konsumsi minuman pada remaja Amerika. Ditemukan lebih dari separuh remaja Amerika mengonsumsi minuman susu kurang dari sekali sehari, sedangkan yang
dianjurkan adalah sebanyak tiga kali sehari Suryono, 2007. Salah satu yang harus dianjurkan pada remaja adalah mengonsumsi susu
sebagai minuman utama, karena susu merupakan sumber utama kalsium yang diperlukan untuk kesehatan tulang. Menurut Heaney dan Whiting 2004, masa
remaja merupakan saat yang sangat penting dalam pencapaian puncak kepadatan tulang. Pada saat ini, khususnya pada saat remaja akhir pada usia 18 tahun, sekitar
90 hingga 95 kepadatan tulang telah tercapai Suryono, 2007. Perempuan memiliki jaringan tulang yang lebih sedikit dan lebih cepat
kehilangan masa tulang dibanding laki-laki. Menurut data International Osteoporosis Foundation IOF setidaknya satu dari tiga wanita dan satu dari lima
laki-laki diatas usia 50 tahun di seluruh dunia terkena osteoporosis Meikawati, Amalia, 2010.
Rendahnya konsumsi susu di Indonesia dipicu oleh banyak hal. Salah satunya adalah rasa susu yang kurang enak membuat mual dan muntah, harga susu yang
relatif tinggi, remaja yang takut gemuk, dan intoleransi laktosa bagi sebagian orang Komarudin, 2000.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti berkeinginan untuk melakukan penelitian mengenai gambaran pengetahuan remaja tentang khasiat susu bagi
kesehatan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana gambaran pengetahuan remaja tentang
khasiat susu bagi kesehatan.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja tentang khasiat susu bagi kesehatan.
Universitas Sumatera Utara
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui pengetahuan remaja tentang definisi susu. 2. Mengetahui pengetahuan remaja tentang komposisi susu.
3. Mengetahui pengetahuan remaja tentang manfaat susu. 4. Mengetahui pengetahuan remaja tentang jenis-jenis susu.
5. Mengetahui pengetahuan remaja tentang pengolahan produk susu. 6. Mengetahui pengetahuan remaja tentang alasan-alasan tidak
mengonsumsi susu.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Institusi Pendidikan Bagi institusi pendidikan untuk dijadikan bahan masukan dan memberikan
informasi bagi guru tentang khasiat susu bagi kesehatan. 2. Bagi Remaja
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan tambahan informasi bagi remaja tentang khasiat susu bagi kesehatan dan lebih memilih susu sebagai
minuman kesehatan daripada jenis minuman lainnya. 3. Bagi Peneliti
Sebagai bahan masukan dalam menerapkan metode penelitian yang telah dipelajari.
4. Bagi Pemerintah Sebagai masukan agar pemerintah dapat menurunkan harga susu guna
meningkatkan daya beli masyarakat terhadap susu.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengetahuan 2.1.1.
Definisi Pengetahuan
Perilaku dalam bentuk pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui mengenai sesuatu hal. Pengetahuan merupakan hasil tahu dan
terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indera penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif
merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang overt behaviour Notoatmodjo, 2003.
Penelitian Rogers 1974 dalam Notoatmodjo 2003, mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru
berperilaku baru, di dalam diri orang tersebut menjadi proses yang berurutan yakni:
a. Awareness kesadaran, dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu stimulus objek tersebut.
b. Interest, dimana orang tersebut merasa tertarik terhadap stimulus objek tersebut. Disini sikap subjek sudah mulai
timbul. c. Evaluation, dimana orang tersebut menimbang-nimbang baik
dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
d. Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan perilaku baru. e. Adoption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan
pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.
Universitas Sumatera Utara