Fungsi Pengawasan Fungsi Pemerintah dalam Menegakkan Hukum Perlindungan Konsumen 1. Fungsi Pembinaan

Sedangkan pembinaan kepada konsumen diarahkan untuk meningkatkan sumber daya konsumen sehingga mempunyai kesadaran yang kuat akan hak-haknya, mau berkonsumsi secara sehat dan rasional 126

2. Fungsi Pengawasan

. a. Pengawasan oleh Pemerintah Undang-Undang Perlindungan Konsumen Pasal 30 ayat 1 bahwa “Pengawasan terhadap penyelenggaraan perlindungan konsumen serta penerapan ketentuan peraturan perundang-undangannya diselenggarakan oleh pemerintah, masyarakat,dan lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat”. Dalam penjelasan umum Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2001 tentang pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan perlindungan konsumen, disebutkan bahwa “perlindungan konsumen dilakukan secara bersama oleh pemerintah, masyarakat dan LPKSM, mengingat banyak ragam dan jenis barang danatau jasa yang beredar di pasar serta luasnya wilayah Indonesia”. Berdasarkan penjelasan tersebut, tugas pengawasan tidak hanya dibebankan kepada pemerintah, masyarakat umum dan lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat LPKSM juga bisa terlibat secara aktif. Sebagaimana diatur dalam UU perlindungan konsumen Pasal 30 ayat 3 bahwa “Pengawasan oleh masyarakat dan lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat dilakukan terhadap barang danatau jasa yang beredar di pasar”. Hasil pengawasan yang diselenggarakan masyarakat dan lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat dapat 126 Ibid. Universitas Sumatera Utara disebarluaskan kepada masyarakat dan bisa disampaikan kepada menteri dan menteri teknis 127 Bentuk pengawasan oleh pemerintah Pasal 8 Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan penyelenggaraan Perlindungan Konsumen, sebagai berikut : . 1. Pengawasan oleh pemerintah dilakukan terhadap pelaku usaha dalam memenuhi standar mutu produksi barang danatau jasa, pencantuman label dan klausula baku, serta pelayanan purna jual barang danatau jasa. 2. Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dilakukan dalam proses produksi, penawaran, promosi, pengiklanan, dan penjualan barang danatau jasa. 3. Hasil pengawasan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 dapat disebarluaskan kepada masyarakat. 4. Ketentuan mengenai tata cara pengawasan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 ditetapkan oleh Menteri dan atau menteri teknis terkait bersama-sama atau sendiri-sendiri sesuai dengan bidang tugas masing-masing. Bank Indonesia mempunyai tugas sebagai berikut 128 1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter; ; 2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran; 3. Mengatur dan mengawasi bank. Menjaga kestabilan moneter merupakan tugas Bank Indonesia untuk menjamin peredaran uang sesuai dengan yang diperlukan guna mencapai pertumbuhan ekonomi tanpa mengakibatkan inflasi tinggi 129 127 Happy Susanto, op.cit . Sesuai dengan Pasal 20 Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, “Bank Indonesia merupakan satu-satunya lembaga 128 Lihat Pasal 8 Undang-Undang No.23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia. 129 Blognya Pak Amir, “Peranan Bank Indonesia Dalam Sistem Pembayaran, http:Blog .Stie- Mce.Ac.IdAmirkusnanto20110719Peranan-Bank-Indonesia-Dalam-sistem-pembayaran , diakses tanggal 21 Juli 2012. Universitas Sumatera Utara yang berwenang untuk mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah serta mencabut, menarik, dan memusnahkan uang dimaksud dari peredaran”. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Bank Indonesia, pengawasan sistem pembayaran dilakukan untuk memastikan bahwa sistem pembayaran berjalan dengan efisien, cepat, aman, dan handal. Di samping itu, pengawasan system pembayaran dimaksudkan untuk mendukung penerapan prinsip-prinsip perlindungan konsumen 130 . b. Pengawasan oleh Masyarakat Pasal 9 Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2001 sebagai berikut : 1. Pengawasan oleh masyarakat dilakukan terhadap barang danatau jasa yang beredar di pasar. 2. Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dilakukan dengan cara penelitian, pengujian dan atau survei. 3. Aspek pengawasan meliputi pemuatan informasi tentang risiko penggunaan barang jika diharuskan, pemasangan label, pengiklanan, dan lain-lain yang disyaratkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan kebiasaan dalam praktik dunia usaha. 4. Hasil pengawasan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2, dapat disebarluaskan kepada masyarakat dan dapat disampaikan kepada Menteri dan menteri teknis. c. Pengawasan oleh LPKSM Kemudian Pasal 10 Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2001 bahwa bentuk pengawasan oleh LPKSM sebagai berikut : 1. Pengawasan oleh LPKSM dilakukan terhadap barang danatau jasa yang beredar di pasar. 2. Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dilakukan dengan cara penelitian, pengujian dan atau survei. 3. Aspek pengawasan meliputi pemuatan informasi tentang risiko penggunaan barang jika diharuskan, pemasangan label, pengiklanan, dan lain-lain yang 130 Bank Indonesia ;Bagian Pengawasan Sistem Pembayaran, Makalah “Pengawasan Sistem Pembayaran”, http:www.bi.go.idNRrdonlyresC87AF994-F6F1-4A0A-BEEF-B0577685BB37846 PengawasanSistemPembayaran1.pdf , hlm. 3, diakses tanggal 21 Juli 2012 Universitas Sumatera Utara disyaratkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan kebiasaan dalam praktik dunia usaha. 4. Penelitian, pengujian danatau survei sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 dilakukan terhadap barang danatau jasa yang diduga tidak memenuhi unsur keamanan, kesehatan, kenyamanan dan keselamatan konsumen. 5. Hasil pengawasan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 dapat disebarluaskan kepada masyarakat dan dapat disampaikan kepada Menteri dan menteri teknis. Walaupun Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat dikatakan sebagai lembaga non pemerintah, tetapi bukanlah lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat yang selama ini diketahui “independen”, mengingat lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat yang dimaksud dalam Undang-undang perlindungan konsumen harus di daftarkan dan mendapat pengakuan dari pemerintah, dengan tugas-tugas yang masih harus diatur dengan Peraturan Pemerintah 131 LPKSM diharapkan sering melakukan advokasi melalui media massa agar masyarakat selektif serta hati-hati dalam membeli produk barang yang muncul deras dipasaran. Selain itu, unit pengaduan masyarakat perlu dibentuk sebagai sarana pengaduan masyarakat yang dari produk barang yang digunakan. Hasil temuan LPKSM yang disampaikan masyarakat juga harus mendapat tindak lanjut dan penyelesaian secara tuntas. Diharapkan pula kehadiran LPKSM bukan justru berpihak kepada pelaku usaha atau penjual dengan mengorbankan konsumen . 132 Hasil pengawasan yang diselenggarakan masyarakat dan lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat dapat disebarluaskan kepada masyarakat dan dapat disampaikan kepada menteri dan menteri teknis. Ini berarti hasil pengawasan masyarakat . 131 Ahmadi Miru, op.cit 132 Celina Tri Siwi Kristiyanti, op.cit, hlm. 121 Universitas Sumatera Utara dan lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat tidak bersifat rahasia, sebab dapat disebarluaskan 133

3. Fungsi Regulasi

Dokumen yang terkait

Perlindungan Hukum Terhadap Anak Hasil Perkawinan Yang Tidak Dicatatkan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974

0 52 151

Analisis Yuridis Pengecualian Penggunaan Mata Uang Rupiah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Mata Uang

1 75 109

PERLINDUNGAN HAK KONSUMEN ATAS PERUSAHAAAN DEVELOPER YANG DIMOHONKAN PKPU BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KE.

0 0 2

PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP IKLAN BARANG DAN JASA YANG TIDAK SESUAI DENGAN YANG DIJANJIKAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN.

0 1 1

PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP BARANG-BARANG YANG HILANG DI KAMAR HOTEL DI KAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NO. 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN.

0 0 1

Perlindungan Konsumen Dalam Pembelian Barang Elektronik Rekondisi Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 (Studi Di Pt. Plaza Milenium)

1 3 10

Perlindungan Konsumen Dalam Pembelian Barang Elektronik Rekondisi Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 (Studi Di Pt. Plaza Milenium)

0 0 1

Perlindungan Konsumen Dalam Pembelian Barang Elektronik Rekondisi Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 (Studi Di Pt. Plaza Milenium)

1 2 15

Perlindungan Konsumen Dalam Pembelian Barang Elektronik Rekondisi Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 (Studi Di Pt. Plaza Milenium)

0 0 27

Perlindungan Konsumen Dalam Pembelian Barang Elektronik Rekondisi Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 (Studi Di Pt. Plaza Milenium)

0 0 2