LATAR BELAKANG CONDITION ASSESSMENT

15

BAB III CONDITION ASSESSMENT

3.1 LATAR BELAKANG CONDITION ASSESSMENT

Condition assessment merupakan tindakan penilaian pengkajian yang dilakukan untuk menilai kondisi dari objek yang dikaji baik itu secara khusus ataupun secara umum, guna mengetahui kondisi terkini dari objek yang dikaji dan juga dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan terhadap objek tersebut, apakah kondisi objek masih layak pakai atau dilakukan perawatan pada objek atau bahkan penggantian objek itu sendiri. Condition assessment dapat diterapkan untuk berbagai macam objek kaji dimana objek yang dikaji tentunya memiliki keterbatasan dalam umur pakai. Sehingga pada akhirnya dapat diambil keputusan yang tepat untuk sistem yang tekait dengan objek tersebut, condition assessment dapat juga diterapkan pada berbagai macam bangunan, sistem kelistrikan, jalan, hutan dll. Condition assessment dapat dijadikan sebagai dasar dalam mengambil keputusan untuk melakukan maintenance perawatan pada suatu objek. Secara umum maintenance perawatan dapat kita artikan sebagai : “ semua tindakan yang tepat yang bertujuan untuk mempertahankan atau mengembalikan suatu sistem atau peralatan pada kondisi tertentu “ dimana dengan melakukan perawatan diharapkan sistem ataupun peralatan tidak memiliki gangguan yang dapat mempengaruhi proses kerjanya sehingga tercapai hasil yang diinginkan dan umur sistem atau peralatan tersebut diharapkan akan semakin bertambah. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 16 Strategi perawatan dapat dibagi menjadi tiga golongan yaitu a. Corrective maintenance perbaikan Strategi corrective maintenance merupakan strategi dimana perawatan dilakukan setelah terjadi masalah atau kerusakan pada peralatan maupun sistem b. Preventive maintenance pencegahan Strategi preventive maintenance merupakan strategi dimana perawatan dilakukan sebelum terjadi masalah atau kerusakan pada peralatan maupun sistem, dimana pengkajian terlebih dahulu dilakukan untuk memberikan kriteria kelayakannya, sehingga dapat diambil keputusan yang terbaik terkait sistem ataupun peralatan tersebut. c. Predictive maintenance perkiraan Strategi predictive maintenance merupakan strategi dimana perawatan dilakukan sesuai jadwal yang sudah ditetapkan sebelumnya. Hal ini berkaitan dengan umur pakai sistem atau peralatan yang sudah diperkirakan sebelumnya. ke-tiga strategi perawatan diatas dapat diterapkan pada berbagai macam sistem atau peralatan, tentunya dengan berdasarkan kajian yang sudah dilakukan sebelumnya mengenai strategi perawatan apa yang paling tepat dilakukan untuk suatu sistem ataupun peralatan tersebut agar berjalan dengan baik dan lancar. Dimana hal ini akan sangat berpengaruh terhadap penggunaan biaya yang akan digunakan untuk perawatan tersebut. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 17 Condition Assessment ini terkait hubungannya dengan perawatan berbasis kondisi Condition Based Maintenance , dimana obyek yang diamati kondisinya ini kemudian ditentukan tingkat unjuk kerjanya lalu kemudian diberikan perawatan berdasarkan kondisinya tersebut. Secara umum condition assessment memberikan sebuah penilaian kondisi atas fenomena-fenomena yang terjadi dan berpengaruh pada parameter yang terukur pada obyek. Di dalam condition assessment terdapat dua aspek yang terlibat yaitu risk assessment dan monitoring diagnosis. Risk assessment disini berarti penilaian terhadap kemungkinan- kemungkinan resiko yang bisa terjadi pada obyek tersebut. Dalam risk assessment ini ditentukan kemungkinan-kemungkinan resiko yang terjadi pada obyek serta penyebabnya. Salah satu metode yang digunakan dalam risk assessment adalah FMEA Failure Mode Effect Analysis , dimana dalam FMEA ditentukan runtutan dari sebuah resiko yang terjadi sebelumnya hingga ke penyebabnya, sehingga dari sebuah kegagalan yang terjadi resiko bisa ditentukan gangguan awal yang menyebabkannya. Pembahasan mengenai FMEA akan dibahas lebih lanjut di sub-bab berikutnya. Aspek lain yang penting dalam condition assessment adalah monitoring diagnosis. Monitoring diagnosis berarti melakukan suatu pemantauan terhadap parameter-parameter yang berpengaruh pada suatu obyek dan kemudian menentukan fenomena apa yang terjadi. Hasil monitoring diagnosis ini dikombinasikan dengan faktor-faktor penyebab resiko yang ada pada risk assessment FMEA sehingga bisa ditentukan gangguan yang terjadi serta pengaruhnya pada kondisi obyek. Pada akhirnya kondisi obyek tersebut dapat ditentukan dengan memperhatikan parameter - parameter yang ada, gangguan yang terjadi serta kemungkinan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 18 penyebab gangguan tersebut. Gambar 3.2 di bawah berikut merupakan bentuk hubungan antara condition assessment, risk assessment dan monitoring diagnosis. RISK ASSESSMENT CONDITION ASSESSMENT MONITORING DIAGNOSIS Gambar 3.2 Hubungan antar condition assessment Ada beberapa keuntungan yang didapat dengan melakukan condition assessment antara lain : a. Dapat mengurangi biaya operasi dan perawatan, hal ini disebabkan pengubahan metode perawatan dari pola berbasis waktu time base , menjadi pola berbasis kondisi condition based b. Meningkatkan ketersediaan dan keandalan obyek. Dengan melakukan condition assessment maka dapat dianalisis kemungkinan gangguan-gangguan yang terjadi serta parameter yang terlibat dalam gangguan tersebut sehingga dapat dilakukan tindakan preventif untuk mencegah hal-hal yang mengarah pada kegagalan. Hal ini akan meningkatkan ketersediaan serta keandalan obyek tersebut c. Mengevaluasi umur penggunaan komponen pada obyek. Berdasarkan kondisi sebenarnya yang ada di lapangan maka dapat Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 19 ditentukan kelayakan suatu komponen untuk tetap digunakan atau harus diganti d. Estimasi umur pakai suatu obyek berdasarkan kondisi sebenarnya. Jika kondisi obyek telah diketahui serta gangguan yang ada dapat dimonitor dengan baik maka dapat diestimasi berapa lama obyek dapat bertahan dalam menghadapi gangguan tersebut

3.2 CONDITION ASSESSMENT DALAM SISTEM KELISTRIKAN