PENDAHULUAN Kinerja Reproduksi Ikan Nila Oreochromis niloticus pada Media Bioflok

1

I. PENDAHULUAN

Teknologi bioflok merupakan teknologi budidaya yang didasarkan kepada prinsip asimilasi nitrogen anorganik amonia, nitrit, dan nitrat oleh komunitas mikroba bakteri heterotrof dalam media budidaya sebagai sumber makanan De Schryver et al. 2008. Avnimelech 2012 mengemukakan bahwa tujuan dikembangkannya teknologi bioflok ini adalah untuk memperbaiki dan mengontrol kualitas air budidaya, biosekuriti, membatasi penggunaan air, serta efisiensi penggunaan pakan. Bioflok merupakan suspensi yang terdapat di dalam air yang berupa fitoplankton, bakteri, agregat hidup, bahan organik dan pemakan bakteri Avnimelech 2007. Penelitian mengenai penerapan teknologi bioflok terhadap kualitas air, telah dilakukan Avnimelech 1999 yaitu dengan pemberian karbohidrat berupa glukosa dan tepung tapioka dalam bak pemeliharaan ikan nila dengan kepadatan 80ekorm 3 dapat menurunkan konsentrasi TAN secara nyata. Selain dapat memperbaiki kualitas air, penerapan teknologi bioflok juga dapat meningkatkan pertumbuhan ikan nila Maryam 2010. Sementara penelitian mengenai kontribusi bioflok pada kinerja reproduksi telah dilakukan pada udang Litopenaeus stylirostris Emerenciano et al. 2011. Pada penelitian tersebut dilaporkan bahwa kinerja pemijahan L. stylirostris pada kondisi flok lebih baik daripada dalam kontrol Emerenciano et al. 2011. Ikan nila merupakan jenis ikan air tawar yang sangat potensial dikembangkan di Indonesia. Ikan ini memiliki laju pertumbuhan yang cepat, mudah bereproduksi, berdaging tebal, dan mudah dibudidayakan Molina et al. 2009. Selain itu, ikan nila juga merupakan salah satu ikan konsumsi dari 10 jenis ikan yang menjadi target peningkatan produksi yang dicanangkan KKP pada 2014 KKP 2010. Menurut Moriarty 1997 tilapia mampu memanfaatkan mikroba berupa bakteri sebagai pakan. Dengan demikian penerapan konsep teknologi bioflok selain dapat menurunkan amonia air juga dapat menyediakan single cell protein sebagai sumber pakan ikan nila selain pakan buatan. Avnimelech 1999 menyatakan bahwa dengan adanya penambahan bahan berkarbon, bakteri akan menggunakan nitrogen yang terdapat dalam kolam budidaya untuk memproduksi 2 protein mikroba yang dapat dimanfaatkan oleh ikan sehingga terbukti mampu mengurang nitrogen anorganik dan menggantikan protein pakan. Sementara penelitian Emerenciano et al. 2011 melaporkan bahwa kinerja reproduksi udang L. stylirostris yang dipelihara pada media bioflok lebih baik karena adanya kontribusi bioflok sebagai “native protein”. Dengan latar belakang tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penerapan teknologi bioflok terhadap kinerja reproduksi ikan nila Oreochromis niloticus. 3

II. BAHAN DAN METODE