2.5.2 Kebutuhan Nutrisi
Jamur dapat dibiakkan pada berbagai medium. Kebanyakan jamur dapat tumbuh dan berkembang baik pada medium yang mengandung karbohidrat tinggi
dengan kisaran pH antara 5-6 Dharmaputra et al., 1989. Kebutuhan nutrisi jamur diantaranya: karbon, nitrogen, mineral, oksigen dan zat-zat pelengkap.
a. Karbon
Jamur mendapatkan energi dengan cara mengoksidasi senyawa-senyawa organik atau dengan memanfaatkan CO
2
sebagai sumber energi Schlegel dan Schmidt, 1985. Karbon dibutuhkan untuk pembentukan komponen sel
karbohidrat, asam amino, lipid, asam nukleat. Jamur memerlukan senyawa organik yang bersumber dari karbon seperti karbohidrat monosakarida,
disakarida, dan polisakarida dan asam organik. Dari semua itu yang terpenting adalah karbohidrat Landecker, 1996.
Disakarida dan polisakarida merupakan kelompok gula yang lebih kompleks dan merupakan sumber karbon yang paling banyak terdapat di alam,
sedangkan monosakarida merupakan kelompok gula sederhana yang paling sering digunakan dalam jumlah sekitar 2. Untuk memecahkan disakarida atau
polisakarida jamur harus menghasilkan enzim ekstraseluler dan menyederhanakan komponen substrat menjadi unit yang larut yang kemudian dibawa hifa secara
absortif Miles, 1993. b.
Nitrogen Nitrogen berperan untuk sintesa asam amino yang akan dipakai untuk
membangun protoplasma cairan sel. Nitrogen juga berperan sebagai komponen asam nukleat dan beberapa vitamin B1, B2, dan lainnya. Sumber nitrogen yang
umum pada media tumbuh jamur adalah garam nitrat, ammonium, dan komponen N organik dalam bentuk asam amino, peptida atau pepton Landecker, 1996.
c. Mineral
Mineral yang diperlukan jamur untuk pertumbuhan sama halnya dengan tumbuhan, berupa makro elemen seperti fosfor, sulfur, kalium, magnesium, dan
berupa mikro elemen seperti: besi, seng, mangan, tembaga, dan molybdenum. Sulfur dalam bentuk sulfat, berperan sebagai komponen asam amino sulfur
seperti sistein dan metionin, vitamin berupa tiamin dan biotin, dan juga untuk
produk-produk metabolit sekunder. Fosfor terdapar dalam ATP, asam nukleat, dan fosfolipid membran. Kalium sebagai kofaktor berbagaisistem enzim. Magnesium
sebagai pengaktivasi enzim. Elemen mukro berperan sebagai elemen konstituen dalam enzim-enzim dan dibutuhkan jamur dalam jumlah dan jenis yang terbatas.
d. Oksigen
Fungsi utama oksigen adalah sebagai akseptor elektron terminal pada respirasi aerob, pada peristiwa ini oksigen direduksi menjadi air. Untuk sel
oksigen tersedia dalam bentuk air selanjutnya oksigen juga terdapat dalam CO
2
dan dalam banyak senyawa organik Schlegel dan Schmidt, 1985. e.
Zat pelengkap Zat pelengkap merupakan zat-zat yang diperlukan oleh banyak organisme
disamping nutrisi. Ada tiga kelompok zat pelengkap yaitu: asam-asam amino, senyawa purin, senyawa pirimidin, dan vitamin-vitamin. Senyawa purin, senyawa
pirimidin dan asam amino merupakan bagian dari senyawa protein dan asam nukleat. Vitamin merupakan bagian dari iso enzim dan gugus prostetik yang
mempunyai fungsi enzimatik katalitik yang digunakan dalam jumlah amat kecil Schlegel dan Schmidt, 1985.
2.5.3 Pengaruh Lingkungan