Kebijakan Pemda Deli Serdang

BAB IV UPAYA YANG DI LAKUKAN OLEH PEMERINTAH DS UNTUK

MENGOPTIMALKAN PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR DARI PKL SEBAGAI KONTRIBUSI TERHADAP PAD

A. Kebijakan Pemda Deli Serdang

Selain penerimaan Pemerintah Daerah yang berupa pajak daerah maupun bagi hasil pajak pusat juga diharapkan berasal dari retribusi daerah, namun pada kenyataannya potensi setiap daerah itu berbeda-beda,sehingga peluang yang ada di masing-masing daerah tersebut harus dikelola secara maksimal oleh setiap Pemerintah Daerah dalam hal untuk memenuhi kebutuhan belanja daerahnya. Pelaksanaan wewenang seperti yang dimaksud dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 Jo Undang-undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang No.25 Tahun 1999 Jo Undang-undang No.33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintaha Pusat dan Pemerintah Daerah,maka sudah selayaknya Daerah melakukan upaya-upaya positif untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah. Upaya-upaya yang dilaksanakan Pemerintah Daerah dapat dilihat sebagai pemenuhan tanggung jawab Pemerintah Daerah dalam usaha mencapai tujuan pemberian otonomi daerah,yaitu peningkatan pelayanan dan kesejahteraan rakyat. Universitas Sumatera Utara Sesuai dengan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999,tentang Otonomi Daerah Jo Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.Pemerintah Kabupaten Deli Serdang menerbitkan Peraturan Daerah No.3 Tahun 2000 tentang Retribusi Pasar, yang mengatur seluruh kegiatan pendataan, penempatan dan pengutipan retribusi pasar di Kabupaten Deli Serdang. Menurut Soekarwo; 66 Peningkatan Pendapatan Asli Daerah PAD dapat dilaksanakan melalui beberapa hal,yaitu; a. Intensifikasi b. Ekstensifikasi c. Peningkatan Pelayanan kepada Masyarakat. Intensifikasi yang dilakukan merupakan kegiatan untuk mengefektifkan dan perbaikan seluruh data-data yang berkaitan dengan penerimaan daerah tersebut melalui; a pendataan dan peremajaan objek dan subjek pajak dan retribusi daerah, b mempelajari kembali pajak daerah yang dipangkas guna mencari kemungkinan untuk dialihkan menjadi retribusi, c mengintensifikasi penerimaan retribusi daerah, d memperbaiki prasarana dan sarana pungutan yang memadai. 66 . Soekarwo.Berbagai Permasalahan Keuangan daerah.Surabaya Airlangga University Press 2003,hal 92. Universitas Sumatera Utara Ekstensifikasi adalah suatu kegiatan penggalian sumber-sumber penerimaan baru, upaya pencarian sumber penerimaan baru tersebut harus dilakukan untuk pemanfaatan potensi daerah yang dapat memberikan keuntungan secara ekonomis terhadap pelaksanaan pemerintahan dan masyarakat luas. Dalam hal pencarian sumber-sumber baru pendapatan daerah memiliki aturan- aturan yang mutlak harus dihindari seperti misalnya sumber yang menimbulkan ekonomi biaya tinggi, karena tujuan dari pencarian sumber –sumber baru adalah untuk meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat yang pada akhirnya akan mampu meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia pada umumnya dan daerah pada khususnya. Upaya ekstensifikasi lebih diarahkan untuk mempertahankan potensi daerah yang ada agar dapat dipertahankan dan dimanfaatkan secara berkesinambungan untuk jangka waktu yang lama. Peningkatan pelayanan kepada masyarakat merupakan kegiatan pemerintah atas seluruh kewajiban baik pajak dan retribusi yang telah diberikan masyarakat, hal ini disebabkan karena semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan adanya hak dan kewajiban yang dibebankan kepada mereka. Untuk mewujudkan pelayanan perima kepada masyarakat hendaknya diadakan suatu pengkajian atas pelayanan yang telah dilakukan pemerintah selama ini, apakah telah mampu memberikan pelayanan yang memuaskan kepada masyarakat yang menggunakan jasa pelayanan tersebut. Universitas Sumatera Utara Peningkatan dan pemaksimalan pendapatan daerah didasarkan pada keleluasaan yang dimiliki daerah tersebut dapat dimanfaatkan dalam hal untuk peningkatan pendapatan asli daerah, serta berupaya untuk menggali sumber-sumber penerimaan baru tapi tidak memberatkan dunia usaha,dan penemuan baru tersebut harus disikapi dengan arif yaitu dengan memperhitungkan kemampuan dunia usaha menanggung beban tersebut. Pemberdayaan sektor formal dan informal mutlak diperlukan untuk dapat mempertahankan konsistensi pedagang dipasar, hal ini selaras dengan letak Kabupaten Deli Serdang yang sangat strategis, memiliki sumber daya alam dan terletak diantara Tiga Kabupaten Kota yang merupakan pintu gerbang pariwisata- domestik maupun manca Negara yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang mendukung pembangunan dibidang ekonomi dan perdagangan terlebih dalam waktu yang tidak lama lagi Bandara yang bertarap Internasional akan beroperasi. Untuk mewujutkan cita-cita kemakmuran bagi seluruh rakyat khususnya Deli Serdang, pendaftaran, penempatan dan penataan para pedagang diakukan dengan cara se-efektif mungkin, seanjutnya dalam rangka mendukung pembangunan dibidang ekonomi dan perdagangan Pemkab Deli Serdang telah melengkapi sarana dan prasarana pendukung antara lain; 1. Pembangunan Kios dan loods baru. 2. Rehab pasar. Universitas Sumatera Utara Sebagai arah kebijakan pembinaan dan pengembangan maka Dinas Pasar mengacu kepada ; 1. Pendataan pedagang. 2. Penempatan pedagang. 3. Penataan pedagang. Sebagaimana kita ketahui para pedagang kaki lima yang berjualan di pinggir jalan badan jalan perlu diberi penyuluhan dan pembinaan dengan melalui sosialisasi, pengumuman-pengumuman dan tanda- tanda larangan berjualan. Pelaksanaan sosialisasi ini dilakukan oleh Dinas Pasar melalui Kabid penertiban dan keamanan dan pembinaan,didalam pemberian penyuluhan sosialisasi kepada pedagang kaki lima ini diberitahukan juga tentang peraturan-peraturan daerah,kebijakan-kebijakan pemerintah daerah serta akibat-akibat yang timbul jika berjualan dipinggir atau badan jalan,serta resiko yang bisa terjadi baik kepada pedagang maupun terhadap pembelikonsumen yang berbelanja. Penyuluhan sosialisasi yang dilaksanakan Dinas Pasar diharapkan akan membawa perubahan tingkah laku masyarakat kearah yang lebih baik. Dalam pelaksanaan penyuluhan terhadap para pedagang kaki lima sering mengalami hambatan-hambatan antara lain; a. Para petugas didalam melakukan penyuluhan sosialisasi kepada pedagang kaki lima kurang mempunyai tehnik-tehnik komunikasi yang baik,sehingga Universitas Sumatera Utara dalam penyampaian berbagai informasi khususnya mengenai Peraturan Daerah selalu saja salah tafsir dari pedagang kaki lima tersebut. b. Sebagaimana telah diketahui jumlah pedagang kaki lima yang berjualan adalah sangat banyak dan sangat sibuk melakukan kegiatan berjualannya sehingga petugas yang memberikan sosialisasi sering tidak dihiraukan oleh pedagang kaki lima tersebut. Berdasarkan hambatan-hambatan tersebut diatas, maka perlu diambil langkah-langkah sebagai berikut; a. Dalam memberikan sosialisasi agar dapat terlaksana seefektif dan seefisien mungkin harus dilaksanakan kerjasama dengan instansi yang terkait, seperti Kepolisian, ketertiban umum, Camat, dan melakukan kerjasama dengan organisasi-organisasi atau badan-badan seperti koperasi pasar dan persatuan pedagang kaki lima. b. Didalam melaksanakan penyuluhan terhadap para pedagang kaki lima hendaknya dilaksanakan pada waktu pedagang tersebut tidak pada waktu sibuk berjualan. c. Sosialisasi dapat dilakukan dengan mengundang perwakilan dari pedagang kaki lima tersebut dan duduk bersama disuatu tempat. Untuk mewujutkan semua keinginan tersebut maka Dinas Pasar mengadakan kerja sama dengan pihak swasinvestor untuk perehapan dan pembangunan kios dan loods baru. Universitas Sumatera Utara Upaya yang dilakukan oleh Pemkab Deli serdang dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah antara lain adalah ; 1. Melaksanakan uji petik atas penagihan retribusi pasar dan retribusi sampah bagi pedagang formal dan informal 2. Melaksanakan Penertiban terhadap pedagang yang memakai tempat melebih dari yang ditentukan. 3. Menertibkan pedagang yang merubah bentuk bangunan jenis jualan dalam lokasi pasar. 4. Menertibakan pedagang Kaki Lima yang berjualan di badan jalan agar masuk ke dalam lokasi pasar sehingga tidak mengganggu arus lalulintas, 5. Melaksanakan Pegawasan terhadap pengamanan pasar jaga malam yang ada dilokasi Pasar. 6. Melaksanakan Pengawasan atas penyetoran KUPTD pasar. 7. Memeriksa penggunaan karcis yang dipergunakan dilokasi pasarPos pengawasan. 8. Memeriksa penggunaan karcis setiap jadwal stor. Adapun sasaran yang diharapkan dari strategi tersebut adalah; - Terwujudnya peningkatan kualitas Aparat sumber daya manusia yang cerdas dan terampil - Meningkatnya Sarana dan Prasarana pasar yang representatif. - Terwujudnya peningkatan penerimaan dan penyetoran retribusi pasar. Universitas Sumatera Utara - Meningkatnya Penerimaan melalui Retribusi Sampah. - Terwujudnya peningkatan Keamanan dan Ketertiban dalam lokasi pasar. - Meningkatnya Keamanan dalam lokasi Pasar. - Terwujudnya peningkatan kebersihan pasar. - Terciptanya pasar yang nyaman,aman dan bersih,

B. Pembinaan Pedagang Kaki Lima