2.2.7 Diagnosa Banding Herpes Simpleks
Herpes simpleks pada daerah sekitar mulut dan hidung harus dibedakan dengan impetigo vesikobulosa.Pada daerah genital harus dibedakan dengan ulkus
durum, ulkus mole dan ulkus mikstum Handoko, 2010. Pada Barankin 2006 diagnosa banding HSV tipe I yaitu stomatitis
aftosa, penyakit tangan-kaki-mulut, dan impetigo.Sedangkan diagnosa banding HSV tipe II yaitu chancroid, sifilis, dan erupsi oleh obat-obatan.
2.2.8 Penatalaksanaan Herpes Simpleks
Pada lesi yang dini dapat digunakan obat topikal berupa salapkrim yang mengandung preparat idoksuridin stoxil, viruguent, virunguent-P atau preparat
asiklovir zovirax.Pengobatan oral preparat asiklovir dengan dosis 5x200mg per hari selama 5 hari mempersingkat kelangsungan penyakit dan memperpanjang
masa rekuren.Pemberian parenteral asiklovir atau preparat adenine arabinosid vitarabin dengan tujuan penyakit yang lebih berat atau terjadi komplikasi pada
organ dalam Handoko, 2010. Untuk terapi sistemik digunakan asiklovir, valasiklovir, atau famsiklovir.
Jika pasien mengalami rekuren enam kali dalam setahun, pertimbangkan untuk menggunakan asiklovir 400 mg atau valasiklovir 1000 mg oral setiap hari selama
satu tahun. Untuk obat oles digunakan lotion zinc oxide atau calamine.Pada wanita hamil diberi vaksin HSV sedangkan pada bayi yang terinfeksi HSV
disuntikkan asiklovir intra vena Sterry, 2006.
2.2.9 Komplikasi Herpes Simpleks
Komplikasinya yaitu: pioderma, ekzema herpetikum, herpeticwhithlow, herpes gladiatorum pada pegulat yang menular melalui kontak, esophagitis,
infeksi neonatus, keratitis, dan ensefalitis McPhee, 2007. Menurut Hunter 2003 komplikasi herpes simpleks adalah herpes
ensefalitis atau meningitis tanpa ada kelainan kulit dahulu, vesikel yang menyebar luas ke seluruh tubuh, ekzema herpeticum, jaringan parut, dan eritema
multiforme.
Universitas Sumatera Utara
2.2.10 Prognosis Herpes Simpleks