Transaksi Asing Tinjauan Teoritis .1 Saham

transitory volatilitas. Hasil penelitian menujukkan bahwa harga minyak dunia dan MSCI memiliki dampak lebih besar terhadap volatilitas harga saham di Amerika dibandingkan FFR. Sektor Konstruksi dan Industri Metal yang merupakan sektor yang bersifat cyclical lebih responsif terhadap guncangan harga minyak dunia. Sektor Industri Metal merupakan sektor yang paling responsif terhadap peningkatan volatilitas MSCI. Guncangan harga minyak dunia dan MSCI akan meningkatkan volatilitas transitory di semua sektor, kecuali Tembakau. Sedangkan FFR justru menurunkan volatilitas transitory. Volume perdagangan merupakan faktor penting dalam estimasi volatilitas. Pada model CGARCH menunjukkan bahwa volatilitas transitory memiliki persistensi lebih rendah dan durasi yang lebih pendek dibandingkan dengan permanen volatilitas di semua sektor. Hammoudeh et al. 2009 menggunakan teknik multivariate yang terbaru yaitu VAR-GARCH untuk melihat transmisi guncangan dan volatilitas di antara sektor perbankan, industri dan jasa untuk Kuwait, Qatar dan Saudi Arabia. Sedangkan sektor keuangan, asuransi dan jasa untuk Uni Emirates Arab UEA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa volatilitas masa lalu lebih besar pengaruhnya terhadap volatilitas saat ini dibandingkan guncangan masa lalu dan terjadi spillover volatilitas di antara ketiga sektor dalam masing-masing negara, kecuali Qatar. Sektor perbankan lebih sensitif terhadap volatilitas masa lalu dan sektor industri merupakan sektor yang paling volatil terhadap guncangan masa lalu atau berita. Untuk para investor sebaiknya memilih sektor perbankan untuk berinvestasi di Saudi Arabia, Qatar dan UEA. Sedangkan di Kuwait, sebaiknya investor berinvestasi di sektor industri. Penelitian yang dilakukan oleh Lai et al. 2008 bertujuan mempelajari dampak perdagangan investor asing terhadap volatilitas saham di pasar saham Taiwan. Dengan menggunakan GJR-GARCH, Lai et al. 2008 menemukan bahwa perdagangan investor asing berhubungan positif dengan return saham saat ini dan perdagangan investor asing juga dapat meningkatkan conditional volatility . Selanjutnya, Deo et al. 2008 menguji hubungan antara return saham, volume perdagangan, dan volatilitas di beberapa negara Asia Pasifik dengan menggunakan VAR dan EGARCH menemukan bahwa return saham dipengaruhi oleh volume perdagangan dan begitu juga sebaliknya. Deo et al. 2008 juga menemukan bahwa volume perdagangan berkontribusi terhadap informasi yang terdapat pada return saham dan volatilitasnya. Zarour dan Siriopoulos 2008 ingin mengetahui keberadaan dekomposisi volatilitas return saham di sembilan negara emerging markets Asia Tengah dengan menggunakan model komponen varians transitory dan permanen yang dikembangkan oleh Lee dan Engle. Keberadaan struktur komponen volatilitas disumbang oleh komponen volatilitas yang bersifat transitory dan volatilitas permanen yang menurun secara perlahan dalam waktu lebih lama di Jordan, Oman dan Saudi Arabia. Studi yang dilakukan oleh Wang 2007 memfokuskan pada dampak perdagangan harian yang dilakukan oleh investor asing setelah liberalisasi pasar dan menjelaskan dinamika perubahan volatilitas di pasar karena perdagangan investor asing di pasar saham Indonesia dan Thailand. Hasil penelitian yang dilakukan Wang 2007 menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara perdagangan saham yang dilakukan oleh investor asing dan volatilitas di pasar saham Indonesia dan Thailand. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan adanya hubungan yang negatif antara perdagangan yang dilakukan oleh investor asing maupun investor lokal dengan volatilitas. Clark dan Berko 1997 meneliti mengenai hubungan antara harga saham di Mexico dengan pembelian bersih oleh investor asing dengan menggunakan data bulanan dari Januari 1989 sampai dengan Maret 1996. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan 1 persen kapitalisasi pasar yang diakibatkan oleh arus masuk modal asing akan meningkatkan harga saham secara contemporaneous sebesar 13 persen. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan base- boardening hypothesis , yaitu hipotesis yang menyatakan bahwa risk sharing yang lebih besar dan peningkatan likuiditas akibat arus masuk modal asing akan meningkatkan harga saham secara permanen.

2.3 Kerangka Pemikiran

Indonesia sebagai salah satu negara emerging markets sangat merasakan lonjakan arus masuk modal asing. Keadaan tersebut semakin diperkuat dengan peraturan investasi yang semakin longgar. Hal ini menyebabkan banyaknya arus modal jangka pendek yang keluarmasuk ke pasar modal Indonesia di bawah kendali investor asing yang ingin mencari tingkat pengembalian lebih tinggi. Aliran modal asing yang tinggi bagi emerging markets dapat menyebabkan extreme volatility seperti krisis 1997. Di satu sisi, kita perlu tetap menjaga keterbukaan Indonesia pada modal asing yang masuk. Perekonomian yang sedang berkembang tetap memerlukan asing. Namun di sisi lain, kita perlu mencermati jenis modal yang masuk. Modal asing, terutama yang sifatnya portfolio dan berjangka pendek, apabila masuk dalam jumlah besar dan waktu singkat akan menyebabkan kondisi yang tidak sehat pada transaksi berjalan unsustainable current account. Aturan investasi di pasar modal Indonesia yang semakin longgar menyebabkan porsi kepemilikan saham oleh investor asing terus mengalami peningkatan. Besarnya investasi asing membuat Indonesia memiliki ketergantungan yang semakin tinggi terhadap investor asing. Selain tingginya kepemilikan saham oleh asing, dana jangka pendek hot money yang masuk ke pasar modal Indonesia juga sangat tinggi. Hal ini perlu diwaspadai karena dana- dana tersebut rentan terhadap gejolak yang ditimbulkan oleh sentimen dan gejolak di pasar modal sehingga menimbulkan kekhawatiran akan penarikan dana secara besar-besaran dan mendadak yang akan memberikan goncangan hebat bagi pasar modal domestik. Dalam konteks pasar modal, ketergantungan terhadap investor asing tersebut dikhawatirkan meningkatkan resiko yang dihadapi Indonesia atau membuat volatilitas di pasar modal relatif tinggi. Volatilitas yang tinggi di pasar modal memiliki efek negatif terhadap perekonomian dan sering dikaitkan dengan ketidakstabilan finansial. Di sinilah perlunya otoritas masing-masing negara di Asia melakukan langkah-langkah pengamanan. Upaya otoritas moneter untuk mencermati dan menempuh kebijakan yang tepat dalam menghadapi arus modal asing berjangka pendek yang sifatnya spekulatif dianggap semakin penting, khususnya di tengah krisis global yang berkepanjangan seperti saat ini. Berdasarkan uraian di atas, pergerakan harga saham yang diakibatkan oleh transaksi yang dilakukan investor asing sangatlah penting untuk dipelajari, maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Gambar 4 Kerangka Pemikiran 2.4 Hipotesis Penelitian Berdasarkan permasalahan, tujuan, dan alur kerangka pemikiran di atas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Transaksi investor asing diduga memengaruhi return harga saham gabungan. 2. Transaksi investor asing diduga memengaruhi return harga saham sektoral. 3. Transaksi investor asing diduga memengaruhi permanent volatility harga saham gabungan. 4. Transaksi investor asing diduga memengaruhi transitory volatility harga saham gabungan. Permasalahan:  Tren kepemilikan saham oleh investor asing di pasar modal Indonesia yang tinggi membuat perekonomian Indonesia rentan terhadap gejolak yang ditimbulkan oleh investor asing. Hal ini menyebabkan volatilitas di pasar modal Indonesia relatif tinggi.  Volatilitas yang tinggi di pasar modal memiliki efek negatif terhadap perekonomian dan sering dikaitkan dengan ketidakstabilan finansial. Arus masuk modal asing mempengaruhi volatilitas harga saham di Indonesia Peubah kontrol: Volume perdagangan saham Bagaimana pengaruh transaksi investor asing terhadap volatilitas harga saham di Indonesia? Kesimpulan dan Implikasi Kebijakan 5. Transaksi investor asing diduga memengaruhi permanent volatility harga saham per sektor. 6. Transaksi investor asing diduga memengaruhi transitor volatility harga saham per sektor.

Dokumen yang terkait

ANALYSIS THE DAY OF THE WEEK EFFECT BASED ON RETURN AND ABNORMAL RETURN IN STOCK LQ45 IN THE PERIOD 2007-2008

0 7 92

INFLUENCE OF INVESTORS’ ATTENTION ON STOCK RETURN, LIQUIDITY, AND RETURN VOLATILITY COMPARISON BETWEEN MANUFACTURE COMPANIES IN INDONESIA AND INDIA.

0 3 15

THE EFFECT OF EARNINGS MANIPULATION WITH USING M-SCOREON STOCK RETURN THE EFFECT OF EARNINGS MANIPULATION WITH USING M-SCORE ON STOCK RETURN (Empirical Evidence in Indonesia Listed Companies on LQ45 at Indonesia Stock Exchange Period 2009-2011).

0 2 15

INFLUENCE OF INVESTORS’ ATTENTION ON STOCK RETURN, LIQUIDITY, AND RETURN VOLATILITY COMPARISON BETWEEN INFLUENCE OF INVESTORS’ ATTENTION ON STOCK RETURN, LIQUIDITY, AND RETURN VOLATILITY COMPARISON BETWEEN MANUFACTURE COMPANIES IN INDONESIA AND INDIA.

0 3 19

INTRODUCTION INFLUENCE OF INVESTORS’ ATTENTION ON STOCK RETURN, LIQUIDITY, AND RETURN VOLATILITY COMPARISON BETWEEN MANUFACTURE COMPANIES IN INDONESIA AND INDIA.

0 3 9

STOCK RETURN VOLATILITY AND COINTEGRATION OF U.S. AND ASIAN MARKETS IN ACCORDANCE WITH THE FINANCIAL CRISIS STOCK RETURN VOLATILITY AND COINTEGRATION OF U.S. AND ASIAN MARKETS IN ACCORDANCE WITH THE FINANCIAL CRISIS (1997-2014).

0 3 15

DISCLOSURE OF ACCOUNTING INFORMATION AND STOCK RETURN VOLATILITY IN INDONESIA FIRM LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE PERIOD JANUARY 2004 - JUNE 2006.

0 0 6

Trading Mechanisms, Return’s Volatility, and Efficiency in the Casablanca Stock Exchange

0 0 9

RETURN ON STOCK IN THE CONTEXT OF DAY OF THE WEEK EFFECT

0 0 16

ANALISIS WEEKEND EFFECT TERHADAP RETURN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA (Analysis of Weekend Effect Toward Stock Return in Indonesia Stock Exchange) Luhgiatno )

0 0 13