Kakao T. cacao Sengon P. falcataria

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kakao T. cacao

Menurut Tjitrosoepomo 1988 sistematika tanaman ini sebagai berikut : • Divisi Spermatophyta • Anak divisi Angioospermae • Kelas Dicotyledoneae • Anak kelas Dialypetalae • Bangsa Malvales • Suku Sterculiaceae • Marga Theobroma • Jenis T. cacao L. Beberapa sifat penciri dari buah dan biji digunakan dasar klasifikasi dalam sistem taksonomi. Berdasarkan bentuk buahnya, kakao dapat dikelompokkan ke dalam empat populasi Kakao lindak bulk yang telah tersebar luas di daerah tropika adalah anggota subjenis Sphaerocarpum. Bentuk bijinya lonjong oval, pipih dan keping bijinya kotiledon berwarna ungu gelap. Mutunya beragam tetapi lebih rendah daripada subjenis cacao. Permukaan kulit buahnya relatif halus karena aluralurnya dangkal. Kulit buah ini tipis tetapi keras liat. Pertumbuhan tanamannya kuat dan cepat, daya hasilnya tinggi dan relatif tahan terhadap beberapa jenis hama dan penyakit Tjitrosoepomo, 1988.

2.2 Sengon P. falcataria

Sengon P. falcataria merupakan jenis tanaman kayu yang banyak tumbuh di Indonesia. Kayu sengon termasuk kelas awet IV-V dan kelas kuat IV- V. Kayunya lunak dan mempunyai nilai penyusutan dalam arah radial dan tangensial berturut-turut 2,5 dan 5,2 basah sampai kering tanur. Kayunya mudah digergaji, tetapi tidak semudah kayu meranti merah dan dapat dikeringkan dengan cepat tanpa cacat yang berarti. Cacat pengeringan yang lazim adalah kayunya melengkung atau memilin. Martawijaya dan Kartasujana, 1977. Selain memiliki ketahanan yang tinggi terhadap berbagai kondisi lahan Akbar dan Hendromono, 1992, menurut Dela Cruz 1988 dalam Haselwandter and Bowen 1996, sengon juga bersimbiosis dengan mikoriza arbuskular karena sengon adalah tanaman leguminosa yang mampu melakukan fiksasi nitrogen. Karena hal tersebut tanaman sengon baik untuk konservasi tanah dan air Nusantara, 2002 Pada tahun 2003, Biro Pusat Statistik BPS bekerjasama dengan Departemen Kehutanan telah melakukan pandataan potensi hutan rakyat di Indonesia Arupa, 2004. Sensus tersebut mencakup 22 jenis tanaman kehutanan, namun data potensi hutan rakyat hanya mencakup 10 jenis, yaitu: akasia, bamboo, cendana, jati, mahoni, pinus, sengon, rotan, sonokeling dan sungkai. Pemilihan kesepuluh jenis tanaman kehutanan tersebut berdasarkan distribusi penyebarannya hampir merata di seluruh Indonesia selain jenis-jenis tersebut dianggap komoditi unggulan nasional BPS, 2004. Hasil sensus yang dilakukan di seluruh wilayah Indonesia kecuali propinsi Nanggroe Aceh menunjukkan bahwa konsentrasi tanaman hutan rakyat adalah di Pulau Jawa, sedangkan beberapa jenis lainnya tersebar di Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan. Tabel 1. Jumlah pohon dan siap panen 8 jenis pohon pada hutan rakyat di beberapa daerah Jenis Pohon Jumlah Kebun Rakyat Jumlah dan Siap Panen Konsentrasi Lokasi Jumlah Siap Panen Akasia 1.200.000 32.020.000 37,69 Jawa Cendana 73.400 66.330 30,01 NTT, Sulsel, Jateng, DIY Jati 3.050.000 79.710.000 23,14 Jawa Mahoni 2.310.000 45.260.000 20,98 Jawa Pinus 156.000 5.820.000 46,73 Jawa, Sumut, Sulsel Sengon 2.320.000 59.830.000 41,13 Jawa Sonokeling 204.000 2.350.000 31,56 Jateng, DIY, Jatim Sungkai 22.300 1.010.000 37,72 Kalimantan, Sumsel, Sulsel Sumber: BPS 2004 Berdasarkan tabel diatas tanaman sengon siap panen di hutan rakyat daerah Jawa didominasi oleh sengon P. falcataria dengan 41,13 , membuktikan bahwa sengon diminati oleh pengelola hutan rakyat di daerah Jawa. Hal ini disebabkan oleh daur tebang sengon yang relatif cepat 5 tahun, pohonnya dapat mencapai tinggi sekitar 30–45 meter dengan diameter batang sekitar 70 – 80 cm, serta bentuk batang sengon yang bulat dan tidak berbanir, sehingga banyak petani memilih pohon ini sebagai tanaman peneduh tanaman kopi dan kakao. Jenis sengon ini rentan terhadap serangan Ganoderma spp.. Gejalanya adalah tampak pada anak daun yang layu dan rontok sehingga akhirnya sengon bisa mati. Jika kulit akar dikupas tampak benang merah menempel pada kayu akar Siregar et al., 2008. Berikut adalah hama dan penyakit yang menyerang tanaman sengon Nair, 2000 ditampilkan pada Tabel 2. Tabel 2. Jenis hama dan penyakit tanaman sengon No Bagian yang diserang Jenis hama dan penyakit Nama umum Keterangan 1 Menggerek Batang Xystrocera festiva Coleoptera, Ceramycidae X. globosa Hama boktor 2 Pemakan anak daun Pteroma plagiophleps Lepidoptera,Psychidae Eurema blanda Lepidoptera, Pieridae Ulat kantong kecil Ulat kupu- kupu kuning Serangan spradis 3 Pemakan akar Beberapa spesies Coleoptera, Scarabaeidae Ulat putih Menyerang sapling 4 Pemakan kulit batang Indarbela quadrinotata Lepidoptera, Indarbelidae Ulat kulit batang 5 Penggerek batang Xylosandrus morigerus Coleoptera, Scolytidae Kumbang sisik 6 Damping-off Pythium sp. Phytoptora sp. Rhizoctonia sp. Lodoh akarbatang Menyerang semai 7 Penyakit Antraknosa Colletotrichum sp. Antraknosa Menyerang semai 8 Busuk akar Botryo diplodia sp. Ganoderma sp. Ustulina sp. Rosellinia sp. Jamur akar Menyerang tanaman muda 9 Kanker karatpuru Uromycladium tepperianum Jamur karat Menyerang semua umur Sumber: Nair 2000

2.3 Inokulasi