Dalam memenuhi kebutuhan informasi tersebut, pengguna akan berusaha untuk menggunakan berbagai kemudahan informasi yang pada umumnya berada
pada pihak penyedia informasi. Hal ini disebabkan sumber informasi yang dicari oleh pengguna tidak hanya menyangkut literatur primer saja tetapi dapat juga
berupa informasi lain, misalnya tentang manusia atau organisasilembaga. Sumber informasi di perpustakaan secara umum terbagi dalam tiga
golongan besar, yakni kepustakaan primer, sekunder dan tersier. 1. Kepustakaanterbitan primer Primary source: memuat informasi yang
berupa karangan asli yang ditulis secara lengkap. Kepustakaan tersebut berupa: laporan penelitian, majalah ilmiah, makalah hasil penelitian, disertasi,
monografi penelitian, dan sebagainya. 2. KepustakaanTerbitan sekunder Secondary source: merupakan sumber
rujukan yang menunjukkan keberadaan kepustakaan primer yang berisi informasi yang disajikan secara singkat. Kepustakaan tersebut berupa :
bibliografi, majalah indeks, majalah sari karangan, review, risalah treates, ensiklopedia, kamus, buku tahunan, buku panduan, katalog, indeks, dan
sebagainya. 3. KepustakaanTerbitan tersier Tertiery source:
merupakan ringkasan sumber sekunder, yang bertujuan untuk mengetahui atau menelusur informasi sekunder, antara lain: bibliografi dari bibliografi,
direktori, panduan literatur, dan sebagainya.
2.3. Jurnal Elektronik
Salah satu sumber informasi penting yang menyediakan informasi mutakhir di berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi ialah jurnal ilmiah. Sampai
saat ini jurnal ilmiah masih merupakan media paling penting karena didalamnya direkam ilmu pengetahuan dan merupakan pusat sebuah siklus informasi.
Fungsi utama jurnal adalah komunikasi dan penyebaran informasi, dimana kontrol kualitas jurnal dilakukan melalui sebuah proses peer-review. Harnad
1999 menyebut bahwa peer-review adalah suatu kontrol kualitas dan sertifikasi yang diperlukan oleh suatu hasil penelitian ilmiah yang saat ini begitu luas
cakupannya. Melalui peer-review, hasil penulisan seseorang diuji atau dinilai oleh
seorang penguji atau penilai referee, apakah tulisan tersebut memenuhi syarat untuk diterbitkan, juga apa saja tambahan yang diperlukan sehingga tulisan
tersebut dapat diterima oleh pembaca. Seiring dengan perkembangan teknologi, jurnal ilmiah dengan format
elektronik telah menjadi bagian yang tidak dapat terpisahkan dari dunia perpustakaan khususnya sebagai salah satu sumber informasi. Jurnal elektronik
tersebut dapat memperkaya koleksi serta memberikan kemudahan terhadap akses informasi. Dengan kemudahan akses jaringan telekomunikasi dan pertumbuhan
jaringan yang cepat, memungkinkan jurnal elektronik ini juga dapat menjangkau lebih banyak pembacanya dengan cepat.
Dalam International Encyclopedia of Information and Library Science Feather Sturges, 1997 jurnal elektronik didefinisikan sebagai suatu istilah
yang digunakan untuk mendeskripsikan sebuah jurnal yang diterbitkan dalam bentuk digital untuk ditampilkan di layar monitor komputer. Berdasarkan definisi
tersebut jurnal elektronik sebenarnya tidak tergantung pada internet. Hal ini sesuai dengan yang disebutkan oleh Harter 1996 bahwa jurnal ilmiah selain dapat
diterbitkan dalam jaringan komputer network seperti internet juga dapat diterbitkan dalam media elektronik lain seperti Compat Disk Read Only Memory
CD-ROM, CD atau DVD lalu didistribusikan kepada para pembacanya. Sementara, Harrod’s Librarians’ Glossary and Reference Book Prytherch, 2000
mendefinisikan jurnal elektronik sebagai jurnal yang dalam seluruh aspek persiapan, penilaian, pembuatan dan distribusi dilakukan secara elektronik.
Berdasarkan jenis penerbitannya, terdapat jurnal elektronik yang terbitannya hanya dalam format elektronik, diterbitkan sebagai pengganti jurnal tercetak, atau
diterbitkan secara paralel dengan jurnal versi tercetaknya. Jurnal elektronik juga biasanya tersedia baik secara gratis free, berlangganan subscription, maupun
pembayaran lisensi hak akses. Menurut Harter dan Kim 1996 apabila dibandingkan dengan jurnal
tercetak, jurnal elektronik mengikuti beberapa model dalam penerbitannya perhatikan Tabel 2. Dimasa yang akan datang, nampaknya jurnal yang
diterbitkan secara full text dalam bentuk elektronik akan berkembang lebih pesat.
Hal ini seiring dengan kemajuan di bidang teknologi informasi sebagai penopang utama penerbitan jurnal elektronik Odlyzko, 2001.
Tabel 2 Model hubungan antara jurnal tercetak dengan jurnal elektronik
NO HUBUNGAN ANTARA JURNAL ELEKTRONIK – JURNAL
TERCETAK 1
Jurnal elektronik menggantikan jurnal tercetak
2 Jurnal elektronik diterbitkan secara paralel dengan bentuk tercetak
3
Jurnal hanya diterbitkan dalam bentuk elektronik, tetapi artikel-artikel tertentu dapat dipesan dalam bentuk tercetak
4
Jurnal elektronik merupakan betuk “sekunder” dari bentuk tercetak
5 Versi elektronik diterbitkan beberapa bulan setelah versi tercetak
6 Versi tercetak diterbitkan beberapa bulan setelah versi elektronik
7 Versi full text tidak tersedia secara elektronik
8 Kedua versi sama-sama tersedia tetapi harganya berbeda
Sumber : Harter dan Kim 1996 Berdasarkan metode akses, Woodward, et.al. 1998 membedakan jurnal
elektronik dalam tiga bentuk, yaitu : 1. Jurnal online, adalah jurnal yang terpasang melalui komputer utama ke
jaringan telekomunikasi untuk mengambil informasi dari jauh. Beberapa vendor penyedia informasi menghimpun jurnal elektronik ke dalam
pangkalan data online yang dapat diakses dari jarak jauh dari lokasi manapun, namun ada pula pangkalan data online jurnal elektronik yang
hanya dapat diakses di jaringan lokal perpustakaan. 2. Jurnal pada CD-ROM, adalah jurnal berbentuk teks penuh atau jurnal
yang dikoleksi dari berbagai subyek jurnal tercetak, dan versi elektroniknya disimpan pada CD-ROM.
3. Jurnal pada network, adalah jurnal dalam bentuk jaringan kerja yang didasarkan pada perangkat lunak mailing list atau aplikasi komputer
Client Server termasuk didalamnya seperti Gopher, FTP dan World Wide Web pada situs web internet.
Koleksi jurnal elektronik yang dihimpun dalam pangkalan data CD-ROM maupun pangkalan data online memiliki karakteristik masing-masing dengan
kelebihan dan kekurangannya. Perbandingan karakteristik pangkalan data jurnal elektronik CD-ROM dengan pangkalan data online seperti dijelaskan pada Tabel
3 seperti berikut.
Tabel 3 Perbandingan antara pangkalan data offline CD-ROM dan pangkalan data online
Pangkalan Data CD-ROM Pangkalan Data
Online
Kontrol informasi ada pada perpustakaan
Kontrol informasi bergantung pada jaringan internet vendor
Salinan copy dapat dimiliki perpustakaan
Hanya dapat diakses, tidak dapat dimiliki
Pemutakhiran Informasi kurang cepat Informasi mutakhir lebih cepat
diakses Memiliki keterbatasan daya tampung
Mampu menampung data dalam jumlah besar
Waktu dan tempat akses terbatas hanya di perpustakaan
Fleksibilitas waktu dan tempat akses.
Sumber : Woodward, et al. 1998
Jurnal elektronik memiliki banyak keunggulan dibandingkan jurnal tercetak. Dalam penelitian Lenares 1999 diutarakan bahwa keunggulan tersebut adalah
akses yang lebih mudah, kemutakhiran informasi dan kemampuan penelusuran full-text yang lebih cepat. Survei lainnya mengatakan bahwa keunggulan jurnal
elektronik ialah kemampuan penelusuran dan mengakses langsung link dengan informasi lain baik di dalam dokumen yang sama maupun menuju dokumen lain
yang disitir serta kemutakhiran koleksi yang lebih baik. Sedangkan kelemahan jurnal elektronik antara lain ialah ketergantungan
jurnal elektronik pada perangkat teknologi seperti komputer, jaringan lokal dan internet. Hal ini menyebabkan jurnal elektronik kadang kurang termanfaatkan
karena internet yang lambat, perangkat komputer yang tidak memadai baik dari segi kualitas maupun jumlah. Kualitas teks, grafik dan foto hasil alih media
tercetak ke elektronik yang terkadang rendah, serta kewajiban melakukan identifikasi dengan kata sandi juga dirasakan sebagai kelemahan jurnal elektronik
Tomney Burton, 1998 Untuk membaca jurnal elektronik dibutuhkan keterampilan dalam
menggunakan komputer. Woodward, et.al 1998 menjelaskan bahwa pemanfaatan jurnal elektronik membutuhkan keterampilan penelusuran elektronis,
mengunduh download artikel, navigasi di dalam halaman artikel maupun antar artikel, sampai mencetak artikel. Selain itu terkadang hasil penelusuran tidak
memunculkan teks lengkap fulltex. Bahkan ada kalanya beberapa artikel tidak dapat diunduh secara keseluruhan.
Disamping keunggulan dan kelemahan jurnal elektronik seperti yang telah dipaparkan di atas, menurut Naibaho 2010 ada beberapa karakteristik jurnal
elektronik yang penting untuk dipahami supaya dapat dimanfaatkan secara optimal yaitu:
a. Membutuhkan kata sandi bulanan tahunan. Akses ke jurnal elektronik biasanya menggunakan kata sandi yang disediakan oleh vendor dan kata
sandi tersebut ada masa berlakunya bisa bulanan atau tahunan. Namun pengaturan penggunaan kata sandi juga tergantung pada kesepakatan lembaga
pelanggan dengan pihak vendor. Adanya masa berlangganan per tahun, atau sesuai dengan kontrak.
b. Memiliki fitur standar seperti Basic Search, Advanced search, Topic, Publication, Marked, Bookshelf, dan lain-lain. Fitur-fitur tersebut disediakan
untuk membantu pengguna mengakses jurnal elektronik dengan lebih efisien dan optimal.
c. Hasil penelusuran dalam bentuk full text html, PDF, abstrak. Tidak semua content di jurnal elektronik yang dilanggan tersedia fulltext nya, tergantung
pada kebijakan penerbit atau kesepakatan dengan penulis. d. Memberikan berbagai pilihan titik akses judul, pengarang, subjek,
penerbitan, dan lain-lain. Pendekatan ke content yang ada di jurnal elektronik lebih beragam.
e. Tersedia menu ‘Suggested topic or journal’ pada beberapa jurnal elektronik. Melalui menu ini pengguna dibantu secara mandiri mencari literatur-literatur
lain yang berkaitan dengan topik yang sedang dicari. f. Beberapa pilihan bahasa English, Spain, French, dan lain-lain. Pilihan
bahasa disini maksudnya dalam hal fitur pencarian, namun sebagian juga menyangkut isi jurnal.
2.3.1. Pemanfaatan Jurnal Elektronik
Pemanfaatan jurnal elektronik merupakan kegiatan atau aktivitas yang dilakukan dalam menggunakan jurnal elektronik sebagai usaha untuk mencari
informasi yang dibutuhkan. Jurnal elektronik yang sudah diadakan dan dilanggan oleh perpustakaan, tidak akan ada artinya jika tidak dimanfaatkan secara optimal.
Bahkan seringkali pemanfaatan jurnal elektronik ini dijadikan lembaga sebagai indikator penilaian kinerja perpustakaan, termasuk menjadi pertimbangan dalam
mengambil keputusan apakah langganan jurnal elektronik tersebut perlu diperpanjang atau tidak. Oleh karena itu, pustakawan harus memiliki kepedulian
dan melakukan upaya yang sungguh-sungguh agar pemanfaatan jurnal elektronik yang sudah dilanggan dapat optimal.
Beberapa hal atau upaya tersebut adalah : 1. Sosialisasi atau promosi
Setelah memutuskan untuk melanggan jurnal elektronik, selanjutnya pustakawan melakukan sosialisasi atau promosi jurnal elektronik tersebut
dan pemanfaatannya ke seluruh penggunanya. Aspek ini sangat penting karena akan mengajak para pengguna untuk memanfaatkan semaksimal
mungkin jurnal elektronik yang sudah tersedia tersebut. Bagaimana pengguna memanfaatkan jurnal elektronik jika mereka tidak mengetahui
bahwa perpustakaan telah menyediakannya. Berbagai cara sosialisasi atau promosi yang dapat dilakukan menurut Naibaho 2010 adalah :
- Membuat spanduk, selebaran, poster dan publikasi di website;
- Mengadakan ”Pelatihan Information Skills” untuk seluruh pengguna.
Materi pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan pengguna; -
Mengirimkan informasi setiap bulan ke alamat email pengguna atau memperbaharui informasi secara rutin di website lembaga;
- Membuka layanan ”Penelusuran Informasi” bagi pengguna yang tidak
memiliki waktu untuk menelusur sendiri; -
Membuka layanan tutorial bagi pengguna yang perlu ditangani secara khusus pribadi, misalnya pengguna yang tidak memiliki waktu sesuai
dengan jadwal pelatihan yang telah kita tentukan; -
WOM word of mouth, sosialisasi dari mulut ke mulut. 2. Memahami strategi penelusuran
Penting sekali bagi pustakawan menguasai strategi penelusuran sehingga dapat mengajarkannya pula kepada pengguna. Seperti yang dikemukakan
oleh Pendit 2008 bahwa pemustaka sebaiknya memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menelusur informasi, termasuk strategi penelusuran
agar dalam penelusuran bisa lebih efektif dan efisien. Setiap jurnal elektronik memiliki karakteristik tersendiri. Ada yang mudah digunakan
simple ada juga yang rumit complicated. 3. Menggunakan fasilitas pencarian informasi
Setiap jurnal elektronik menyediakan fasilitas untuk mempermudah pencarian informasi. Secara umum fasilitas pencarian tersebut, seperti :
- Logika boolean boolean logic AND, OR, NOT, pada saat menelusur
bisa memperluas maupun memfokuskan dengan menggunakan operator ini.
- Nesting ..., digunakan untuk membatasi pencarian
- Frasa Phrase search, yaitu penggabungan beberapa kata agar tidak
ditelusur secara terpisah oleh mesin pencari. -
Pemenggalan Truncation, yaitu fasilitas untuk memenggal kata, dengan menggunakan tanda asterisk
- Pembatasan field, fasilitas ini dipergunakan untuk penelusur yang ingin
membatasi format tertentu yang diinginkan, misalnya format pdf., ppt., doc.dan sebagainya.
- Case sensitive, yaitu pencarian dengan huruf besar dan huruf kecil yang
akan menghasilkan temuan berbeda -
Menggunakan fasilitas pencarian yang tersedia pada search engine, seperti Basic Search, Advanced Search, Publication Search, dan
sebagainya. Penggunaan kata kunci queri sangat tergantung dari masing-masing
mesin pencari search engine. Hampir semua mesin pencari menyediakan fasilitas pencarian yang bertujuan untuk membantu penelusur menemukan
informasi yang diinginkan tepat dan cepat.
2.3.2. Penelitian Mengenai Pemanfaatan Jurnal Elektronik
Penelitian mengenai pemanfaatan jurnal elektronik merupakan hal yang penting dilakukan oleh perpustakaan. Mulai dari hal yang berkaitan dengan
identifikasi hambatan, penerimaan hingga bagaimana adopsi jurnal elektronik dilakukan. Hal ini bermanfaat untuk mengetahui respon terhadap upaya yang
dilakukan perpustakaan. Beberapa penelitian mengenai pemanfaatan jurnal elektronik, dilakukan
untuk mengetahui dan mengidentifikasi pemustaka user, tipe jurnal yang dimanfaatkan, sumber jurnal, waktu dan tempat pemanfaatan, frekuensi dan
volume pemanfaatan serta interaksi pemustaka dengan jurnal elektronik Gadd, Oppenheim dan Probets, 2003
Sedangkan penelitian yang memberi perhatian terhadap model prediksi pemanfaatan jurnal elektronik diantaranya adalah dilakukan oleh Kim 2005, dan
Dharma 2006. Kedua penelitian tersebut mengadopsi Teori Tindakan Bersebab Theory of Reasoned Action-TRA yang dikembangkan oleh Icek Ajzen dan
Martin Fishbein 1980 dalam Kim 2005. TRA menjelaskan bahwa keputusan seseorang untuk melakukan suatu
tindakan akan ditentukan dari keinginan orang tersebut intention, atau dengan kata lain minat perilaku akan menentukan perilakunya. Berkaitan dengan jurnal
elektronik, secara khusus diteliti faktor-faktor yang mempengaruhi keinginan seseorang untuk menggunakan fasilitas pangkalan data jurnal elektronik yang
disediakan oleh perpustakaan, dengan harapan jika faktor-faktor tersebut dapat diupayakan sedemikian rupa, maka akan mendorong tingkat pemanfaatan yang
lebih tinggi. Berdasarkan hasil penelitian Kim 2005 ditemukan bahwa faktor yang
memiliki peran penting dalam mempengaruhi keinginan untuk memanfaatkan jurnal elektronik adalah karakteristik sistem. Karakteristik sistem tersebut meliputi
kualitas informasi atau kualitas artikel dari pangkalan data yang dinilai dari sudut pandang pemustaka.
Selanjutnya, Dharma 2006 dalam penelitiannya di Miriam Budiardjo Resource Center MBRC FISIP-UI terhadap pemanfaatan Proquest menyatakan
bahwa faktor manfaat yang dirasakan perceived usefullness merupakan faktor yang paling kuat mempengaruhi keinginan pengguna untuk memanfaatkan jurnal
elektronik . Faktor kemudahan penggunaan perceived ease of use merupakan faktor yang cukup kuat mempengaruhi keinginan pengguna untuk memanfaatkan
jurnal elektronik Proquest. Selanjutnya dinyatakan bahwa hal wajar bagi suatu sistem atau teknologi yang relatif baru diperkenalkan dan belum familiar di
kalangan mahasiswa, sebab pada tingkat ini, orang cenderung ingin memanfaatkan suatu sistem yang mudah digunakan dan bermanfaat. Faktor
kemudahan akses accessibility merupakan faktor penting yang mempengaruhi keinginan pengguna utnuk memanfaatkan jurnal elektronik Proquest. Sistem atau
sumber informasi yang mudah diakses sudah pasti akan lebih mendorong pengguna potensial untuk memanfaatkannya dibanding jika sulit diakses.
Penelitian mengenai pola pemanfaatan jurnal elektronik yang dilakukan Eason 2000 terhadap mahasiswa di 13 universitas di Amerika menemukan
bahwa meskipun jurnal elektronik telah dimanfaatkan, tetapi tidak semua pengguna menjadi pengguna tetap yang aktif. Sebagian besar 57 hanya
memanfatkan Super Jurnal dengan pola restricted user atau pengguna yang jarang dan terbatas dalam memanfaatkan jurnal elektronik, Hanya 14 persen pengguna
yang menjadi pengguna aktif pangkalan data Super Jurnal. Penelitian yang dilakukan Chern dkk. 2007 terhadap pengguna akhir end
user mahasiswa Nanyang Technological University, Singapore menunjukkan bahwa terdapat beberapa pandangan positif terhadap online journals. Faktor hyper
links, akses terhadap informasi tambahan menjadi faktor terbesar 86.7 dari aspek positif pengguna terhadap online journals. Pengguna menganggap bahwa
online journals sangat menguntungkan dalam proses pencarian informasi karena dari satu artikel yang ada masih bisa mencari artikel atau informasi lainnya
dengan menggunakan hiper link yang tersedia. Sebesar 9.6 persen menganggap faktor mudah memperkirakan panjangnya dokumen merupakan pilihan terakhir
pengguna.
2.3.3. Evaluasi Koleksi Jurnal Elektronik
Pengembangan koleksi yang dilakukan oleh suatu perpustakaan diibaratkan berupa lingkaran proses yang berkelanjutan. Tahapan utama dari proses
pengembangan koleksi ini terdiri atas analisis pengguna, seleksi, akuisisi dan evaluasi. Evaluasi merupakan bagian penting dalam proses ini, yang bertujuan
untuk mengetahui seberapa efektifkah perpustakaan membelanjakan dana yang
disediakan untuk pengembangan koleksi dan apakah koleksi yang disediakan bermanfaat dan dimanfaatkan oleh pemustaka.
Dijelaskan di dalam The ALA’s Guide to the Evaluation of Libray Collection seperti yang dikutip oleh Evans 2000, bahwa terdapat dua kategori metode
evaluasi koleksi, yaitu evaluasi yang berorientasi pada koleksi collection- centered dan evaluasi yang berorientasi pada pemanfaatan koleksi use-centered.
Metode evaluasi yang berorientasi koleksi diantaranya ialah metode list checking, pendapat ahli expert opinion, dan metode standar koleksi collection
standard. Kajian yang menggunakan metode evaluasi yang berorientasi pemanfaatan koleksi diantaranya ialah kajian sirkulasi circulation studies, survei
pengguna, analisis peminjaman antar perpustakaan inter-library loan analysis, kajian pemanfaatan di dalam perpustakaan in-house use studies, dan metode
analisis sitiran citation analysis. Evaluasi pemanfaatan informasi melalui jurnal elektronik dapat dilakukan
antara lain dengan melakukan evaluasi sitiran yang disebut dengan analisis bibliometrik. Tujuan analisis bibliometrik ini menurut Smith 1981 untuk
mengukur penyebaran hasil-hasil penelitian yang dimuat oleh suatu literatur, mengetahui pemanfaatan literatur oleh pemakai, sebagai alat penilaian suatu
artikel, mengukur pengaruh, dan mengukur produktivitas ilmiahnya. Khusus untuk metode evaluasi dalam lingkungan sumber informasi elektronik, menurut
Hill 2004 dan Tenopir 2003 dapat juga ditambahkan analisis catatan transaksi pemakaian transaction log analysis dan survey pendapat pengguna .
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan evaluasi koleksi elektronik, menurut The Council of Australian Universty Librarians Costello,
1998 diantaranya adalah kualitas informasi yang meliputi kemutakhiran, relevansi dan kecukupan jumlah informasi; kegunaan informasi bagi pengguna
perpustakaan; kemudahan penggunaan; kemudahan akses; kemampuan penelusuran; kehandalan; waktu tanggapan response time; dukungan vendor;
fitur teknis; dan biaya. Kriteria evaluasi berorientasi pengguna yang penting untuk
dipertimbangkan pada koleksi jurnal elektronik menurut Nisonger 1997 antara lain kemudahan penggunaan ease of use, antarmuka sistem yang ramah
penggunaan user friendly interface, dan relevansi isi informasi dengan kebutuhan informasi penggunanya.
Berkaitan dengan kebutuhan pengguna user need dalam suatu lembaga instansi, aspek-aspek yang perlu diperhatikan ketika mengevaluasi suatu jurnal
elektronik menurut Naibaho 2010 adalah : a. Isi Cakupan content coverage
1. Kesesuaian appropriateness dengan pengguna; 2. Standar akses accessibility standard;
3. Keterbacaan readability; 4. Jumlah judul secara menyeluruh total numbers of titles;
5. Kedalaman cakupan depth of coverage; 6. Frekuensi pembaruan frequency of updates;
7. Duplikasi sumber tercetak. b. Penelusuran searching
1. Logika penelusuran search logic. Natural language, subject, boolean, author title, keyword, advanced.;
2. Pengecekan ejaan spell checker. Apakah istilah penelusuran sudah dieja secara benar? Jika ejaan tidak benar dari kata-kata yang diketik entered,
apakah database memberikan saran?; 3.
Batasan fitur penelusuran limit search features. Current backfile by date by publisher to full text only reading level;
4. Fitur penyortiran sorting features. Melihat hasil dari berbagai cara, seperti tanggal penerbitan, format, keterbacaan, relevansi, dan lain-lain;
5. Fleksibilitas penelusuran searching flexibility. Menyimpan dan atau memperbaharui revised;
6. Rujukan silang cross referencing. Menyarankan untuk isi yang sama dalam database, web links, dan lain-lain;
c. Antarmuka dan akses interface and access. 1. Akses informasi information access: Kecepatan akses, jumlah layar
sampai ke isi ’sebenarnya’; 2. Grafik dan multimedia graphic and multimedia: Ketersediaan grafis dan
multimedia berkaitan dengan isi;
3. Plugins macromedia flash player, Apple quick time. Dibutuhkan plugins untuk melihat grafik dan multimedia, apakah produser mempermudah
untuk mengetahui hal tersebut? Jika ya, apakah produser menyediakan informasi untuk memperoleh atau menginstal plugin?;
4. Navigasi navigation. Apakah buttons click bars check boxes scroll bars mudah untuk dilihat, dimengerti dan digunakan? Adakah petunjuk
untuk mengoperasikan database next previous, top of page, back to home, back to search index, new search, exit.;
5. Menu pertolongan Online help. Adakah fasilitas help yang sesuai; 6. Fitur khusus special features. Adakah tersedia thesaurus indeks?
d. Fitur lainnya other features: 1. Menyeleksi hasil penelusuran select search results. Memberi tanda
mark up. Memilih item-item tertentu dari hasil penelusuran choice of individual items in results; Kemampuan untuk mengedit hasil sebelum
dicetak ability to edit results before printing downloading; 2. Pilihan download print download print options. Mengirim melalui e-
mail hasil penelusuran untuk dicetak di rumah; Mencetak hanya bagian tertentu dari hasil penelusuran informasi di layar; Mencetak pilihan layar
print screen option dan lain-lain; 3. Bantuan sitasi citation assistance. Membuat daftar sitasi dari database.
Menyediakan informasi untuk sumber-sumber sitasi; 4. Dukungan teknis technical support. Ketersediaan email atau telepon,
mengontak bagian teknis dan responnya; Beberapa literatur tersebut di atas dengan jelas menyatakan bahwa masukan
atau pendapat dari pengguna merupakan hal yang sangat penting dalam proses perencanaan dan evaluasi sumber informasi. Dengan demikian pemahaman akan
pengguna perlu ditingkatkan dalam rangka memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna perpustakaaan.
2.4. Jurnal Online ScienceDirect