Kedudukan Para Pihak Dalam Pengalihan Hak Atas Bangunan

transaksi tanah merupakan suatu perbuatan hukum yang sering dilakukan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Untuk kelompok-kelompok masyarakat yang belum tersentuh administrasi dan hukum pertanahan yang lebih modern dan hanya mengenal ketentuan hukum adat mereka, alat bukti yang dapat digunakan meliputi pernyataan tentang penguasaan secara fisik atas tanah oleh yang bersangkutan dengan syarat bahwa penguasaan itu sudah berlangsung secara turun-temurun dan atas dasar itikad baik selama 20 tahun atau lebih, diperkuat dengan kesaksian orang-orang yang dapat dipercaya. Berdasarkan doktrin dan yurisprudensi yang ada, surat di bawah tangan tidak memiliki kekuatan hukum. Namun demikian, surat di bawah tangan tetap dapat dijadikan sebagai alat bukti, dan hal ini tentu saja terkait dengan masalah tanda tangan dan kesaksian dalam surat tersebut. Dalam kenyataan yang ada, tidak jarang alas hak berupa surat di bawah tangan ini menimbulkan masalah di kemudian hari. Salah satunya adalah munculnya dua pihak yang mengaku sebagai pemilik atas tanah yang telah didaftarkan tersebut. Terwujudnya kepastian hukum dalam pendaftaran tanah tidak lepas dari factor kekurangan dalam substansi aturan pertanahan, dissinkronisasi peraturan yang ada. Secara normatif, kepastian hukum memerlukan tersedianya perangkat aturan perundang-undangan yang secara operasional mampu mendukung pelaksanaannya.Secara empiris, keberadan peraturan-peraturan itu dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen oleh sumber daya manusia pendukungnya. Surat pernyataan penguasaan secara fisik yang dibuatkan oleh pemohon pendaftaran tanah antara lain berisi: 1. Bahwa fisik tanahnya secara nyata dikuasai dan digunakan sendiri oleh pihak yang mengaku atau secara nyata tidak dikuasai tetapi digunakan pihak lain secara sewa atau bagi hasil atau dengan bentuk hubungan perdata lainnya. Bahwa tanahnya sedangtidak dalam keadaan sengketa. 2. Bahwa apabila penandatanganan memalsukan isi surat pernyataan, bersedia dituntut di muka hakim secara pidana maupun perdata karena memberikan keterangan palsu. 3. Jadi, jika seluruh syarat bagi sebuah surat di bawah tangan telah dipenuhi untuk dapat dijadikan dasar dalam penerbitan sertifikat hak milik berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 adalah maka surat di bawah tangan tersebut dapat dijadikan sebagai dasar penerbitan sertifikat dan memiliki kekuatan pembuktian. Dalam kenyataan yang banyak terjadi, meskipun persyaratan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 telah dipenuhi, akan tetapi banyak persoalan yang tetap timbul sehubungan dengan penggunaan surat di bawah tangan sebagai dasar penerbitan Sertifikat Hak Milik. 37

BAB III AKIBAT HUKUM DALAM PENGALIHAN HAK ATAS BANGUNAN

UNDER SEA WORLD INDONESIA

A. Sejarah Under Sea World Indonesia

Indonesia adalah negara kepulauan yang mempunyai wilayah kelautan mencapai hingga 81.000 km yang tersebar disepanjang garis katulistiwa. Wilayah kelautan Indonesia sendiri mempunyai beragam jenis ikan, karang dan terumbu laut 19 Di perairan Indonesia diperkirakan ada sekitar 3500 jeniskan, yang mana hal ini merupakan 37 dari keselurahan jenis diseluruh dunia. Selain itu, laut telah lama menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat Indonesia. Dilatar belakangi betapa pentingnya laut bagi masyarakat Indonesia dan juga pentingnya menjaga kelestarian sumber dayalaut Indonesia, maka didirikanlah Sea World Indonesia. Peletakan batu pertama pembangunan Sea World Indonesia dilakukan pada tanggal 2 Oktober 1992 oleh Bpk. Wiyogo Atmodarmionto. Tidak sampai dua tahun, pada tanggal 3 Juni 1994 SeaWorld Indonesia sudah mulai beroperasi. Area Seaworld seluas 3 hektare dengan luas bangunan utama 4.500 m2 berisi berbagai macam akuarium, lorong Antasena lorong bawah air, perpustakaan, museum, terapi ikan dokter, glow theatre, komputer edukatif layar sentuh berisi informasi berbagai spesies di Seaworld dan bermacam fasilitas pelengkap untuk pengunjung seperti tempat makan, toko suvenir, dan ruang serba guna. Sea World memang merupakan pilihan yang tepat untuk mengisi waktu akhir pekan Anda bersama keluarga. Disini Anda bisa menikmati wisata bahari 19 http:www.scribd.comdoc95526102BAB-Iscribd, diakses tanggal 1 Maret 2015 sekaligus mendapatkan edukasi yang berguna bagi Anda dan anak-anak Anda. Tidak hanya bisa melihat hiu martil dan beragam jenis ikan lainnya saja, bahkan Anda juga dapat melihat atraksi-atraksinya yang menarik. Atraksi – atraksi tersebut diantaranya: 1. Akuarium Utama Tiap hari, hewan-hewan dalam akuarium utama diberi makan dengan cara disuapi. Saksikan bagaimana para penyelam menyuapi ikan pari raksasa, kerapu, penyu, dan ikan-ikan lainnya dalam acara pemberian makan ikan di depan jendela besar. 2. Akuarium Hiu Acara pemberian makan hiu selalu menarik untuk disaksikan. Darah dari pakan segar sangat menarik ikan hiu. Saat pemberian makan, ikan-ikan hiu akan berubah menjadi sangat aktif. Mereka segera menjejak bau makanan dan secepat kilat menyambarnya. Makanan yang ada dalam mulut akan langsung ditelan untuk menghindari gigitan dari hiu lainnya yang dapat berakibat fatal. 3. Kolam Sentuh Disini Anda bisa bergabung bersama staff Sea World dalam aktifitas memberi makan hewan secara langsung. Dengan menggunakan tongkat Anda bisa mencoba memberi makan hiu atau penyu laut. Pengalaman ini tidak bisa Anda dapatkan di tempat lain. 4. Duyung Sekitar 80 dari waktu duyung dihabiskan untuk mencari makan. Rumput laut sebagai menu makanannya mengandung sedikit nutrisi sehingga untuk