49
Tabel 10. Sifat fisiko kimia minyak nyamplung sebelum dan setelah perlakuan
Konsen trasi
adsorben Kadar
air Bilangan
asam mg
KOHg Bilangan
Penyabunan mg KOHg
Bilangan Iod
mgg Bilangan
Peroksida mg
100 g
Kejerni han
T
1
0,367 45,756 203,189 90,915 0,853 22,55
2
5 0,323 43,284 201,090 88,216 0,696 75,53
10 0,287 41,752 201,424 88,417 0,593 87,07
15 0,271 41,45 201,957 87,619 0,526 90,06 20 0,239
40,413 200,424 85,295 0,466 95,81
3
5 0,273 43,864 203,189 87,994 1,319 94,17
10 0,254 43,656 202,99 86,813 1,303 94,14
15 0,265 42,861 201,557 86,822 1,259 94,14
20 0,324 42,969 200,124 84,469 0,996 90,02
Keterangan : 1. Minyak sebelum perlakuan kontrol 2. Minyak setelah perlakuan arang aktif
3. Minyak setelah perlakuan bentonit
Hasil analisis sidik ragam Lampiran 12 menunjukkan bahwa penggunaan adsorben berpengaruh nyata terhadap kadar air minyak. Hasil uji Duncan
menunjukkan bahwa pemberian arang aktif sebesar 20 memberikan hasil yang berbeda dengan perlakuan arang aktif 5, 10, kontrol dan bentonit 20 tetapi
tidak berbeda dengan arang aktif 15, bentonit 5, 10 dan 15. Kadar air minyak cenderung menurun dengan meningkatnya konsentrasi
arang aktif yang digunakan, sedangkan pada pemberian bentonit 5-10 cenderung menurunkan kadar air tetapi pada konsentrasi 15 – 20 cenderung
meningkatkan kadar air. Hal ini sesuai dengan penelitian Darmawan 2006, yang meneliti minyak kemiri bahwa kadar air minyak cenderung meningkat dengan
bertambahnya konsentrasi bentonit.
2. Bilangan asam
Bilangan asam adalah jumlah miligram KOH atau NAOH 0,1 N yang dibutuhkan untuk menetralkan asam-asam lemak bebas dari satu gram minyak
50
atau lemak. Bilangan asam digunakan untuk mengukur jumlah asam lemak bebas yang terdapat dalam minyak atau lemak yang dihitung berdasarkan berat molekul
asam lemak atau campuran asam lemak Ketaren 1989. Bilangan asam minyak nyamplung sebelum pemurnian adalah 45,76 mg
KOH gram dan setelah pemurnian berkisar antara 40,41 – 43,86 mg KOH gram. Bilangan asam terendah diperoleh pada perlakuan arang aktif 20 dan yang
tertinggi diperoleh pada perlakuan bentonit 5. Pemberian adsorben arang aktif dan bentonit secara umum telah berhasil menurunkan kadar bilangan asam dalam
minyak Tabel 10. Hasil analisis sidik ragam Lampiran 13 menunjukkan bahwa penggunaan adsorben berpengaruh nyata terhadap bilangan asam minyak.
Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa pemberian arang aktif 15 dan 20 tidak berbeda nyata tetapi berbeda nyata dengan perlakuan lainnya.
Bilangan asam minyak nyamplung lebih tinggi jika dibandingkan dengan minyak nabati lainnya seperti minyak jarak pagar yang hanya mempunyai
bilangan asam 8,81 mg KOHg atau minyak sawit yang hanya berkisar antara 2 – 5 mg KOHg Widyawati 2006. Hal ini diduga disebabkan oleh adanya
kandungan resin yang terdapat dalam minyak nyamplung yang mencapai 15 dari minyak Soerawidjaja 2008. Karakteristik resin pada umumnya mempunyai
bilangan asam yang sangat tinggi, seperti resin kopal dengan bilangan asam mencapai 125 – 150 mg KOHg BSN 2001 atau resin gondorukem yang
mempunyai bilangan asam mencapai 160 – 190 mg KOHg BSN 2001. Sehingga adanya resin dalam minyak nyamplung diduga memberi kontribusi yang
cukup besar terhadap tingginya kadar bilangan asam. Selain itu dapat disebabkan juga oleh teknik pasca panen dan ekstraksi minyak yang dilakukan pengrajin
minyak nyamplung masih bersifat tradisonal. Pemanenan buah yang dilakukan pengrajin adalah dengan cara mengumpulkan buah yang rontok dari pohon dan
ekstraksi minyak dilakukan dengan cara menambahkan air panas agar minyak mudah dipres. Bilangan asam minyak nyamplung dalam penelitian ini lebih
rendah dibandingkan hasil penelitian Sahirman 2008 yang memperoleh bilangan asam minyak nyamplung sebesar 59,94 mg KOHg.
Mekanisme penurunan bilangan asam oleh arang aktif disebabkan arang aktif mempunyai pori-pori dalam jumlah yang sangat besar Gambar 6 dan
51
permukaannya luas. Adsorpsi terjadi secara fisik karena adanya perbedaan energi atau gaya tarik menarik elektrik gaya Van der Walls yang dimiliki pori-pori
tersebut sehingga mampu menangkapmengikat molekul asam lemak bebas yang terdapat dalam minyak nyamplung.
3. Bilangan Penyabunan