31 dengan rata-rata sebesar 0,35 mgm
3
. Koordinat daerah dugaan upwelling yang sudah di-overlay dengan citra satelit Aqua-MODIS pada periode yang sama
ditunjukkan pada Gambar 11.
Gambar 11. Sebaran SPL atas dan klorofil-a bawah dari citra Aqua- MODIS periode 28 Juli–4 Agustus 2010. Tanda silang
menunjukkan daerah dugaan upwelling
Hasil yang didapatkan dari kedua data citra satelit ini sesuai dengan hasil pengamatan SPL dan salinitas secara in situ pada Sail Banda Cruise sehingga
pada kedua lokasi tersebut diduga kuat terjadi upwelling.
4.3 Pola Sebaran Klorofil-a pada Sail Banda Cruise
Peta sebaran klorofil-a berdasarkan cruise track Indomix ditampilkan pada Gambar 12.
1B
1B 2B
2B
32
Gambar 12. Peta sebaran klorofil-a periode 25 Juli–10 Agustus 2010. Biru 0,8– 1,6 mgm
3
; hijau 1,6–2,4 mgm
3
; dan merah 2,4–3,2 mgm
3
Pada Gambar 12 terlihat bahwa pada Musim Timur 2010 pola sebaran klorofil-a mengalami fluktuasi dari perairan utara Jawa Tengah hingga Laut
Seram. Secara umum perairan barat Indonesia terlihat memiliki kandungan klorofil-a yang relatif lebih tinggi dari pada perairan timur Indonesia.
Gambar 13 menunjukkan pola sebaran kandungan konsentrasi klorofil-a dari perairan utara Jawa Tengah Laut Jawa ke arah Laut Banda pada Musim
Timur 2010 cenderung menurun Sail Banda Cruise Tahap I, sedangkan pada Sail Banda Cruise
Tahap II menunjukkan pola sebaran konsentrasi klorofil-a dari Laut Seram ke arah perairan utara Jawa Tengah juga sama cenderung menurun
sehingga dapat dikatakan pola sebaran konsentrasi klorofil-a tidak konsisten. Kisaran kandungan konsentrasi klorofil-a harian pada Musim Timur 2010
Gambar 13 dari perairan utara Jawa Tengah hingga Laut Seram yang didapat dari Sail Banda Cruise adalah sekitar 1,95–2,69 mgm
3
, kisaran nilai ini tergolong relatif tinggi berdasarkan teori yang ada. Nilai kandungan konsentrasi klorofil-a
tertinggi 2,69 mgm
3
terdapat di perairan utara Jawa Tengah, sedangkan konsentrai klorofil-a terendah 1,95 mgm
3
juga terdapat di perairan utara Jawa
33 Tengah. Data in situ kandungan konsentrasi klorofil-a pada daerah dugaan
upwelling yang telah ditemukan sebelumnya masing-masing adalah sebesar 2,06
mgm
3
dan 2,14 mgm
3
.
Gambar 13. Grafik pola sebaran konsentrasi klorofil-a periode 25 Juli–10 Agustus 2010. Sail Banda Cruise tahap I atas dan tahap II bawah
Kandungan konsentrasi klorofil-a di perairan bersifat temporal dan sangat dipengaruhi oleh keberadaan dari fitoplankton, sedangkan fitoplankton sangat
mudah terbawa oleh arus karena sifatnya yang melayang di permukaan perairan. Fitoplankton sendiri merupakan produser dalam rantai makanan di laut sehingga
apabila banyak ikan herbivor maka biomassa fitoplanktonnya pun akan berkurang. Hasil pengamatan sebaran konsentrasi klorofil-a ini menunjukkan bahwa pada
Musim Timur 2010 kandungan konsentrasi klorofil-a tidak terkonsentrasi pada
Laut Banda Laut Jawa
Laut Jawa Laut Seram
34 daerah-daerah upwelling saja, tetapi menyebar ke perairan lainnya karena sangat
dipengaruhi oleh adanya transpor Ekman yang membawa massa air bergerak menuju arah barat daya.
4.4 Pola Sebaran Total Suspended Solid pada Sail Banda Cruise