Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
Pemodelan Component GARCH CGARCH
Model GARCH secara umum lebih disukai dalam memodelkan conditional variance daripada model ARCH karena model GARCH memberikan model yang
lebih parsiomious, artinya, lebih mudah untuk mengestimasi sehingga dalam praktek lebih banyak digunakan Strydom dan Charteris, 2011.
Secara umum, model GARCH dapat dipisahkan menjadi model persamaan rata-rata mean equation dan model persamaan varians bersyarat conditional
variance equation .
Persamaan rata-rata dari model GARCH1,1: 3.13
Persamaan varians dari model GARCH1,1: 3.14
dimana: r
t
: return saham r
t-1
: autoregressive lag pertama dari return saham e
t-1
: moving average lag pertama dari return saham : unconditional variance atau varians dari rata-rata
: conditional variance atau volatilitas Conditional variance pada persamaan 3.14 menunjukkan bahwa
conditional variance saat ini dimodelkan sebagai rata-rata tertimbang dari varians jangka panjang, informasi atau berita baru pada masing-masing periode dan
varians pada periode sebelumnya Bollerslev, 1986. Sedangkan model CGARCH merupakan perluasan dari model GARCH
yang mendekomposisi volatilitas ke dalam komponen transitory dan komponen permanen. Model ini dapat menangkap efek yang bersifat transitory dan efek yang
bersifat permanen dari sebuah guncangan pada suatu data runtun waktu serta dapat mengetahui persistensi efek sebuah guncangan dalam jangka pendek dan
jangka panjang Hammoudeh Yuan, 2008. Samouilhan 2007 menyebutkan bahwa kegunaan dari CGARCH adalah sebagai alat yang digunakan untuk
memahami perilaku saham pada momen kedua. Model CGARCH yang dikembangkan oleh Engle dan Lee Fawley
Neely, 2012 menjelaskan adanya proses difusi volatilitas yang bergerak dengan
lambat kembali ke rata-rata sebagai komponen jangka panjang permanen dari conditional variance
, q
t
, dan yang lebih volatil sebagai komponen jangka pendek
transitory, h
t
-q
t
. Dari persamaan 3.14, dalam persamaan varians bersyarat dari model
GARCH terlihat bahwa rata-rata akan kembali ke dengan konstan sepanjang waktu. Sebaliknya, persamaan varians bersyarat dari model CGARCH
memperbolehkan rata-rata kembali dengan tingkat yang berbeda-beda atau tidak konstan yang dimodelkan sebagai berikut:
3.15 3.16
dimana: : volatilitas transitory
: volatilitas
permanen : guncangan akibat adanya informasi atau berita baru pada periode
sebelumnya
: efek suatu guncangan terhadap komponen volatilitas permanen
: efek suatu guncangan terhadap komponen volatilitas transitory Persamaan 3.15 merupakan komponen volatilitas transitory yang
konvergen ke nol dengan kekuatan sebesar +. Sedangkan persamaan 3.16
merupakan komponen volatilitas permanen yang konvergen ke dengan
kekuatan sebesar , di mana nilai berkisar antara 0,9 sampai dengan 1 sehingga
mendekati unconditional variance dengan sangat lambat. Jika 1
+ maka komponen transitory lebih cepat menghilang dibandingkan dengan
komponen permanen. Lamanya waktu yang dibutuhkan oleh pengaruh efek guncangan untuk
menghilang dapat diukur dengan half-life Samouilhan, 2007. Ukuran ini biasanya digunakan untuk membandingkan beberapa series data yang berbeda.
Secara umum formula penghitungan half-life untuk komponen permanen dapat ditulis sebagai berikut:
iHL = ln0.5 ln 3.17
Sedangkan formula penghitungan half-life untuk komponen transitory dapat ditulis sebagai berikut:
iHL + = ln0.5 ln+ 3.18
dimana: i merupakan lamanya waktu yang dibutuhkan oleh pengaruh efek guncangan untuk berkurang sebesar separuhnya.
Untuk menganalisa pengaruh transaksi asing terhadap volatilitas return saham, dalam penelitian ini digunakan model CGARCH 1,1 dengan
menggunakan variabel transaksi asing bersih dan volume perdagangan saham sebagai variabel eksogen dalam persamaan CGARCH 1,1. Model yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Persamaan rata-rata:
∑ ∑
3.19 Persamaan varians bersyarat:
3.20 3.21
dimana: r
it
: return
saham gabungan maupun return saham sektoral pada periode ke-t :
unconditional mean
a
dan
b
: koefisien autoregressive dan moving average return saham gabungan maupun retun saham sektoral periode ke-t-1 yang menunjukkan
bahwa return saham periode ke-t dipegaruhi oleh return saham sebelumnya.
: koefisien besarnya pengaruh transaksi asing bersih terhadap return saham pada periode ke-t
: koefisien besarnya pengaruh volume perdagangan terhadap return saham pada periode ke-t
: error atau residual FNP : transaksi saham yang dilakukan oleh investor asing bersih
VOL : volume perdagangan saham Untuk penentuan lag order dari ARMA, ditentukan dengan metode Box-Jenkins,
sehingga lag order untuk setiap jenis return saham dapat berbeda tergantung dari nature
datanya.