Penerapan ISO 9001 di Perusahaan Jasa Konstruksi dan Kontribusinya pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta Penyerapan Tenaga Kerja Kasus di Kabupaten Kampar

(1)

PENERAPAN ISO 9001 DI PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI DAN KONTRIBUSINYA PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

(PAD) SERTA PENYERAPAN TENAGA KERJA KASUS DI KABUPATEN KAMPAR

TRIANDI CHANDRA

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2007


(2)

ABSTRAK

TRIANDI CHANDRA. Penerapan ISO 9001 di Perusahaan Jasa Konstruksi dan Kontribusinya Pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta Penyerapan Tenaga Kerja Kasus di Kabupaten Kampar. Dibimbing oleh Manuwoto sebagai Ketua dan Ernan Rustiadi sebagai anggota Komisi Pembimbing.

Perkembangan perdagangan dunia semakin luas yang semula bilateral, berubah menjadi internasional dan saat ini berubah menjadi perdagangan yang sifatnya global. Keadaan demikian menuntut perlu adanya pihak ketiga yang dapat diterima oleh semua pihak atau banyak negara yang memiliki hubungan dagang. Kesepakatan diantara negara-negara MEE (ketika itu) telah memunculkan sistim standar yang kemudian dikenal dengan International Organization for

Standardization (ISO). Sebuah perusahaan yang menerapkan ISO 9001 akan

memperoleh manfaat sebagai berikut: sistem dokumentasi akan bersifat lebih efektif dan efisien, pengendalian mutu dan pelayanan terhadap pelanggan dapat terpenuhi, adanya koordinasi yang lebih baik, dari awal dapat mendeteksi ketidaksesuaian dalam memenuhi persyaratan dari pelanggan, konsistensi pengendalian mutu yang lebih baik, kepercayaan pelanggan bertambah, disiplin dalam pencatatan mutu bertambah, lebih banyak kesempatan perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya.

Penelitian lapangan yang dilakukan di Kabupaten Kampar Provinsi Riau selama lima bulan, mulai dari bulan April sampai dengan Agustus 2006 terhadap dua puluh perusahan jasa konstruksi telah digunakan sebagai dasar kajian. Hasil kajiannya menunjukkan bahwa berdasarkan jumlah Retribusi Izin Gangguan, Layanan Persampahan dan Kebersihan, IMB, Angkutan Hasil Alam, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Galian Golongan C, Pajak Pemanfaatan Air Tanah, Sumbangan Pihak Ketiga dan Jasa Giro pada tahun 2002-2004, perusahaan jasa konstruksi yang telah menerapkan ISO 9001 memberikan konstribusi pajak dan retribusi yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan jasa konstruksi yang belum menerapkan ISO 9001.

Perusahaan Jasa konstruksi yang telah menerapkan ISO 9001 megalami peningkatan dalam menyerap jumlah karyawan yaitu berkisar antara 64 persen -147 persen. Angka ini lebih besar dibandingkan perusahaan jasa konstruksi yang belum menerapkan ISO 9001 dengan peningkatan penyerapan jumlah karyawan berkisar antara 31 persen – 52 persen. Dengan semakin banyaknya perusahaan jasa konstruksi yang menerapkan ISO 9001 maka diharapkan akan menimbulkan

multiplier effects terhadap kegiatan ekonomi maupun pembangunan daerah di Kabupaten Kampar. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka penulis menyarankan kepada intansi-intansi pemerintah atau non pemerintah agar dapat menerapkan ISO 9001 guna mendapatkan hasil kerja dan manajemen kerja yang optimal.


(3)

PERNYATAAN MENGENAI TUGAS AKHIR DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa Tugas Akhir Penerapan ISO 9001 di Perusahaan Jasa Konstruksi dan Kontribusinya Pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta Penyerapan Tenaga Kerja Kasus di Kabupaten Kampar adalah karya saya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang dditerbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir Tugas Akhir ini.

Pekanbaru, Mei 2007

Triandi Chandra A153024635


(4)

© Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2007 Hak Cipta dilindungi

Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari Institut Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam Bentuk apa pun, baik cetak, fotokopi, microfilm, dan sebagainya


(5)

PENERAPAN ISO 9001 DI PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI

DAN KONTRIBUSINYA PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

(PAD) SERTA PENYERAPAN TENAGA KERJA

KASUS DI KABUPATEN KAMPAR

TRIANDI CHANDRA

Tugas Akhir Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Magister Professional Pada Program Studi Manajemen Pembangunan Daerah

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2007


(6)

Judul Tugas Akhir : Penerapan ISO 9001 di Perusahaan Jasa Konstruksi dan Implikasinya pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta Penyerapan Tenaga Kerja Kasus di Kabupaten Kampar

Nama : Triandi Chandra

NRP : A153024635

Disetujui,

Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Manuwoto, M.Sc Dr. Ir. Ernan Rustiadi, M.Agr

Diketahui,

Ketua Program Studi Dekan Sekolah Pascasarjana Manajemen Pembangunan Daerah

Dr. Ir. Yusman Syaukat M.Ec Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, MS


(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kota Pekanbaru Provinsi Riau pada tanggal 17 Agustus 1979, sebagai anak keempat dari lima bersaudara. Ayah bernama H. Muchlis Miin dan ibu bernama Hj. Ernawati.

Penulis menamatkan pendidikan Sekolah Dasar pada tahun 1992. Pada tahun 0000 penulis menamatkan SLTP dan pada tahun 1996 menamatkan SLTA. Pendidikan Tinggi dimulai pada tahun 1997 dan menamatkannya pada tahun 2000 di Jurusan Finance di Indiana University di Bloomington.

Penulis bekerja sebagai wiraswasta di Perusahaan swasta di Kota Pekanbaru Provisnsi Riau.


(8)

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena hanya dengan karunia dan hidayah-Nya penulis dapat menyusun tugas akhir Pembangunan Daerah dengan judul “Penerapan ISO 9001 Oleh Perusahaan Jasa Konstruksi dan Kontribusinya pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta Penyerapan Tenaga Kerja, Kasus di Kabupaten Kampar”

Tugas Akhir Pembangunan Daerah ini merupakan gambaran penelitian yang dilakukan oleh Penulis sebagai salah satu persyaratan dalam penyelesaian Program Studi Manajemen Pembangunan Daerah di Institut Pertanian Bogor. Obyek kegiatan pengkajian adalah penerapan ISO oleh perusahaan jasa konstruksi dan kaitannya dengan pembangunan daerah di Provinsi Riau khususnya di Kabupaten Kampar.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih sangat jauh dari yang diharapkan baik dari segi teknis maupun substansinya, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan saran dan masukan dari semua pihak untuk bahan perbaikan penulisan Kajian Pembangunan Daerah ini.

Penulis mengucapkan terimah kasih kepada Dr. Ir. Manuwoto, MSc sebagai Pembimbing I dan Dr. Ir. Ernan Rustiadi, M.Agr sebagai Pembimbing II. Penulis juga mengucapkan terimah kasih kepada Ir. Fredian Tonny, MS dan Dr. Ir. Yusman Syaukat, MEc selaku dosen Mata Kuliah Metodologi Kajian Pembangunan Daerah. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak-bapak/Ibu dosen Program Magister Profesional Manajemen Pembangunan Daerah Institut Pertanian Bogor yang telah membagikan ilmunya melalui perkuliahan di Bogor maupun di Pekanbaru. Tidak lupa, penulis ucapkan terima kasih kepada seluruh rekan-rekan sesama mahasiswa Program Magister Profesional Manajemen Pembangunan Daerah dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian bahan penelitian ini.

Pekanbaru, Mei 2007


(9)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR GAMBAR... iv

DAFTAR TABEL... ... v

DAFTAR LAMPIRAN... vi

BAB I : PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang………. ... 1

1.2. Perumusan Masalah……… ... 4

1.3. Tujuan & Manfaat ……… ... 6

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perusahaan Jasa Konstruksi ... 8

2.2. Latar Belakang ISO... 9

2.3. Manfaat ISO 9001 : 2000……….. 9

2.4. Pendapatan Asli Daerah (PAD) ... 12

2.5. Tenaga Kerja……… ... 17

BAB III : METODOLOGI KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran... 19

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian... ... 20

3.3. Metode Analisa... ... 21

3.3.1. Sasaran Penelitian dan Teknik Sampling... 21

3.3.2. Metode Pengumpulan Data... ... 21

3.3.3. Metode Pengolahan dan Analisa Data... ... 21

3.4. Hipotesis………... 22

3.5. Metode Perancangan Program... ... 23

BAB IV : GAMBARAN LOKASI KAJIAN 4.1. Keadaan Umum Kabupaten Kampar ... ... 25

4.1.1. Pemerintahan... 25

4.1.2. Letak Geografis dan Kondisi Wilayah... 25

4.1.3. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakt... 25

4.2. Keadaan Umum Perusahaan Jasa Konstruksi di Kabupaten Kampar... ... 26

4.2.1. Perusahaan-perusahaan yang telah Menerapkan ISO 9001 ... 26

4.2.2 Perusahaan-perusahaan yang Belum Menerapkan ISO 9001 ... 29


(10)

BAB V : HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Manajemen Perusahaan Yang telah Menerapkan ISO 9001... 34

5.2. Kontribusi Penerapan ISO 9001 pada Pendapatan Asli Daerah . . 40

5.3. Kontribusi Penerapan ISO 9001 pada Penyerapan Tenaga Kerja. 54 BAB VI : RANCANGAN PROGRAM 6.1. Visi dan Misi Kabupaten Kampar... 59

6.2. Rencana Program Pelaksanaan ISO 9001 di Perusahaan Jasa Konstruksi ... 60

BAB VII : KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan ... 62

7.2. Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA... 65


(11)

PENERAPAN ISO 9001 DI PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI DAN KONTRIBUSINYA PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

(PAD) SERTA PENYERAPAN TENAGA KERJA KASUS DI KABUPATEN KAMPAR

TRIANDI CHANDRA

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2007


(12)

ABSTRAK

TRIANDI CHANDRA. Penerapan ISO 9001 di Perusahaan Jasa Konstruksi dan Kontribusinya Pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta Penyerapan Tenaga Kerja Kasus di Kabupaten Kampar. Dibimbing oleh Manuwoto sebagai Ketua dan Ernan Rustiadi sebagai anggota Komisi Pembimbing.

Perkembangan perdagangan dunia semakin luas yang semula bilateral, berubah menjadi internasional dan saat ini berubah menjadi perdagangan yang sifatnya global. Keadaan demikian menuntut perlu adanya pihak ketiga yang dapat diterima oleh semua pihak atau banyak negara yang memiliki hubungan dagang. Kesepakatan diantara negara-negara MEE (ketika itu) telah memunculkan sistim standar yang kemudian dikenal dengan International Organization for

Standardization (ISO). Sebuah perusahaan yang menerapkan ISO 9001 akan

memperoleh manfaat sebagai berikut: sistem dokumentasi akan bersifat lebih efektif dan efisien, pengendalian mutu dan pelayanan terhadap pelanggan dapat terpenuhi, adanya koordinasi yang lebih baik, dari awal dapat mendeteksi ketidaksesuaian dalam memenuhi persyaratan dari pelanggan, konsistensi pengendalian mutu yang lebih baik, kepercayaan pelanggan bertambah, disiplin dalam pencatatan mutu bertambah, lebih banyak kesempatan perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya.

Penelitian lapangan yang dilakukan di Kabupaten Kampar Provinsi Riau selama lima bulan, mulai dari bulan April sampai dengan Agustus 2006 terhadap dua puluh perusahan jasa konstruksi telah digunakan sebagai dasar kajian. Hasil kajiannya menunjukkan bahwa berdasarkan jumlah Retribusi Izin Gangguan, Layanan Persampahan dan Kebersihan, IMB, Angkutan Hasil Alam, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Galian Golongan C, Pajak Pemanfaatan Air Tanah, Sumbangan Pihak Ketiga dan Jasa Giro pada tahun 2002-2004, perusahaan jasa konstruksi yang telah menerapkan ISO 9001 memberikan konstribusi pajak dan retribusi yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan jasa konstruksi yang belum menerapkan ISO 9001.

Perusahaan Jasa konstruksi yang telah menerapkan ISO 9001 megalami peningkatan dalam menyerap jumlah karyawan yaitu berkisar antara 64 persen -147 persen. Angka ini lebih besar dibandingkan perusahaan jasa konstruksi yang belum menerapkan ISO 9001 dengan peningkatan penyerapan jumlah karyawan berkisar antara 31 persen – 52 persen. Dengan semakin banyaknya perusahaan jasa konstruksi yang menerapkan ISO 9001 maka diharapkan akan menimbulkan

multiplier effects terhadap kegiatan ekonomi maupun pembangunan daerah di Kabupaten Kampar. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka penulis menyarankan kepada intansi-intansi pemerintah atau non pemerintah agar dapat menerapkan ISO 9001 guna mendapatkan hasil kerja dan manajemen kerja yang optimal.


(13)

PERNYATAAN MENGENAI TUGAS AKHIR DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa Tugas Akhir Penerapan ISO 9001 di Perusahaan Jasa Konstruksi dan Kontribusinya Pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta Penyerapan Tenaga Kerja Kasus di Kabupaten Kampar adalah karya saya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang dditerbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir Tugas Akhir ini.

Pekanbaru, Mei 2007

Triandi Chandra A153024635


(14)

© Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2007 Hak Cipta dilindungi

Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari Institut Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam Bentuk apa pun, baik cetak, fotokopi, microfilm, dan sebagainya


(15)

PENERAPAN ISO 9001 DI PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI

DAN KONTRIBUSINYA PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

(PAD) SERTA PENYERAPAN TENAGA KERJA

KASUS DI KABUPATEN KAMPAR

TRIANDI CHANDRA

Tugas Akhir Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Magister Professional Pada Program Studi Manajemen Pembangunan Daerah

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2007


(16)

Judul Tugas Akhir : Penerapan ISO 9001 di Perusahaan Jasa Konstruksi dan Implikasinya pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta Penyerapan Tenaga Kerja Kasus di Kabupaten Kampar

Nama : Triandi Chandra

NRP : A153024635

Disetujui,

Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Manuwoto, M.Sc Dr. Ir. Ernan Rustiadi, M.Agr

Diketahui,

Ketua Program Studi Dekan Sekolah Pascasarjana Manajemen Pembangunan Daerah

Dr. Ir. Yusman Syaukat M.Ec Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, MS


(17)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kota Pekanbaru Provinsi Riau pada tanggal 17 Agustus 1979, sebagai anak keempat dari lima bersaudara. Ayah bernama H. Muchlis Miin dan ibu bernama Hj. Ernawati.

Penulis menamatkan pendidikan Sekolah Dasar pada tahun 1992. Pada tahun 0000 penulis menamatkan SLTP dan pada tahun 1996 menamatkan SLTA. Pendidikan Tinggi dimulai pada tahun 1997 dan menamatkannya pada tahun 2000 di Jurusan Finance di Indiana University di Bloomington.

Penulis bekerja sebagai wiraswasta di Perusahaan swasta di Kota Pekanbaru Provisnsi Riau.


(18)

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena hanya dengan karunia dan hidayah-Nya penulis dapat menyusun tugas akhir Pembangunan Daerah dengan judul “Penerapan ISO 9001 Oleh Perusahaan Jasa Konstruksi dan Kontribusinya pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta Penyerapan Tenaga Kerja, Kasus di Kabupaten Kampar”

Tugas Akhir Pembangunan Daerah ini merupakan gambaran penelitian yang dilakukan oleh Penulis sebagai salah satu persyaratan dalam penyelesaian Program Studi Manajemen Pembangunan Daerah di Institut Pertanian Bogor. Obyek kegiatan pengkajian adalah penerapan ISO oleh perusahaan jasa konstruksi dan kaitannya dengan pembangunan daerah di Provinsi Riau khususnya di Kabupaten Kampar.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih sangat jauh dari yang diharapkan baik dari segi teknis maupun substansinya, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan saran dan masukan dari semua pihak untuk bahan perbaikan penulisan Kajian Pembangunan Daerah ini.

Penulis mengucapkan terimah kasih kepada Dr. Ir. Manuwoto, MSc sebagai Pembimbing I dan Dr. Ir. Ernan Rustiadi, M.Agr sebagai Pembimbing II. Penulis juga mengucapkan terimah kasih kepada Ir. Fredian Tonny, MS dan Dr. Ir. Yusman Syaukat, MEc selaku dosen Mata Kuliah Metodologi Kajian Pembangunan Daerah. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak-bapak/Ibu dosen Program Magister Profesional Manajemen Pembangunan Daerah Institut Pertanian Bogor yang telah membagikan ilmunya melalui perkuliahan di Bogor maupun di Pekanbaru. Tidak lupa, penulis ucapkan terima kasih kepada seluruh rekan-rekan sesama mahasiswa Program Magister Profesional Manajemen Pembangunan Daerah dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian bahan penelitian ini.

Pekanbaru, Mei 2007


(19)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR GAMBAR... iv

DAFTAR TABEL... ... v

DAFTAR LAMPIRAN... vi

BAB I : PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang………. ... 1

1.2. Perumusan Masalah……… ... 4

1.3. Tujuan & Manfaat ……… ... 6

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perusahaan Jasa Konstruksi ... 8

2.2. Latar Belakang ISO... 9

2.3. Manfaat ISO 9001 : 2000……….. 9

2.4. Pendapatan Asli Daerah (PAD) ... 12

2.5. Tenaga Kerja……… ... 17

BAB III : METODOLOGI KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran... 19

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian... ... 20

3.3. Metode Analisa... ... 21

3.3.1. Sasaran Penelitian dan Teknik Sampling... 21

3.3.2. Metode Pengumpulan Data... ... 21

3.3.3. Metode Pengolahan dan Analisa Data... ... 21

3.4. Hipotesis………... 22

3.5. Metode Perancangan Program... ... 23

BAB IV : GAMBARAN LOKASI KAJIAN 4.1. Keadaan Umum Kabupaten Kampar ... ... 25

4.1.1. Pemerintahan... 25

4.1.2. Letak Geografis dan Kondisi Wilayah... 25

4.1.3. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakt... 25

4.2. Keadaan Umum Perusahaan Jasa Konstruksi di Kabupaten Kampar... ... 26

4.2.1. Perusahaan-perusahaan yang telah Menerapkan ISO 9001 ... 26

4.2.2 Perusahaan-perusahaan yang Belum Menerapkan ISO 9001 ... 29


(20)

BAB V : HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Manajemen Perusahaan Yang telah Menerapkan ISO 9001... 34

5.2. Kontribusi Penerapan ISO 9001 pada Pendapatan Asli Daerah . . 40

5.3. Kontribusi Penerapan ISO 9001 pada Penyerapan Tenaga Kerja. 54 BAB VI : RANCANGAN PROGRAM 6.1. Visi dan Misi Kabupaten Kampar... 59

6.2. Rencana Program Pelaksanaan ISO 9001 di Perusahaan Jasa Konstruksi ... 60

BAB VII : KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan ... 62

7.2. Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA... 65


(21)

DAFTAR GAMBAR

Halaman 1. Keluarga Standar ISO 9001:2000... 2 2. Diagram Alir Pelaksanaan Penelitian tentang Penerapan ISO 9001 di Perusahaan

Jasa Konstruksi dan Implikasinya pada Penyerapan Tenaga Kerja dan

Peningkatan PAD ... 20

3. Perbandingan Izin Gangguan untuk Perusahaan ISO dan Non ISO ... 41

4. Perbandingan Retribusi Pelayanan Sampah dan Kebersihan untuk Perusahaan

ISO dan Non ISO ... 42

5. Perbandingan Izin Mendirikan Bangunan untuk Perusahaan ISO & Non ISO ... 44

6. Perbandingan Retribusi Angkutan Hasil Alam untuk Perusahaan ISO & Non ISO 45

7. Perbandingan Pajak Reklame untuk Perusahaan ISO & Non ISO ... 46

8. Perbandingan Pajak Penerangan Jalan untuk Perusahaan ISO & Non ISO... 47

9. Perbandingan Pajak Galian Golongan C untuk Perusahaan ISO & Non ISO ... 48

10. Perbandingan Pajak Pemanfaatan Air Tanah dan Permukaan untuk Perusahaan

ISO & Non ISO... 49

11. Perbandingan Sumbangan Pihak Ketiga untuk Perusahaan ISO & Non ISO... 51

12. Perbandingan Jasa Giro untuk Perusahaan ISO & Non ISO ... 52

13. Perbandingan Penerimaan Retribusi dan Pajak untuk Perusahaan ISO & Non ISO 54

14. Penerimaan Karyawan pada Perusahaan Jasa Konstruksi yang Telah

Menerapkan ISO 9001 ... 56

15. Penerimaan Karyawan pada Perusahaan Non ISO ... 57


(22)

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Realisasi Penerimaan Pajak Daerah di Kabupaten Kampar Tahun Anggaran

2000-2004... 3 2. Sumber–Sumber PDA di Kabupaten Kampar... 13 3. Persentase Mata Pencaharian Penduduk Kampar ... 26 4. Waktu Pelaksanaan, Sub Bidang yang di ISO 9001 dan Klasifikasi Perusahaan

Jasa Kontruksi ... 34 5. Pengujian Pengaruh Penerapan ISO 9001 Pada Perusahaan Jasa Konstruksi

terhadap Pendapatan Asli Daerah Kab. Kampar (Data 2002-2004) ... 40

6. Penduduk Usia 10 tahun Keatas yang Bekerja Menurut Kab. Kampar dan

Lapangan Usaha Utama Kontruksi tahun 1999 - 2004 ... 55

7. Rekapan Jumlah Karyawan pada Perusahaan Jasa Konstruksi yang telah

Menerapkan ISO 9001 ... 55 8. Rekapan Jumlah Karyawan pada Perusahaan Jasa Konstruksi yang belum


(23)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Daftar Posisi Pegawai dan Jumlah di PT. Hasrat Tata Jaya... 65 2. Daftar Posisi Pegawai dan Jumlah di PT. Johanes Aneka Kotraktor ... 66 3. Daftar Posisi Pegawai dan Jumlah di PT. Bina Riau Jaya ... 67 4. Daftar Posisi Pegawai dan Jumlah di PT. Usaha Kita Lestari ... 68 5. Daftar Posisi Pegawai dan Jumlah di PT. Dharma Abdi Primaju... 69 6. Daftar Posisi Pegawai dan Jumlah di PT. Dharma Abdi Group ... 70 7. Daftar Posisi Pegawai dan Jumlah di PT. Semangat Hasrat Jaya ... 71 8. Daftar Posisi Pegawai dan Jumlah di PT. Bangun Purba Satahi ... 72 9. Daftar Posisi Pegawai dan Jumlah di PT. Ranah Katialo ... 73 10. Daftar Posisi Pegawai dan Jumlah di PT. Indra Sejati... . 74 11. Daftar Posisi Pegawai dan Jumlah di PT. Perbuatan Jaya ... . 75 12. Daftar Posisi Pegawai dan Jumlah di PT. Pratama Jaya ... . 76 13. Daftar Posisi Pegawai dan Jumlah di PT. Hidayah Jasa Perkasa... . 77 14. Daftar Posisi Pegawai dan Jumlah di PT. Kuarta Bumi Sejahtera... . 78 15. Daftar Posisi Pegawai dan Jumlah di PT. Langgadai Sukses Makmur... . 79 16. Daftar Posisi Pegawai dan Jumlah di PT. Santosa Asih Jaya ... . 80 17. Daftar Posisi Pegawai dan Jumlah di PT. Swadarma Perkasa ... . 81 18. Daftar Posisi Pegawai dan Jumlah di PT. Danmas Prima Raya ... . 82 19. Daftar Posisi Pegawai dan Jumlah di PT. Multi Kaya Develindo ... . 83 20. Daftar Posisi Pegawai dan Jumlah di PT. Mitra Kampar... . 84 21. Retribusi dan Pajak Perusahaaan PT. Hasrat Tata Jaya ... . 85 22. Retribusi dan Pajak Perusahaaan PT. Johanes Aneka Kotraktor ... . 86 23. Retribusi dan Pajak Perusahaaan PT. Bina Riau Jaya... . 87 24. Retribusi dan Pajak Perusahaaan PT. Usaha Kita Lestari... . 88 25. Retribusi dan Pajak Perusahaaan PT. Dharma Abdi Primaju ... . 89 26. Retribusi dan Pajak Perusahaaan PT. Dharma Abdi Group... . 90 27. Retribusi dan Pajak Perusahaaan PT. Semangat Hasrat Jaya ... . 91


(24)

28. Retribusi dan Pajak Perusahaaan PT. Bangun Purba Satahi ... . 92 29. Retribusi dan Pajak Perusahaaan PT. Ranah Katialo... . 93 30. Retribusi dan Pajak Perusahaaan PT. Indra Sejati ... . 94 31. Retribusi dan Pajak Perusahaaan PT. Perbuatan Jaya... . 95 32. Retribusi dan Pajak Perusahaaan PT. Pratama Jaya... . 96 33. Retribusi dan Pajak Perusahaaan PT. Hidayah Jasa Perkasa ... . 97 34. Retribusi dan Pajak Perusahaaan PT. Kuarta Bumi Sejahtera ... . 98 35. Retribusi dan Pajak Perusahaaan PT. Langgadai Sukses Makmur ... . 99 36. Retribusi dan Pajak Perusahaaan PT. Santosa Asih Jaya... . 100 37. Retribusi dan Pajak Perusahaaan PT. Swadarma Perkasa ... . 101 38. Retribusi dan Pajak Perusahaaan PT. Danmas Prima Raya... . 102 39. Retribusi dan Pajak Perusahaaan PT. Multi Kaya Develindo... . 103 40. Retribusi dan Pajak Perusahaaan PT. Mitra Kampar ... . 104 41. Uji t Tahun 2002-2004 Untuk Izin Gangguan ... 105 42. Uji t Tahun 2002-2004 untuk Pelayanan Sampah dan Kebersihan ... 106 43. Uji t Tahun 2002-2004 Untuk Izin Mendirikan Bangunan... 107 44. Uji t Tahun 2002-2004 Untuk Angkutan Hasil Alam... 108 45. Uji t Tahun 2002-2004 Untuk Pajak Reklame... 109 46. Uji t Tahun 2002-2004 Untuk Pajak Penerangan Jalan ... 110 47. Uji t Tahun 2002-2004 Untuk Pajak Galian Golongan C ... 111 48. Uji t Tahun 2002-2004 Untuk Pajak Pemanfaatan Air Tanah dan Permukaan ... 112 49. Uji t Tahun 2002-2004 Untuk Sumbangan Pihak ... 113 50. Uji t Tahun 2002-2004 Untuk Jasa Giro ... 114 51. Uji t Tahun 2002-2004 Untuk Jumlah Tenaga Kerja... 115


(25)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Usaha-usaha peningkatan manajemen mengalami perkembangan ke arah penyempurnaan. Pada awalnya hanya terbatas dalam lingkup perusahaan kemudian berkembang ke luar perusahaan. Pada saat ini terdapat banyak perhatian terhadap para pelanggan atau konsumen. Salah satunya adalah permasalahan mutu atau kualitas barang/jasa yang diberikan. Untuk mendapatkan kualitas produk yang baik, maka perusahaan dan konsumen perlu melakukan pengendalian mutu produk baik berupa barang maupun jasa. Namun hal tersebut belumlah dianggap cukup, sehingga perlu pihak ketiga yang sifatnya independen untuk melakukan pengujian serta memberikan sertifikat kendali mutu. Kehadiran pihak ketiga ini dianggap lebih objektif dan dapat memuaskan pihak produsen dan konsumen sehingga mulai muncul badan-badan atau lembaga akreditasi. Badan ini semula adalah suatu lembaga pemerintah atau assosiasi dalam suatu negara dan tugas utamanya adalah mengawasi dan mengakreditasi produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang berada dalam negara, seperti Standar Nasional Indonesia (SNI) dulu namanya SII, dan Japan Industrial Standar (JIS).

Perkembangan perdagangan dunia semakin luas yang semula bilateral, berubah menjadi internasional dan saat ini berubah menjadi perdagangan yang sifatnya global. Keadaan demikian menuntut perlu adanya pihak ketiga yang dapat diterima oleh semua pihak atau banyak negara yang memiliki hubungan dagang. Kesepakatan diantara negara-negara MEE (ketika itu) telah memunculkan sistim standar yang kemudian dikenal dengan International Organization for Standardization (ISO).

International Organization for Standardization (ISO) mempunyai beberapa standar internasional diantaranya ISO 9000 dan ISO 14000. Perbedaan antara ISO 9000 dan ISO 14000 adalah ISO 9000 memfokuskan pada sistem manajemen mutu


(26)

dengan tujuan untuk memuaskan pelanggan dengan mencapai seluruh persyaratan yang telah ditetapkan. Sedangkan ISO 14000 memfokuskan pada bagaimana melindungi lingkungan dari pencemaran.

International Organization for Standardization (ISO) 9001 tahun 2000 mencakup beberapa seri berikut: ISO 9004, ISO 9000, dan ISO 19011. Keluarga dari ISO 9001:2000 ini dapat dilihat sebagaimana Gambar 1.

Gambar 1. Keluarga Standar ISO 9001 Tahun 2000 Gambar 1. Keluarga Standar ISO 9001 Tahun 2000

Setiap perusahan didirikan mempunyai tujuan antara lain untuk memperoleh keuntungan dan kelangsungan hidup perusahaan, untuk pertumbuhan perusahaan dan untuk menjaga nama baik perusahaan tersebut. Dalam mencapai tujuan tersebut perusahaan harus memperhatikan kepuasan pelanggan dan mutu produk yang dijual untuk bertahan hidup dan memenangkan persaingan.

Pada saat ini banyak berdiri perusahaan-perusahaan baik, yang berskala kecil maupun yang berskala besar yang bergerak dalam berbagai bidang. Perkembangan perusahaan-perusahaan tersebut memberikan kontribusi positif dalam pembangunan daerah dimana perusahaan tersebut berdiri. Salah satu contoh adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi. Perusahaan jasa konstruksi tersebut memberikan kontribusi yang cukup berarti bagi PAD suatu daerah melalui pendapatan daerah baik melalui pajak, retribusi, laba perusahaan daerah maupun penerimaan lain-lain. Sebagai contoh adalah kontribusi sektor jasa konstrukis pada PAD di Kabupaten Kampar sebagaimana digambarkan pada Tabel 1.


(27)

Tabel 1. Realisasi Penerimaan Pajak Asli Daerah (PAD)dari Sektor Jasa Konstruksi di Kabupaten Kampar Tahun Anggaran 2000-2004

TAHUN JENIS PAJAK PERUSAHAAN

2000 2001 2002 2003 2004

RETRIBUSI

A. IZIN GANGGUAN 17,740,000 39,862,000 79,474,000

75,000,000

130,738,000 B. PELAYANAN

PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN 6,000,000 7,200,000 88,474,000

98,000,000

198,000,000

C. IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN 36,282,000 32,572,000 187,689,000

210,000,000

360,361,000

D.ANGKUTAN HASIL ALAM 25,000,000 302,000,000 397,500,000

297,000,000

308,000,000

PAJAK

A. PAJAK REKLAME 2,147,000 8,700,000 48,616,000

49,688,000

54,688,000

B. PAJAK PENERANGAN JALAN 1 7,850,000 350,000,000 400,000,000

480,947,000

718,750,000

C. PAJAK GALIAN GOLONGAN C 314,938,500 475,190,953 505,987,906

864,533,255

896,500,000 D. PAJAK PEMANFAATAN AIR BAWAH

TANAH DAN AIR PERMUKAAN 100,000,000 124,500,000 400,000,000 450.000.000 500.000.000

PAJAK LAIN-LAIN

A. SUMBANGAN PIHAK KETIGA 8,000,000 26,250,000 45,000,000

175,000,000

390,000,000

B. JASA GIRO 136,515,000 155,260,000 2,250,000,000

4,250,000,000

5,500,000,000

T O T A L 414,534,000 1,126,344,000 2.036.336.033 4.929.336.350 11.772.987.940

PERSENTASE TERHADAP PAD 11.6% 12% 13.5% 15.5% 16%

Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa persentase PAD dari sektor jasa konstruksi sejak tahun 2000 mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dengan semakin tingginya pendapatan daerah maka daerah dapat lebih leluasa untuk melakukan pembangunan, termasuk pembangunan di sektor fisik prasarana.

Perusahaan yang telah menerapkan International Organization for Standardization (ISO) 9001 di Kabupaten Kampar terdapat 11 buah perusahaan. Keseluruhan perusahaan mempunyai Asphalt Mixing Plant (AMP) yang berguna untuk membuat hotmix dan stone crusher untuk pemecah batu yang dapat


(28)

menghasilkan batu dengan ukuran tertentu untuk kemudian hasilnya digunakan bagi bahan baku hotmix. Perusahaan-perusahaan tersebut dalam menjalankan kegiatannya sehari-hari, baik dalam proses produksi maupun pemasaran, melibatkan banyak karyawan yang diatur dalam suatu organisasi perusahaan dengan tugas dan tangung jawab masing-masing. Perusahaan-perusahaan ini pada umumnya telah melakukan pengaturan organisasi dan personilnya sesuai dengan ketentuan ISO, walaupun, ada juga beberapa diantaranya yang belum melakukan ISO tersebut secara konsisten.

Di Kabupaten Kampar juga terdapat 30 perusahaan jasa konstruksi yang belum menerapkan International Organization for Standardization (ISO) 9001. Sebagian perusahaan tersebut juga mempunyai Asphalt Mixing Plant (AMP) dan stone crusher. Perusahaan-perusahaan tersebut dalam kegiatan sehari-hari juga melibatkan banyak karyawan dalam segala aktifitasnya, namun dengan manajemen yang belum diatur dalam prosedur International Organization for Standardization (ISO) 9001.

Berdasarkan keterangan diatas penulis tertarik untuk melakukan kajian mengenai Penerapan International Organization for Standardization (ISO) 9001 di perusahaan jasa konstruksi dengan membandingkannya pada perusahaan yang belum menerapkan International Organization for Standardization (ISO) 9001 yang berkontribusi terhadap Pembangunan Daerah Kabupaten Kampar. Untuk itu penulis menuangkan dalam tulisan yang berjudul “Penerapan International Organization for Standardization (ISO) 9001 di Perusahaan Jasa Konstruksi dan Kontribusinya pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta Penyerapan Tenaga Kerja. Studi Kasus di Kabupaten Kampar”.

1.2. Perumusan Masalah

Masih sedikitnya perusahaan-perusahaan di Indonesia yang mendapatkan sertifikat ISO 9001 dibandingkan dengan Negara-negara di Asia Tenggara lainnya menunjukkan masih lemahnya kesadaran perusahaan akan pentingnya ISO 9001, sehingga sering ditemui permasalahan didalam perusahaan jasa konstruksi, terutama pada masalah pengendalian mutu dan manajemen mutu. Sedangkan pada saat ini


(29)

sertifikat ISO 9001 merupakan salah satu syarat bagi perusahaan-perusahaan jasa konstruksi daerah agar dapat berkompetisi dengan perusahaan-perusahaan besar yang berskala nasional, bahkan internasional.

Permasalahan yang sering ditemui di dalam perusahaan yaitu kurang jelas dan sering tumpang tindihnya tugas dan wewenang antara personel di perusahaan, tidak adanya kriteria penilaian hasil kerja yang telah dilakukan setiap karyawan dan kurang dilakukannya tindakan pencegahan untuk permasalahan yang timbul. Hal ini disebabkan antara lain karena tindakan perbaikan hanya dilakukan jika masalah yang mengakibatkan terhambatnya proses produksi sudah terjadi. Disamping itu dapat juga disebabkan oleh tidak adanya standarisasi dalam penyimpanan dan penggunaan dokumen disetiap departemen.

Menurut Mulyo dan Sulistijo (2005) Manfaat penerapan ISO 9001 pada perusahaan jasa konstruksi terbagi ke dalam dua kelompok yaitu:

1. Manfaat Internal yang mencakup:

a. Terdapatnya pedoman kerja yang standar

b. Peningkatan sistem kerja yang lebih baik dan konsisten c. Peningkatan efektifitas dan efisiensi kerja perusahaan 2. Manfaat Eksternal yang mencakup:

a. Peningkatan kepercayaan dan kepuasaan pelanggan melalui pemberian jaminan mutu

b. Peningkatan image perusahaan

Peningkatan lingkup dan pangsa pasar.

Dalam menentukan suksesnya pelaksanaan pembangunan, di dalamnya terdapat aspek penentu yang mempunyai bobot terpenting dalam implementasinya, yaitu tersedianya dana pembangunan. Betapapun besarnya target pembangunan daerah yang ingin dicapai dan betapapun telitinya perencanaan pembangunan yang disusun, tidak akan berarti bila tidak ada dana. Salah satu sumber dana untuk pembangunan daerah berasal dari retribusi, pajak, laba perusahaan daerah dan penerimaan lain-lain yang bersumber dari perusahaan-perusahaan yang berlokasi di daerah tersebut. ISO 9001 mempunyai klausal yang mengatur bahwa setiap


(30)

perusahaan yang telah menerapkan ISO 9001 diwajibkan melaksanakan semua perizinan yang diberlakukan pemerintah yang disesuaikan dengan jenis dan fungsi dari perusahaan yang bersangkutan. Dengan semakin banyaknya pengurusan perizinan maka, bisa diasumsikan akan dapat memberikan kontribusi positif terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) baik dari sektor pajak maupun retribusi.

Pertanyaan spesifiknya adalah bagaimana penerapan ISO 9001 di perusahaan jasa konstruksi dan kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD)?

Pesatnya pembangunan di Kabupaten Kampar diharapakan berbanding lurus dengan pengurangan jumlah penganguran yang merupakan salah satu masalah besar dalam bidang ekonomi. Hal ini sesuai dengan visi dan misi Kabupaten Kampar yaitu meningkatkan taraf perekonomian masyarakat dan menuntaskan kemiskinan dengan memberikan pekerjaan dan pendidikan yang layak bagi masyarakat Kabupaten Kampar, maka penerapan ISO 9001 penulis anggap perlu untuk pencapaian visi dan misi tersebut. Pertanyaan spesifiknya adalah sejauh apa penerapan ISO 9001 dapat berimplikasi terhadap perekrutan tenaga kerja di Kabupaten Kampar?

1.3 Tujuan dan Manfaat

Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan umum yang akan dicapai adalah mengkaji kontribusi penerapan ISO 9001 di perusahaan jasa konstruksi terhadap Pendapatan Asli daerah (PAD) dan penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Kampar. Untuk memenuhi tujuan umum tersebut, maka tujuan spesifik dari kajian ini adalah:

1. Mengetahui perbedaan dan seberapa besar kontribusi perusahaan jasa konstruksi terutama perusahaan yang menerapkan International Organization for Standardization (ISO) 9001 terhadap penerimaan PAD Kabupaten Kampar dibandingkan dengan perusahaan yang tidak menerapkan.

2. Mengetahui perbedaan dan seberapa besar penyerapan tenaga kerja yang dilaksanakan oleh perusahaan yang telah menerapkan International Organization for Standardization (ISO) 9001 di Kabuapaten Kampar dibandingkan dengan perusahaan yang tidak menerapkan.


(31)

Adapun manfaat yang diharapkan dari kajian Penerapan International Organization for Standardization (ISO) 9001 di Perusahaan Jasa Konstruksi dan Implikasinya terhadap Pembangunan Kabupaten Kampar adalah:

1. Hasil kajian ini dapat menjadi masukan bagi studi-studi tentang ISO 9001 dari sudut yang berbeda.

2. Memberikan masukan kepada pengambil kebijakan dan pihak-pihak yang berkepentingan tentang peran serta perusahaan jasa konstruksi yang menerapkan ISO 9001 terhadap pembangunan Kabupaten Kampar.


(32)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perusahaan Jasa Konstruksi

Menurut UU RI NO 18 Tahun 1999 Tentang Jasa konstruksi, pengertian jasa konstruksi adalah layanan jasa konsultasi perencanaan pekerjaan kontruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan/atau layanan jasa konsultasi pengawasan pekerjaan konstruksi. Pekerjaan konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian rangkaian kegiatan perencanaan dan atau pelaksanaan beserta pengawasan yang mencakup pekerjaan arsitektural, sipil, mekanikal, elektrikal, dan tata lingkungan masing-masing beserta kelengkapannya untuk mewujudkan suatu bangunan atau bentuk fisik lainnya. Usaha jasa konstruksi dapat berbentuk orang perseorangan atau badan usaha. Bentuk usaha yang dilakukan oleh orang perseorangan hanya dapat melaksanakan pekerjaan yang beresiko kecil, yang berteknologi sederhana dan yang berbiaya kecil. Sedangkan pekerjaan konstruksi yang beresiko besar dan/atau yang berteknologi tinggi dan/atau yang berbiaya besar hanya dapat dilakukan oleh badan usaha yang berbentuk perseroan terbatas atau badan usaha yang dipersamakan.

Dalam Jasa Konstruksi terdapat dua pihak yang mengadakan hubungan kerja berdasarkan hukum, yakni pengguna jasa dan penyedia jasa. Pengguna jasa harus dapat membuktikan kemampuan untuk membayar biaya pekerjaan konstruksi. Penyedia jasa terdiri atas perencana konstruksi, pelaksana konstruksi dan pengawas konstruksi. Badan usaha jasa konstruksi dan orang perseorangan harus bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaannya, dilandasi prinsip-prinsip keahlian sesuai kaidah keilmuan, kepatutan dan kejujuran intelektual dalam menjalankan profesinya dengan mengutamakan kepentingan umum. Kontrak kerja konstruksi sekurang-kurangnya harus memuat uraian mengenai: identitas para pihak, rumusan pekerjaan, masa pertanggunan dan atau pemeliharaan, jumlah tenaga ahli, hak dan kewajiban penyedia jasa dan pengguna jasa, kegagalan bangunan dan aspek lingkungan. (Undang-undang No 18, 1999)


(33)

2.2 Latar Belakang ISO

Kata ISO digunakan oleh Organisasi Internasional untuk Standarisasi atau International Organization for Standardization sebagai nama dari organisasinya. Organisasi ini didirikan pada tahun 1946 di Genewa, Swiss. Tujuan pendiriannya adalah untuk mengembangkan standarisasi diseluruh dunia.

Kata ‘ISO’ yang menjadi nama dari organisasi ini, berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘Isos’ yang berarti ‘sama’ atau ‘ equivalent’. Dalam bentuk modern kata ‘Isos’ kemudian ditransformasi menjadi ‘Iso’ – seperti yang digunakan dalam istilah Isotermis (kesamaan panas), isobar (kesamaan tekanan), dan lain-lain. Kata ini diadopsi oleh Organisasi Internasional untuk standarisasi menjadi nama dari organisasinya disamping karena kemiripan arti kata ini dengan tujuan organisasi, juga karena kata tersebut memiliki bentuk yang paling mendekati dengan singkatan nama organisasi (Mason,2003).

Menghadapi era globalisasi masalah mutu menjadi kata kunci. Manajemen mutu bukan saja merupakan persyaratan formal dengan sertifikat ISO 9001, namun jika prinsip-prinsipnya diterapkan secara konsisten dapat meningkatkan kinerja perusahaan secara dramatis. Dalam konteks ini dapat ditegaskan kembali bahwa tujuan setiap perusahaan didirikan antara lain untuk memperoleh keuntungan, kelangsungan hidup perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan prestise (Swastha & Sukotjo,1982).

2.3 Manfaat ISO 9001:2000

Menurut Zulfadli (2003) sebuah organisasi atau perusahaan yang menerapkan ISO 9001: 2000 akan memperoleh sedikitnya 8 manfaat :

1. Dokumentasi Mutu yang Lebih Baik

International Organization for Standardization (ISO) 9001 memberikan pedoman dalam mengelola sistem dokumentasi agar dokumen-dokumen yang dibuat oleh suatu perusahaan bersifat efektif dan efisien. Setiap perusahaan menentukan tingkat dokumentasi yang dibutuhkan dan media yang digunakan. Hal tersebut tergantung pada faktor-faktor seperti: jenis dan ukuran perusahaan, kompleksitas dan


(34)

interaksi proses-proses, kompleksitas produk, persyaratan pelanggan, persyaratan peraturan perundang-undangan yang berlaku, demontrasi kemampuan personel, dan faktor-faktor lainnya yang dibutuhkan untuk mendemonstrasikan pemenuhan dari persyaratan-persyaratan sistem manajemen mutu.

2. Pengendalian Mutu Secara Sistematik

Menurut Gaspersz (2003) Pengertian ISO, mutu (quality) adalah kadar/tingkat yang dimiliki oleh sekumpulan karakteristik yang melekat (yang menjadi sifat) pada suatu produk atau pelayanan dalam memenuhi persyaratan. Kadar/tingkat tersebut berdasarkan sifatnya dapat dibagi menjadi buruk (poor), baik (good) atau baik sekali (excellent). Menurut Suardi (2003) yang dimaksud dengan persyaratan (requirement) adalah kebutuhan atau harapan (pelanggan) yang ditetapkan, yang secara umum wajib dipenuhi. Dalam ISO 9001 pengendalian mutu harus dimulai dari masing–masing proses yang terdapat dalam perusahaan. Setiap proses adalah input dari proses sesudahnya dan sekaligus merupakan output dari proses sebelumnya. Karena proses-proses tersebut saling berinteraksi satu sama lain dalam satu sistem, maka pengenalan mutu yang baik pada setiap proses tentunya secara keseluruhan sehingga akan menghasilkan suatu pengendalian mutu secara sistematik.

3. Koordinasi yang Lebih Baik

Adanya kesamaan persepsi untuk menghasilkan output yang memenuhi persyaratan dan kebutuhan, mendorong terjadinya kegiatan koordinasi antar proses dalam sistem tersebut. ISO 9001 merancang suatu sistem manajemen mutu yang mengarahkan proses-proses dalam suatu perusahaan agar melakukan koordinasi yang lebih baik.

4. Deteksi Awal Ketidaksesuaian

Ketidaksesuaian (non conformity) adalah ketidak mampuan untuk memenuhi persyaratan, sedangkan cacat (defect) adalah ketidaksesuaian yang berhubungan dengan kegunaan yang ditetapkan atau dimaksudkan. Dengan adanya sistem pengendalian mutu yang baik dan didukung oleh koordinasi antar proses, maka setiap ketidaksesuaian akan dapat dideteksi lebih dini. Karena setiap proses selalu melakukan pemeriksaan terhadap output dari proses lain (sebelumnya), maka


(35)

diharapkan setiap ketidaksesuain yang terjadi dapat segera dikenali, diperbaiki dan dicegah agar tidak berulang kembali.

5. Konsistensi Mutu yang Lebih Baik

Jika semua unsur yang membentuk sistem manajemen mutu melakukan upaya terus menerus untuk memperbaiki kinerja dengan berdasarkan kepada pedoman dan prosedur yang telah didokumentasikan, maka akan dihasilkan konsistensi pengendalian mutu yang lebih baik.

6. Kepercayaan Pelanggan Bertambah

Menurut Todaro (1998) Suatu perusahaan yang menerapkan sistem manajemen mutu International Organization for Standardization (ISO) 9001 dengan baik, akan memberikan rasa aman terhadap pelanggan produk/pelayanannya, dan pada akhirnya meningkatkan kepercayaan (reliability). Kepercayaan tersebut timbul karena pelanggan melihat bahwa kegiatan pemenuhan persyaratan-persyaratannya dikelola secara baik dan memadai. Rasa aman dan kepercayaan ini kemudian akan berkembang menjadi hubungan bisnis yang saling menguntungkan satu sama lain dan berlangsung lama. Sebagai contoh, jika seseorang ingin membeli suatu produk elektronik (seperti televisi) maka orang tersebut sudah akan tentu memilih produk dari perusahaan yang dapat memberikan jaminan mutu terhadap produk yang dihasilkannya. Jaminan mutu tersebut biasa berupa garansi terhadap produk yang dijual. Perusahaan yang berani memberikan garansi terhadap produk-produk yang dijual adalah perusahaan yang yakin bahwa sistem manajemen mutunya telah dikelola dengan baik. Dengan demikian kepercayaan pelanggan terhadap produk-produk yang dijual oleh perusahaan tersebut, akan semakin bertambah.

7. Disiplin dalam Pencatatan Mutu Bertambah

International Organization for Standardization (ISO) 9001 mensyaratkan adanya pengelolaan sistem pencatatan mutu yang baik. Setiap catatan harus jelas, mudah dibaca, dapat diidentifikasikan dan diperoleh kembali dengan mudah. Dengan adanya persyaratan tersebut maka perusahaan akan menerapkan ISO 9001 akan membuat suatu prosedur pencatatan mutu termasuk pengendaliannya, yang


(36)

menciptakan kedisiplinan dalam pencatatan mutu (Devas, Nick, brian, Anne, Kenneth dan Roy, 1989)

8. Lebih Banyak Kesempatan untuk Peningkatan

Penerapan ISO 9001 akan memberikan peluang-peluang bagi peningkatan kinerja perusahaan yang diperoleh dari sistem dokumentasi yang baik, pengendalian mutu secara sistematik, koordinasi antar proses dalam sistem dan disiplin dalam pencatatan. Dengan demikian, setiap ketidaksesuaian dapat dideteksi lebih awal untuk diperbaiki dan dicegah agar tidak berulang kembali. Sedangkan potensi-potensi munculnya masalah akan dapat dikenali, kemudian dicegah agar tidak terjadi.

Penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001 dapat meningkatkan kinerja dan dapat meningkatkan keuntungan perusahaan. Menurut Mason (2004), Manager Llyod’s Register Quality Assurance (LRQA) Services Indonesia, dengan menerapkan sistem manajemen mutu untuk perusahaan kecil dapat meningkatkan keuntungan hingga 300 persen, dibanding pesaingnya yang tidak menggunakan manajemen mutu. Melalui proses perekaman atau pencatatan dari setiap tahapan kegiatan secara lebih rinci dan sistematis yang diterapkan pada sistem manajemen mutu ISO 9001, dapat mengurangi pekerjaan ulang atau perbaikan dan inspeksi disuatu proyek. Menurut Habibudin (2004) sekitar 25 persen biaya proyek, digunakan untuk pekerjaan perbaikan dan sekitar 15 persen biaya proyek untuk pekerjaan biaya inspeksi. Dengan menerapkan manajemen mutu berarti dapat mengurangi biaya untuk perbaikan dan inspeksi. Dengan demikian penerapan ISO jelas akan meningkatkan profit.

2.4 Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Pelaksanaan UU Nomor 22 Tahun 1999 dan UU Nomor 25 Tahun 1999 yang kemudian diperbaharui dengan UU Nomor 32 Tahun 2004 dan UU Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Pendapaatn Asli Daerah telah menyebabkan perubahan yang mendasar mengenai peraturan hubungan pusat dan daerah, khususnya dalam bidang administrasi pemerintahan maupun dalam hubungan keuangan pemerintah pusat dan daerah.


(37)

Pendapatan Asli Daerah (PAD) menurut Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 dan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 adalah penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan Peraturan Daerah. Adapun sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) menurut ketentuan pasal 79 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, terdiri dari:

a. Hasil Pajak Daerah b. Hasil Retribusi Daerah

c. Hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan

d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah Untuk Kabupaten Kampar, struktur PAD disajikan Pada Tabel 2.

Tabel 2. Sumber-sumber PAD di Kabupaten Kampar

PENERIMAAN SEKTOR JENIS PENERIMAAN

JASA KONSTRUKSI NON JASA KONSTRUKSI

Pajak Reklame Pajak Hotel

Pajak Penerangan Jalan Pajak Restoran Pajak Galian Gol C Pajak Hiburan Pajak Pemanfaatan Air

PAJAK DAERAH

Bawah Tanah &

Permukaan

Pelayanan Persampahan & Pelayanan Kesehatan Kebersihan Penggantian Biaya Cetak KTP

Izin Gangguan Parkir Di Tepi Jalan Umum

Angkutan Hasil Alam Pasar

IMB Pengujian Kendaraan Bermotor

Pemakaian Kekayaan Daerah

Retribusi Penyedotan Kakus

Terminal

Rumah Potong Hewan & Pemotongan

Retribusi Peredaran Hasil Hutan

Retribusi Izin Usaha Pertanian

Penjualan Produksi Usaha Daerah

Izin Peruntukan Penggunaan Tanah

Izin Trayek

Izin di Bidang Industri & Perdagangan

RETRIBUSI

Pengolahan Limbah Cair

Jasa Giro Perusahaan Daerah

Sumbangan Pihak Ketiga

Denda Keterlambatan Pelaksanaan Proyek

LABA PERUSAHAAN DAERAH


(38)

Pengembalian PPH Pasal 21

Pengembalian Uang Muka

Pengembalian Dana Rekening Khusus

Pengawasan Kualitas Air

PENDAPATAN

LAIN-LAIN Lain-lain

Sumber: BPS Tahun 1999-2004 Kab. Kampar

Dalam Pasal 2 undang-undang tersebut, pajak daerah digolongkan menjadi dua kategori, yaitu :

1. Jenis Pajak Propinsi

Jenis pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah Propinsi, terdiri dari ; a. Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air

b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

d. Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan

2. Jenis Pajak Kabupaten

Jenis pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah kabupaten/kota terdiri dari ; a. Pajak Hotel

Pajak Hotel adalah pajak yang dipungut atas setiap pelayanan hotel. b. Pajak Restoran

Pajak restoran merupakan pajak yang dipungut atas setiap pelayanan di restoran. Obyek pajak ini adalah setiap pelayanan yang disediakan dengan pembayaran di Restoran.

c. Pajak Reklame

Pajak reklame adalah pajak yang dipungut atas setiap penyelenggaraan reklame. Subjek pajak ini adalah orang pribadi atau badan yang menyelenggarakan atau memesan reklame.

d. Pajak Penerangan Jalan

Pajak Penerangan Jalan adalah pajak yang dipungut atas setiap penggunaan tenaga listrik. Obyek pajak ini adalah penggunaan tenaga listrik yang berasal dari PLN maupun bukan PLN. Subjek pajak ini


(39)

adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan tenaga listrik. Untuk tenaga listrik yang berasal dari PLN, nilai jual tenaga listrik adalah sebesar tagihan biaya pemakaian listrik/rekening listrik.

e. Pajak Parkir

Pajak Parkir adalah pajak yang dipungut atas penyelenggaraan parkir. Obyek pajak ini adalah tempat parkir kendaraan yang dipungut bayaran yaitu ;

1. Penitipan kendaraan bermotor 2. Garasi kendaraan bermotor

3. Tempat lain yang memungut bayaran bagi kendaraan bermotor yang masuk.

f. Pajak pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian Golongan C. Bagi perusahaan jasa konstruksi pengambilan pajak berasal dari:

a. Retribusi

1. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

IMB adalah izin yang diberikan untuk mengatur, mengawasi serta mengendalikan terhadap setiap kegiatan membangun, memperbaiki dan merombak/merobohkan bangunan daerah.(KPT Semarang, 2004)

2. Izin Gangguan

Izin gangguan adalah pemberian izin tempat usaha kepada orang pribadi atau badan dilokasi tertentu yang dapat menimbulkan bahaya, kerugian dan gangguan. Retribusi izin gangguan didasarkan pada luas tempat usaha, tarif, indeks lokasi jalan dan indeks gangguan lingkungan.

3. Izin Bidang Industri dan Perdagangan

Izin Usaha Industri (IUI) diberikan untuk masing-masing jenis industri yang mencakup berbagai komoditi industri didalam lingkup jenis industrinya. Bagi perusahaan yang telah memiliki IUI diberikan kebebasan untuk mengadakan peningkatan produksi, divesifikasi produksi, rehabilitasi dan atau modernisasi sepanjang produksinya tercakup dalam lingkup jenis industrinya, dengan


(40)

tambahan kapasitas tidak melebihi 30 persen dari kapasitas izin yang dimiliki tanpa diwajibkan memiliki Izin perluasan (IP) terlebih dahulu.

b. Laba Perusahaan Daerah 1. Jasa Giro

Jasa Giro adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan jasa konstruksi atau perseorangan untuk pembiayaan di Bank pemerintah maupun Bank swasta. c. Pajak Galian Golongan C

Khusus untuk penerimaan pajak daerah yang berasal dari sektor Pajak Bahan Galian Golongan C, merupakan salah satu sumber pendapatan yang cukup besar bagi daerah, terutama bagi daerah yang kaya akan sumber daya alam seperti NAD, Riau, Sumatera Selatan, Kaltim, Kalbar, Kalteng dan Papua.

Pemungutan Pajak atas Pengambilan dan pengolahan bahan Galian Golongan C di Kabupaten Kampar telah dilakukan sejak tahun 1998, walaupun hingga tahun 1999 tidak 100 persen hasilnya diterima oleh pemerintah kabupaten karena adanya prinsip bagi hasil dengan Pemerintah Provinsi.

Jenis galian golongan C di Kabupaten Kampar terdiri dari: nitrat-nitrat, pospat; asbes, graft, mika, pasir kuarsa, kaolin, gip batu apung, marmar, batu tulis, batu kapur, tawas, granit, andesit, tanat liat dan pasir. Kegiatan eksploitasi bahan galian golongan C adalah pengambilan bahan galian golongan C dari sumber alam di dalam atau permukaan bumi untuk dimanfaatkan sebagai bahan bangunan dan bahan baku industri. Pemungutan pajak pengambilan dan pengolohan bahan galian golongan C di setiap Kabupaten diatur dengan peraturan daerah tentang pajak pengambilan dan pengolahan bahan galian golongan C.

Menurut Undang-undang Nomor 39 Tahun 1967 Dasar pengenaan pajak dihitung dari nilai jual hasil eksploitasi bahan galian golongan C, hasil perkalian antara volume/tonase hasil eksploitasi dengan harga pasar atau harga standar masing-masing bahan galian golongan C. Harga standar ini ditetapkan oleh instansi berwenang dalam bidang pertambangan.


(41)

Pajak pengambilan dan pengolahan bahan galian golongan C merupakan salah satu komponen utama pendapatan asli daerah. Oleh karena itu perlu untuk diketahui kinerja pemungutan pajak tersebut dalam rangka meningkatkan pendapatan asli daerah. Sebelum diberlakukannya UU Nomor 18 Tahun 1997 tentang pajak daerah dan retribusi daerah, penerimaan dari hasil penambangan bahan galian golongan C merupakan komponen dari pos bagi hasil bukan pajak.

Menurut Kaho, 1988 Kontribusi pajak pengambilan dan pengolahan bahan galian golongan C terhadap PAD merupakan rasio antara pajak pengambilan dan pengolahan bahan galian golongan C dalam satu tahun dengan PAD pada tahun yang sama. Semakin tinggi rasio yang diperoleh mengindikasikan semakin tinggi/besar tingkat kontribusi pajak pengambilan dan pengolahan bahan galian golongan C terhadap PAD.

2.5 Tenaga Kerja

Memasuki era perdagangan bebas, setiap perusahaan dituntut untuk dapat selalu meningkatkan daya saingnya agar bisa tangguh menghadapi persaingan. Dalam kaitan inilah, diperlukan kematangan pengelolaan Sumber daya Perusahaan secara efisien dan efektif agar dapat memberikan hasil maksimal bagi perusahaan. Menurut UU No 14 Tahun 1969 tentang Tenaga Kerja, pengertian tenaga kerja adalah tiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik didalam maupun diluar hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Salah satu tantangan yang penting bagi pembangunan yang berpusat pada masyarakat adalah mengubah orientasi birokrasi pembangunan ekonomi pemeritah agar menjadi agensi-agensi yang mampu meningkatkan kapasitas kelembagaan dan pemberdayaan organisasi-organisasi sosial ditingkat lokal dan komunitas (Hadad, 1980)

Pada hakekatnya upaya-upaya pembangunan ditingkat komunitas memfokuskan pada pemberdayaan warga komunitas dengan melakukan power sharing agar masyarakat memiliki kemampuan dan kesataraan dengan beragam stakeholders lainnya. Oleh karena itu, semu stakeholders sebagai pelaku perubahan


(42)

dalam proses pembangunan berupaya memberdayakan warga komunitas ( dari kurang berdaya menjadi lebih berdaya baik pada tingkat individu, keluarga, kelompok-kelompok sosial, ataupun komunitas guna mencapai kehidupan yang lebih baik (Tonny,2003)

Menurut Payne (1979), produktivitas tenaga kerja merupakan rasio output yang dihasilkan dengan input dari sumber-sumber yang digunakan agar dapat mencapai hasil yang diharapkan. Lebih jauh, hasil berhubungan dengan efektivitas pencapaian misi atau prestasi. Sementara itu efektivitas dalam memperoleh hasil berhubungan dengan tingkat efisiensi penggunaan sumber yang ada. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa di dalam produktivitas terdapat hubungan antara efisiensi dan efektivitas.


(43)

BAB III

METODOLOGI KAJIAN

3.1 Kerangka Pemikiran

Peran serta pihak swasta dalam pembangunan di setiap daerah merupakan salah satu wujud pengembangan partisipasi, terutama dalam penyelenggaraan pembangunan didaerah tersebut. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi perusahaan dibidang jasa konstruksi dalam pembangunan. Berbagai kegiatan dan hasil pembangunan seperti jalan, jembatan dan bangunan merupakan bukti nyata kontribusi sektor ini.

Keberadaan perusahaan di bidang jasa konstruksi ini dapat memberikan dampak terhadap peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat umumnya dan peningkatan pendapatan dan kesejahteraan karyawan khususnya. Pendapatan dan kesejahteraan karyawan dapat diupayakan dengan memberdayakan dan memandirikan karyawan dalam melaksanakan tugas dan wewenang serta haknya. Hal tersebut diupayakan dengan membangun daya dan tenaga yang dimiliki karyawan melalui dorongan, motivasi, training dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki serta berusaha untuk dapat mengembangkan potensi tersebut dalam setiap melaksanakan tugas, wewenang dan tanggung jawabnya. Peningkatan produktivitas karyawan dapat diharapkan akan meningkatkan pendapatan perusahaan dan kesejahteraan karyawan. Naiknya pendapatan perusahaan dan kesejahteraan karyawan tentu saja akan membantu pembangunan suatu daerah. Hal ini salah satunya dapat dilihat dari meningkatnya retribusi-retribusi yang diterima oleh daerah-daerah tersebut dari perusahaan yang ada. Peningkatan pendapatan daerah-daerah ini dapat diupayakan melalui pembenahan pengelolaan manajemen perusahaan seperti dengan dilaksanakannya pelatihan ISO 9001 bagi karyawan di perusahaan-perusahaan jasa konstruksi.

Sebuah perusahaan yang menerapkan ISO 9001 akan memperoleh manfaat sebagai berikut: sistem dokumentasi akan bersifat lebih efektif dan efisien,


(44)

pengendalian mutu dan pelayanan terhadap pelanggan dapat terpenuhi, adanya koordinasi yang lebih baik, dari awal dapat mendeteksi ketidaksesuaian dalam memenuhi persyaratan dari pelanggan, konsistensi pengendalian mutu yang lebih baik, kepercayaan pelanggan bertambah, disiplin dalam pencatatan mutu bertambah, lebih banyak kesempatan perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya.

.

Gambar 2. Diagram Alir Pelaksanaan Kajian tentang Penerapan ISO 9001 di Perusahaan Jasa Konstruksi dan Kontribusinya pada Penyerapan Tenaga Kerja dan Peningkatan PAD

3.2 Lokasi dan Waktu Kajian

Pengamatan lapangan dilakukan pada 20 perusahaan yang terbagi kedalam dua kelompok yaitu 10 buah perusahaan yang telah melaksanakan ISO 9001 dan 10 buah perusahaan yang belum melaksanakan ISO 9001. Sepuluh buah perusahaan yang telah melaksanakan ISO 9001 tersebut adalah PT. Hasrat Tata Jaya, PT. Johannes Aneka Kontraktor, PT. Bina Riau Jaya, PT. Usaha Kita Lestari, PT. Dharma Abdi Primaju, PT. Dharma Abdi Group, PT. Semangat Hasrat Jaya, PT. Bangun Purba Satahi, PT. Ranah Katialo dan PT. Indra Sejati. Sedangkan sepuluh buah

PERUMUSAN MASALAH Latar belakang, Permasalahan, tujuan, dan

manfaat, batasan kajian dan keaslian

Penerapan ISO pada Perusahaan Jasa Konstruksi

di Kabupaten Kampar

Bandingkan TINJAUAN

PUSTAKA

LANDASAN TEORI

Pengumpulan Data Primer dan Sekunder

Pengolahan dan Analisa Data

Kontribusipelaksanaan ISO 9001 pada Penyerapan Tenaga Kerja

dan Besaran PAD

Rancangan Program


(45)

perusahaan yang belum melaksanakan ISO 9001 tersebut adalah PT. Perbuatan Jaya, PT. Pratama Jaya, PT. Hidayah Jasa Perkasa, PT. Kuarta Bumi Sejahtera, PT. Virajaya Riau Putra, PT. Sentosa Asih Jaya, PT. Bumi Swadharma Perkasa, PT. Danmas Prima Raya, PT. Multi Kaya Develindo dan PT. Mitra Kampar Perkasa. Keseluruhan perusahaan tersebut berada di Kabupaten Kampar Provinsi Riau.

Pengamatan lapangan ini dilaksanakan selama dua bulan mulai dari bulan April sampai dengan Aguatus 2006. Dasar pertimbangan dipilihnya 20 perusahaan di Kabupaten Kampar adalah karena tersedianya data pendukung berupa data primer dan data sekunder.

3.3 Metode Analisa

3.3.1 Sasaran Pengamatan dan Teknik Sampling

Untuk mendapatkan gambaran tentang penerapan ISO 9001 ke dua puluh perusahaan tersebut, sasaran pengamatan adalah personil pada perusahaan yang bersangkutan yaitu: pimpinan perusahaan, kepala divisi keuangan, kepala teknik, kepala AMP dan kepala personalia. Keseluruhan data perusahaan diambil dengan melakukan wawancara dan teknik pengambilan sample yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu responden yang sengaja dipilih berdasarkan keahlian dan keterkaitan baik secara langsung maupun tidak langsung tehadap penerapan ISO di masing-masing perusahaan.

3.3.2 Metode Pengumpulan Data

Data dikumpulkan terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer dimulai dari wawancara dengan pimpinan perusahaan, kepala divisi keuangan, kepala teknik, kepala AMP dan kepala personalia. Data sekunder mencakup data-data yang diperoleh dari BPS, Dinas Pertambangan, Dispenda serta Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Kampar.

3.3.3 Metode Pengolahan dan Analisa Data

Data yang telah dikumpulkan dilanjutkan dengan penabulasian yang disesuaikan dengan kebutuhan kajian. Setelah data disajikan dalam format tabel, maka dilanjutkan dengan analisa secara kuantitatif maupun kualitatif.


(46)

Untuk mengetahui peranan penerapan ISO 9001 di perusahaan jasa konstruksi terhadap ekonomi daerah, dapat dilakukan dengan menghitung Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan serapan tenaga kerja di Kabupaten Kampar dari perusahaan jasa konstruksi yang bersangkutan. Indikator-indikator ini dipilih karena penulis anggap dapat mewakili kontribusi perusahaan jasa konstruksi terhadap pembangunan daerah, meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat, serta dapat mengetahui pertumbuhan ekonomi untuk sektor bangunan.

Model analisis yang digunakan untuk menerangkan apakah jumlah PAD dan jumlah serapan tenaga kerja perusahaan yang telah menerapkan ISO 9001 lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang belum menerapkan ISO 9001 maka penulis

membandingkan rata-rata PAD (x PAD) dan rata-rata penyerapan tenaga kerja

(x Tenaga Kerja) selama 5 tahun yaitu dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2004. Data

diambil dari 10 buah perusahaan yang telah menerapkan ISO 9001 dan 10 buah perusahaan yang belum menerapkan ISO 9001. Model analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh penerapan ISO 9001 pada perusahaan jasa konstruksi terhadap PAD Kabupaten Kampar adalah melalui Uji t Statistik pada taraf Uji 5%. Sampel diambil sejak tahun awal penerapan ISO 9001 yaitu tahun 2002 sampai tahun 2004.

3.4 Hipotesis

Untuk mengetahui pengaruh penerapan ISO 9001 maka hipotesis yang digunakan adalah :

a. Pajak dan Retribusi

Ho = Rata-rata kedua sample adalah sama (Penerapan ISO 9001 tidak berpengaruh terhadap PAD di Kabupaten Kampar)

Hi = Rata-rata kedua sample adalah berbeda (Penerapan ISO 9001 berpengaruh terhadap PAD di Kabupaten Kampar)

Pengambilan keputusan berdasarkan perbaningan t. hitung dan t. table adalah: a. Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima


(47)

b.Penerimaan Tenaga Kerja

Ho = Rata-rata kedua sampel adalah sama (Penerapan ISO 9001 tidak berpengaruh terhadap penerimaan tenaga kerja di Kabupaten Kampar) Hi = Rata-rata kedua sampel adalah berbeda (Penerapan ISO 9001

berpengaruh terhadap penerimaan tenaga kerja di Kabupaten Kampar) Pengambilan keputusan berdasarkan perbaningan t.hitung dan t. table adalah: c. Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima

d. Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak

Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian seperti yang telah diuraikan diatas maka hipotesis awal yang dapat dikemukakan disini adalah sebagai berikut:

1. Penerapan ISO 9001 pada perusahaan Jasa konstruksi memberikan kontribusi positif terhadap PAD di Kabupaten Kampar.

2. Perusahaan jasa konstruksi yang telah menerapkan ISO 9001 mampu menyerap karyawan lebih banyak dibandingkan dengan perusahaan konstruksi yang belum menerapkan ISO 9001.

3.5 Metode Perancangan Program

Setelah didapatkan hasil dari penerapan ISO 9001 pada 20 perusahaan jasa konstruksi yaitu di PT. Hasrat Tata Jaya, PT. Johannes Aneka Kontraktor, PT. Bina Riau Jaya, PT. Usaha Kita Lestari, PT. Dharma Abdi Primaju, PT. Dharma Abdi Group, PT. Semangat Hasrat Jaya, PT. Bangun Purba Satahi , PT. Ranah Katialo dan PT. Indra Sejati. Serta data manajemen dari perusahaan yang belum menerapkan ISO 9001 yaitu PT. Perbuatan Jaya, PT. Pratama Jaya, PT.Hidayah Jasa Perkasa, PT. Kuarta Bumi Sejahtera, PT. Virajaya Riau Putra, PT. Santosa Asih Jaya, PT.Bumi Swadharma Perkasa, PT.Danmas Prima Raya, PT. Multi Kaya Develindo dan PT. Mitra Kampar Perkasa, maka kedua data tersebut dibandingkan dengan menjadikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan penyerapan tenaga kerja sebagai parameter.

Selanjutnya disusun rancangan program untuk direkomendasikan kepada pihak terkait. Rancangan program dilakukan dengan melibatkan stakeholders


(48)

khususnya Asosiasi Perusahaan Jasa Konstruksi melalui metode partisipasi yaitu dengan Logical Frame Work Approach (LFA).

Langkah-langkah pada perancangan program adalah sebagi berikut : 1. Tahap pendahuluan

Mengkomunikasikan hasil kepada keseluruhan perusahaan diatas dengan cara kuesioner atau interview.

2. Analisis masalah

Informasi yang didapat dari pihak-pihak terkait tersebut selanjutnya dianalisis dan dirumuskan untuk menentukan persoalan utama dan penyebab terjadinya masalah tersebut.

3. Analisis tujuan

Berdasarkan analisis masalah, kemudian ditetapkan tujuan yang hendak dicapai kemudian kembali dikomunikasikan dengan pihak terkait, yaitu pihak-pihak yang menjadi responden pada tahap pendahuluan pada perancangan program ini. Selain itu hasil penelitian disosialisasikan kepada beberapa perusahaan jasa konstruksi yang belum menerapkan ISO 9001.


(49)

BAB IV

GAMBARAN LOKASI KAJIAN

4.1 Keadaan Umum Kabupaten Kampar 4.1.1. Pemerintahan

Kabupaten Kampar merupakan salah satu Kabupaten di Propinsi Riau. Kabupaten ini dibentuk berdasarkan UU No. 12 Tahun 1956. Kemudian dengan diberlakukannya UU No 53 Tahun 1999, maka Kabupaten Kampar resmi dimekarkan menjadi tiga Kabupaten yaitu Kabupaten Pelalawan, Kabuapten Rokan Hulu dan Kabupaten Kampar. Secara administrasi Kabupaten Kampar dibagi menjadi 13 kecamatan, 178 Desa dan tujuh kelurahan (Kampar Government, 2004)

4.1.2 Letak Geografis dan Kondisi Wilayah

Kabupaten Kampar mempunyai letak yang sangat strategis karena merupakan jalur utama yang menghubungkan Riau dengan Sumatera Barat. Secara geografis Kabupaten Kampar berada pada posisi 01o00’40” LU dan 00o27’00” LS, 100o28’30” BT-101o14’30” BT. Luas wilayah Kabupaten Kampar ± 6.591,07 Km2 atau 12.38 persen dari luas wilayah Propinsi Riau.

Daerah Kabupaten Kampar mempunyai keadaan alam yang beriklim tropis dengan temperatur suhu rata-rata 19o C sampai dengan 20oC pada musim kemarau dan pada musim hujan temperatur berkisar antara 31oC sampai 35oC. Curah hujan rata-rata di Kabupaten Kampar 2700 mm sampai 3600 mm, Kabupaten Kampar terletak pada daratan rendah dengan curah hujan rata-rata 2700 mm-3600 mm hampir tiap tahunnya Kabupaten Kampar mengalami kebanjiran.

4.1.3. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat

Penduduk merupakan unsur vital dalam kegiatan ekonomi dan dalam membangun perekonomian, hal ini disebabkan karena penduduk merupakan modal dasar dan juga merupakan objek dari pembangunan dan sekaligus sebagai subyek ekonomi yang memegang peranan penting dalam menjalankan pembangunan nasional.


(50)

Bila ditinjau dari mata pencarian penduduk berdasarkan data kegiatan ekonomi, terlihat bahwa sektor pertanian menempati urutan teratas dengan 20,07 persen, kemudian disusul oleh sektor perkebunan mencapai 18,92 persen dari jumlah penduduk. Hal ini dikarenakan tersedianya lahan yang sangat banyak untuk dijadikan sebagai lokasi bercocok tanam di sektor pertanian dan perkebunan terutama kelapa sawit. Untuk lebih jelasnya mengenai keadaan penduduk dari sumber mata pencaharian di Kabupaten Kampar dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Persentase Mata Pencaharian Penduduk Kampar

No Mata Pencaharian Persentase ( persen)

1 Pertanian 20.07

2 Perkebunan 18.92

3 Perikanan 2.03

4 Peternakan 1.78

5 Industri 17.81

6 Perdagangan 11.77

7 Pertanian lainnya 9.45

8 Jasa 7.86

9 Angkutan 0.89

10 Lain-lain 9.42

Jumlah 100

Sumber : Kampar Government Tahun 2004

4.2. Keadaan Umum Perusahaan Jasa Kontruksi di Kabupaten Kampar 4.2.1 Perusahaan-Perusahaan yang telah Menerapkan ISO 9001

Di Kabupaten Kampar terdapat 10 buah perusahaan yang telah menerapkan ISO 9001. Kesepuluh perusahaan tersebut berlokasi di Kabupaten Kampar dan bergerak dalam bidang jasa konstruksi. Dalam kajian ini penulis menyajikan keseluruhan data dari masing-masing perusahaan dan gambaran umumnya sebagai berikut:

1. PT. Hasrat Tata Jaya

PT. Hasrat Tata Jaya didirikan pada tanggal 11 Oktober 1990. Sejak berdirinya, perusahaan ini telah berhasil membangun + 300 Km ruas jalan di seluruh wilayah


(51)

Indonesia. Proyek-proyek besar berskala nasional dan internasional telah dipercayakan kepada PT. Hasrat Tata Jaya di berbagai lokasi.

Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, PT. Hasrat Tata Jaya memiliki dukungan peralatan yang lengkap dan modern serta instalasi Asphalt Mixing Plant (AMP), Stone Crusher dan Stone Screening. Semua peralatan ini ditempatkan di Jl. Raya Bangkinang Km. 54 dengan luas areal + 40.000 m2. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini adalah berupa campuran aspal panas (hotmix) dengan kapasitas produksi sebanyak 60 ton per jam serta batu pecah, kerikil saring, kerikil jagung, batu mangga, dan pasir.

2. PT. Johannes Aneka Kontraktor

PT. Johanes Aneka Kontraktor didirikan pada tanggal 3 Januari 1985. Sejak berdirinya, perusahaan jasa konstruksi ini telah melaksanakan pembangunan ruas jalan sepanjang + 700 Km di seluruh wilayah Indonesia. Proyek-proyek yang dilaksanakan oleh perusahaan ini merupakan proyek besar berskala nasional dan internasional yang telah dipercayakan oleh berbagai pihak.

Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya perusahaan yang berlokasi di Jl. Rantau Berangin-Tandun Km. 25 dengan luas areal + 30.000 m2 memiliki dukungan peralatan yang lengkap dan modern serta instalasi Asphalt Mixing Plant (AMP), Stone Crusher dan Stone Screening. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini adalah berupa campuran aspal panas (hotmix) dengan kapasitas produksi sebanyak 70 ton per jam serta batu pecah, kerikil saring, kerikil jagung

3. PT. Bina Riau Jaya

PT. Bina Riau Jaya didirikan pada tanggal 24 Mei 1992. Sejak berdirinya, perusahaan yang berlokasi di Jl. Tandun Km. 115 ini telah berhasil membangun + 500 Km ruas jalan di seluruh wilayah Indonesia. Proyek-proyek besar berskala nasional dan internasional telah dipercayakan oleh berbagai pihak dan diberbagai lokasi kepada perusahaan jasa kontruksi ini.

Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya PT. Bina Riau Jaya dilengkapi dengan peralatan yang lengkap dan modern serta instalasi Asphalt Mixing Plant (AMP), Stone Crusher dan Stone Screening. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan


(52)

ini adalah berupa campuran aspal panas (hotmix) dengan kapasitas produksi sebanyak 60 ton per jam serta batu pecah, kerikil saring, kerikil jagung

4. PT. Usaha Kita Lestari

PT. Usaha Kita Lestari didirikan pada tanggal 4 April 1992. Sejak berdirinya, PT. Usaha Kita Lestari telah membangun + 350 Km ruas jalan di seluruh wilayah Indonesia. Proyek-proyek besar berskala nasional dan internasional telah dipercayakan oleh berbagai pihak dan diberbagai lokasi kepada PT. Usaha Kita Lestari

Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya perusahaan yang berlokasi di Jl. Raya Teratak Buluh -Pekanbaru Km 21 dengan luas areal + 35.000 m2 ini memiliki dukungan peralatan yang lengkap dan modern serta instalasi Asphalt Mixing Plant (AMP), Stone Crusher dan Stone Screening. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini adalah berupa campuran aspal panas (hotmix) dengan kapasitas produksi sebanyak 70 ton per jam serta batu pecah, kerikil saring, kerikil jagung.

5. PT. Dharma Abdi Primaju

PT. Drama Abdi Primaju didirikan pada tanggal 14 Oktober 1993. Sejak berdirinya, perusahaan konstruksi ini telah membangun + 200 Km ruas jalan di seluruh wilayah Indonesia. Perusahaan yang berlokasi di Jl. Raya Pekanbaru-Bangkinang Km 23 ini memiliki dukungan peralatan yang lengkap dan modern serta instalasi Asphalt Mixing Plant (AMP), Stone Crusher dan Stone Screening. Perusahaan ini telah berhasil melaksanakan proyek-proyek besar berskala nasional dari berbagai pihak baik itu intansi pemerintah maupun swasta.

6. PT. Dharma Abdi Group

PT. Darma Abdi Group didirikan pada tanggal 28 Februari 1985. Sejak berdirinya, PT. Darma Abdi Group telah membangun + 100 Km ruas jalan di seluruh wilayah Indonesia. Perusahaan yang berlokasi di Jl. Raya Pekanbaru-Bangkinang Km 35 ini memiliki dukungan peralatan yang lengkap dan modern serta instalasi Asphalt Mixing Plant (AMP), Stone Crusher dan Stone Screening. Proyek-proyek besar berskala nasional dan internasional telah dipercayakan oleh berbagai pihak dan diberbagai lokasi kepada PT. Darma Abdi Group.


(53)

7. PT. Semangat Hasrat Jaya

PT. Semangat Hasrat Jaya didirikan pada tanggal 11 Oktober 1990. Sejak berdirinya, PT. Semangat Hasrat Jaya telah membangun + 200 Km ruas jalan di seluruh wilayah Indonesia. Berbagai jenis proyek baik yang berkala besar maupun berskala kecil telah dilaksankan oleh perusahaan yang berlokasi di Jl. Raya Pekanbaru–Bangkinang Km 34 ini memiliki dukungan peralatan yang lengkap dan modern serta instalasi Asphalt Mixing Plant (AMP), Stone Crusher dan Stone Screening.

8. PT. Bangun Purba Satahi

PT. Bangun Purba Satahi didirikan pada tanggal 21 Juni 1995. Sejak awal berdiri sampai Sekarang, perusahaan yang berlokasi di Jl. Raya Tandun Km. 18 ini memiliki dukungan peralatan yang lengkap dan modern serta instalasi Asphalt Mixing Plant (AMP), Stone Crusher dan Stone Screening. PT. Bangun Purba Satahi telah melaksanakan pembangunan ruas jalan sepanjang + 175 Km yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

9. PT. Ranah Katialo

PT. Ranah Katialo didirikan pada tanggal 28 Juli 1994. Sejak berdirinya, Perusahaan yang berlokasi di Jl. Raya Tandun Km 65 ini, telah membangun + 100 Km ruas jalan yang tersebar di berbagai di Indonesia. PT. Ranah Katialo juga dilengkapi dengan peralatan yang lengkap dan modern serta instalasi Asphalt Mixing Plant (AMP), Stone Crusher dan Stone Screening

10. PT. Indra Sejati

PT. Indra Sejatididirikan pada tanggal 28 Februari 1985. Sejak berdirinya sampai sekarang perusahaan yang berlokasi di Jl. Raya Pekanbaru-Bangkinang Km 37 telah berhasil membangun + 100 Km ruas jalan yang tersebar di berbagai daerah di Provinsi Riau. Preusan ini juga dilengkapi dengan instalasi Asphalt Mixing Plant (AMP), Stone Crusher dan Stone Screening yang lengkap dan modren.

4.2.2 Perusahaan-Perusahaan yang Belum Menerapkan ISO 9001

Perusahan jasa konstruksi di Kabupaten Kampar yang belum menerapkan ISO 9001 berjumlah 30 buah Perusahaan. Namun dalam kajian ini peneliti hanya


(54)

mengambil 10 buah perusahaan sebagai sample. Adapun gambaran umum 10 buah perusahaan yang belum melaksanakan ISO 9001 dan akan menjadi bahan kajian pada penelitian ini adalah:

1. PT. Perbuatan Jaya

PT. Perbuatan Jaya didirikan pada tanggal 10 Januari 1992 di Kabupaten Kampar. Sejak awal pendiriannya sampai sekarang perusahaan yang berlokasi di Jl. Raya Pekanbaru-Bangkinang Km 19 ini telah berhasil membangun + 200 Km ruas jalan yang tersebar pada beberapa daerah di Indonesia. Perusahaan ini memiliki dukungan peralatan yang lengkap dan modern serta instalasi Asphalt Mixing Plant (AMP), Stone Crusher dan Stone Screening. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini adalah berupa campuran aspal panas (hotmix) dengan kapasitas produksi sebanyak 70 ton per jam serta batu pecah, kerikil saring, kerikil jagung.

2. PT. Pratama Jaya

PT. Pratama Jaya didirikan pada tanggal 22 Juni 1990 di Kabupaten Kampar. Perusahaan ini berlokasi di JL.Raya Tandun Km 32. Perusahaan ini memiliki dukungan peralatan yang lengkap dan modern serta instalasi Asphalt Mixing Plant (AMP), Stone Crusher dan Stone Screening. Semenjak waktu berdirinya perusahaan ini telah berhasil membangun + 200 Km ruas jalan yang tersebar pada berbagai daerah di seluruh wilayah Indonesia.

3. PT. Hidayah Jaya Perkasa

PT. Hidayah Jaya Perkasa didirikan pada tanggal 1 April 1993. Sejak berdirinya, perusahaan jasa konstruksi ini telah melaksanakan pembangunan ruas jalan sepanjang + 500 Km yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Proyek-proyek besar berskala nasional dan internasional telah dipercayakan oleh berbagai pihak dan diberbagai lokasi kepada perusahaan yang memiliki areal pengolah sirtu seluas + 30.000 m2. Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya perusahaan yang berlokasi di Jl. Raya Bangkinang Km 65 ini memiliki dukungan peralatan yang lengkap dan modern serta instalasi Asphalt Mixing Plant (AMP), Stone Crusher dan Stone Screening. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini adalah berupa campuran aspal


(55)

panas (hotmix) dengan kapasitas produksi sebanyak 60 ton per jam serta batu pecah, kerikil saring, kerikil jagung

4. PT. Kuarta Bumi Sejahtera

PT. Kuarta Bumi Sejahtera didirikan pada tanggal 24 Mei 1992. Sejak berdirinya, PT. Kuarta Bumi Sejahtera telah membangun + 500 Km ruas jalan di seluruh wilayah Indonesia. Proyek-proyek besar berskala nasional dan internasional telah dipercayakan oleh berbagai pihak dan diberbagai lokasi kepada perusahaan yang berlokasi di Jl. Tandun Km. 125. Perusahaan ini memiliki dukungan peralatan yang lengkap dan modern serta instalasi Asphalt Mixing Plant (AMP), Stone Crusher dan Stone Screening. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini adalah berupa campuran aspal panas (hotmix) dengan kapasitas produksi sebanyak 60 ton per jam serta batu pecah, kerikil saring, kerikil jagung campuran aspal panas (hotmix) dengan kapasitas produksi sebanyak 60 ton per jam serta batu pecah, kerikil saring, kerikil jagung.

5. PT. Langgadai Sukses Makmur

PT. Langgadai Sukses MaKmur didirikan pada tanggal 10 Januari 1992 di Kabupaten Kampar. Perusahaan yang berlokasi di Jl. Imam munandar Km 21 telah berhasil membangun + 200 Km ruas jalan di seluruh wilayah Indonesia. Perusahaan ini memiliki dukungan peralatan yang lengkap dan modern serta instalasi Asphalt Mixing Plant (AMP), Stone Crusher dan Stone Screening.

6. PT. Santosa Asih Jaya

PT. Santosa Asih Jaya didirikan pada tanggal 24 Mei 1992. Sejak berdirinya, PT. Santosa Asih Jaya telah membangun + 500 Km ruas jalan di seluruh wilayah Indonesia. Proyek-proyek besar berskala nasional dan internasional telah dipercayakan oleh berbagai pihak dan diberbagai lokasi kepada PT. Santosa Asih Jaya.

Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya perusahaan yang berlokasi di Jl. Raya kebun durian Km. 75 dengan luas areal + 30.000 m2 ini memiliki dukungan peralatan yang lengkap dan modern serta instalasi Asphalt Mixing Plant (AMP), Stone Crusher dan Stone Screening. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini


(56)

adalah berupa campuran aspal panas (hotmix) dengan kapasitas produksi sebanyak 60 ton per jam serta batu pecah, kerikil saring, kerikil jagung

7. PT. Bumi Swadharma Perkasa

PT. Bumi Swadharma Perkasa didirikan pada tanggal 27 Januari 1995 di Kabupaten Kampar. Perusahaan ini telah berhasil membangun + 200 Km ruas jalan di seluruh wilayah Indonesia. Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya perusahaan yang berlokasi di Jl. Raya Pekanbaru-Bangkinang Km 89 dengan luas areal + 20.000 m2 ini memiliki dukungan peralatan yang lengkap dan modern serta instalasi Asphalt Mixing Plant (AMP), Stone Crusher dan Stone Screening. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini adalah berupa campuran aspal panas (hotmix) dengan kapasitas produksi sebanyak 60 ton per jam serta batu pecah, kerikil saring, kerikil jagung 8. PT. Danmas Prima Raya

PT. Danmas Prima Raya didirikan pada tanggal 18 Februari 1993 di Kabupaten Kampar. Perusahaan ini telah berhasil membangun + 200 Km ruas jalan yang tersebar di seluruh daerah di Indonesia. Perusahaan Jasa konstruksi yang berlokasi di Jl. Raya Pekanbaru-Bangkinang Km 27 mempunyai wilayah pengolahan sirtu seluas + 25.000 m2. Perusahaan ini memiliki dukungan peralatan yang lengkap dan modern serta instalasi Asphalt Mixing Plant (AMP), Stone Crusher dan Stone Screening.

9 . PT. Multi Kaya Develindo

PT. Multi Kaya Develindo didirikan pada tanggal 5 Januari 1993 di Kabupaten Kampar. Perusahaan ini berlokasi di Jl. Raya Tandun Km 31 dengan memiliki luas areal pengolahan + 20.000 m2. Perusahaan ini telah berhasil membangun + 200 Km ruas jalan di seluruh wilayah Indonesia. Perusahaan ini memiliki dukungan peralatan yang lengkap dan modern serta instalasi Asphalt Mixing Plant (AMP), Stone Crusher dan Stone Screening.

10. PT. Mitra Kampar Perkasa

PT. Mitra Kampar Perkasa didirikan pada tanggal 3 Mei 1997 di Kabupaten Kampar. Perusahaan yang berlokasi di Jl. Raya Pekanbaru-Bangkinang Km 45 ini mempunyai areal eksploitasi sirtu seluas + 22.000 m2. Perusahaan ini telah berhasil


(57)

membangun + 200 Km ruas jalan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Perusahaan ini memiliki dukungan peralatan yang lengkap dan modern serta instalasi Asphalt Mixing Plant (AMP), Stone Crusher dan Stone Screening.


(1)

Uji t Tahun 2002-2004 untuk Pajak Penerangan Jalan

T-Test

Group Statistics

30 555000.0 131536.0184 24015.08 30 330000.0 82629.2092 15085.96 KLP

ISO NON ISO Pajak Penerangan Jalan

N Mean Std. Deviation

Std. Error Mean

Independent Samples Test

4.229 .044 7.934 58 .000 225000.00 28360.366 168230.6 281769.4 7.934 48.804 .000 225000.00 28360.366 168001.9 281998.1 Equal variances

assumed Equal variances not assumed Pajak

Penerangan Jalan

F Sig.

Levene's Test for Equality of Variances

t df

Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error

Difference Lower Upper 95% Confidence

Interval of the Difference t-test for Equality of Means


(2)

Uji t Tahun 2002-2004 untuk Pajak Galian Golongan C

T-Test

Group Statistics

30 17866666.67 11958933.56 2183393 30 7500000.000 7537263.7494 1376110 KLP

ISO NON ISO Pajak Galian Golongan C

N Mean Std. Deviation

Std. Error Mean

Independent Samples Test

4.171 .046 4.017 58 .000 10366667 2580868.3 5200497 15532836

4.017 48.899 .000 10366667 2580868.3 5179948 15553386 Equal variances

assumed Equal variances not assumed Pajak Galian

Golongan C

F Sig.

Levene's Test for Equality of

Variances

t df

Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error

Difference Lower Upper 95% Confidence Interval

of the Difference t-test for Equality of Means


(3)

Uji t Tahun 2002-2004 untuk Pajak Pemanfaatan ABT & Air P

T-Test

Group Statistics

30 1716667 339455.2770 61975.77 30 1016667 382445.2481 69824.63 KLP

ISO NON ISO Pajak Pemanfaatan

ABT & Air P

N Mean Std. Deviation

Std. Error Mean

Independent Samples Test

3.499 .066 7.498 58 .000 700000.00 93362.065 513115.5 886884.5

7.498 57.194 .000 700000.00 93362.065 513059.5 886940.5 Equal variances

assumed Equal variances not assumed Pajak

Pemanfaatan ABT & Air P

F Sig.

Levene's Test for Equality of

Variances

t df

Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error

Difference Lower Upper 95% Confidence

Interval of the Difference t-test for Equality of Means


(4)

Uji t Tahun 2002-2004 untuk Sumbangan Pihak Ketiga

T-Test

Group Statistics

30 2693333 1641894.0563 299767.5 30 716666.7 429179.9183 78357.17 KLP

ISO NON ISO Sumbangan Pihak Ketiga

N Mean Std. Deviation

Std. Error Mean

Independent Samples Test

22.007 .000 6.380 58 .000 1976666.7 309839.29 1356456 2596877

6.380 32.945 .000 1976666.7 309839.29 1346254 2607080 Equal variances

assumed Equal variances not assumed Sumbangan

Pihak Ketiga

F Sig.

Levene's Test for Equality of Variances

t df

Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error

Difference Lower Upper 95% Confidence

Interval of the Difference t-test for Equality of Means


(5)

Uji t Tahun 2002-2004 untuk Jasa Giro

T-Test

Group Statistics

30 9704482 624088.1124 113942.4 30 7050795 2234154.6895 407899.0 KLP

ISO NON ISO Jasa Giro

N Mean Std. Deviation

Std. Error Mean

Independent Samples Test

117.98 .000 6.266 58 .000 2653687 423514.39 1805931 3501443

6.266 33.498 .000 2653687 423514.39 1792527 3514847 Equal variances

assumed Equal variances not assumed Jasa Giro

F Sig.

Levene's Test for Equality of Variances

t df

Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error

Difference Lower Upper 95% Confidence

Interval of the Difference t-test for Equality of Means


(6)

Lampiran 51

Uji t Tahun 2002-2004 untuk Jumlah Tenaga Kerja

T-Test

Group Statistics

30 114.9000 35.7427 6.5257

30 76.1000 12.0268 2.1958

ISO DAN NON ISO ISO

NON ISO Jumlah Tenaga Kerja

N Mean Std. Deviation

Std. Error Mean

Independent Samples Test

24.636 .000 5.635 58 .000 38.8000 6.8852 25.018 52.582

5.635 35.484 .000 38.8000 6.8852 24.829 52.771

Equal variances assumed Equal variances not assumed Jumlah

Tenaga Kerja

F Sig.

Levene's Test for Equality of Variances

t df

Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error

Difference Lower Upper 95% Confidence Interval of the

Difference t-test for Equality of Means


Dokumen yang terkait

Analisis Penerimaan Pajak Hiburan dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

26 160 66

Pengaruh Tax Effort, Pertumbuhan Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pada Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara

7 76 100

Analisis Pengaruh Tingkat Kemandirian Fiskal, Pendapatan Asli Daerah Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Melalui Belanja Modal Di Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara

1 30 114

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Terhadap Perkembangan Pembangunan Di Kabupaten Deli Serdang

1 74 77

Analisi Penerapan Sistem Penerimaan Kas Daro Pendapatan Asli Di Kabupaten Deli Serdang

2 47 74

Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) Dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Belanja Langsung Pemerintah Kabupaten/Kota Di Sumatera Barat

3 56 90

Analisis Pengaruh Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Pemeliharaan Dalam Realisasi Anggaran Pemerintahan Kabupaten Dan Kota Di Propinsi Sumatera Utara

1 33 98

PEMUNGUTAN RETRIBUSI PESANGGARAHAN OLEH DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN SERTA KONTRIBUSINYA TERHAPAD PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT

2 33 65

ANALISIS POTENSI RETRIBUSI PASAR DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI Analisis Potensi Retribusi Pasar Dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Karanganyar.

2 26 19

ANALISIS EFEKTIVITAS PEMUNGUTAN PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH SERTA KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN BANGKA PERIODE 2011 - 2015

0 0 18