BAB III PEMBERIAN IZIN USAHA TEMPAT BERJUALAN DAN KONTRIBUSINYA
TERHADAP  PAD KAB.DELI SERDANG
A.  Izin Usaha jualan Pedagang  Kaki Lima
Keberadaan pasar-pasar
tradisional pada
awalnya berada
ditanah masyarakatdesa, tanah kesultanan serta tanah PTPN. Seiring dengan berkembangnya
pasar  tersebut  kemudian  pemerintah  kabupaten  melakukan  pengelolaan  dengan melakukan perbaikan infrastruktur bangunan serta menempatkan aparatur pemerintah
sebagai pengelola dilapangan. Baru  sekitar  tahun  70-an  Pemerintah  Kabupaten  dalam  hal  ini  bagian  aset
Kabupaten  melakukan  upaya  penerbitan  hak  atas  tanah  tersebut.  Dengan  demikian keberadaan  izin  pengelolaan  pasar  –  pasar  tradisional  tersebut  tidak  ada,  namun
Pemerintah  Kabupaten  memiliki  hak  atas  tanah  dimana  lokasi  pasar  tradisional tersebut berada.
Pemerintah  Kabupaten  dalam  hal  ini  Dinas  Pasar  Kabupaten  Deli  Serdang  belum mengimplementasikan  Peraturan  Presidean  khususnya  BAB  VI  Pasal  12  ayat  1
bagian a Peraturan Presiden No. 112 Tahun 2007 dan Peraturan Menteri Perdagangan RI  No.  53M-DAGPER122008  tentang  Pedoman  Penataan  dan  Pembinaan  Pasar
Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern, yang berbunyi : untuk melakukan usaha  pasar  tradisional,  pusat  perbelanjaan  dan  toko  modern  wajib  memiliki  Izin
Usaha  Pengelolaan  Pasar  Tradisional    IUP2T    untuk  Pasar  Tradisional.  Sementara itu,  izin  untuk  melakukan  pengelolaan  Pusat  Perbelanjaan  dan  Toko  Modern  telah
Universitas Sumatera Utara
banyak  dilakukan  oleh  pemerintah  khususnya  di  daerah  Lubuk  Pakam,  Tanjung Morawa,  Deli  Tua,  Pancur  Batu,  Batang  Kuis,  Mandala,  Percut  Sei  Tuan  serta
Hamparan Perak. Hal  ini  dibuktikan  dengan  bermunculannya  toko-  toko  modern  seperti
indomaret  yang  sangat  mudah  kita  jumpai.  Bahkan  di  Kota  Lubuk  Pakam  dimana Pemerintah  mengeluarkan  izin  berdirinya  plaza  yang  persis  berada  di  lokasi  pasar
tradisional Lubuk Pakam. Keberadaan  Pusat  Perbelanjaan  dan  Toko  Modern  tersebut  penulis
berkesimpulan  bahwa  Pemerintah  Kabupaten  telah  mengabaikan  Peraturan  Presiden No  112  tersebut  khususnya  BAB  II  Pasal  4  ayat  1  bagian  a  dan  b  yang  berbunyi  :
Pendirian Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern wajib : a. Memperhitungkan kondisi sosial masyarakat, keberadaan Pasar Tradisional
,  Usaha  Kecil  dan  Usaha  Menengah  yang  ada  diwilayah  yang bersangkutan ;
b.  Memperhatikan jarak antara Hypermarket dan Pasar tradisional yang telah ada sebelumnya.
Dalam  pengelolaan  pasar,  pemerintah  telah  menerbitkan  pengaturan  tentang pasar tradisional dan pasar modern, yaitu Peraturan Presiden Perpes No. 112 Tahun
2007  tentang  Penataan  dan  Pembinaan  Pasar  Tradisional,  Pusat  Perbelanjaan  dan Toko Modern pada 27 Desember 2007.
Universitas Sumatera Utara
Perpres tersebut  menerbitkan regulasi tentang peraturan pasar tradisional dan modern dengan substansi masalah, antara lain mengenai :
a. Masalah Perizinan Pasar Tradisional dan Modern, b. Masalah Penataan Pasar Tradisional dan Modern,
c. Masalah Pembinaan Dan Pengawasan,dan d. Masalah Sanksi.
Diantara  potensi-potensi  daerah,  Pedagang  Kaki  Lima  merupakan  salah  satu bentuk  unit  usaha  informal  yang  bernilai  bagi  pemasukan  dari  sektor  PAD  yaitu
retribusi  yang  berguna  untuk  mendukung  penguatan  otonomi  daerah  di  Kabupaten Deli Serdang. Kontribusi  yang diberikan Pedagang Kaki Lima melalui retribusi cukup
besar,  hal  itu  diketahui  dari  terpenuhinya  target  yang  ditetapkan  oleh  Pemerintah Kabupaten Deli Serdang.
Menurut Peraturan Daerah No.3 Tahun 2000 tentang Retribusi Pasar yang diatur dalam,
pasal 2 berbunyi ; “  Dengan  nama  retribusi  pasar,  dipungut  retribusi  atas  pelayanan  penyediaan
fasilitas pasar tradisionalsederhana yang berupa halaman pelataran, loods dan atau kios yang dikelola oleh pemerintah daerah disediakan untuk pedagang dan
atas pasar yang dibangun pihak swasta”.
Universitas Sumatera Utara
pasal 5  berbunyi ; “  Retribusi  Pasar  adalah  jasa  yang  disediakan  oleh  pemerintah  daerah  atas
fasilitas pasar tradisional sederhana yang berupa pelataran loods yang dikelola oleh  Pemda  dan  khusus  disediakan  untuk  pedagang,  tidak  termasuk  yang
dikelola  oleh  Perusahaan  Daerah  PDPasar,termasuk  golongan  retribusi  jasa umum”.
Berdasarkan  pasal  tersebut  diatas  jalas  diaturkan  bahwa  para  pedagang yang  memohonkan  secara  tertulis  untuk  memakai  kios  dan  loods  diwajibkan  umtuk
membayar retribusi atas tempat dan pelayanan jasa yang mereka gunakan dapatkan. Pedagang  yang  ingin  memakai  kios  ataupun  loods  dapat  memintakan  izin
pemakaiannya kepada Pemerintah Daerah melalui Dinas Pasar. Berkaitan  dengan  masalah  perizinan  pemakaian  tempat  berjualan,  penulis
melihat  bahwa  keberadaan  pasar  tradisional  di  Kabupaten  Deli  Serdang  merupakan pasar  tradisional  yang  sudah  berusia  puluhan  bahkan  ada  yang  ratusan  tahun.  Cikal
bakal  lahir  dan  berdirinya  pasar  tersebut  bukanlah  suatu  upaya  yang  dilakukan  oleh Pemerintah  Kabupaten  namun  berawal  dari  adanya  kegiatan  transaksi  perdagangan
yang  dilakukan  oleh  masyarakat  yang  kemudian  disusul  dengan  pengelolaan  oleh pemerintah.
55
Sehingga  pada  awalnya  pedagang  itu  tidak  memiliki  izin  apapun  namun sesuai dengan perkembangan ekonomi dan pasar di Kabupaten Deli Serdang maka  -
55
Sumber data buku ;Sejarah  Lahirnya Dinas Pasar Kab.Deli Serdang.
Universitas Sumatera Utara
Pemerintah  Daerah  dalam  hal  ini  yang  diwakilkan  oleh  Dinas  Pasar  membuat  suatu kebijakan  yaitu  jika  pedagang  ingin  berjualan  dan  menempati  kios  dan  loods  yang
ada  di  pasar  maka  dia  harus  mendapat  izin  terlebih  dahulu  dari  Kepala  Dinas  Pasar Kabupaten  Deli  Serdang,  yang  kemudian  Dinas  Pasar  akan  memberikan  Kartu  Hak
Sewa kepada pedagang sebagai bukti bahwa dia mempunyai hak sewa atas kios atau loods tersebut.
Izin adalah suatu persetujuan dari penguasa berdasarkan undang-undang atau peraturan  pemerintah  untuk  dalam  kegiatan  tertentu  menyimpang  dari  ketentuan-
ketentuan  larangan peraturan perundang-undangan, izin dapat juga diartikan sebagai dispense atau pembebasan dari suatu laranngan.
56
Adapun  pengertian  dari  perizinan  adalah  salah  satu  bentuk  pelaksanaan  fungsi pengaturan  dan  bersifat  pengendalian  yang  dimiliki  oleh  pemerintah  terhadap
kegiatan –kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat.
57
Format  dari  izin  ini  dapat  berbentuk  tertulis  maupun  lisan,yang  bertujuan untuk pengendalian aktivitas pemerintah dalam hal –hal tertentu dimana ketentuannya
berisi pedoman yang harus dilaksanakan oleh baik yang berkepentingan ataupun oleh pejabat yang berwenang.
Pemberian izin ini dapat dilihat dari dua sisi yaitu ;
56
. Adrian Sutedi,SH.,M.H.Hukum Perizinan dalam sektor Pelayanaan Publik,Sinar Grafika,Jakarta,hal 167.
57
. Ibid ,hal 168.
Universitas Sumatera Utara
1.  Dari  sisi  Pemerintah,  yaitu  untuk  melaksanakan  peraturan  apakah  ketentuan dalam  peraturan  tersebut  sesuai  dengan  prakteknya  atau  tidak  dan  sekaligus
untuk  mengatur  ketertiban.Dan  sebagai  sumber  PAD  dimana  jika  ada permohonan izin maka dengan sendirinya pendapatan akan bertambah karena
setiap  izin  yang  dukeluarkan  pemohon  harus  membayar  retribusi  terlebih dahulu.
58
2.  Dari  sisi  masyarakat,yaitu  untuk  mendapatkan  adanya  kepastian  hukum, adanya kepastian hak,untuk mempermudah mendapatkan fasilitas.
59
Permohanan  izin  dimintakan  pedagang  kepada  Kepala  Dinas  Pasar  dengan mengajukan  surat  permohanan  yang  ditanda  tangani  pedagang,  adapun  prosedurnya
seperti mekanisme tersebut dibawah ini;
58
.Ibid,hal 200.
59
. Ibid,hal 200.
Universitas Sumatera Utara
Mekanisme penerbitan izin kartu hak sewapakai kios dan loods; Sumber data;Kabid Intensifikasi Dinas Pasar Kab.Deli Serdang.
30 menit
30 menit
30 menit
30 menit 30 menit
PEDAGANG
KASUBAG UM UM
SEKRETARIS KUPTD PASAR
Bendahara Penerima
KADIS  PASAR
Universitas Sumatera Utara
Ket: Sipemohon  datang  ke  KUPTD  Pasar  Kepala  Unit  Teknis  Daerah  dengan
membawa  surat  permohonan  dengan  melampirkan  syarat-syarat,
60
kemudian KUPTD  Pasar  membawa  berkas  yang  telah  lengkap  ke  Kasubbag  Umum  untuk
dibuatkan  kartu  dan  kwitansi  retribusi  tempatnya  kemudian  Kasubag  umum membawa  kartu  yang  telah  diisi  dengan  data  pedagang  serta  kelengkapan
berkasnya  ke  Sekretaris  untuk  mendapat  paraf  persetujuan  setelah  selesai  dari sekretaris  lalu  dibawa  ke  bagian  bendahara  penerima  untuk  membayar
retribusinya  yang  kemudian  kwitansi    retribusi  tersebut  dilampirkan  bersamaan dan  dibawa  ke  Kepala  dinas  oleh  Sekretaris  untuk  mendapat  tanda  tangan
persetujuan dan setelah itu kartu tersebut dikembalikan ke pedagang. Pedagang kaki lima ini terbagi menjadi 2 dua jenis pedagang yaitu;
1.  Pedagang  kaki  lima  yang  berjualan  dilokasi  pasar  pelataran  dan halaman di dalam pagar pasar,
2.  Pedagang kaki lima yang berjualan di badan jalan trotoar yang berada diluar pagar pasar.
Didalam  kenyataan  dilapangan  para  pedagang  kaki  lima  ini  hanya  meminta izin  kepada  Kepala  Pasar  yang  merupakan  perpanjangan  tangan  daripada  Kepala
Dinas  Pasar  secara  lisan  saja,  walaupun  secara  lisan  namun  mereka  tetap  dihitung sebagai pedagang yang informal dan dapat dikenai retribusi tempat.
60
.Syarat pembuatan kartu yaitu;past photo u 3x4 ,kartu hak sewa yang lama,surat permohonan pedagang,kwitansi pembayaran retribusi kartu,surat pernyataan KUPTD Pasar.Kabid
Intensifikasi Dinas Pasar Kab.Deli Serdang.
Universitas Sumatera Utara
Pedagang  kaki  lima  yang  berjualan  diluar  lokasi  pasar  ini  tetap  diperbolehkan berjualan  sepanjang tidak  menggangu  jalan,keamanan dan ketertiban di  lokasi pasar
tersebut. Pedagang  kaki  lima  yang  berjualan  di  lokasi  pasar  juga  hanya  meminta  izin
tempat  berjualan  kepada  KUPTD  Pasarnya  saja,  pada  dasarnya  para  KUPTD  Pasar tersebut tidak memberikan izin terhadap para pedagang kaki lima tersebut tapi karena
untuk  memenuhi  target  retibusi  yang  telah  dibebankan  kepada  KUPTD  Pasar  maka memberikan izin tersebut walaupun secara transparan.
Meskipun  tidak  ada  perjanjian  secara  tertulis  namun  jika  suatu  saat  ada peremajaan pasar dan lokasi tempat berjualan mereka itu diperlukan oleh pemerintah
untuk  pembangunan  maka  para  pedagang  kaki  lima  tersebut  harus  bersedia meninggalkan tempatnya berjuan.
61
B.  Kontribusi  Pengutiban  Retribusi  Pasar  dari  Pedagang  Kaki  Lima  pada Pendapatan Asli  Daerah PAD
Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang dalam mencapai tujuannya untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, serasi dan seimbang, yang mampu mengurus
rumah tangga sendiri, sebagai pelaksana otonomi daerah yang nyata dan bertanggung jawab  menjamin  perkembangan  nasional  yang  tersebar  di  wilayah  Kabupaten
Deli Serdang.
61
. Hasil wawancara dengan beberapa KUPTD  Pasar di lapangan05082012.
Universitas Sumatera Utara
Untuk  memperlancar  pembangunan  kota,pemerintah  daerah  harus  didukung oleh  peningkatan  pendapatan  daerah,dalam  hal  ini  Pemerintah  Kabupaten  Deli
Serdang mengharapkan peranan dan pertisipasi masyarakat khususnya pedagang kaki lima dalam menunjang peningkatan pendapatan daerah.
Pedagang  yang  dalam  hubungannya  dengan  kegiatan  pasar  mempunyai peranan  yang  sangat  penting,  dalam  kaitannya  pedagang  sebagai  pemakai  jasa
pelayanan  dalam  kegiatannya  berdagang  yang  sudah  tentu  menggunakan  fasilitas- fasilitas  yang  diberikan  pemerintah  baik  berupa  fasilitas  gedung  loods  kios,
kebersihan,keamanan dan sebagainya, dilain pihak pedagang berkewajiban membayar kepada  Pemerintah  Daerah  berupa  retribusi  sebagai  balas  jasa  langsung  atas
penggunaan fasilitas yang diberikan. Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang No. 8 Tahun 1988 menyebutkan;
62
bahwa para pedagang diwajibkan membayar retribusi yang terdiri dari : 1.  Retribusi tempat berjualan.
Yaitu retribusi atas pemakaian tempatberjualan yang disediakan oleh Pemerintah maupun Swasta. Dalam hal pembayaran retribusi tempat berjualan para pedagang
dapat  membayar  dengan  dua  cara  yaitu  dibayar  setiap  hari  dan  dibayar  setiap bulannya.
2.  Retribusi bongkar muat barang dagangan. Yaitu  retribusi  yang  dikutip  dari  pedagang  yang  melakukan  kegiatan
membongkarmuat barang-barang daganganya. 3.  Retribusi pemekaian toiletkamar mandi WC.
Yaitu  retribusi  pemakaian  jasa  toilet,kamar  mandiWC  dan  pembayarannya ditentukan untuk setiap kali masuk.
62
.Hariati.Pengelolaan Pedagang Kaki Lima dalam Peningkatan PAD di Dinas Pasar Kab.Deli Serdang,Skripsi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Medan Area
Universitas Sumatera Utara
4.  Surat-surat berharga. Yaitu  pembayaran  uang  jasa  atau  uang  administrasi  surat  keterangan  yang
dikeluarkan oleh Kepala Dinas Pasar, yaitu: a.  Surat keterangan sementara izin pemakaian tempat berjualan.
b.  Kartu pemakaian izin tempat berjualan. c.  Surat-surat izin :
a  Izin  mengerjakan  pekerjaan  upah  menyorongmenyewakan  kreta  sorong roda dua.
b  Izin  mengelolamenjaga  kamar  manditoiletWC  dan  izin  jaga malamsiang.
c  Izin memperbaikai stand kios membuat peti. d  Pemeriksaan kereta sorong roda dua.
e  Surat keterangan harga pasar. f  Surat keterangan sebagai pedagang.
g  Kartu sewa bulanan kios. h  Surat keterangan izin tukar jenis jualan,izin cabut bulu ayam,izin kukuran
kelapa,cabe,kopi. i  Berbagai surat keterangan lainnya.
5.  Bea Balik Nama. Yaitu pembayaran setiap pemindahan pemegang hak sewa tempat berjualan pada
orang lain dikenakan biaya yang harus dibayar pemegang hak sewa yang baru. 6.  Pengembalian Kredit.
Yaitu  setiap  pengembalian  kredit  oleh  para  pedagang,baik  kjredit  inpres  pasar maupun  kredit  bentuk  lain  untuk  keperluan  pembangunan  pasarmemperoleh
tempat berjualan.
7.  Retribusi sewa toko. 8.  Retribusi peneranganlistrik.
9.  Retribusi sampah.
Kontribusi retribusi pasar yang dilaksanakan Dinas Pasar terhadap Pendapatan Asli Daerah PAD  telah dimulai sejak berdirinya pasar tersebut dan seiring dengan
perkembangan  pasar  maka  dikeluarkanlah  Undang-undang  No.18  Tahun  1997 tentang  Pajak  Daerah  dan  Retribusi  Daerah  yang  direvisi  dengan  Undang-undang
No.28 Tahun 2009 dan Undang-undang No.22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah yang  selanjutnya  direvisi  dengan  Undang-undang  No.  32  Tahun  2004  tentang
Pemerintahan Daerah.
Universitas Sumatera Utara
Pasal  15  Undang-undang  No.18  Tahun  1997  tentang  Pajak  Daerah  dan Retribusi Daerah menyatakan maka ; besarnya retribusi ditetapkan dengan Peraturan
Daerah. Dengan diterbitkannya Undang-undang No.22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah yang direvisi dengan Undang-undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah, maka selanjutnya terbitlah Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang Nomor 5  tahun  2007  tanggal  24  Nopember  2007,  tentang  Pembentukan  organisasi  dan  tata
kerja  Perangkat  Daerah  Kabupaten  Deli  Serdang,  Salah  satu  yang  dibentuk  adalah Dinas  Pasar  untuk  mendukung  pelaksanaan  pembangunan  Kabupaten  Deli  Serdang
melaui  kontribusi  Pendapatan  Asli  Daerah  PAD,  melalui  Perda  Kabupaten  Deli Serdang yakni :
1.  Perda Kabupaten Deli Serdang  No.3 Tahun 2000 tentang Retribusi Pasar. 2.  Perda Kabupaten Deli Serdang No.5 Tahun 2003 tentang Retribusi Sampah.
Salah  satu  unsur  penerimaan  Pendapatan  Asli  Daerah  yang  cukup  potensial adalah  restribusi  daerah  .Terdapat  berbagai  macamjenis  retribusi  daerah  yang
dipungut oleh pemerintah Kabupaten Deli Serdang, yang sebagian diantaranya adalah retribusi pasar dan retribusi kebersihan yang sering dibayarkan oleh para Pedagang
Kaki Lima PKL. Penerbitan  Peraturan  Daerah  tersebut  memberi  wewenag  bagi  Dinas  Pasar
untuk  melakukan  penagihan  retribusi.  Penagihan  yang  dilakukan  sejak  tahun  2000 adalah  cukup  signifikan  karena  sejak  diberlakukannya  Perda  No.3  Tahun  2000  ini
maka tidak satu pedagangpun yang terlewatkan untuk membayar retribusinya.
Universitas Sumatera Utara
Pengertian  retribusi  pada  umumnya  diartikan  sebagai  pungutan  oleh  suatu lembaga dengan menyediakan fasilitas kepada orang yang dikenai pungutan tersebut.
Keadaan  ini  menunjukkan  adanya  pengumpulan  dana  dari  masyarakat  dengan    cara mengikat  melalui  pemberian  pelayanan  tertentu  pada  masyarakat,sehingga  sering
dijumpai apabila ada kegiatan maka ada pembayaran terhadap suatu pelayanan yang diterimanya tersebut.
Retribusi  daerah  merupakan  salah  satu  sumber  pendapatan  daerah  yang  perlu dioptimalkan untuk memberikan pelayanan publik dan kemandirian daerah.
Dengan  berlakunya  Undang-undang    Nomor    28  Tahun  2009  tentang  pajak daerah  dan  retribusi  daerah,perlu  dilakukan  penyesuaian  atas  peraturan  daerah
provinsi  dibidang  retribusi  daerah.Dalam  rangka  meningkatkan  pelayanan  kepada masyarakat dan kemandirian daerah ,perlu dilakukan perluasan objek retribusi daerah
dan standar dalam penetapan tarif retribusi. Kebijakan  retribusi  dilaksanakan  berdasarkan  prinsip  demokrasi.pemerataan
dan keadilan,peran serta masyarakat,dan akuntabilitas dengan memperhatikan potensi daerah.
Undang-undang Republik Indonesia No.28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dalam Pasal 1 menyebutkan ;
“ Retribusi Daerah, yang selanjutnya disebut retribusi, adalah pungutan daerah sebagai  pembayaran  atas  jasa  atau  pemberian  izin  tertentu  yang  khusus
Universitas Sumatera Utara
disediakan  atau  diberikan  Pemerintah  Daerah  untuk  kepentingan  orang pribadi atau badan”.
63
Pelayanan  yang  diberikan  kepada  para  pedagang  di    pasar  dan  menikmati pelayanan  mulai  dari  pendataan  setiap  pedagang  hingga  pengadaan  tempat,
kebersihan lingkungan dan pelayanan lain sebagainya diwajibkan mengeluarkan dana untuk  pelayanan  tersebut,  karena  fungsi  dan  kegunaan  pendataan  pedagang  tersebut
sangatlah  vital  bagi  kelangsungan  dan  kelancaran  hidup  suatu  Pasar  Tradisional tersebut,  yaitu  untuk    mencegah  dan  menertibkan  banyaknya-  pedagang  yang
berjualan  tanpa  izin,  pendataan  dan  penataan  juga  sangat  menolong  bagi  pedagang tersebut  terutama  untuk    keamanan  dan  kenyamanan  para  pembeli  saat  berada
dilokasi Pasar tersebut. Kontribusi  Dinas  Pasar  terhadap  Pendapatan  Asli  Daerah    PAD  dari  sektor
retribusi  pasar  dan  sampah  yang  termasuk  juga  retribusi  dari  pedagang  kaki  lima cukup  besar  yang  dibuktikan  dengan  pembayaran  setoran  ke  Kas  Negara  yang
mendekati target dan setiap tahunnya target tersebut meningkat, seperti yang terlihat pada Table berikut;
63
. Undang-undang No.28 Tahun 2009 t ent ang Pajak Daerah dan Ret ribusi Daerah,Pasal 1 but ir
Universitas Sumatera Utara
Table 3.Target dan pemasukan Dinas Pasar Kab.Deli Serdang No
Tahun Uraian  Retribusi
Target Rp
Capaian Rp
Persen
1 2007
Pasar 1.400.000.000,-
1.076.329.00 76,80
Sampah 88.000.000,-
80.046.700 90,96
2 2008
Pasar 1.400.100.000,-
1.073.283.000   76,66 Sampah
100.800.000,- 91.770.900
91,04 3
2009 Pasar
1.540.110.000,- 1.232.246.000  80.01
Sampah 115.920.000,-
92.845.700 80.09
4 2010
Pasar 1.540.110.000,-
1.387.305.000  90,08 Sampah
136.785.600,- 123.370.800
90,19 5
2011 Pasar
1.600.000.000,- 1.530.539.000  95,66
Sampah 157.303.440,-
150.532.700,-  95,70
Sumber : Dinas Pasar Kab.Deli Serdang,2012
Jika  diteliti  secara  cermat  dari  table  diatas  maka  dapat  dilihat  penerimaan Dinas  Pasar  Kabupaten  Deli  Serdang  dari  sektor  retribusi  pasar  dan  sampah  setiap
tahunnya meningkat dan dapat menopang pendapatan asli daerah. Tahun 2007 target sektor  retribusi  pasar  sebesar  Rp.1.400.000.000.  ternyata  Dinas  Pasar  mampu
mengumpulkan dana retribusi sebesar Rp,1.076.329.000. Demikian  juga  halnya  dengan  retribusi  sampah  target  yang  dibebankan
sebesar, 88.000.000,-dan Dinas Pasar dapat mengumpulkan dana, 80.046.700,- Pencapaian  target  ini  dikarenakan  semua  para  pedagang  baik  yang  formal
ataupun  informal  dalam  hal  ini  khususnya  pedagang  kaki  lima  setiap  harinya diharuskan  membayar  retribusi  pasar  sesuai  dengan  tarif  yang  telah  ditentukan
Universitas Sumatera Utara
walaupun  terkadang  dagangan  mereka  tersebut  belum  ada  yang  laku.  Didalam mengutib  retribusi  ini  kadang  para  petugas  tersebut  ada  yang  tidak  menggunakan
karcis  retribusi  sehingga  hasil  penguitiban  tersebut  ada  yang  tidak  dapat dipertanggung jawabkan hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan dari para
pedagang  kaki  lima  tersebut,  kurangnya  kesadaran  petugas  dan  kuarngnya pengawasan dari para KUPTD Pasar tersebut.
Target  ini  tercapai  dicapai  karena  adanya  pengutiban  retribusi  pasar  dan sampah terhadap pedagang formal yang berjualan dikios dan loods maupun pedagang
informal  yang  berjualan  dipelataran  pasar  dan  sering  disebut  dengan  pedagang  kaki lima.  Namun  didalam  kenyataannya  dilapangan  pengutiban  retribusi  ini  mengalami
kendala-kendala  sehingga  target  yang  ditentukan  tidak  mencapi  100    yaitu  antara lain :
1.  Banyak  pedagang  formal  yang  berada  didalam  kiosloods  merasa  cemburu terhadap  pedagang  informal  PKL  yang  berjualan  diluar  sehingga  mereka
tidak membayar retribusi. 2.  Karena  tidak  adanya  sanksi  yang  tegas  terhadap  para  pedagang  yang  tidak
membayar retribusi. 3.  Jumlah  pedagang  kaki  lima  yang  selalu  berubah-ubah,  hal  ini  tergantung
pada keadaan musim  hari besar keagamaan. 4.  Terkadang ada petugas yang nakal dengan mempermainkan karcis, misalnya
retribusi  tetap  dikutib  namun  tidak  menggunakan  karcis  sementara  yang
Universitas Sumatera Utara
dilaporkan ke  KUPTD Pasar  hanyalah sebesar  jumlah retribusi  yang tertera dalam karcis saja jadi retribusi yang tidak pakai karcis tidak akan dilaporkan.
5.  Masih adanya pemungutan- pemungutan  liar dari  pihak-pihak tertentu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan keberadaannya.
64
Sumber-sumber  pemasukan  langsung  yang  dihasilkan  dari  Kabupaten  Deli Serdang  untuk  pendapatan  asli  daerah  keseluruhannya  ada  sebanyak  26  item  yang
terdiri  dari  15  Dinas  dan  11  kecamatan  diluar  dana  perimbangan  dan  lain-lain pendapatan  yang  sah.  Bagian  yang  memiliki  target  yang  terbesar  adalah  Dinas
Pengelola  Keuangan Daerah dengan target Rp, 1.712.651.697.286, serta realisasinya sebesar
Rp. 86.4495.767.065,
sementara Dinas
Pasar dengan
target Rp.1757.303.440, serta realisasinya sebesar Rp. 1.681.071.700.
65
Peraturan  untuk  membayar  retribusi  pasar  dan  sampah  telah  disosialisikan oleh aparatur Dinas Pasar kepada seluruh pedagang yang berjualan dalam kios,loods
maupun diluar namun masih dilokasi pasar se- Kabupaten Deli Serdang. Berdasarkan  hasil  analisa  data  menunjukkan  bahwa  penerimaan  Pendapatan
Asli  Daerah  dari  sisi  retribusi  pasar  dan  kebersihan  yang  dibayarkan  oleh  para pedagang  kaki  lima  di  pasar  besarnya  bervariasi  antara  Rp.1000.-  sampai  dengan
Rp.5000.- per harinya. Sehingga kalau dihitung rata-rata perbulan per pedagang kaki lima sebesar Rp.5.000 x 30 hari = Rp.150.000.- jadi kalau dihitung secara kasat mata -
64
.Hasil wawan cara dengan beberapa KUPTD Pasar dilapangan.tgl,20120501 dan 20120508.
65
.Sumber data ;Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Deli Serdang,20120501.
Universitas Sumatera Utara
maka  retribusi  yang  dihasilkan  dari  pedagang  kaki  lima  tersebut  adalah  :  ±  3.500 pasar harian X 5.000 hari = Rp. 17.500.000.- X 30 hari = 525.000.000.- dan ± 1.324
pasar mingguan X 5.000 hari = Rp.6.620.000.-X 4 minggu  = Rp. 26.480.000 jumlah keseluruhan = Rp. 525 000.000 + Rp. 26.480.000 = 551.480.000.-
Hasil  ini  mengindikasikan  bahwa  kemampuan  Pedagang  Kaki  Lima  dalam membayar  retribusi  pasar,    retribusi  kebersihan  dan  lainnya  mencapai  ±    31,3    .  Dari
target yang dibebankan Rp.1.757.303.440.- Artinya  bahwa  dengan  asumsi  nilai  rupiah  tertinggi  yang  dibayarkan  setiap
pedagang kaki lima per hari adalah 5000 rupiah,sehingga setiap bulannya akan mencapai 150  ribu  rupiah  per  pedagang  kaki  lima,jadi  secara  kasar  Pemerintah  Kabupaten  Deli
Serdang menerima rata-rata perbulan  551.480.000.- sebelum dipotong biaya operasional sebesar ± 8 .
Besarnya tarif  retribusi pada Pasar Swasta adalah sama dengan tarif retribusi yang  berlaku  pada  Pasar  yang  dikelola  oleh  Pemerintah  Daerah  dan  begitu  juga
retribusi  yang  dikenakan  kepada  pedagang  kaki  lima.  Pedagang  kaki  lima berkontribusi terhadap ekonomi daerah karena telah menjadi mata rantai pencaharian
utama  dan  menciptakan  peluang  dan  lapangan  kerja.  Potensi  kontribusi  pedagang kaki  lima  terhadap  pendapatan  Asli  Daerah  dikumpulkan  melalui  retribusi  tempat,
retribusi  sampah  dan  kebersihan  dan  pajak  untuk  pedagang  makanan  dan  minuman yang mereka jual.
Universitas Sumatera Utara
Dari  hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  pendapatan  pedagang  kaki  lima tidak berpengaruh nyata terhadap pendidikan dan kesehatan tetapi sangat berpengaruh
nyata terhadap konsumsi rumah tangga, yang berarti bahwa kontribusi pedagang kaki lima  berpengaruh  terhadap  perekonomianpembangunan  wilayah  terutama  dari  segi
belanja konsumsi hal ini dapat dilihat pada kebutuhan pokok sehari-hari. Perda  No.3  Tahun  2000  tentang  Retribusi  Pasar  menentukan  besarnya  tarif
retribusi  yang  harus  dibayarkan  oleh  para  pedagang  formal  ataupun  pedagang  kaki lima  tersebut  dengan  jumlah  atau  besarnya  retribusi  berbeda  antara  barang  yang
dijualnya,hal ini dapat dilihat dalam tarif retribusi seperti dibawah ini;
Universitas Sumatera Utara
Daftar Grosir jenis Ikan;
No Jenis Ikan
Besarnya Retribusi
1 2
3
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
Ikan Kakap dan sejenisnya Siakap
Bandeng Jenahar
Gorup-gorup Gerapu
Gembung Mujahir
Kerisi Jenipul
Bawal Tambak Bawal Cermin
Bawal Hitam Selar gelek
Selar Upas Selar Minyak
Selar Hijau Cinearu
Tongkol Selayang,Ogak
Ikan Talang Pandan-pandan
Parang-parang Puput
TimahSelam Cua Lai
Alu-alu Wantasik
Gelana sejenisnya Selangat
Gelana Batu Gelana Toraksange
Kedara Belanak
Ikan Sebalah Tamban Sisik
Tamban Buluh Rp.400kg
Rp.400kg Rp.200kg
Rp.400kg Rp.400kg
Rp.300kg Rp.150kg
Rp.150kg Rp.125kg
Rp.150kg Rp.750kg
Rp.500kg Rp.400kg
Rp.200kg Rp.150kg
Rp.200kg Rp.100kg
Rp.200kg Rp.300kg
Rp.150kg Rp.100kg
Rp.100kg Rp.150kg
Rp.125kg Rp.100kg
Rp.150kg Rp.100kg
Rp.150kg Rp.75kg
Rp.125kg Rp.150kg
Rp.150kg Rp.100kg
Rp.100kg Rp.100kg
Rp.100kg Rp.100kg
Universitas Sumatera Utara
No Jenis Jualan
Besarnya Retribusi
1 2
3
38 39
40 41
42 43
44 45
46 47
48 49
50 51
52 53
54 55
56 57
58 59
60 61
62 63
64 36
66 67
68 69
70 71
72 73
74 Mayung
Utik Bedukang
Sembilang Ikan Duri
Pari Senangin
Tenggiri Bulu Ayam
Kasai Cincang Rebung
Teri Kasar Teri Halus
Badau Gabus Sepat siam
Lundu Baung
Kepah Ikan Mas
Lele Udang Galah
Udang JambuKolong Udang Putih
Udang Batu Udang Kecepai
Ketam Batu Kelapa Ketam ranjungan
Sotong Kerang
Cumi-cumi Kepah Isi
Ikan Kekek Camin-camin
Puyuh-puyuh Pinang-pinang
Remis Kupang
Rp.100kg Rp.150kg
Rp.75kg Rp.150kg
Rp.100kg Rp.150kg
Rp.450kg Rp.400kg
Rp.75kg Rp.60kg
Rp.75kg Rp.300kg
Rp.300kg Rp.150kg
Rp.100kg Rp.75kg
Rp.100kg Rp.400kg
Rp.500kg Rp.350kg
Rp.1.000kg Rp.1.500kg
Rp.250kg Rp.150kg
Rp.75kg Rp.100kg
Rp.100kg Rp.200kg
Rp.75kg Rp.200kg
Rp.100kg Rp.75kg
Rp.250kg Rp.75kg
Rp.100kg Rp.50kg
Rp.10kg
Catatan ; Ikan lelang langsung dikenakan Retribusi 5  dari harga lelang.
Universitas Sumatera Utara
Pasar Hasil Bumi Dan Ternak ditetapkan sebagai berikut:
No Nama dan Jenis Barang
Besarnya Retribusi Keterangan
1 2
3 4
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 Sayur Mayur
Durian Semangka
Mangga,Sauh,Rambutan,Langsat,Jambu,dll Pepayakates
Gula ArenEnau Jagung
Kacang Tanah Kelapa Bulat
Kelapa Cungkil Kacang Hijau Kuning
Pinang KupasKulit Ubi dan sejenisnya
Kemiri Pisang
Cabe besar cabe rawit Jahe dan sejenisnya
Petai Daun NilamMinyak Nilam
DedakKulit Padi dan sejenisnya Ampas Ubi dan sejenisnya
Kayu Bakar sejenisnya Pupuk Kandang
Batang Sagu GetahKaret
Lembu,Kerbau,Kuda Babi
Kambing Domba Ayam dan sejenisnya
Telur ayam dan sejenisnya0 Rp.75keranjang
Rp.25buah Rp.25buah
Rp.500keranjang Rp.15buah
Rp.2kg Rp.500goni
Rp.1.500goni Rp.2buah
Rp.1000goni Rp.1000goni
Rp.1000goni Rp.750ton
Rp.200goni Rp.5sisir
Rp.300goni Rp.300goni
Rp.5ikat Rp.50keranjang
Rp.50kg Rp.100goni
Rp.100kg Rp.100goni
Rp.500ton Rp.1.000ton
Rp.5.000ekor Rp.2.000ekor
Rp.1.000ekor Rp.40ekor
Rp.2butir 100 Kg
50 Kg 50 Kg
50 Kg 50 Kg
50 Kg 50 Kg
50 Kg 50 Kg
50 Kg 50 Kg
Sumber Data Perda Nomor 3 Tahun 2000.-
Realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah yang dicapai dari setiap dinas Pemerintah Daerah secara menyeluruh dapat dilihat dalam table berikut:
Universitas Sumatera Utara
Table  4. Realisasi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah
Tahun
2011
No Dinas
Target RP
Realisasi RP
Persen
1 Bapedalda
500.000.000 405.500.000
81.10
2 Cipta Karya
15.691.468.000 1.911.640.546.765
12
3 Pariwisata dan Kebudayaan
104.650.000 53.827.600
51
4 Kehutanan
160.000.000 260.382.000
162
5 Kependudukan
2.750.000.000 3.018.395.000
109.76
6 Kesehatan
1.800.000.000 1.818.796.500
101.04
7 Koprasi
161.375.000 155.586.701
96.41
8 Pasar
1757.303.440 1.681.071.700
95
9 Pekerjaan Umum
45.000.000 6.324.100
14.05
10 Perhubungan
1.565.000.000 1.272.903.978
81
11 Pertanian
404.500.000 233.202.000
57
12 Tenaga Kerja
391.000.000 233.202.000
1,31
13 Perindag
855.000.000 513.200.000
06
14 Pengelolaan Keuangan
1.712.651.697.286 864495767065
50
15 RSUD
9.500.000.000 7.934.299.532
87.52
16 Sekda
2.580.000.000 1.985.26.071
0.7
Sumber Data: Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Tahun 2011
Dari data table diatas dapat dilihat bahwa Dinas Pasar melalui retribusi pasar yang  dikutip  dari  retribusi  pedagang  baik  yang  formal  maupun  yang  informal
mempunyai urutan ke 4 dalam hal menyumbang pendapatan asli daerah.
Universitas Sumatera Utara
C.  Dampak Bagi Pedagang Kaki Lima atas izin usaha dan pembayaran retribusi yang telah dibayarnya.