Jenis-Jenis Susu Pengolahan Produk Susu

metabolisme dan mengontrol berbagai proses fisiologis dan biokimia pada manusia.

2.3.4. Jenis-Jenis Susu

1. Susu Sapi Susu sapi diketahui memiliki jumlah kalsium paling banyak dan memiliki kandungan protein dua kali lipat dibanding jenis susu lainnya. Tapi bagi orang yang tidak bisa mencerna laktosa intoleransi laktosa maka sebaiknya hindari susu sapi. Gejala yang muncul dari intoleransi laktosa adalah nyeri perut, gas, kembung atau diare Wijayanti, 2009. 2. Susu Kambing Susu kambing adalah minuman kaya gizi. Bahkan, kandungan gizinya tidak kalah dengan susu sapi. Selain itu, keluhan- keluhan kesehatan yang sering dijumpai akibat mengonsumsi susu sapi tidak ditemui pada orang yang mengonsumsi susu kambing. Oleh karenanya, susu kambing bisa menjadi alternatif bagi konsumen yang alergi terhadap susu sapi Susanto, Budiana, 2005. 3. Susu Kuda Liar Susu kuda liar mempunyai keistimewaan yaitu tidak mengalami penggumpalan dan kerusakan meskipun tidak dipasteurisasi dan tanpa diberi bahan pengawet apapun, serta tahan disimpan pada suhu kamar sampai 5 bulan. Sifat ini memberi petunjuk bahwa dalam susu kuda liar terkandung zat yang dapat menghambat pertumbuhan atau membunuh bakteri yang diduga senyawa antimikroba alami Infovet, 2009. Universitas Sumatera Utara

2.3.5. Pengolahan Produk Susu

1. Krim dan Susu Skim Krim adalah bagian susu yang banyak mengandung lemak yang timbul ke bagian atas dari susu pada waktu didiamkan atau dipisahkan dengan alat pemisah. Susu skim adalah bagian susu yang banyak mengandung protein. Susu skim mengandung semua zat makanan dari susu kecuali lemak dan vitamin-vitamin yang larut dalam lemak. Susu skim mengandung enersi lebih rendah karena diambilnya lemak tersebut. Susu skim dapat digunakan oleh orang yang menginginkan nilai kalori rendah di dalam makanannya, karena susu skim hanya mengandung 55 dari seluruh energi susu. Ada enam macam krim, yaitu: a. Half and half cream Krim yang hanya mengandung lemak 10,5-16. b. Light cream Krim yang mempunyai kandungan lemak 18-22. c. Light whipping cream Krim yang mempunyai kandungan lemak 30-34. d. Heavy whipping cream Krim yang mempunyai kandungan lemak lebih besar daripada 34. e. Sour cream krim asam Krim yang kadar lemaknya tidak kurang daripada 18 yang diperam dengan bakteri asam laktat. f. Whips Krim pasteurisasi yang mengandung gula Saleh, 2004. Kerugian dari susu skim ini ialah kurang vitamin-vitamin yang larut lemak, terutama vitamin A dan D Sediaoetama, 2009. Universitas Sumatera Utara 2. Susu Pasteurisasi Produk olahan ini adalah susu yang telah mengalami proses pasteurisasi. Proses pasteurisasi termasuk proses pemanasan setiap komponen partikel dalam susu pada suhu 62 o C selama 30 menit, atau pemanasan pada suhu 72 o C selama 15 detik, yang segera diikuti dengan proses pendinginan. Tujuan Pasteurisasi: a. Untuk membunuh bakteri patogen yang dapat menyebabkan penyakit. b. Untuk mempertinggi atau memperpanjang daya simpan bahan. c. Dapat memberikan atau menimbulkan cita rasa yang lebih menarik konsumen. d. Pada pasteurisasi susu, proses ini dapat menginaktifkan fosfatase dan katalase, yaitu enzim-enzim yang membuat susu cepat rusak Saleh, 2004. 3. Susu Kental Manis Susu ini biasanya dikemas dalam kaleng dan diolah dengan cara menguapkan sebagian airnya dari susu segar. Pada susu ditambahkan gula sehingga susu ini terlalu manis dan mengandung enersi sangat tinggi. Susu ini tidak baik diberikan kepada bayi, tetapi masih dapat dikonsumsi oleh anak dan orang dewasa. Susu ini sangat manis sehingga biasanya dikonsumsi dengan mencampurnya dalam air kopi, air teh atau air coklat Saleh, 2004. Susu kental manis lebih tahan bila kalengnya telah dibuka, meskipun demikian sebaiknya susu ini jangan terlalu lama dibiarkan setelah kaleng dibuka, karena lama-lama akan terjadi pembusukan Sediaoetama, 2009. 4. Yoghurt Yoghurt merupakan produk olahan susu melalui proses fermentasi dengan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus Thermophilus Almatsier, 2009. Universitas Sumatera Utara Yoghurt lebih mudah dicerna didalam perut dibandingkan susu biasa. Selain itu yoghurt juga mengandung nilai pengobatan terhadap lambung dan usus yang terluka, kadar kolestrol didalam darah dapat diturunkan dengan mengonsumsi yoghurt, sehingga dapat mencegah terjadinya penyumbatan pembuluh darah atherosklerosis. Yoghurt sangat sesuai dikonsumsi oleh penderita defisiensi enzim laktase dalam tubuhnya lactose intolerance, dimana tubuh tidak mampu mengubah laktose menjadi glukosa dan galaktosa. Kelainan ini mengakibatkan timbulnya sakit perut dan diare setelah mengonsumsi susu. Dengan mengonsumsi yoghurt kejadian tersebut tidak perlu terjadi. Yoghurt mempunyai kandungan protein lebih tinggi daripada susu sapi, tetapi mempunyai lemak yang lebih rendah. Hal ini tentu sangat bermanfaat bagi orang yang ingin melakukan diet Saleh, 2004. 5. Susu kedelai Susu kedelai mampu menggantikan susu sapi karena protein susu kedelai mempunyai susunan asam amino hampir mirip dengan susu sapi. Proteinnya bahkan lebih tinggi, selain itu susu kedelai tidak mengandung kolesterol karena merupakan produk nabati. Namun umumnya susu kedelai mempunyai aroma yang kurang disukai yaitu beany flavour atau bau langu. Bau ini karena enzim lipooksigenase yang terdapat dalam kacang kedelai Khomsan, 2010.

2.3.6. Alasan- Alasan Tidak Mengonsumsi Susu