DIAGRAM SATU GARIS GARDU INDUK GIS 150Kv GLUGUR PARAMETER TERUKUR DARI GIS

9 GIS dapat dibedakan dalam beberapa klasifikasi umum yaitu : A. Berdasarkan jumlah fasa per tabung, yaitu GIS dengan satu fasa per tabung atau GIS dengan tiga fasa per tabung. B. Berdasarkan lokasi instalasi, yaitu GIS dengan instalasi indoor atau GIS dengan instalasi outdoor dan GIS bergerak mobile . C. Berdasarkan jenis penggerak, yaitu penggerak motor, hydraulic, pneumatic, dan spring.

2.3 DIAGRAM SATU GARIS GARDU INDUK GIS 150Kv GLUGUR

MEDAN Gambar 2.7 Diagram satu garis Gardu Induk GIS 150kV Glugur Medan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 10

2.4 PARAMETER TERUKUR DARI GIS

Pada GIS terdapat beberapa parameter yang dapat diukur, meliputi kondisi fisik isolasi gas SF6 dan fenomena listrik berupa partial discharge, untuk kondisi fisik isolasi gas SF6 dapat dipengaruhi oleh beberapa hal berikut : a. Tekanan pressure b. Kemurnian purity c. Titik embun dew point d. Produk hasil dekomposisi decomposition product e. Suhu lingkungan ambient temperature a. Tekanan pressure Tekanan isolasi gas SF6 berkaitan dengan kerapatan partikel gas di dalam kompartemen GIS, dimana nilai tekanan ini sangat berpengaruh pada kekuatan dielektrik dari gas SF6 itu sendiri. Jika terjadi penurunan kekuatan dielektrik gas SF6 maka pada saat menahan medan listrik homogen yang tinggi akan rentan terjadi breakdown. Tekanan ini dapat berkurang jika terjadi kebocoran pada kompartemen GIS dan terdapat celah pada sambungan antar kompartemen yang bisa diakibatkan oleh korosi tabung yang terbuat dari logam ataupun kesalahan pada saat pemasangan GIS itu sendiri . b. Kemurnian purity Kemurnian dapat dinyatakan sebagai persentase jumlah gas SF6 murni dalam suatu kompartemen GIS. Semakin tinggi persentase ini maka akan semakin sedikit ditemukan zat lain dalam gas SF6 tersebut. Untuk gas SF6 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 11 yang baru, nilai kemurnian yang disyaratkan dalam standar IEC 60376 adalah 97 . c. Titik embun dew point Titik embun menunjukkan titik dimana gas berubah menjadi air. Hal ini berkaitan dengan tingkat kelembaban dari gas SF6, yaitu berapa banyak partikel air yang terkandung dalam isolasi gas SF6. Nilai titik embun ini sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan terutama suhu, dimana semakin tinggi suhu maka semakin tinggi pula kandungan uap air yang berada di dalam tabung GIS. d. Produk hasil dekomposisi decomposition product Produk hasil dekomposisi terjadi karena ketidaksempurnaan pembentukan kembali gas SF6, hal ini bisa terjadi karena adanya pemanasan berlebihan, percikan listrik, serta busur api yang terjadi. Beberapa produk hasil dekomposisi beserta sumber penyebabnya dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut ini. Tabel 2.1 Produk hasi dekomposisi SF6 GAS SENYAWA SUMBER Udara N 2 , O 2 Bocor intrusi dari luar Moisture H 2 O Bocor intrusi dari luar Hydrofluoric acid HF Terbentuk di gas SF6 jika terjadi busur api Sulfur dioxide SO 2 Terbentuk jika SOF 2 berekasi dengan air Sulfur diflouride SF 2 Mudah bereaksi Sulfur tetraflouride SF 4 Mudah bereaksi Thionil fluoride SOF 2 Jika ada busur api dan air Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 12 Jika produk hasil dekomposisi ini terjadi dalam jumlah yang besar, maka kekuatan dielektrik dari isolasi gas SF6 akan mengalami penurunan. e. Suhu lingkungan ambient temperature Suhu lingkungan memiliki kaitan yang sangat erat dengan titik embun. Untuk lingkungan dengan temperature yang tinggi maka kandungan uap air yang ada di dalam tabung pun akan menjadi tinggi pula. Hal ini akan membuat kemungkinan untuk terjadinya intrusi uap air kedalam isolasi gas akan menjadi lebih tinggi. Sedangkan untuk fenomena listrik berupa partial discharge adalah peluahan elektrik pada medium isolasi yang terdapat diantara dua elektroda berbeda tegangan, dimana peluahan tersebut tidak sampai menghubungkan kedua elektroda secara sempurna. Peristiwa seperti ini dapat terjadi pada bahan isolasi padat. Sedangkan pada bahan isolasi gas, partial discharge terjadi disekitar elektroda yang runcing seperti pada Gambar 2.7. Adanya aktivitas partial discharge di GIS menandakan terdapat gangguan dalam kompartemen GIS. Sumber partial discharge tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut : • Partikel bebas • Partikel bebas yang menempel pada permukaan • Tonjolan atau ketidakrataan permukaan protrusi • Sambungan antar kompartemen yang tidak erat • Gelembung udara void Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 13 konduktor Partikel pada spacer spacer duct Void pada spacer Protrusi pada potensial tanah Partikel bebas protrusi Gambar 2.8 Ilustrasi gangguan umum yang terjadi pada GIS Aktivitas partial discharge pada isolasi SF6 dapat kita deteksi melalui beberapa teknik yang lazim digunakan, yaitu sebagai berikut : a. IEC 60270 pada teknik ini yang dideteksi untuk mengetahui adanya aktivitas partial discharge adalah muatan pada saat timbulnya aliran listrik sesaat satuan yang digunakan adalah pC, nC b. Ultra High Frequency Very High Frequency UHF VHF Mendeteksi timbulnya gelombang elektromagnetik yang t erjadi satuan yang digunakan μV, mV . Teknik ini biasanya digunakan pada bagian non metal dari GIS. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 14 c. Teknik emisi akustik Mendeteksi timbulnya gelombang akustik suara satuan yang digunakan adalah μV, mV . Teknik ini biasanya digunakan pada bagian metal dari GIS. Pada tabel 2.2 di bawah ini dapat kita lihat perbandingan dari beberapa teknik diagnosis partial discharge pada GIS Tabel 2.2 perbandingan teknik diagnosis partial discharge IEC 60270 VHF UHF Accoustic Emission Kondisi GIS Off – line On – line Off – line On – line Off – line Kalibrator Ada Tidak ada Tidak ada Peredaman noise Buruk Sangat baik Baik Sensitivitas 10 atau 1pC 5pC 5pC Jangkauan pengukuran - Luas Sempit Lokasi pemasangan sensor - Bagian non – metal Bagian metal Besaran partial discharge PRPD Frequency spectrum Individual pulses Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 15

BAB III CONDITION ASSESSMENT