- Meningkatnya Penerimaan melalui Retribusi Sampah.
- Terwujudnya peningkatan Keamanan dan Ketertiban dalam lokasi pasar.
- Meningkatnya Keamanan dalam lokasi Pasar.
- Terwujudnya peningkatan kebersihan pasar.
- Terciptanya pasar yang nyaman,aman dan bersih,
B. Pembinaan Pedagang Kaki Lima
Dalam rangka
pembinaan Pasar
Tradisional, Pemerintah
Daerah mengupayakan sumber-sumber alternatif pendanaan untuk pemberdayaan Pasar
Tradisional sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, meningkatkan
kompetensi pedagang
dan pengelola
Pasar Tradisional,
memprioritaskan kesempatan memperoleh tempat usaha bagi pedagang Pasar Tradisional yang telah ada sebelum dilakukan renovasi atau relokasi Pasar
Tradisional, mengevaluasi pengelolaan Pasar Tradisional. Notoatmodjo mengemukakan bahwa berbicara masalah sumber daya manusia dapat
dilihat dari dua aspek, yaitu menyangkut kuantitas dan kualitas,kuantitas menyangkut jumlah sumber daya manusianya penduduk sedangkan kualitas menyangkut mutu
sumber daya manusia tersebut. Lebih lanjut dijelaskan, bahwa berbicara mengenai kualitas sumber daya manusia juga menyangkut dua aspek, yakni aspek fisik kualitas
Universitas Sumatera Utara
fisik, dan aspek non fisik kualitas non fisik yang menyangkut kemampuan bekerja, berpikir, dan keterampilan-keterampilan lain.
67
Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat diarahkan kepada dua aspek tersebut. Upaya untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia pada kedua
aspek tersebut inilah yang dimaksudkan dengan pengembangan sumber daya manusia.
68
Dalam programnya Dinas Pasar mengadakan pembinaan terhadap pedagang kaki lima agar mereka mengerti betapa pentingnya pembayaran retribusi dan
kebersihan lingkungan pasar guna meningkatkan menarik para pembeli untuk betah berlama-lama belanja di pasar.
C. Pemberian Fasilitas dan Modal Kerja
Untuk mempertahankan kontribusi yang diberikan pedagang kaki lima kepada Pendapatan Asli Daerah maka Dinas Pasar mengadakan pembangunan kios dan loods
baru dan peremajaan pasar. Jika ada pembangunan pasar baru maka para pedagang kaki lima yang berada didalam lokasi pagar pasar dan namanya telah terdaftar atau
dengan kata lain pedagang kaki lima yang bukan musiman maka mereka dapat prioritas untuk mendapat kios loods yang baru dibangun tersebut.
Adapun program Dinas Pasar untuk mempertahankan kontribusi dari pedagang kaki lima tersebut yaitu ;
- Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
67
Notoatmodjo , 1992.,Manajemen Publik , Hal 165.
68
Ibid, Hal 165.
Universitas Sumatera Utara
Disini Dinas Pasar berusaha meningkatkan pelayanan terhadap pedagang kaki lima tersebut melalui peningkatan mutu sumber daya manusia aparat yang
menangani petugas pengutib retribusi pasar dan retribusi sampah.
- Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri.
Yaitu kebijakan pembangunan bidang penerimaan retribusi dan kebijakan administrasi keuangan.
- Program pembinaan pedagang kaki lima dan asongan
Program ini dilaksanakan 1 satu tahun sekali dengan cara mengadakan sosialisai terhadap pedagang kaki lima tentang retribusi pasar, kebersihan,
keamanan dan ketertiban pasar. Dalam hal pemberian modal bagi pedagang kaki lima Dinas Pasar bekerjasama dengan beberapa Bank Pemerintah untuk
memberikan pinjaman modal dengan jaminan lokasi tempat usaha dengan sepengetahuan KUPTD Pasar. Biasanya Bank Pemerintah tersebut membuka
unit cabang pada lokasi dekat pasar dan ada juga yang berada didalam lokasi pasar atau didalam salah satu kios yang ada di pasar tersebut,hal ini adalah
untuk mempermudah para pedagang tersebut untuk mencapai lokasi Bank Swasta Pemerintah tersebut.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN