Pengertian Pasar dan Pedagang Kaki Lima

BAB II PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAYAR RETIBUSI

BERDASARKAN PERDA No. 3 TAHUN 2000

A. Pengertian Pasar dan Pedagang Kaki Lima

Aturan hukum tidak hanya untuk kepentingan jangka pendek saja,akan tetapi harus berdasarkan kepentingan jangka panjang. 36 Pemberdayaan masyarakat adalah sebuah konsep pembangunan ekonomi yang merangkum nilai-nilai sosial. Menurut Sumodiningrat, bahwa pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk memandirikan masyarakat lewat perwujudan potensi kemampuan yang mereka miliki. Adapun pemberdayaan masyarakat senantiasa menyangkut dua kelompok yang saling terkait, yaitu masyarakat sebagai pihak yang diberdayakan dan pihak yang menaruh kepedulian sebagai pihak yang memberdayakan. 37 Apabila kita berbicara tentang masalah pedagang ,maka kita langsung teringat kepada jual beli khususnya,dan pada ekonomi umumnya,karena setiap kali kita pergi berbelanja kepasar berjumpa dengan pedagang,sebab para pedagang ini adalah orang yang berjualan di pasar. Pasar adalah tempat bertemunya orang penjual dan pembeli barang-barang maupun jasa- jasa dengan jumlah penjual lebih dari satu baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan, mall, plasa, pusat perdagangan maupun sebutan lainnya yang disediakan oleh Pemerintah Daerah maupun s. Dalam 36 “Memoles Hukum Mengundang Investasi”,Harian Medan Bisnis,Sabtu 5 Juni 2004, hal 8 37 Sumodiningrat ,Konsef Good Govermance, Jakarta,Gramedia Pustaka Utama, 1999 Universitas Sumatera Utara kehidupan sehari-hari, kita mengenal ada 2 dua jenis pasar yaitu pasar tradisional dan pasar modern. 38 Pasar tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh pemerintah, pemerintah daerah, swasta, Badan Usaha Milik Negara, dan Badan Usaha Milik Daerah termasuk kerjasama dengan swasta dengan tempat usaha berupa toko, kios, losd, dan tenda yang dimilikidikelola oleh pedagang kecil, menengah, swadaya masyarakat atau koperasi dengan usaha skala kecil, modal kecil dan dengan proses jual beli barang dagangan melalui tawar menawar. 39 Sementara itu, pasar modern yang saat ini mulai banyak bermunculan di berbagai daerah yang identik dengan hypermarket adalah sarana tempat usaha untuk melakukan penjualan barang-barang kebutuhan rumah tangga termasuk kebutuhan sembilan bahan pokok secara eceran dan langsung kepada konsumen akhir, yang di dalamnya terdiri dari pasar swalayan dan toko serba ada yang menyatu dalam satu bangunan, pengelolaannya dilakukan secara tunggal yang luas lantai usahanya lebih dari 4.000 m 2 dan paling besar maksimal 8.000 m 2 . Hypermarket disebut juga dengan nama pasar serba ada. Pasar secara fisik sebagai tempat pemusatan beberapa pedagang tetap dan tidak tetap yang terdapat pada suatu ruangan terbuka dan tertutup ataupun suatu bagian badan jalan. Selanjutnya pengelompokan para pedagang eceran tersebut 38 Sumber data Kabid Intensifikasi Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang. 39 Peraturan Presiden No. 112 Tahun 2007 dan Peraturan Menteri Perdagangan RI No. 53M- DAGPER122008. Universitas Sumatera Utara menempati bangunan dengan kondisi bangunan bersifat temporer , semi permanen dan permanen. Menurut jenisnya pasar dapat dibedakan menjadi pasar umum, pasar mambo kaget dan pasar khusus. Pasar umum menjual barang- barang kebutuhan penduduk baik primer , sekunder, tertier serta barang- barang khusus dan jasa- jasa lainnya. Pasar kaget mambo merupakan pasar sore atau malam yang biasanya menjual makanan dan minuman. 40 Pasar khusus ditentukan dari jenis barang yang diperdagangkan seperti pasar bunga, buah onderdil dan lain lain. Kegiatan pasar merupakan kegiatan perekonomian tradisional yang mempunyai ciri khas adanya sifat tawar menawar antar penjual dan pembeli. Karena sifatnya untuk melayani kebutuhan produk sehari hari, maka lokasinya cendrung mendekati atau berada didaerah pemukiman penduduk sehingga sering muncul pedagang-pedagang yang sebelumnya tidak mempunyai tempat ikut berjualan dipinggiran pasar tersebut yang disebut dengan pedagang kaki lima. Perda Nomor.3 Tahun 2000 tentang Retribusi Pasar tidak dapat dijumpai pengertian dari pada pedagang,namun bagi kita pengertian pedagang ini bukanlah suatu hal yang beru karena didalam perkataan sehari-hari ataupun secara umum selalu kita artikan sebagai orang yang berjualan. W.J.S Poerwadarminta didalam Kamus Umum Bahasa Indonesia,memberi pengertian tentang pedagang yaitu ; Orang yang berjualan. 41 40 Sumber data ;Kabid Intensifikasi Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang. 41 .W.J.S.Poerwadarminta,Kamus Umum Bahasa Indonesia,PN.Balai Pustaka,Jakarta 2009,hal .721. Universitas Sumatera Utara Dari pengertian yang diberikan ini maka dapat diartikan bahwa setiap orang yang pekerjaannya berjualan, baik ia berjualan bahan –bahan kebutuhan pokok sehari-hari maupun kebutuhan tambahan. Pedagang Kaki Lima adalah setiap orang atau badan yang berusaha atau berdagang di terotoar, badan jalan, halaman pelataran atau tempat lain yang bukan peruntukannya. Pedagang kaki lima sering juga disebut pedagang liar atau pedagang eceran yaitu pedagang yang berjualan dipinggir-pinggir jalan,emperan-emperan toko, di halaman bangunan pasar,lapangan-lapangan terbuka dan tempat-tempat lain yang sifatnya sementara,dan belum mendapatkan izin resmi dari pemerintah. Dipasar Kabupaten Deli Serdang ada 2 dua kategori pedagang kaki lima yaitu ; a. Pedagang kaki lima yang berjualan halaman dan pelataran didalam lokasi pasar didalam pagar pasar, b. Pedagang kaki lima yang berjualan di badan jalan ataupun trotoar diluar pagar pasar. Dikota-kota besar keberadaan Pedagang Kaki Lima PKL merupakan fenomena kegiatan perekonomian rakyat kecil. Akhir-akhir ini fenomena penggusuran terhadap Pedagang Kaki Lima marak terjadi.Para PKL digusur oleh aparat pemerintah seolah-olah mereka tidak memiliki hak asasi manusia dalam bidang ekonomi,sosial dan budaya. 42 42 .Igbal. www.geogle.co.idMelihat Penomena Pedagang K- 5 Melalui Aspek Hukum Universitas Sumatera Utara PKL ini merupakan suatu kegiatan perekonomian rakyat kecil yang mana mereka berdagang hannya untuk memenuhi kebutuhan pokoknya sehari-hari saja. PKL ini timbul dari adanya suatu kondisi pembangunan perekonomian dan pendidikan yang tidak merata diseluruh Negara Kesatuan Republik Indonesia ini, dan juga akibat tidak tersedianya lapangan pekerjaan bagi rakyat kecil yang tidak memiliki kemampuan dalam berproduksi. Pemerintah dalam hal ini sebenarnya memiliki tanggung jawab dalam melaksanakan pembangunan dalam bidang pendidikan, perekonomian dan penyediaan lapangan pekerjaan sesuai dengan Undang-undang Dasar 1945, seperti : Dibidang Pendidikan; a. Pasal 31 UUD 45 1. Setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan. 2. Setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. 3. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu system pendidkan nasional,yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akal m ulia dalam rangka m encerdaskan kehidupan bangsa yang diat ur dengan undang-undang. 4. Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20 dari APBN serta dari APBD untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional. 5. Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia. 43 20110704 43 Undang-undang Dasar 1945, pasal 31. Universitas Sumatera Utara b. Dibidang perekonomian Pasal 33 UUD 45 1 Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas kekeluargaan, 2 Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara, 3 Bumi air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, 4 Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsif kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi Nasional. 44 c. Dibidang pekerjaan Pasal 27 ayat 2 UUD 45 : ” Tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Pasal 34 UUD 45 1 Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh Negara, 2 Negara mengembangkan system jaminan social bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampusesuai dengan penyediaan pasilitas pelayanan umum yang layak. 3 Negara bertanggung jawab atas fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak. 45 44 Ibid, pasal 33 45 Ibid, pasal 27 dan pasal 34. Universitas Sumatera Utara Dengan adanya pengaturan mengenai tanggung jawab pemerintah dalam UUD 45, hal ini menunjukan bahwa Negara kita adalah Negara hukum. Segala hal yang berkaitan dengan kewenangan, tanggung jawab,kewajiban dan hak serta sanksi semuanya diatur oleh hukum. Namun dalam praktek dan kenyataannya ketentuan-ketentuan diatas hanya didalam kertas saja. Ketentuan yang mengatur mengenai tanggung jawab pemerintah dalam bidang pendidikan, perekonomian, dan penyediaan lapangan pekerjaan belum pernah terealisasi secara sempurna. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya rakyat miskin di Indonesia.Jadi sangat wajar jika pedagang kaki lima ini merupakan imbas dari semakin banyaknya rakyat miskin tersebut. Mereka berdagang hanya karena tidak ada pilihan lain,mereka kebanyakan tidak memiliki kemampuan pendidikan yang memadai,tingkat pendapatan ekonomi yang baik dan tidak adanya lapangan pekerjaan yang tersedia buat mereka.Sehingga untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan kebutuhan keluarga ia harus berdagang di kaki lima. Mereka memilih kaki lima karena pekerjaan ini sesuai dengan kemampuan mereka, dimana modalnya tidak terlalu besar, tidak membutuhkan pendidikan yang tinggi dan sangat mudah mengerjakannya. Indonesia belum ada Undang-undang husus yang mengatur pedagang kaki lima, padahal masalah pedagang kaki lima ini sudah merupakan permasalahan yang pelik dan juga sudah merupakan permasalahan Nasional, karena disetiap kota di Universitas Sumatera Utara Indonesia pasti ada pedagang kaki limanya. Pengaturan pedagang kaki lima hanya terdapat dalam peraturan daerah Perda, yang mana Perda ini hanya mengatur tentang pelarangan berdagang bagi Pedagang Kaki Lima di daerah-daerah yang sudah ditentukan, namun mengenai hak-haknya tidak diatur. Pemerintah dalam pengelolaan pasar, telah menerbitkan pengaturan tentang pasar tradisional dan pasar modern, yaitu Peraturan Presiden Perpres No. 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern pada 27 Desember 2007. Perpres tersebut menerbitkan regulasi tentang peraturan pasar tradisional dan modern dengan substansi masalah, antara lain mengenai : a. Masalah Perizinan Pasar Tradisional dan Modern, b. Masalah Penataan Pasar Tradisional dan Modern, c. Masalah Pembinaan Dan Pengawasan, serta d. Masalah Sanksi. Sementara itu, Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor : 53MDAG PER122008 tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern, merupakan aplikasi dari perpres No.112 Tahun 2007 sehingga substansinya tidak ada yang berbeda. Berdasarkan keempat substansi dari peraturan tersebut, Kabupaten tiga puluh delapan - Universitas Sumatera Utara 1. Pancur Batu memiliki 200 pedagang informal didalam dan luar pagar pasar. 2. Pasar Deli Tua memiliki 850 pedagang informal didalam dan diluar pagar 3. Pasar Tanjung Morawa memiliki 305 pedagang informal didalam dan diluar pagar 4. Pasar Lubuk Pakam memiliki 420 pedagang informal didalam dan diluar pagar 5. Pasar Galang memiliki 150 pedagang informal didalam dan diluar pagar 6. Pasar Pertumbukan memiliki 100 pedagang informal didalam dan diluar pagar 7. Pasar Mandala memiliki 202 pedagang informal didalam dan diluar pagar 8. Pasar Cemara memiliki 100 pedagang informal didalam dan diluar pagar 9. Pasar Kelumpang memiliki 24 pedagang informal didalam dan diluar pagar 10. Pasar Pantai labu memiliki 14 pedagang informal didalam dan diluar pagar 11. Pasar Tembung memiliki 82 pedagang informal didalam dan diluar pagar 12. Pasar Batang Kuis 100 pedagang informal didalam dan diluar pagar 13. Pasar Gambir 104 pedagang informal didalam dan diluar pagar 14. Pasar Baru Bandar Kelipah 60 pedagang informal didalam dan diluar pagar 15. Pasar Medan Estate memiliki 100 pedagang informal didalam dan diluar pagar - 1. Pasar Bangun Purba memiliki 85 pedagang informal didalam dan diluar pagar, 2. Pasar Negara memiliki 15 pedagang informal didalam dan diluar pagar, 3. Pasar Sukaraya memiliki 60 pedagang informal didalam dan diluar pagar, 4. Pasar Tandem Hilir memiliki 25 pedagang informal didalam dan diluar pagar, 5. Pasar Hamparan Perak memiliki 53 pedagang informal didalam dan diluar pagar, 6. Pasar Sibolangit memiliki 105 pedagang informal didalam dan diluar pagar, 7. Pasar Namorambe memiliki 100 pedagang informal didalam dan diluar pagar, 8. Pasar Kebun Kelapa memiliki 120 pedagang informal didalam dan diluar pagar, 9. Pasar Talun Kenas memiliki 86 pedagang informal didalam dan diluar pagar, Universitas Sumatera Utara 10. Pasar Bandar Baru memiliki 150 pedagang informal didalam dan diluar pagar, 11. Pasar Sibiru-biru memiliki 65 pedagang informal didalam dan diluar pagar, 12. Pasar Cinta Rakyat memiliki 55 pedagang informal didalam dan diluar pagar, 13. Pasar Gunung Meriah memiliki 53 pedagang informal didalam dan diluar pagar, 14. Pasar Tiga Juhar memiliki 110 pedagang informal didalam dan diluar pagar, 15. Pasar Pancur Batu memiliki 220 pedagang informal didalam dan diluar pagar, 16. Pasar Kutalimbaru memiliki 71 pedagang informal didalam dan diluar pagar, 17. Pasar Paluh Kurao memiliki 52 pedagang informal didalam dan diluar pagar, 18. Pasar Paku memiliki 15 pedagang informal didalam dan diluar pagar, 19. Pasar Sibaganding memiliki 12 pedagang informal didalam dan diluar pagar, 20. Pasar Talapeta memiliki 41 pedagang informal didalam dan diluar pagar, 21. Pasar Penen memiliki 60 pedagang informal didalam dan diluar pagar, 22. Pasar Titi Payung memiliki 35 pedagang informal didalam dan diluar pagar, 23. Pasar Cinta Dame memiliki 85 pedagang informal didalam dan diluar pagar. Jumlah total pasar yang ada dibawah pengawasan Dinas Pasar di Deli Serdang yakni ada sebanyak 38 tiga puluh delapan pasar yang tersebar di Kecamatan- kecamatan, dari 38 pasar ini masing-masing mempunyai pedagang kaki lima dan jumlah pedagang kaki limanya sangat bervariasi,variasi jumlah pedagang kaki lima disebabkan karena; keadaan sosial ekonomi masyarakat sekitar pasar, sarana dan praserana pasar dan hari-hari pasar tersebut. Variasi jumlah pedagang kaki lima ini dapat dilihat pada table 1; Universitas Sumatera Utara Table 1:Jumlah Pedagang kaki lima yang berjualan pada pasar. No Pasar Harian Mingguan Jlh PKL 1 Deli Tua √ 850 2 Galang √ 150 3 Klumpang √ 24 4 Karang Anyar √ 60 5 Lubuk Pakam √ 420 6 Pantai Labu √ 15 7 Petumbukan √ 150 8 Tanjung Morawa √ 305 9 Pancur Batu √ 200 10 Mandala √ 202 11 Cemara √ 100 12 Gambir √ 104 13 Pasar Baru √ 60 14 Batang Kuis √ 100 15 Medan Estate √ 100 16 Bangun Purba √ 85 17 Negara √ 15 18 Sukaraya √ 60 19 Tandem Hilir √ 25 20 Hamparan Perak √ 53 21 Sibolangit √ 105 22 Namorambe √ 100 23 Kebun Kelapa √ 100 24 Talun Kenas √ 86 25 Bandar Baru √ 150 26 Sibiru-biru √ 65 27 Cinta Rakyat √ 55 28 Gunung Meriah √ 55 29 Tiga Juhar √ 110 30 Mggn Pancur Batu √ 220 31 Kutalimbaru √ 71 32 Paluh Kurao √ 52 33 Desa Paku √ 15 34 Sibaganding √ 11 35 Talapeta √ 41 36 Penen √ 60 37 Titi Payung √ 35 38 Cinta Dame √ 85 Sumber Data: Kasi Dokumen Pasar,Dinas Pasar Kab.Deli Serdang Thn 2012. Universitas Sumatera Utara Jumlah masing-masing pedagang dari masing-masing pasar sangat bervariasi,dan dapat dilihat secara global per waktu berjualannya,misalnya pada pasar harian yang artinya setiap hari pasar tersebut buka sehingga pedagangnya setiap hari berjualan dan pasar mingguan dimana pasar tersebut hanya dibuka seminggu sekali yang harinya telah ditentukan hari apa. variasi jumlah ini dapat dilihat dalam table 2 berikut ini; Table 2.Data jumlah pedagang di Pasar Kab.Deli Serdang. No Pasar Formal Informal dipagar pasar Informal diluar pagar pasar Jumlah 1 Harian 1.895 989 3000 2.884 2 Mingguan 1.243 335 1500 1.578 Jumlah 3.138 1.324 4500 4.462 tahun 2012. Dari table 2 dapat dilihat data jumlah pedagang pasar di Kabupaten Deli Serdang yang berjumlah 38 pasar ditemukan pedagang harian dan mingguan yang berjumlah sekitar 4.500 dari jumlah tersebut masuk PAD dan diluar itu masih ada pedagang kaki lima yang lebih kurang berkisar 4.500 dengan rincian pasar harian 1500 pedagang, pasar mingguan 3000 pedagang. Pedagang kaki lima yang berada diluar pagar tidak menunjukkan angka yang stabil karena ada yang membayar bulanan dan ada yang harian. Jumlah pedagang kaki lima ini pada saat-saat tertentu misalnya pada bulan puasa dan menjelang Lebaran dan begitu juga pada hari Natal dan Tahun Baru akan Universitas Sumatera Utara meningkat jumlahnya yang sering disebut dengan pedagang musiman atau pedagang kagetan. Pedagang kaki lima yang berada didalam pagar pasar ini secara transparan dilindungi oleh Pemerintah Daerah, hal ini dibuktikan dengan jika ada pengembangan atau penambahan kios dan loods dipasar tersebut maka pedagang kaki lima yang berada di dalam pagar ini diprioritaskan untuk mendapatkan tempat berjualan sementara pegadang yang berjualan diluar pagar tidaklah demikian halnya.

B. Pedagang Kaki Lima Sebagai Bagian Dari Usaha Kecil Di Sektor Informal.