. Hasil Side Scan Sonar secara Kuantitatif

4.4 . Hasil Side Scan Sonar secara Kuantitatif

Gambar 14 merupakan grafik analisis sinyal dimana sumbu-x merupakan waktu dalam satuan detik dan sumbu-y merupakan nilai backscatter dalam satuan desibel. Gambar 14 menampilkan hubungan nilai backscatter terhadap waktu dimana digunakan selang waktu selama 10 detik. Hal ini bertujuan memudahkan dalam melakukan perbandingan antara tiap grafik yang dihasilkan dari masing- masing target. Tiap grafik mempunyai warna yang berbeda-beda dimana memudahkan dalam mencirikan nilai backscatter dari masing-masing target. Target 010 merupakan target yang mendominasi nilai backscatter yang dicirikan dengan tingginya grafik berwarna biru. Berdasarkan Gambar 14 diketahui bahwa nilai backscatter terbesar pada target 010 berada pada selang waktu 9,4 detik dengan nilai sebesar -4,0 dB sedangkan nilai backscatter terkecil berada pada Target 004 dengan nilai backscatter sebesar -46,0 dB pada selang waktu 5 detik. Nilai backscatter terbesar Target 001 berada pada selang waktu 2,5 detik sebesar -14 dB, sedangkan pada Target 009 dan 014 masing-masing sebesar -10 dB dan -6 dB pada selang waktu 9,3 detik dan 4 detik. Target 010 mempunyai keunikan dimana merupakan target dengan nilai backscatter terbesar walaupun ukurannya terkecil. Hal ini dapat terjadi karena dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu densitas, porositas, dan ukuran diameter objek Manik dalam Sonar Systems, 2011. Semakin keras objek atau sedimen di dasar laut maka nilai backscatter juga akan semakin besar Jackson et al., 1996 dalam Ehrhold et al., 2006. Target 010 diduga merupakan benda padat yang partikel penyusunnya berupa logam sehingga membuat perbedaan kisaran nilai backscatter yang cukup signifikan bila dibandingkan dengan target lainnya. Gambar 14. Hubungan Nilai Backscatter terhadap Waktu Tiap Target 34 Gambar 15 merupakan hasil dari transformasi wavelet tipe Daubenchies dengan orde 8 dimana merupakan tipe wavelet yang dapat memberikan tingkat pengenalan karakter sinyal paling tinggi yaitu sebesar 86 Agustini, 2006. Sumbu-x merupakan faktor skala scale yang menyimpan informasi mengenai waktu dan sumbu-y merupakan posisi shift yang menyimpan informasi mengenai frekuensi Burrus et al., 1998. Pada penelitian ini digunakan rentang nilai waktu 0-200 mdtk dan skala yang digunakan yaitu 1:1:50. Hal ini berarti setiap hasil wavelet dimulai dari skala 1 sampai 50 dengan perubahan nilai tiap 1 satuan Gambar 15 menampilkan hasil transformasi wavelet kontinu dari masing- masing target dimana menunjukkan adanya perbedaan gradasi warna dari masing- masing target. Pada Target 001 menunjukkan nilai energi tertinggi berada pada selang waktu 0-20 mdtk dengan kisaran energi mencapai 50 dB 2 Hz sedangkan kisaran energi terendah berkisar 10 dB 2 Hz berada pada selang waktu 180 mdtk. Target 004 menunjukkan kisaran energi tertinggi yaitu sebesar 60 dB 2 Hz yang berada di selang waktu 0-20 mdtk dan 140-160 mdtk. Target 009 menunjukkan terjadinya kisaran energi tinggi dengan pola frekuensi yang semakin menurun dengan bertambahnya selang waktu. Terdapat garis tebal berwarna hitam pada selang 120-140 mdtk yang mencirikan nilai energi terendah yang nilainya kurang dari 10 dB 2 Hz. Pada Target 010 mempunyai kisaran energi tertinggi yaitu sebesar 60 dB 2 Hz dengan frekuensi terbanyak pada selang waktu 0-20 mdtk. Nilai energi tertinggi ini juga terlihat jelas pada selang waktu 40-60 mdtk dan selang waktu 80-100 mdtk. Pada Target 014 menunjukkan kisaran energi tertinggi berada pada hampir sebagian awal gambar yaitu dari 0-100 mdtk. Kisaran energi tertinggi berada pada selang waktu 60-80 mdtk dengan nilai sebesar 60 dB 2 Hz. Berdasarkan Gambar 15 diketahui pula bahwa tiap-tiap objek mempunyai gambar wavelet yang berbeda-beda. Hal ini dicirikan dengan gradasi warna serta pola garis yang berbeda-beda tiap gambar. Semakin kuat nilai backscatter dB maka gradasi warna yang dihasilkan pada gambar wavelet akan semakin terang atau lebih putih bila dibandingkan dengan yang lainnya. E n er g i d B 2 Hz E n er g i d B 2 Hz E n er g i d B 2 Hz E n er g i d B 2 Hz E n er g i d B 2 Hz Gambar 15. Transformasi Wavelet Kontinu Tiap Target Continuous Wavelet Transform Target 001 Continuous Wavelet Transform Target 010 Continuous Wavelet Transform Target 004 Continuous Wavelet Transform Target 009 Continuous Wavelet Transform Target 014 38

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil interpretasi data secara kualitatif terdapat 5 objek yang berbeda terdiri dari Target 001, Target 004, Target 009, Target 010, dan Target 014. Target 001 merupakan target terbesar dengan ukuran 62,8 x 14,5 x 2,6 meter sedangkan Target 010 merupakan target terkecil dengan dimensi 12,6 x 1,8 x 0,1 meter. Target 009 merupakan target dengan nilai maximum range terkecil dimana berukuran 76,6 meter dan 82,2 meter sedangkan Target 010 merupakan target dengan nilai maximum range terbesar dimana berukuran 96,9 meter dan 97,5 meter. Pada interpretasi secara kuantitatif menunjukkan bahwa nilai backscatter terbesar Target 001 berada pada selang waktu 2,5 detik sebesar -14 dB, sedangkan pada Target 009 dan 014 masing-masing sebesar -10 dB dan -6 dB pada selang waktu 9,3 detik dan 4 detik. Secara keseluruhan Target 010 mempunyai nilai backscatter tertinggi dengan nilai sebesar -4,0 dB pada selang waktu 9,4 detik sedangkan nilai backscatter terkecil berada pada Target 004 dengan selang waktu 5 detik dan nilai backscatter sebesar -46,0 dB. Target 010 merupakan target terkecil dengan nilai backscatter terbesar. Target 010 diduga merupakan benda padat yang partikel penyusunnya berupa logam. Pada Target 001 menunjukkan nilai energi tertinggi berada pada selang waktu 0-20 mdtk dengan kisaran energi mencapai 50 dB 2 Hz. Target 004 menunjukkan kisaran energi tertinggi yaitu sebesar 60 dB 2 Hz pada selang waktu 0-20 mdtk dan