Rancangan Penelitian Metode Pemeliharaan

3

II. BAHAN DAN METODE

2.1 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap RAL yang terdiri dari dua perlakuan yaitu perlakuan kontrol dan perlakuan BFT Bioflocs Technology dengan empat kali ulangan.

2.2 Metode Pemeliharaan

Ikan nila yang digunakan berasal dari Balai Pengembangan Benih Ikan Air Tawar BPBIAT Wanayasa, berumur 125 hari dengan ukuran panjang 16,59 + 0,48 cm dan bobot 84,56 + 4,81 g. Ikan uji ditebar pada masing-masing bak pemeliharaan dengan kepadatan 60 ekorbak dengan rasio jantan dan betina 1:4. Wadah pemeliharaan ikan yang digunakan berupa kolam beton berukuran 3m x 2m x 0,7m sebanyak 8 unit. Pakan yang diberikan berupa pelet tenggelam komersial dengan kandungan protein 30 Tabel 1. Tabel 1. Kandungan nutrisi pelet komersial nila Oreochromis niloticus dalam bobot kering No. Komposisi proksimat Kandungan 1. Kadar abu 16,04 2. Protein 33,00 3. Lemak 7,04 4. Serat kasar 7,13 5. BETN 36,79 Sesuai dengan analisis proksimat pakan Prosedur penelitian meliputi masa persiapan dan masa pemeliharaan. Pada masa persiapan, semua bak disikat dan dibersihkan dari lumut dan kotoran lain yang menempel, diikuti dengan pengeringan selama 1 hari. Selanjutnya dilakukan pemasangan instalasi aerasi dengan 12 titik aerasi per bak. Pada hari berikutnya air ditambahkan sebanyak 3 m 3 dan dibiarkan tergenang selama 3 hari sebelum ikan ditebar. Sebelum diberi perlakuan, ikan diadaptasikan terlebih dahulu dalam bak pemeliharaan selama 3 hari. Masa pemeliharaan terdiri dari pemberian pakan, penambahan molase, sampling induk, serta pengukuran kualitas air. Masa pemeliharaan berlangsung selama 84 hari. Pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari yaitu pada pukul 09.00, dan 16.00 WIB dengan tingkat pemberian pakan awal 3 bobot biomassa per hari. Pemberian jumlah pakan selanjutnya dilakukan secara at satiation 4 disesuaikan dengan respon makan ikan secara visual. Penambahan molase dilakukan setiap 2 kali sehari setengah jam setelah pemberian pakan. Sampling dilakukan setiap 14 hari sekali dengan mengambil contoh 5 ekor induk betina per bak 20 ekor per perlakuan. Pengukuran kualitas air berupa suhu dilakukan setiap hari, sedangkan pengukuran DO, pH, dan TAN dilakukan setiap seminggu sekali. Larva dan benih ikan yang dihasilkan pada masing-masing bak pemeliharaan dikumpulkan dan dihitung setiap hari.

2.3 Prosedur Penambahan Karbon