BAB III PEMBERIAN IZIN USAHA TEMPAT BERJUALAN DAN KONTRIBUSINYA
TERHADAP PAD KAB.DELI SERDANG
A. Izin Usaha jualan Pedagang Kaki Lima
Keberadaan pasar-pasar
tradisional pada
awalnya berada
ditanah masyarakatdesa, tanah kesultanan serta tanah PTPN. Seiring dengan berkembangnya
pasar tersebut kemudian pemerintah kabupaten melakukan pengelolaan dengan melakukan perbaikan infrastruktur bangunan serta menempatkan aparatur pemerintah
sebagai pengelola dilapangan. Baru sekitar tahun 70-an Pemerintah Kabupaten dalam hal ini bagian aset
Kabupaten melakukan upaya penerbitan hak atas tanah tersebut. Dengan demikian keberadaan izin pengelolaan pasar – pasar tradisional tersebut tidak ada, namun
Pemerintah Kabupaten memiliki hak atas tanah dimana lokasi pasar tradisional tersebut berada.
Pemerintah Kabupaten dalam hal ini Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang belum mengimplementasikan Peraturan Presidean khususnya BAB VI Pasal 12 ayat 1
bagian a Peraturan Presiden No. 112 Tahun 2007 dan Peraturan Menteri Perdagangan RI No. 53M-DAGPER122008 tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar
Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern, yang berbunyi : untuk melakukan usaha pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan toko modern wajib memiliki Izin
Usaha Pengelolaan Pasar Tradisional IUP2T untuk Pasar Tradisional. Sementara itu, izin untuk melakukan pengelolaan Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern telah
Universitas Sumatera Utara
banyak dilakukan oleh pemerintah khususnya di daerah Lubuk Pakam, Tanjung Morawa, Deli Tua, Pancur Batu, Batang Kuis, Mandala, Percut Sei Tuan serta
Hamparan Perak. Hal ini dibuktikan dengan bermunculannya toko- toko modern seperti
indomaret yang sangat mudah kita jumpai. Bahkan di Kota Lubuk Pakam dimana Pemerintah mengeluarkan izin berdirinya plaza yang persis berada di lokasi pasar
tradisional Lubuk Pakam. Keberadaan Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern tersebut penulis
berkesimpulan bahwa Pemerintah Kabupaten telah mengabaikan Peraturan Presiden No 112 tersebut khususnya BAB II Pasal 4 ayat 1 bagian a dan b yang berbunyi :
Pendirian Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern wajib : a. Memperhitungkan kondisi sosial masyarakat, keberadaan Pasar Tradisional
, Usaha Kecil dan Usaha Menengah yang ada diwilayah yang bersangkutan ;
b. Memperhatikan jarak antara Hypermarket dan Pasar tradisional yang telah ada sebelumnya.
Dalam pengelolaan pasar, pemerintah telah menerbitkan pengaturan tentang pasar tradisional dan pasar modern, yaitu Peraturan Presiden Perpes No. 112 Tahun
2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern pada 27 Desember 2007.
Universitas Sumatera Utara
Perpres tersebut menerbitkan regulasi tentang peraturan pasar tradisional dan modern dengan substansi masalah, antara lain mengenai :
a. Masalah Perizinan Pasar Tradisional dan Modern, b. Masalah Penataan Pasar Tradisional dan Modern,
c. Masalah Pembinaan Dan Pengawasan,dan d. Masalah Sanksi.
Diantara potensi-potensi daerah, Pedagang Kaki Lima merupakan salah satu bentuk unit usaha informal yang bernilai bagi pemasukan dari sektor PAD yaitu
retribusi yang berguna untuk mendukung penguatan otonomi daerah di Kabupaten Deli Serdang. Kontribusi yang diberikan Pedagang Kaki Lima melalui retribusi cukup
besar, hal itu diketahui dari terpenuhinya target yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Deli Serdang.
Menurut Peraturan Daerah No.3 Tahun 2000 tentang Retribusi Pasar yang diatur dalam,
pasal 2 berbunyi ; “ Dengan nama retribusi pasar, dipungut retribusi atas pelayanan penyediaan
fasilitas pasar tradisionalsederhana yang berupa halaman pelataran, loods dan atau kios yang dikelola oleh pemerintah daerah disediakan untuk pedagang dan
atas pasar yang dibangun pihak swasta”.
Universitas Sumatera Utara
pasal 5 berbunyi ; “ Retribusi Pasar adalah jasa yang disediakan oleh pemerintah daerah atas
fasilitas pasar tradisional sederhana yang berupa pelataran loods yang dikelola oleh Pemda dan khusus disediakan untuk pedagang, tidak termasuk yang
dikelola oleh Perusahaan Daerah PDPasar,termasuk golongan retribusi jasa umum”.
Berdasarkan pasal tersebut diatas jalas diaturkan bahwa para pedagang yang memohonkan secara tertulis untuk memakai kios dan loods diwajibkan umtuk
membayar retribusi atas tempat dan pelayanan jasa yang mereka gunakan dapatkan. Pedagang yang ingin memakai kios ataupun loods dapat memintakan izin
pemakaiannya kepada Pemerintah Daerah melalui Dinas Pasar. Berkaitan dengan masalah perizinan pemakaian tempat berjualan, penulis
melihat bahwa keberadaan pasar tradisional di Kabupaten Deli Serdang merupakan pasar tradisional yang sudah berusia puluhan bahkan ada yang ratusan tahun. Cikal
bakal lahir dan berdirinya pasar tersebut bukanlah suatu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten namun berawal dari adanya kegiatan transaksi perdagangan
yang dilakukan oleh masyarakat yang kemudian disusul dengan pengelolaan oleh pemerintah.
55
Sehingga pada awalnya pedagang itu tidak memiliki izin apapun namun sesuai dengan perkembangan ekonomi dan pasar di Kabupaten Deli Serdang maka -
55
Sumber data buku ;Sejarah Lahirnya Dinas Pasar Kab.Deli Serdang.
Universitas Sumatera Utara
Pemerintah Daerah dalam hal ini yang diwakilkan oleh Dinas Pasar membuat suatu kebijakan yaitu jika pedagang ingin berjualan dan menempati kios dan loods yang
ada di pasar maka dia harus mendapat izin terlebih dahulu dari Kepala Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang, yang kemudian Dinas Pasar akan memberikan Kartu Hak
Sewa kepada pedagang sebagai bukti bahwa dia mempunyai hak sewa atas kios atau loods tersebut.
Izin adalah suatu persetujuan dari penguasa berdasarkan undang-undang atau peraturan pemerintah untuk dalam kegiatan tertentu menyimpang dari ketentuan-
ketentuan larangan peraturan perundang-undangan, izin dapat juga diartikan sebagai dispense atau pembebasan dari suatu laranngan.
56
Adapun pengertian dari perizinan adalah salah satu bentuk pelaksanaan fungsi pengaturan dan bersifat pengendalian yang dimiliki oleh pemerintah terhadap
kegiatan –kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat.
57
Format dari izin ini dapat berbentuk tertulis maupun lisan,yang bertujuan untuk pengendalian aktivitas pemerintah dalam hal –hal tertentu dimana ketentuannya
berisi pedoman yang harus dilaksanakan oleh baik yang berkepentingan ataupun oleh pejabat yang berwenang.
Pemberian izin ini dapat dilihat dari dua sisi yaitu ;
56
. Adrian Sutedi,SH.,M.H.Hukum Perizinan dalam sektor Pelayanaan Publik,Sinar Grafika,Jakarta,hal 167.
57
. Ibid ,hal 168.
Universitas Sumatera Utara
1. Dari sisi Pemerintah, yaitu untuk melaksanakan peraturan apakah ketentuan dalam peraturan tersebut sesuai dengan prakteknya atau tidak dan sekaligus
untuk mengatur ketertiban.Dan sebagai sumber PAD dimana jika ada permohonan izin maka dengan sendirinya pendapatan akan bertambah karena
setiap izin yang dukeluarkan pemohon harus membayar retribusi terlebih dahulu.
58
2. Dari sisi masyarakat,yaitu untuk mendapatkan adanya kepastian hukum, adanya kepastian hak,untuk mempermudah mendapatkan fasilitas.
59
Permohanan izin dimintakan pedagang kepada Kepala Dinas Pasar dengan mengajukan surat permohanan yang ditanda tangani pedagang, adapun prosedurnya
seperti mekanisme tersebut dibawah ini;
58
.Ibid,hal 200.
59
. Ibid,hal 200.
Universitas Sumatera Utara
Mekanisme penerbitan izin kartu hak sewapakai kios dan loods; Sumber data;Kabid Intensifikasi Dinas Pasar Kab.Deli Serdang.
30 menit
30 menit
30 menit
30 menit 30 menit
PEDAGANG
KASUBAG UM UM
SEKRETARIS KUPTD PASAR
Bendahara Penerima
KADIS PASAR
Universitas Sumatera Utara
Ket: Sipemohon datang ke KUPTD Pasar Kepala Unit Teknis Daerah dengan
membawa surat permohonan dengan melampirkan syarat-syarat,
60
kemudian KUPTD Pasar membawa berkas yang telah lengkap ke Kasubbag Umum untuk
dibuatkan kartu dan kwitansi retribusi tempatnya kemudian Kasubag umum membawa kartu yang telah diisi dengan data pedagang serta kelengkapan
berkasnya ke Sekretaris untuk mendapat paraf persetujuan setelah selesai dari sekretaris lalu dibawa ke bagian bendahara penerima untuk membayar
retribusinya yang kemudian kwitansi retribusi tersebut dilampirkan bersamaan dan dibawa ke Kepala dinas oleh Sekretaris untuk mendapat tanda tangan
persetujuan dan setelah itu kartu tersebut dikembalikan ke pedagang. Pedagang kaki lima ini terbagi menjadi 2 dua jenis pedagang yaitu;
1. Pedagang kaki lima yang berjualan dilokasi pasar pelataran dan halaman di dalam pagar pasar,
2. Pedagang kaki lima yang berjualan di badan jalan trotoar yang berada diluar pagar pasar.
Didalam kenyataan dilapangan para pedagang kaki lima ini hanya meminta izin kepada Kepala Pasar yang merupakan perpanjangan tangan daripada Kepala
Dinas Pasar secara lisan saja, walaupun secara lisan namun mereka tetap dihitung sebagai pedagang yang informal dan dapat dikenai retribusi tempat.
60
.Syarat pembuatan kartu yaitu;past photo u 3x4 ,kartu hak sewa yang lama,surat permohonan pedagang,kwitansi pembayaran retribusi kartu,surat pernyataan KUPTD Pasar.Kabid
Intensifikasi Dinas Pasar Kab.Deli Serdang.
Universitas Sumatera Utara
Pedagang kaki lima yang berjualan diluar lokasi pasar ini tetap diperbolehkan berjualan sepanjang tidak menggangu jalan,keamanan dan ketertiban di lokasi pasar
tersebut. Pedagang kaki lima yang berjualan di lokasi pasar juga hanya meminta izin
tempat berjualan kepada KUPTD Pasarnya saja, pada dasarnya para KUPTD Pasar tersebut tidak memberikan izin terhadap para pedagang kaki lima tersebut tapi karena
untuk memenuhi target retibusi yang telah dibebankan kepada KUPTD Pasar maka memberikan izin tersebut walaupun secara transparan.
Meskipun tidak ada perjanjian secara tertulis namun jika suatu saat ada peremajaan pasar dan lokasi tempat berjualan mereka itu diperlukan oleh pemerintah
untuk pembangunan maka para pedagang kaki lima tersebut harus bersedia meninggalkan tempatnya berjuan.
61
B. Kontribusi Pengutiban Retribusi Pasar dari Pedagang Kaki Lima pada Pendapatan Asli Daerah PAD
Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang dalam mencapai tujuannya untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, serasi dan seimbang, yang mampu mengurus
rumah tangga sendiri, sebagai pelaksana otonomi daerah yang nyata dan bertanggung jawab menjamin perkembangan nasional yang tersebar di wilayah Kabupaten
Deli Serdang.
61
. Hasil wawancara dengan beberapa KUPTD Pasar di lapangan05082012.
Universitas Sumatera Utara
Untuk memperlancar pembangunan kota,pemerintah daerah harus didukung oleh peningkatan pendapatan daerah,dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Deli
Serdang mengharapkan peranan dan pertisipasi masyarakat khususnya pedagang kaki lima dalam menunjang peningkatan pendapatan daerah.
Pedagang yang dalam hubungannya dengan kegiatan pasar mempunyai peranan yang sangat penting, dalam kaitannya pedagang sebagai pemakai jasa
pelayanan dalam kegiatannya berdagang yang sudah tentu menggunakan fasilitas- fasilitas yang diberikan pemerintah baik berupa fasilitas gedung loods kios,
kebersihan,keamanan dan sebagainya, dilain pihak pedagang berkewajiban membayar kepada Pemerintah Daerah berupa retribusi sebagai balas jasa langsung atas
penggunaan fasilitas yang diberikan. Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang No. 8 Tahun 1988 menyebutkan;
62
bahwa para pedagang diwajibkan membayar retribusi yang terdiri dari : 1. Retribusi tempat berjualan.
Yaitu retribusi atas pemakaian tempatberjualan yang disediakan oleh Pemerintah maupun Swasta. Dalam hal pembayaran retribusi tempat berjualan para pedagang
dapat membayar dengan dua cara yaitu dibayar setiap hari dan dibayar setiap bulannya.
2. Retribusi bongkar muat barang dagangan. Yaitu retribusi yang dikutip dari pedagang yang melakukan kegiatan
membongkarmuat barang-barang daganganya. 3. Retribusi pemekaian toiletkamar mandi WC.
Yaitu retribusi pemakaian jasa toilet,kamar mandiWC dan pembayarannya ditentukan untuk setiap kali masuk.
62
.Hariati.Pengelolaan Pedagang Kaki Lima dalam Peningkatan PAD di Dinas Pasar Kab.Deli Serdang,Skripsi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Medan Area
Universitas Sumatera Utara
4. Surat-surat berharga. Yaitu pembayaran uang jasa atau uang administrasi surat keterangan yang
dikeluarkan oleh Kepala Dinas Pasar, yaitu: a. Surat keterangan sementara izin pemakaian tempat berjualan.
b. Kartu pemakaian izin tempat berjualan. c. Surat-surat izin :
a Izin mengerjakan pekerjaan upah menyorongmenyewakan kreta sorong roda dua.
b Izin mengelolamenjaga kamar manditoiletWC dan izin jaga malamsiang.
c Izin memperbaikai stand kios membuat peti. d Pemeriksaan kereta sorong roda dua.
e Surat keterangan harga pasar. f Surat keterangan sebagai pedagang.
g Kartu sewa bulanan kios. h Surat keterangan izin tukar jenis jualan,izin cabut bulu ayam,izin kukuran
kelapa,cabe,kopi. i Berbagai surat keterangan lainnya.
5. Bea Balik Nama. Yaitu pembayaran setiap pemindahan pemegang hak sewa tempat berjualan pada
orang lain dikenakan biaya yang harus dibayar pemegang hak sewa yang baru. 6. Pengembalian Kredit.
Yaitu setiap pengembalian kredit oleh para pedagang,baik kjredit inpres pasar maupun kredit bentuk lain untuk keperluan pembangunan pasarmemperoleh
tempat berjualan.
7. Retribusi sewa toko. 8. Retribusi peneranganlistrik.
9. Retribusi sampah.
Kontribusi retribusi pasar yang dilaksanakan Dinas Pasar terhadap Pendapatan Asli Daerah PAD telah dimulai sejak berdirinya pasar tersebut dan seiring dengan
perkembangan pasar maka dikeluarkanlah Undang-undang No.18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang direvisi dengan Undang-undang
No.28 Tahun 2009 dan Undang-undang No.22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah yang selanjutnya direvisi dengan Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah.
Universitas Sumatera Utara
Pasal 15 Undang-undang No.18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah menyatakan maka ; besarnya retribusi ditetapkan dengan Peraturan
Daerah. Dengan diterbitkannya Undang-undang No.22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah yang direvisi dengan Undang-undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah, maka selanjutnya terbitlah Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang Nomor 5 tahun 2007 tanggal 24 Nopember 2007, tentang Pembentukan organisasi dan tata
kerja Perangkat Daerah Kabupaten Deli Serdang, Salah satu yang dibentuk adalah Dinas Pasar untuk mendukung pelaksanaan pembangunan Kabupaten Deli Serdang
melaui kontribusi Pendapatan Asli Daerah PAD, melalui Perda Kabupaten Deli Serdang yakni :
1. Perda Kabupaten Deli Serdang No.3 Tahun 2000 tentang Retribusi Pasar. 2. Perda Kabupaten Deli Serdang No.5 Tahun 2003 tentang Retribusi Sampah.
Salah satu unsur penerimaan Pendapatan Asli Daerah yang cukup potensial adalah restribusi daerah .Terdapat berbagai macamjenis retribusi daerah yang
dipungut oleh pemerintah Kabupaten Deli Serdang, yang sebagian diantaranya adalah retribusi pasar dan retribusi kebersihan yang sering dibayarkan oleh para Pedagang
Kaki Lima PKL. Penerbitan Peraturan Daerah tersebut memberi wewenag bagi Dinas Pasar
untuk melakukan penagihan retribusi. Penagihan yang dilakukan sejak tahun 2000 adalah cukup signifikan karena sejak diberlakukannya Perda No.3 Tahun 2000 ini
maka tidak satu pedagangpun yang terlewatkan untuk membayar retribusinya.
Universitas Sumatera Utara
Pengertian retribusi pada umumnya diartikan sebagai pungutan oleh suatu lembaga dengan menyediakan fasilitas kepada orang yang dikenai pungutan tersebut.
Keadaan ini menunjukkan adanya pengumpulan dana dari masyarakat dengan cara mengikat melalui pemberian pelayanan tertentu pada masyarakat,sehingga sering
dijumpai apabila ada kegiatan maka ada pembayaran terhadap suatu pelayanan yang diterimanya tersebut.
Retribusi daerah merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang perlu dioptimalkan untuk memberikan pelayanan publik dan kemandirian daerah.
Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang pajak daerah dan retribusi daerah,perlu dilakukan penyesuaian atas peraturan daerah
provinsi dibidang retribusi daerah.Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan kemandirian daerah ,perlu dilakukan perluasan objek retribusi daerah
dan standar dalam penetapan tarif retribusi. Kebijakan retribusi dilaksanakan berdasarkan prinsip demokrasi.pemerataan
dan keadilan,peran serta masyarakat,dan akuntabilitas dengan memperhatikan potensi daerah.
Undang-undang Republik Indonesia No.28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dalam Pasal 1 menyebutkan ;
“ Retribusi Daerah, yang selanjutnya disebut retribusi, adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus
Universitas Sumatera Utara
disediakan atau diberikan Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan”.
63
Pelayanan yang diberikan kepada para pedagang di pasar dan menikmati pelayanan mulai dari pendataan setiap pedagang hingga pengadaan tempat,
kebersihan lingkungan dan pelayanan lain sebagainya diwajibkan mengeluarkan dana untuk pelayanan tersebut, karena fungsi dan kegunaan pendataan pedagang tersebut
sangatlah vital bagi kelangsungan dan kelancaran hidup suatu Pasar Tradisional tersebut, yaitu untuk mencegah dan menertibkan banyaknya- pedagang yang
berjualan tanpa izin, pendataan dan penataan juga sangat menolong bagi pedagang tersebut terutama untuk keamanan dan kenyamanan para pembeli saat berada
dilokasi Pasar tersebut. Kontribusi Dinas Pasar terhadap Pendapatan Asli Daerah PAD dari sektor
retribusi pasar dan sampah yang termasuk juga retribusi dari pedagang kaki lima cukup besar yang dibuktikan dengan pembayaran setoran ke Kas Negara yang
mendekati target dan setiap tahunnya target tersebut meningkat, seperti yang terlihat pada Table berikut;
63
. Undang-undang No.28 Tahun 2009 t ent ang Pajak Daerah dan Ret ribusi Daerah,Pasal 1 but ir
Universitas Sumatera Utara
Table 3.Target dan pemasukan Dinas Pasar Kab.Deli Serdang No
Tahun Uraian Retribusi
Target Rp
Capaian Rp
Persen
1 2007
Pasar 1.400.000.000,-
1.076.329.00 76,80
Sampah 88.000.000,-
80.046.700 90,96
2 2008
Pasar 1.400.100.000,-
1.073.283.000 76,66 Sampah
100.800.000,- 91.770.900
91,04 3
2009 Pasar
1.540.110.000,- 1.232.246.000 80.01
Sampah 115.920.000,-
92.845.700 80.09
4 2010
Pasar 1.540.110.000,-
1.387.305.000 90,08 Sampah
136.785.600,- 123.370.800
90,19 5
2011 Pasar
1.600.000.000,- 1.530.539.000 95,66
Sampah 157.303.440,-
150.532.700,- 95,70
Sumber : Dinas Pasar Kab.Deli Serdang,2012
Jika diteliti secara cermat dari table diatas maka dapat dilihat penerimaan Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang dari sektor retribusi pasar dan sampah setiap
tahunnya meningkat dan dapat menopang pendapatan asli daerah. Tahun 2007 target sektor retribusi pasar sebesar Rp.1.400.000.000. ternyata Dinas Pasar mampu
mengumpulkan dana retribusi sebesar Rp,1.076.329.000. Demikian juga halnya dengan retribusi sampah target yang dibebankan
sebesar, 88.000.000,-dan Dinas Pasar dapat mengumpulkan dana, 80.046.700,- Pencapaian target ini dikarenakan semua para pedagang baik yang formal
ataupun informal dalam hal ini khususnya pedagang kaki lima setiap harinya diharuskan membayar retribusi pasar sesuai dengan tarif yang telah ditentukan
Universitas Sumatera Utara
walaupun terkadang dagangan mereka tersebut belum ada yang laku. Didalam mengutib retribusi ini kadang para petugas tersebut ada yang tidak menggunakan
karcis retribusi sehingga hasil penguitiban tersebut ada yang tidak dapat dipertanggung jawabkan hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan dari para
pedagang kaki lima tersebut, kurangnya kesadaran petugas dan kuarngnya pengawasan dari para KUPTD Pasar tersebut.
Target ini tercapai dicapai karena adanya pengutiban retribusi pasar dan sampah terhadap pedagang formal yang berjualan dikios dan loods maupun pedagang
informal yang berjualan dipelataran pasar dan sering disebut dengan pedagang kaki lima. Namun didalam kenyataannya dilapangan pengutiban retribusi ini mengalami
kendala-kendala sehingga target yang ditentukan tidak mencapi 100 yaitu antara lain :
1. Banyak pedagang formal yang berada didalam kiosloods merasa cemburu terhadap pedagang informal PKL yang berjualan diluar sehingga mereka
tidak membayar retribusi. 2. Karena tidak adanya sanksi yang tegas terhadap para pedagang yang tidak
membayar retribusi. 3. Jumlah pedagang kaki lima yang selalu berubah-ubah, hal ini tergantung
pada keadaan musim hari besar keagamaan. 4. Terkadang ada petugas yang nakal dengan mempermainkan karcis, misalnya
retribusi tetap dikutib namun tidak menggunakan karcis sementara yang
Universitas Sumatera Utara
dilaporkan ke KUPTD Pasar hanyalah sebesar jumlah retribusi yang tertera dalam karcis saja jadi retribusi yang tidak pakai karcis tidak akan dilaporkan.
5. Masih adanya pemungutan- pemungutan liar dari pihak-pihak tertentu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan keberadaannya.
64
Sumber-sumber pemasukan langsung yang dihasilkan dari Kabupaten Deli Serdang untuk pendapatan asli daerah keseluruhannya ada sebanyak 26 item yang
terdiri dari 15 Dinas dan 11 kecamatan diluar dana perimbangan dan lain-lain pendapatan yang sah. Bagian yang memiliki target yang terbesar adalah Dinas
Pengelola Keuangan Daerah dengan target Rp, 1.712.651.697.286, serta realisasinya sebesar
Rp. 86.4495.767.065,
sementara Dinas
Pasar dengan
target Rp.1757.303.440, serta realisasinya sebesar Rp. 1.681.071.700.
65
Peraturan untuk membayar retribusi pasar dan sampah telah disosialisikan oleh aparatur Dinas Pasar kepada seluruh pedagang yang berjualan dalam kios,loods
maupun diluar namun masih dilokasi pasar se- Kabupaten Deli Serdang. Berdasarkan hasil analisa data menunjukkan bahwa penerimaan Pendapatan
Asli Daerah dari sisi retribusi pasar dan kebersihan yang dibayarkan oleh para pedagang kaki lima di pasar besarnya bervariasi antara Rp.1000.- sampai dengan
Rp.5000.- per harinya. Sehingga kalau dihitung rata-rata perbulan per pedagang kaki lima sebesar Rp.5.000 x 30 hari = Rp.150.000.- jadi kalau dihitung secara kasat mata -
64
.Hasil wawan cara dengan beberapa KUPTD Pasar dilapangan.tgl,20120501 dan 20120508.
65
.Sumber data ;Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Deli Serdang,20120501.
Universitas Sumatera Utara
maka retribusi yang dihasilkan dari pedagang kaki lima tersebut adalah : ± 3.500 pasar harian X 5.000 hari = Rp. 17.500.000.- X 30 hari = 525.000.000.- dan ± 1.324
pasar mingguan X 5.000 hari = Rp.6.620.000.-X 4 minggu = Rp. 26.480.000 jumlah keseluruhan = Rp. 525 000.000 + Rp. 26.480.000 = 551.480.000.-
Hasil ini mengindikasikan bahwa kemampuan Pedagang Kaki Lima dalam membayar retribusi pasar, retribusi kebersihan dan lainnya mencapai ± 31,3 . Dari
target yang dibebankan Rp.1.757.303.440.- Artinya bahwa dengan asumsi nilai rupiah tertinggi yang dibayarkan setiap
pedagang kaki lima per hari adalah 5000 rupiah,sehingga setiap bulannya akan mencapai 150 ribu rupiah per pedagang kaki lima,jadi secara kasar Pemerintah Kabupaten Deli
Serdang menerima rata-rata perbulan 551.480.000.- sebelum dipotong biaya operasional sebesar ± 8 .
Besarnya tarif retribusi pada Pasar Swasta adalah sama dengan tarif retribusi yang berlaku pada Pasar yang dikelola oleh Pemerintah Daerah dan begitu juga
retribusi yang dikenakan kepada pedagang kaki lima. Pedagang kaki lima berkontribusi terhadap ekonomi daerah karena telah menjadi mata rantai pencaharian
utama dan menciptakan peluang dan lapangan kerja. Potensi kontribusi pedagang kaki lima terhadap pendapatan Asli Daerah dikumpulkan melalui retribusi tempat,
retribusi sampah dan kebersihan dan pajak untuk pedagang makanan dan minuman yang mereka jual.
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan pedagang kaki lima tidak berpengaruh nyata terhadap pendidikan dan kesehatan tetapi sangat berpengaruh
nyata terhadap konsumsi rumah tangga, yang berarti bahwa kontribusi pedagang kaki lima berpengaruh terhadap perekonomianpembangunan wilayah terutama dari segi
belanja konsumsi hal ini dapat dilihat pada kebutuhan pokok sehari-hari. Perda No.3 Tahun 2000 tentang Retribusi Pasar menentukan besarnya tarif
retribusi yang harus dibayarkan oleh para pedagang formal ataupun pedagang kaki lima tersebut dengan jumlah atau besarnya retribusi berbeda antara barang yang
dijualnya,hal ini dapat dilihat dalam tarif retribusi seperti dibawah ini;
Universitas Sumatera Utara
Daftar Grosir jenis Ikan;
No Jenis Ikan
Besarnya Retribusi
1 2
3
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
Ikan Kakap dan sejenisnya Siakap
Bandeng Jenahar
Gorup-gorup Gerapu
Gembung Mujahir
Kerisi Jenipul
Bawal Tambak Bawal Cermin
Bawal Hitam Selar gelek
Selar Upas Selar Minyak
Selar Hijau Cinearu
Tongkol Selayang,Ogak
Ikan Talang Pandan-pandan
Parang-parang Puput
TimahSelam Cua Lai
Alu-alu Wantasik
Gelana sejenisnya Selangat
Gelana Batu Gelana Toraksange
Kedara Belanak
Ikan Sebalah Tamban Sisik
Tamban Buluh Rp.400kg
Rp.400kg Rp.200kg
Rp.400kg Rp.400kg
Rp.300kg Rp.150kg
Rp.150kg Rp.125kg
Rp.150kg Rp.750kg
Rp.500kg Rp.400kg
Rp.200kg Rp.150kg
Rp.200kg Rp.100kg
Rp.200kg Rp.300kg
Rp.150kg Rp.100kg
Rp.100kg Rp.150kg
Rp.125kg Rp.100kg
Rp.150kg Rp.100kg
Rp.150kg Rp.75kg
Rp.125kg Rp.150kg
Rp.150kg Rp.100kg
Rp.100kg Rp.100kg
Rp.100kg Rp.100kg
Universitas Sumatera Utara
No Jenis Jualan
Besarnya Retribusi
1 2
3
38 39
40 41
42 43
44 45
46 47
48 49
50 51
52 53
54 55
56 57
58 59
60 61
62 63
64 36
66 67
68 69
70 71
72 73
74 Mayung
Utik Bedukang
Sembilang Ikan Duri
Pari Senangin
Tenggiri Bulu Ayam
Kasai Cincang Rebung
Teri Kasar Teri Halus
Badau Gabus Sepat siam
Lundu Baung
Kepah Ikan Mas
Lele Udang Galah
Udang JambuKolong Udang Putih
Udang Batu Udang Kecepai
Ketam Batu Kelapa Ketam ranjungan
Sotong Kerang
Cumi-cumi Kepah Isi
Ikan Kekek Camin-camin
Puyuh-puyuh Pinang-pinang
Remis Kupang
Rp.100kg Rp.150kg
Rp.75kg Rp.150kg
Rp.100kg Rp.150kg
Rp.450kg Rp.400kg
Rp.75kg Rp.60kg
Rp.75kg Rp.300kg
Rp.300kg Rp.150kg
Rp.100kg Rp.75kg
Rp.100kg Rp.400kg
Rp.500kg Rp.350kg
Rp.1.000kg Rp.1.500kg
Rp.250kg Rp.150kg
Rp.75kg Rp.100kg
Rp.100kg Rp.200kg
Rp.75kg Rp.200kg
Rp.100kg Rp.75kg
Rp.250kg Rp.75kg
Rp.100kg Rp.50kg
Rp.10kg
Catatan ; Ikan lelang langsung dikenakan Retribusi 5 dari harga lelang.
Universitas Sumatera Utara
Pasar Hasil Bumi Dan Ternak ditetapkan sebagai berikut:
No Nama dan Jenis Barang
Besarnya Retribusi Keterangan
1 2
3 4
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 Sayur Mayur
Durian Semangka
Mangga,Sauh,Rambutan,Langsat,Jambu,dll Pepayakates
Gula ArenEnau Jagung
Kacang Tanah Kelapa Bulat
Kelapa Cungkil Kacang Hijau Kuning
Pinang KupasKulit Ubi dan sejenisnya
Kemiri Pisang
Cabe besar cabe rawit Jahe dan sejenisnya
Petai Daun NilamMinyak Nilam
DedakKulit Padi dan sejenisnya Ampas Ubi dan sejenisnya
Kayu Bakar sejenisnya Pupuk Kandang
Batang Sagu GetahKaret
Lembu,Kerbau,Kuda Babi
Kambing Domba Ayam dan sejenisnya
Telur ayam dan sejenisnya0 Rp.75keranjang
Rp.25buah Rp.25buah
Rp.500keranjang Rp.15buah
Rp.2kg Rp.500goni
Rp.1.500goni Rp.2buah
Rp.1000goni Rp.1000goni
Rp.1000goni Rp.750ton
Rp.200goni Rp.5sisir
Rp.300goni Rp.300goni
Rp.5ikat Rp.50keranjang
Rp.50kg Rp.100goni
Rp.100kg Rp.100goni
Rp.500ton Rp.1.000ton
Rp.5.000ekor Rp.2.000ekor
Rp.1.000ekor Rp.40ekor
Rp.2butir 100 Kg
50 Kg 50 Kg
50 Kg 50 Kg
50 Kg 50 Kg
50 Kg 50 Kg
50 Kg 50 Kg
Sumber Data Perda Nomor 3 Tahun 2000.-
Realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah yang dicapai dari setiap dinas Pemerintah Daerah secara menyeluruh dapat dilihat dalam table berikut:
Universitas Sumatera Utara
Table 4. Realisasi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah
Tahun
2011
No Dinas
Target RP
Realisasi RP
Persen
1 Bapedalda
500.000.000 405.500.000
81.10
2 Cipta Karya
15.691.468.000 1.911.640.546.765
12
3 Pariwisata dan Kebudayaan
104.650.000 53.827.600
51
4 Kehutanan
160.000.000 260.382.000
162
5 Kependudukan
2.750.000.000 3.018.395.000
109.76
6 Kesehatan
1.800.000.000 1.818.796.500
101.04
7 Koprasi
161.375.000 155.586.701
96.41
8 Pasar
1757.303.440 1.681.071.700
95
9 Pekerjaan Umum
45.000.000 6.324.100
14.05
10 Perhubungan
1.565.000.000 1.272.903.978
81
11 Pertanian
404.500.000 233.202.000
57
12 Tenaga Kerja
391.000.000 233.202.000
1,31
13 Perindag
855.000.000 513.200.000
06
14 Pengelolaan Keuangan
1.712.651.697.286 864495767065
50
15 RSUD
9.500.000.000 7.934.299.532
87.52
16 Sekda
2.580.000.000 1.985.26.071
0.7
Sumber Data: Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Tahun 2011
Dari data table diatas dapat dilihat bahwa Dinas Pasar melalui retribusi pasar yang dikutip dari retribusi pedagang baik yang formal maupun yang informal
mempunyai urutan ke 4 dalam hal menyumbang pendapatan asli daerah.
Universitas Sumatera Utara
C. Dampak Bagi Pedagang Kaki Lima atas izin usaha dan pembayaran retribusi yang telah dibayarnya.