terserang patogen. Tipe kerusakan ini akan membuat pohon sakit karena kehilangan banyak getah dan mengundang serangan penyakit.
f. Akar patah atau mati
Akar patah atau mati baik karena galian atau apapun penyebabnya yang melukai, dapat mengundang penyebab penyakit lain untuk datang.
g. Brum
Brum terjadi akibat adanya infeksi oleh benalu kerdil. Brum dapat terjadi pada akar atau batang, juga di dalam daerah tajuk hidup dimana
membentuk suatu gerombolan ranting padat yang tumbuh di suatu tempat yang sama dengan di dalam daerah tajuk hidup, termasuk juga struktur
vegetatif dan organ yang bergerombol tidak normal. h.
Hilangnya dominasi ujung atau mati ujung Merupakan kematian dari ujung tajuk atau mati pucuk dapat
disebabkan oleh faktor cuaca, serangga dan penyakit, ataupun sebab-sebab lainnya.
i. Kerusakan kuncup, daun atau tunas
Gejala yag terlihat yaitu daun yang termakan serangga, terkerat atau terkeliat ataupun terserang jamur termasuk kuncup atau tunas.
j. Perubahan warna daun
Gejala yang tampak yaitu daun tidak lagi berwarna hijau khlorosis atau daun menjadi layu. Penyebabnya kemungkinan karena kekurangan
cahaya matahari, temperatur rendah, kekurangan Fe, virus, gangguan oleh
cendawan, bakteri atau serangan penyakit, bahan beracun di udara atau
tanah, kelembaban tanah yang berlebihan, surplus mineral tanah kekurangan atau ketidaktersediaan nutrisi Hartman et al. 2000.
2.4 Teknik Non Destruktif Berbasis Gelombang Ultrasonik
Selain secara visual penilaian kesehatan pohon dapat dilakukan secara Non destructive Testing NDT dengan menggunakan alat berbasis gelombang suara.
Gelombang suara berdasarkan frekuensinya dibagi menjadi empat jenis yaitu infrasonik 0 Hz
– 20 Hz, audiosonik 20 Hz – 20 KHz, ultrasonik 20 KHz – 1 GHz, dan hipersonik 1 GHz
– 10 THz.
Gelombang ultrasonik memerlukan medium untuk merambat seperti medium gas, cair dan padat. Gelombang ini memiliki sifat yang sama dengan
gelombang audio, tetapi lebih terarah atau dapat difokuskan dari sumbernya apabila dibandingkan dengan gelombang audio dan memiliki panjang gelombang
yang lebih pendek sehingga dapat di refleksikan oleh permukaan yang sempit. Karena sifatnya tersebut, gelombang ultrasonik dapat digunakan sebagai salah
satu metode pengujian non destruktif dalam menduga kualitas kayu dengan mendeteksi kerusakan yang didasarkan pada pengukuran kecepatan rambatan
gelombang ultrasonik pada suatu objek material Gie 2010. Dalam Non Destructive Testing NDT, Pengukuran kecepatan gelombang
ultrasonik pada kayu didasarkan pada sifat elastis dan viscoelastisnya. Pendugaan kualitas kayu yang dilakukan berdasarkan pada pengukuran kecepatan perambatan
gelombang ultrasonik yang dibangkitkan melalui getaran. Parameter yang diukur adalah rambatan gelombang ultrasonik yang digunakan untuk menentukan
kecepatan perambatannya Bucur 1995. NDT merupakan metode pengujian yang telah dikembangkan sejak 1920.
Metode ini digunakan untuk memeriksa suatu objek, bahan atau sistem tanpa merusak atau mempengaruhi kegunaan lebih lanjut dari objek tersebut ASNT
2011. Teknologi NDT dapat juga digunakan untuk menemukan adanya ketidakteraturan di dalam kayu, dimana ketidakteraturan ini terjadi secara alami
dan mungkin lebih lanjut disebabkan oleh agen perusak yang berasal dari lingkungan yang dapat mempengaruhi sifat fisis dan mekanis kayu sehingga NDT
dapat digunakan untuk mendeteksi kondisi kayu Ross and Pellerin 2002. Menurut Wang et al. 2002 metode NDT efektif digunakan pada tegakan
berdiri untuk mendeteksi adanya decay yang akan membantu pengelola hutan dalam memperbaiki tegakan, memilih tebangan, membuat harga jual kayu lebih
tinggi, menduga besarnya kehilangan volume kayu, mengidentifikasi pohon yang penuh resiko dan mencegah melebarnya decay. Untuk mengetahui kondisi
tersebut, dapat dilakukan pendekatan dengan menggunakan nilai kecepatan rambatan gelombang ultrasonik pada arah radial, karena menurut Sandoz 1994
viabilitas kayu pada arah radial sangat kecil atau dapat diabaikan.
BAB III BAHAN DAN METODE