan Oksidator KMnO
4
1 -
0,5 mm -
1 mm -
2 mm Kadar Besi Fe
dan Mangan Mn Air Sumur Gali
Kadar Besi Fe dan Mangan Mn
Air Sumur Gali
penambahan Oksidator KMnO
4
1 . Pada alat dilakukan kombinasi jarak jatuh air dan ukuran pasir pada saringan pasir dengan penambahan oksidator KMnO
4
1. Aerasi bertingkat dengan jarak jatuh 25 cm berkombinasi dengan diameter
pasir 0,5 mm pada saringan pasir dengan penambahan Oksidator KMnO 1.
Adapun kombinasinya adalah :
4
2. Aerasi bertingkat dengan jarak jatuh 25 cm berkombinasi dengan diameter
pasir 1 mm pada saringan pasir dengan penambahan Oksidator KMnO 1
.
4
3. Aerasi bertingkat dengan jarak jatuh 25 cm berkombinasi dengan diameter
pasir 2 mm pada saringan pasir dengan penambahan Oksidator KMnO 1
.
4
4. Aerasi bertingkat dengan jarak jatuh 30 cm berkombinasi dengan diameter
pasir 0,5 mm pada saringan pasir dengan penambahan Oksidator KMnO 1
.
4
5. Aerasi bertingkat dengan jarak jatuh 30 cm berkombinasi dengan diameter
pasir 1 mm pada saringan pasir dengan penambahan Oksidator KMnO 1
.
4
6. Aerasi bertingkat dengan jarak jatuh 30 cm berkombinasi dengan diameter
pasir 2 mm pada saringan pasir dengan penambahan Oksidator KMnO 1
.
4
1 .
7. Aerasi bertingkat dengan jarak jatuh 35 cm berkombinasi dengan diameter
pasir 0,5 mm pada saringan pasir dengan penambahan Oksidator KMnO
4
8. Aerasi bertingkat dengan jarak jatuh 35 cm berkombinasi dengan diameter
pasir 1 mm pada saringan pasir dengan penambahan Oksidator KMnO 1
.
4
9. Aerasi bertingkat dengan jarak jatuh 35 cm berkombinasi dengan diameter
pasir 0,5 mm pada saringan pasir dengan penambahan Oksidator KMnO 1
.
4
Selanjutnya dilakukan pemeriksaan kadar Fe dan Mn setelah melewati masing-masing alat yang telah dikombinasikan untuk selanjutnya mengetahui
seberapa besar perbedaan kadar besi Fe dan mangan Mn air sumur gali dengan menggunakan pengolahan air bersih dengan kombinasi jarak jatuh pada aerasi
bertingkat dan diameter pasir pada saringan pasir. 1
.
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian