BAB II TINJAUAN LITERATUR
2.1. Definisi Motivasi
Setiap tindakan manusia selalu didorong oleh faktor-faktor tertentu, sehingga terjadi tingkah laku atau perbuatan. Faktor pendorong ini biasa disebut
motivasi atau motif untuk berbuat sesuatu. Kata motivasi sendiri berasal dari kata latin “movere” yang berarti bergerak, berasal dari motivus yang berarti alasan-
alasan untuk bergerak atau motus, yang dianggap hal mendasar dalam kehidupan manusia.
Dalam International dictionary of management 1998 motivasi didefinisikan sebagai proses atau faktor yang menyebabkan orang untuk bertindak
atau bertingkah laku dengan cara tertentu. Memotivasi adalah mendorong seseorang untuk melakukan suatu perbuatan. Proses motivasi terdiri atas :
mengidentifikasi atau menemukan unsatisfied need, membuat tujuan yang dapat memuaskan kebutuhan tersebut, dan menentukan tindakan yang diperlukan dalam
pemuasan kebutuhan tersebut. Luthans 2006 menyatakan bahwa motivasi adalah proses yang bermula
dari psikis atau kekurangan atau kebutuhan psikis yang mengaktifkan perilaku dan keinginan yang ditujukan pada tujuan atau imbalan. Motivasi dapat diartikan
sebagai suatu dorongan yang ada dalam diri individu yang membuat mereka melakukan sesuatu. Dorongan ini ditimbulkan dari suatu keadaantekanan yang
timbul sebagai hasil dari adanya kebutuhan yang tidak terpenuhi. Individu tersebut mencoba mengurangi tekanan ini secara sadar dan tidak sadar dengan melakukan
perilaku yang dapat memenuhi keinginan mereka dan membebaskan mereka dari tekanan yang mereka rasakan. Tujuan yang mereka pilih dan tindakan yang
mereka ambil untuk meraih tujuan mereka adalah hasil dari proses belajar dan berpikir mereka.
Gambar 2. Rantai Motivasi Luthans, 2006
Kebutuhan Keinginan
Ketegangan Perilaku
Kepuasan
2.1.1. Teori Motivasi
Pendekatan lain dalam menjelaskan motivasi adalah dengan mempertimbangkan perilaku yang dihasilkan dari keinginan untuk memuaskan
kebutuhan. Maslow 1994 mengembangkan teori motivasi yang pada intinya berkisar pada pendapat bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau hierarki
kebutuhan, yaitu : 1. Kebutuhan fisiologikal basic needs, yaitu kebutuhan dasar kehidupan
manusia seperti : makanan, air, pakaian dan tempat tinggal; 2. Kebutuhan akan keselamatan dan keamanan safety and security needs
tidak dalam arti fisik semata akan tetapi juga mental, psikologikal dan intelektual;
3. Kebutuhan sosial psychological needs; kebutuhan untuk mendapatkan kasih sayang dan bergaul dengan orang lain serta diterima sebagai
bagian dari yang lain; 4. Kebutuhan akan harga diri self esteem needs, kebutuhan untuk dihargai
oleh orang lain, yang pada umumnya tercermin dalam berbagai simbol- simbol status; dan
5. Aktualisasi diri self actualization, kebutuhan untuk
mengaktualisasikan kemampuan dan mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga menjadi orang yang dicita-citakan
Berdasarkan lima tingkat kebutuhan tersebut, Herzberg 1959 menyebut tiga kebutuhan pertama yaitu kebutuhan fisiologikal basic needs, rasa aman
safety needs dan kasih sayang psychological needs sebagai faktor pemeliharaan hygiene factors. Sedangkan kebutuhan akan harga diri dan
aktualisasi diri sebagai faktor motivasi motivational factors. Menurut Arko Pujadi 2007 yang sebelumnya telah melakukan penelitian mengenai motivasi
belajar mahasiswa, motivasi belajar adalah suatu keadaan dalam diri mahasiswa yang mendorong dan mengarahkan perilakunya kepada tujuan yang ingin dicapai
dalam mengikuti pendidikan tinggi. Penelitian selanjutnya menunjukkan motivasi dibedakan ke dalam dua tipe
motivasi, yaitu : motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik Calder Staw, 1975.