Risk Assessment menggunakan Failure Mode Effect Analysis FMEA

21 1. Struktur dan material GIS: meliputi kekuatan mekanis, kekuatan tabung serta kemampuan membawa arus pada konduktor 2. Gas isolasi SF6: meliputi kekuatan dielektrik, kondisi fisik gas SF6 serta tidak ada aktivitas partial discharges. 3. Mekanisme operasi GIS : kemampuan membuka menutup dan keadaan tidak terkunci. Ketiga kategori diatas dapat dijadikan sebagai acuan dalam penentuan risk assessment dengan menggunakan metode FMEA Failure Mode Effect Analysis . Disisi lain akan dilakukan monitoring diagnosis pada parameter terukur GIS, sehingga akan didapat keterkaitan antara penyebab kegagalan dengan parameter fisik yang ada.

3.3.1 Risk Assessment menggunakan Failure Mode Effect Analysis FMEA

Kegagalan pada GIS dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor. Untuk menentukan faktor-faktor tersebut diperlukan sebuah risk assessment. Metode yang umum digunakan dalam risk assessment adalah FMEA. Dalam FMEA dilakukan analisis dengan cara mencari hubungan antara kegagalan dan faktor- faktor penyebabnya. Faktor penyebab ini lalu diurai menjadi bagian-bagian yang lebih kecil sehingga dapat ditemukan parameter apa yang terkait dalam memicu terjadinya kegagalan. Selain mencari parameter yang berpengaruh dalam kegagalan, dalam FMEA kita juga dapat menentukan besarnya resiko akibat penyebab kegagalan berdasarkan frekuensi terjadinya gangguan, pengaruh gangguan pada sistem serta level keselamatan saat gangguan terjadi. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 22 Gambar 3.3 dibawah ini adalah diagram pemetaan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat unjuk kerja GIS: Kebocoran Gas Usia komponen Kesalahan desain Arc Spark Partial discharge Kesalahan operasi Gangguan pada line Prilaku operasi Cacat komponen Jumlah isolasi gas menurun Intrusi gas lain Kemurnian Produksi hasil dekomposisi Kandungan kelembaban Titik embun Kondisi Lingkungan Iklim Polutan Gambar 3.3 Faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat unjuk kerja GIS Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 23 Dengan menganggap resiko kegagalan yang terjadi adalah tembus listrik electrical breakdown, maka dapat dibuat bagan FMEA yang dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian: • Bagian yang terganggu • Penyebab gangguan • Efek gangguan • Kegagalan yang terjadi • Parameter yang terlibat Selain itu ada beberapa hal yang perlu diamati untuk mengetahui sejauh mana gangguan tersebut terjadi, yaitu: • Frekuensi gangguan • Pengaruh gangguan pada sistem • Level keselamatan Dari FMEA di atas terlihat parameter-parameter yang terlibat dalam kegagalan yang terjadi pada GIS . Kemudian pengaruh parameter ini akan dijadikan sebagai sebuah acuan dalam menentukan faktor pembobotan weighting factor pada langkah selanjutnya. Setiap parameter akan mendapatkan bobot yang berbeda- beda, bergantung pada level resiko dan frekuensi kegagalan yang terjadi. Hal ini akan dibahas lebih detail pada pembahasan tentang faktor pembobotan.

3.3.2 Monitoring Diagnosis Pada GIS