7
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
3.1.1 Indeks Gonad Somatik IGS
Hasil pengamatan nilai IGS secara keseluruhan berkisar antara 0,89-3,50 Gambar 1. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa bioflok
mempengaruhi nilai IGS secara signifikan P0,05 Lampiran 2 terutama pada hari ke-84. Nilai IGS tertinggi diperoleh ikan yang diberi bioflok sebesar 3,50
pada hari ke-56 sedangkan nilai indeks gonad somatik tertinggi pada ikan yang tanpa diberi bioflok sebesar 2,94 Gambar 1.
Gambar 1. Indeks gonad somatik IGS induk ikan nila Oreochromis sp. betina yang dipelihara pada sistem BFT dan kontrol selama 84 hari masa
pemeliharaan
3.1.2 Indeks Hepar Somatik IHS
Nilai IHS pada perlakuan kontrol berkisar antara 1,03-2,46, sedangkan nilai IHS pada perlakuan bioflok berkisar antara 1,03-2,28. Hasil analisis sidik
ragam menunjukkan bahwa pada perlakuan bioflok dapat mempengaruhi indeks hepar somatik pada hari ke-56 P0,05. Lampiran 3. Pada hari ke-56, nilai IHS
pada perlakuan kontrol sebesar 1,71 dan pada perlakuan bioflok sebesar 2,08.
0,5 1
1,5 2
2,5 3
3,5 4
4,5
14 28
42 56
70 84
IG S
Hari ke-
kontrol BFT
8
Gambar 2. Indeks hepar somatik IHS induk ikan nila Oreochromis sp. betina yang dipelihara pada sistem BFT dan kontrol selama 84 hari masa
pemeliharaan
3.1.3 Fekunditas
Fekunditas tertinggi ditemukan pada ikan dengan perlakuan bioflok yaitu sebesar 1.317 butir telur sedangkan fekunditas ikan pada perlakuan tanpa bioflok
yang tertinggi yaitu sebesar 1.067 butir telur Gambar 3. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa pada perlakuan bioflok dapat mempengaruhi
fekunditas P0,05 Lampiran 4.
Gambar 3. Fekunditas induk ikan nila Oreochromis sp. yang dipelihara pada sistem BFT dan kontrol selama 84 hari masa pemeliharaan
0,5 1
1,5 2
2,5 3
14 28
42 56
70 84
IH S
Hari ke-
kontrol BFT
200 400
600 800
1000 1200
1400 1600
14 28
42 56
70 84
F ek
un dita
s bu
tir telur
Hari ke-
kontrol BFT
9
3.1.4 Diameter Telur